Kamis, 28 Juni 2012

Akal dan Hati pada Zaman Yunani Kuno

THALES
Thales (624-546 SM), orang miltus itu, digelari bapak filsafat karena dialah orang yang mula - mula berfisafat (bijaksana). Ia adalah seorang politikus, ahli geometri dan pemikir dipelabuhan miletus yang sangat ramai. Ia juga berjasa dengan meramalkan secara tepat gerhana matahari pada tahun 585 sm.ia tidak tertarik pada mitos tetapi pada pengetahuan mengenai dunia dan bintang, ia adalah pemikir praktis. Gelar itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yang jarang diperhatikan orang, juga orang jaman sekarang : “what is the nature of the world stuff “?(mayer , 1950:18) “apa sebenarnya bahan alam semesta ini” ? Terlepas dari apapun jawabannya, pertanyaan ini saja telah dapat mengangkat namanya menjadi filosop pertama. Ia sendiri menjawab air. Jawaban ini sebenarnya amat sederhana dan belum tuntas. Belum tuntas karena dari apa air itu ? thales mengambil air sebagai alam semesta barang kali karena ia melihat nya sebagai sesuatu yang amat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi ini terapung di atas air (mayer,1950:18).
Lihatlah, jawabannya amat sederhana; pertanyaannya jauh lebih berbobot ketimbang jawabanyannya. Masih adakah orang yang beranggapan bahwa bertanya itu tidak penting? Thales menjadi filosof karena ia bertanya. Pertanyaannya itu jawabannya dengan menggunakan akal, bukan menggunakan agama atau kepercayaan lainnya. Alasannya adalah karena air penting bagi kehidupan. Disini akal mulai digunakan lepas dari keyakinan.

ANAXIMANDER
Hidup sekitar 546 SM berada dalam tradisi yang sama. Ia berpendapat bahwa bumi secara lepas bergantung di ruangan, ia juga berpendapat bahwa dulunya ada satu substansi tunggal pertama dan suatu hukum alam yang berlaku di dunia, untuk mempertahankan keseimbangan antara unsur – unsur yang berbeda. Anaximander mencoba menjelaskan bahwa subtansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya (mayer,1950 :19). Anaximanes mengatakan itu udara. Udara merupakan sumber segala kehidupan, Pembicaraan filosof ini saja telah memperlihatkan bahwa didalam filsafat dapat terdapat lebih dari satu kebenaran tentang satu persoalan. Sebabnya ialah bukti kebenaran teori dalam filsafat terletak pada logis ataau tidaknya argumen yang digunakan, bukan terletak pada kongkulasi. Disini sudah kelihatan bibit relativisme yang kelak dikembangkan dalam filsafat sofisme. Pada kata”sofis" itu sendiri terkandung pengertian tipuan, hipkret dan sinis. Menurut para filosof, meraka adalah orang yang kurang terpelajar di dalam sains maupun di dalam filsafat. Mereka itu orang – orang yang menjual kebajikan untuk memperoleh materi. Pemikiran sofis itu mempunyai ciri berupa pandangan yang saling bertentangan. Dalam moral pun mereka di katakan menganut moral yang relatif, jadi buruk dan baik itu adalah relatif. Bagi orang – orang sofis tidak ada generalisasi dengan kata lain tidak ada kebenaran umum, semua kebenaran itu relatif. Biasanya orang-orang sofis itu disenangi oleh para filosof. Sifat mereka itu amat ditentang oleh Socrates dan plato. Sebagian fisof menentangorang – orang sofis karenamereka mau menerima uang dari ajaran mereka. Kebanyakan orang- orang sofis dating dari kelas rendah di dalam masyarakat karena itu mereka memerlukan uang. Sementara filsof mengatakan bahwa filsafat itu di senangi bukan untuk alat mencari uang.

HERACLITUS
Paham relativisme semakin mempunyai dasar heraclitus (544-484 SM) Menurut heraclitus alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah; sesuatu yang dingin berubah menjadi panas, yang panas berunah menjadi dingin. Itu berarti bila kita hendak memahami kehidupan kosmos. Kita mesti menyadari bahwa kosmo itu dinamis. Kosmos tidak pernah berhenti ( diam ) ia selalu bergerak, dan bergerak berarti berubah. Tak ada sesuatu yang tetap dikatakanya semua itu dalam keadaan menjadi. Untuk dasar atau arche dunia semesta adalah api, karena sifat api itu selalu bargerak berubah dan tidak tetap, bahkan ditarik kesimpulan secara lanjut yang menjadi sebab atau keterangan yang sedalam –dalam nya adalah gerak perubahan. Gerak itu menghasilkan perlawanan-perlawanan. Itulah sebabnya ia sampai pada kongklusi bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini bukanlah bahan (stuff)-nya seperti yang dipertanyakan oleh filosof pertama itu, melainkan prosesnya (warner,1961:28). Pendapatnya dirumuskan dengan istilahnya “panta rhei” artinya semuanya mengalir Pertanyaan “semua mengalir” berarti semua berubah bukanlah pertanyaan yang sederhana. Ia juga menyatakan, “ you can not step twice into the same river;for the fress waters are ever flowing upon you” (engkau tidak dapat terjun kesungai yang sama dua kali karena air sungai itu selalu mengalir) (Warnwer,1961:26). Pengetahuan yang benar baginya tentu saja pengetahuan yang sesuai realitas. Pengetahuan yang sifatnya berubah adalah benar. Satu – satunya realitas ialah berubah, tidak ada yang tetap semuanya berubah menjadi, makanya heraclitus di sebut “filsafat menjadi.”

PARMANIDES
Parmanides adalah salah seorang tokoh relatifisme yang penting, kalau bukan yang terpenting. Parmanides yang lahir pada kira kira tahun 450 SM di elea. dikatakan sebagai logikawan pertama dalam sejarah filsafat, bahkan dapat disebut filosof pertama dalam pengertian modern. Parmenides mengakui adanya pengetahuan yang bersifat tidak tetap dan berubah- ubah, pengetahuan indra dan pengetahuan budi, tetapi menurutnya pengetahuan yang bersifat indra itu tidak dapat di percaya karena banyak orang yang tidak mempercayai kebenaran setelah mengikuti indranya. Sebab itu yang merupakan realitas adalah bukan yang berubah dan bergerak serta beralih dan bermacam – macam.melainkan tetap, realitas bukanlah menjadi melainkan ada oleh karena itu filsafatnya disebut juga “filsafat ada” . Parmenides membuktikanny sebagai berikut
1. Di luar ada tentu hanya tak- ada. Tak ada ini juga bukan tentu realitas, juga tak mungkin kita kenal dan kita ketahui. Hanya adalah yang dapat dipahami , bagi parmenides ada dan berfikir itu sama. Oleh karena ityu ada itu tetap , tak mungkin ia beralih, tak mungkin bergerak, tak mungkin ada permacamnya, yang ada hanya satu saja ada.
2. Kalau ada itu satu maka ia tak berawal, sebab dari manakah kiranya ia harus timbul. Bagi ada tak terdapat dahulu dan kemudian . ada itu hanya ada belaka, sekarang yang baka.
3. Ada itu tak mungkin terbagi- bagi, sebab sekiranya mungkin terbagi, maka terdapatlah bermacam