Kamis, 31 Mei 2012

PENYELENGGARAAN MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Dalam sebuah lembaga pendidikan bimbingan dan konseling merupakan suatu komponen yang sangat penting untuk memejukan mutu sebuah sekolah. Karena jika kita lihat pada masyarakat pada umumnya sebuah sekolah atau lembaga pendidikan secara umum dapat dikatakan berkualitas dengan cara melitak output yang dihasilkan oleh sebuah sekolah, dalam arti kata masyarakat akan menganggap sebuah sekolah itu berkualitas apabila siswa atau peserta yang dihasilkan memiliki kualitas dan memenuhi harapan yang masyarakat inginkan.
Ukuran kualitas lulusan tidak hanya diukur dari kematangan kognitif saja, akan tetapi ukuran seorang peserta didik bisa dikatakan berkualitas apabila dia sudah matang secara emosional, sosial, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, dapat mengembangkan bakat yang ada dalam dirinya, dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri dan juga yang paling penting yaitu kematangan moral, siswa bisa dikatakan berkualitas jika dia memiliki moral yang baik, baik itu moral yang berlandaskan kepada norma-norma yang berlaku dalam masyarakat maupun moral yang ada dalam agama.
Karena manajemen bimbingan dan konseling sangat dapat membantu sekolah dalam meningkatkan mutu dari sekolahnya itu khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia yang ada dilingkungan sekolah.
Oleh karena itu manajemen bimbingan konseling merupakan satu komponen yang sangat dibutuhkan dalam sebuah lembaga pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan dari segi kematangan sumber daya manusia.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya bantuan untuk mewujudkan perkembangan manusia secara opimal baik secara kelompok maupun individual sesuai dengan hakikat kemanusiaannya dengan berbagai potensi, kelebihan dan kekurangan, kelemahan, serta permasalahannya.[1]
Oleh karena itu pelaksanakan manajemen bimbingan dan konseling harus dirumuskan secara matang baik dari segi program pelayanan bimbingan dan konseling, meneliti hal-hal apa sajakah yang dibutuhkan oleh para siswa, materi-materi yang harus diajarkan untuk membentuk kematangan siswa, satuan layanan dan kegiatan dalam bimbingan dan konseling, dapat merumuskan dengan baik tatalaksana bimbingan dan konseling, dan mengevaluasi program yang telah dilaksanakan.
Manajemen bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara matang agar tujuan dari sebuah lembaga pendidikan yaitu menghasilkan lulusan yang berkualitas dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
B.     Perumusan Masalah
Agar dalam penelitian diperoleh gambaran dan hasil yang utuh dan komprehensif, maka secara rinci pertanyaan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.      Bagaimana penyelenggaraan program-program BK di sekolah?
2.      Apa saja program-program BK yang ada di sekolah, baik itu program tahunan, bulanan, mingguan maupun harian?
3.      Apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam penyelenggaraan program pelayanan BK?
4.      Apa saja hal-hal yang dibutuhkan oleh siswa dalam pelayanan program BK?
5.      Apa saja materi-materi yang diberikan dalam pelayanan program BK?
6.      Bagaimana tahap-tahap pelaksanaan pelayanan BK?
7.      Bagaimana satuan layanan dan kegiatan pendukung dalam penelenggaraan pelayanan program BK?
8.      Bagaimana perlengkapan tatalaksana BK?
9.      Bagaimana evaluasi program BK?
C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan gamabaran mengenai:
1.      Untuk memperoleh data mengenai penyelenggaraan program-program BK di SMPI Nurul Hikmah II.
2.      Untuk memperoleh data tahunan, bulanan, mingguan dan harian dalam penyelenggaraan program BK di SMPI Nurul Hikmah II.
3.      Untuk memeperoleh data mengenai unsur-unsur yang terdapat dalam pelayanan program BK  di SMPI Nurul Hikmah II.
4.      Untuk memperoleh data mengenai kebutuhan yang diperlukan oleh siswa dalam penyelenggaraan pelayanan program BK di SMPI Nurul Hikmah II
5.      Untuk mengetahui materi-materi yang diajarkan dalam penyelenggaraan program BK di SMPI Nurul Hikmah II.
6.      Untuk memperoleh data mengenai tahap-tahap pelaksanaan pelayanan program BK di SMPI Nurul Hikmah II.
7.      Untuk memperoleh data mengenai satuan layanan dan kegiatan pendukung dalam penyelenggaraan pelayanan program BK di SMPI Nurul Hikmah II.
8.      Untuk mengetahui perlengkapan tatalaksana BK di SMPI Nurul Hikmah II.
9.      Untuk mengetahui cara mengevaluasi dalam penyelenggaraan pelayanan program BK di SMPI Nurul Hikmah II.

[1] Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, ( Jakarta: RINEKA CIPTA, 2008), hlm. 1


BAB II
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING
A.    Pengertian Manajemen Bimbingan dan Konseling
Jika kita lihat pada judul di atas “Manajemen Bimbingan dan Konseling” kalimat tersebut tersusun dari tiga kata yang memiliki makna yang berbeda, sehingga sebelum kita membahas lebih jauh mengenai manajemen bimbingan dan konseling sebaiknya kita terlebih dahulu dapat memahami setiap kata dari judul di atas.
1.      Manajemen
Definisi manajemen secara etimologi dapat dilihat dari beberapa bahasa,  antara lain:
a.       Bahasa Latin yakni “managiere” yang artinya melakukan, melaksanakan, mengurus sesuatu (Tanthowi, 1983)
b.      Bahasa Italia yakni “maneggiare” artinya melatih kuda atau secara harfiah berarti mengendalikan (Silalahi, 1989)
c.       Bahasa Perancis yakni “manege” atau “manage” artinya tindakan membimbing, memimpin, mengemudikan, mengurus, menerima, dan kata manage juga berarti “tempat latihan kuda”, “penjinakan kuda” (Thantowi, 1983 dan Atmosudirjo, 1986)
d.      Bahasa Inggris yakni “management” yang bentuk infinitifnya adalah “to manage” yang berarti menangani, mengendalikan, menguasai, mengurus, menyelesaikan sesuatu (Atmosudirdjo, 1986). [1]
Dapat dipahami dari seluruh penjelasan diatas walaupum dari asal yang berbeda ataupun menggunakan kata yang berbeda akan tetapi satu dengan yang lainnya memiliki makna yang sama dalam mengartikan kata manajemen yaitu mengatur, membina, memimpin, mengurus, dll.
Setelah kita mengetahui definisi manajemen secara etimologi maka akan kita jabarkan mengenai definisi manajemen dalam pandangan para ahli, bagaimana para ahli memahami kata manajemen.
Johnson (1973)
Manajemen ialah proses mengintegrasikan sumber-sumber yang tidak berhubungan menjadi sistem total untuk menyelesaikan suatu tujuan.
Oey Liang Lee
Manajemen ialah sebuah koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan, pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
James A.F. Stonner (1982)
Manajemen is the process of planning, organizing, leading and controlling the efforts of organizational members and the use of other organizational resources to echieve stated organizational goals
2.      Bimbingan
Kata kedua yang harus kita pahami yaitu kata “bimbingan”. Rumusan tentang bimbingan formal telah diusahakan sejak awal abad ke-20, yang dipelopori oleh Frank Parson pada tahun 1908.[2]
Pengertian bimbingan jika dikaji dari sudut epistemologi. Kata bimbingan berasal dari kata Guide, bermakna menuntut, mengarahkan, menunjukkan, dan mempedomani.[3]
Pengertian bimbingan secara terminologi, para ahli banyak ikut menuangkan pemikirannya dalam memahami kata bimbingan, antara lain:
Frank Person, dalam jones 1951
Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangku jabatan serta mendapatkan kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.[4]
Smith, dalam McDaniel 1959
Bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan-ketermpilan yang diperoleh dalam membantu pilihan-pilihan, rencana-rencana, dan interpretasi-interpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik.[5]
Hamalik, 1992
Bimbingan disekolah merupakan aspek program pendidikan yang berkenaan dengan bantuan terhadap para siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya dan untuk merencanakan masa depannya sesuai dengan minat, kemempuan dan kebutuhan sosial.[6]
Jika kita simpulkan dari semua pengertian diatas walaupun keluar dari orang yang berbeda akan tetapi tetap antara satu pendapat dengan pendapat lainnya memiliki inti yang sama. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan untuk mengerahkan seseorang menyelesaikan masalah-masalah yang dialami atau untuk menjalani kehidupannya.
3.      Konseling
Kata terakhir yang perlu kita pahami yaitu kata “konseling” secara etimologi, istilah konseling berasal dari bahasa latin, yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami” atau “menyampaikan”.[7]
Bernard & Fullmer, 1969
Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasi ketiga hal tersebut.
Pepinsky, dalam Shertzer & Stone 1979
Konseling adalah interaksi (a) terjadi antara dua orang individu, masing-masing konselor dan klien; (b) terjadi dalam suasana yang profesional; (c) dilakukan dan dijadikan sebagai alat memudahkan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.
Konseling berarti kontak atau hubungan timbal balik antara dua orang (konselor dan klien) untuk menangani masalah klien, yang didukung oleh keahlian dan dalam suasana yang laras dan integrasi berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi klien.[8]
B.     Tujuan Manajemen Bimbingan dan Konseling
Tujuan dari di laksanakannya manajemen bimbingan dan konseling ada lima yang dikutip dari Syahril dan Riska Ahmad[9], antara lain:  
1.      Untuk Mengenal diri sendiri dan lingkungan
Agar peserta didik  dapat mengenali kekuatan dan kelemahan yang ada dalam dirinya sehingga dia dapat meyesuaikan dirinya dengan lingkungan.  
2.      Untuk menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis
Diharapkan peserta didik dapat menerima keadaan yang ada pada dirinya.
3.      Untuk dapat mengambil keputusan sendiri
Diharapkan seseorang dapat mandiri dalam mengambil keputusan sendiri untuk memenuhi kebutuhan dalam kebutuhannya dangan konsekuensi yang dapat dipertanggung jawabkan.
4.      Untuk dapat mengarahkan diri sendiri
Diharapkan peserta didik dapat mangarahkan dirinya menurut bakat dan juga minat yang ada dalam dirinya.
5.      Untuk dapat mewujudkan diri sendiri
Diharapkan peserta didik dapat merealisasikan dirinya dalam bentuk nyata sebagai sebuah wujud rasa percaya diri yang ada pada individu tersebut.


[1] Alhakim rimal, Pengertian Manajemen, artikel diakses pada 04 Desember 2011 dari http://ketikqwerty.wordpress.com/2011/03/15/pengertian-manajemen/
[2] Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: RINEKA CIPTA, 2008),hlm. 93
[3] Syamsul Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), cet.II, hlm. 5
[4]Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, hlm. 93
[5] Ibid., hlm. 94
[6] Tohrin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah: Berbasis Integrasi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 21
[7]Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, hlm. 99
[8] Zikri Neni Iska, Pengantar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: KIZI BROTHER’S, 2011), hlm. 19
[9] Syahril & Riska Ahmad, Pengantar Bimbingan dan Konseling , (Padang: Angkasa Raya, 1986), hlm. 46-47


BAB III
PEMBAHASAN HASIL OBSERVASI

           A            Program Bimbingan Konseling di SMPI Nurul Hikmah
Program-program BK
Program-program yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan bimbingan konseling di SMPI Nurul Hikmah II antara lain:
1.      Mengenal situasi dan kondisi sekolah
2.      Menyusun program tahunan
3.      Konsultasi program
4.      Menyediakan dan melengkapi fasilitas
5.      Memperkenalkan tentang keberadaan dan fungsi guru BK
6.      Memberikan kartu wawancara
7.      Menyebar angket
8.      Leger
9.      Sosiometri
10.  Mencatat dan menyusun data
11.  Mengelola dan menaksirkan data
12.  Menemukan kasus
13.  Orientasi kehidupan di sekolah
14.  Informasi sekolah tujuan
15.  Informassi cara belajar yang baik
16.  Informasi kenakalan remaja
17.  Penempatan dalam kelas (oleh wali kelas)
18.  Membentuk kelompok dalam belajar
19.  Bimbingan pribadi, bimbingan kelompok dan konseling pribadi
20.  Konsultasi dengan orang tua murid
21.  Home visit atau kunjungan rumah
22.  Laporan bulanan
23.  Laporan tahunan
24.  Evaluasi program
25.  Evaluasi penanganan kasus
26.  Tes DCM (daftar Cek masalah)
27.  Tes bakat dan minat
28.  Konseling kelompok
29.  Mengadakan kerjasama dengan lembaga/instansi
30.  Pengadministrasian BK sistem komputerisasi
           B            Unsur-Unsur Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Berikut adalah unsur-unsur yang berada dalam program bimbingan konseling di SMP Islam Nurul Hikmah II
Kebutuhan Siswa:
Kebutuhan siswa yang diketahui melalui pengungkapan masalah dan data yang terdapat didalam himpunan data.
Jumlah siswa yang wajib dibimbing ada 116 orang siswa, yang terdapat di kelas VII, VIII, IXA, IXB
A. Jenis layanan yang ada diantaranya, yaitu :
1.      Layanan orientasi
Ø  Orientasi siswa baru
Ø  Orientasi kelas/program baru (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
2.      Layanan Informasi
Ø  Informasi pengembangan diri (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
Ø  Informasi pengembangan kemampuan sosial (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
Ø  Informasi pengembangan kemamapuan belajar (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
Ø  Informasi pengembangan karier (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
3.      Layanan  penempatan dan penyaluran
Ø  Penempatan dalam posisis dikelas (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
Ø  Penempatan kegiatan ekstrakulikuler (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
Ø  Penempatan dalam kegiatan program studi (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
Ø  Penempatan dalam kegiatan belajar kelompok (dilaksanakan pada bulan ke 8-9 dan dilanjutkan dari bulan 2-3 ditahun berikutnya)
Ø  Pengmbangan program KIR (dilaksanakan pada bulan ke 10-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-5 ditahun berikutnya)
4.      Layanan konseling peroangan
Ø  Konseling individual untuk masalah pribadi, sosial, belajar dan karir (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
5.      Layanan bimbingan kelompok
Ø  Bimbingan kelompok bebas (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
Ø  Bimbingan kelompok tugas (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
6.      Layanan konseling kelompok
Ø  Konsultasi individual untuk masalah pribadi, sosial, belajar dan karir (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
B.  Berikut adalah kegiatan pendukung yang ada dalam program BK SMP Islam Nurul Hikmah II
1.      Aplikasi Instrumentasi
Ø  Penyebaran angket siswa dan orangtua siswa (dilaksanakan pada bulan ke 7-8)
Ø  Penyelanggaraan tes psykologi (dilaksanakan pada bulan ke 7-8)
Ø  Penyebaran insrtrumen AUM (dilaksanakan pada bulan ke 8 )
Ø  Penyebaran instrumen sosiometri (dilaksanakan pada bulan ke 8)
2.      Himpunan data
Ø  Menghimpun data pribadi, kelompok, dan umum (dilaksanakan pada bulan ke 8-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
3.      Kunjungan rumah (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
4.      Alih tangan kasus (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
5.      Konsprensi kasus (dilaksanakan pada bulan ke 7-12 dan dilanjutkan dari bulan 1-6 ditahun berikutnya)
6.      Evaluasi (dilaksanakan pada bulan ke 11-12 dan dilanjutkan dari bulan 5-6 ditahun berikutnya)
7.       Analisa (dilaksanakan pada bulan ke 11-12 dan dilanjutkan dari bulan 5-6 ditahun berikutnya)
8.      Tindak lanjut(dilaksanakan pada bulan ke 11-12 dan dilanjutkan dari bulan 5-6 ditahun berikutnya)
9.       Laporan (dilaksanakan pada bulan ke 11-12 dan dilanjutkan dari bulan 5-6 ditahun berikutnya)
           C            Materi-Materi Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Program Bimbingan dan Konseling untuk setipa periode berisiskan materi yang merupakan sinkronasi dari unsur-unsur:
1.      Tugas perkembangan siswa yang telah dirumuskan kedalam bentuk kompetensi.
2.      Bidang-bidang bimbingan.
3.      Jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
Materi-materi tersebut meliputi materi pendidikan budi pekerti, yang mengarah kepada pemahaman diri siswa dan lingkungannya, dan pengembangan diri siswa, serta arah karir siswa.
Berikut adalah materi dari program bimbingan dan konseling di SMP Islam Nurul Hikmah II.
NO
Tugas Perkembangan
Bidang Bimbingan
Jenis-jenis Layanan
Kegiatan Pendukung
1
Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
Bimbingan Pribadi
Orientasi informasi perkembangan
Himpunan data
Bimbingan social
Orientasi informasi pembelajaran bimbingan kelompok kanseling kelompok
Himpunan data
Bimbingan belajar
Informasi pembelajaran bimbingan kelompok kanseling kelompok
Himpunan data
Bimbingan karier
Informasi pembelajaran bimbingan kelompok kanseling kelompok
Himpunan data
2
Mempersiapkan diri meneriman dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik. Psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.
Bimbingan Pribadi
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan social
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan belajar
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan karier
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
3
Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam perannya sebagai pria dan wanita.
Bimbingan Pribadi
Informasi orientasi pembelajaran
Aplikasi instrumen himpunan data
Bimbingan social
Informasi orientasi pembelajaran
Aplikasi instrumen himpunan data
Bimbingan belajar
Informasi orientasi pembelajaran
Aplikasi instrumen himpunan data
Bimbingan karier
Informasi orientasi pembelajaran
Aplikasi instrumen himpunan data
4
Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan yang lebih luas.
Bimbingan Pribadi
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan social
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan belajar
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan karier
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
5
Mengenal kemampuan bakat, minat serta arah kecenderungan karir dan apresiasi seni.
Bimbingan Pribadi
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan social
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan belajar
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan karier
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
6
Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan masyarakat.
Bimbingan Pribadi
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan social
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan belajar
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan karier
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
7
Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi.
Bimbingan Pribadi
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan social
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan belajar
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan karier
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
8
Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat dan warga negara.
Bimbingan Pribadi
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan social
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan belajar
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
Bimbingan karier
Semua jenis layanan
Semua kegiatan pendukung
           D            Tata Laksana Bimbingan Konseling
Tahap-tahap pelaksanaan manjemen bimbingan konseling di SMPI Nurul Hikmah II telah sesuai dengan teori  yang berlaku dalam bimbingan konseling, tahapan-tahapan yang dilakukan antara lain:
1.      Tahap perencanaan
2.      Tahap pelaksanaan
3.      Tahap penilaian
4.      Tahap analisis hasil
5.      Tahap tindak lanjut
6.      Tahap pelaporan
Seluruh tahapan itu sudah dilaksanakan dalam penyelenggaraan program bimbingan konseling di SMPI Nurul Hikmah II
           E            SATLAN (satuan layanan) Program Bimbingan dan Konseling
Satuan layanan merupakan agenda yang akan dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Agenda ini dibuat secara tertulis pada buku agenda dana satuan layanan.
Menurut pengamatan kami terhadap SATLAN yang ada dalam program BK di Sekolah Islam Nurul Hikmah II. Ternyata dalam SATLAN tersebut terdapat perbedaan yang signifikan, diantaranya dalam :
1.      Topik permasalahan bahasan
2.      Bidang bimbingan
3.      Jenis layanan
4.      Fungsi layanan
5.      Tujuan layanan
6.      Sasaran layanan
7.      Uraian kegiatan dan materi layanan
8.      Metode
9.      Tempat penyelanggaraan
10.  Waktu/tanggal/semester
11.  Penyelnggaraan layanan
12.  Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelangaraan layanan
13.  Alat dan perlangkapan
14.  Rencana penilaian dan tindak lanjut layanan
15.  Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung
16.   Serta Catatan khusus
Semua hal ini dimaksudkan agar sasaran program BK yang ingin dicapai dapat terealisasikan dengan baik dan memenuhi harapan seluruh stakeholder.
            F            Perlengkapan Tata Laksana Bimbingan Konseling
Perlengkapan Pengumpulan data
dalam pelaksanaan bimbingan konseling di SMPI Nurul Hikmah II cara-cara yang digunakan dalam pengumpulan data antara lain:
·         Wawancara
·         Observasi
·         Koesioner
·         Sosiometri
Keseluruhan kelengkapan pengumpulan data tersebut digunakan sesuai  dengan kebutuhan dan permasalahan yang sedang terjadi
b.  Perlengkapan Penyimpanan Data
di SMPI Nurul Hikmah II alat yang digunakan dalam penyimpanan data berupa buku pribadi dan kartu .
c. Perlengkapan Pelaksanaan Bimbingan Konseling
Sarana dan prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan konseling antara lain: satu set meja dan kursi, almari arsip, buku rekapitulasi kegiatan bimbingan konseling, daftar kasus, catatan bimbingan dan papan pengumuman.
          G            Evaluasi
Evalusi di SMPI Nurul Hikmah II setiap tahunnya dilakukan pada akhir tahun ajaran, metode evalusi yang digunakan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif sehingga hasil evaluasi ini akan menjadi bahan untuk memperbaiki program pelaksanaan bimbingan konseling disekolah tersebut. Dari hasil evaluasi tersebut  maka akan diperoleh gambaran efektif dan efisiennya program bimbingan dan konseling yang dijalankan dalam menjelankan tujuan umum dan tujuan khusus bimbingan konseling yang direncanakan.


BAB 1V
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Jenis-jenis layanan yang di terapkan di SMP Al-Hikmah ini meliputi :
1.      Layanan orientasi.
2.      Layanan Informasi.
3.      Layanan penempatan dan penyuluhan.
4.      Layanan konseling perorangan.
5.      Layanan bimbingan kelompok.
6.      Layanan konseling kelompok.
Dalam program BK di sekolah ini juga terdapat program pendukung antara lain :
1.      Aplikasi instrumentasi.
2.      Himpunan data.
3.      Kunjungan rumah.
4.      Alih tangan kasus.
5.      Konsprensi kasus.
6.      Evaluasi.
7.      Analisa.
8.      Tindak lanjut.
9.      Laporan.
Semua kegiatan BK di sekolah ini berujuk kepada tugas perkembangan siswa yang perlu dioptimalkan secara tepat guna menunjang kegiatan belajar siswa dan mengembangkan minat bakat siswa dalam bidang akademik maupun non akademik.
Pelaksanaan progam BK ini juga terorganisir sangat baik, dimulai dengan perencanaan yang matang sampai diadakannya evaluasi kembali terhadap kegiatan-kegiatan BK tersebut.

1 komentar:

  1. lumayan bagus...namun tidak menampilkan bentuk layanan konseling....

    BalasHapus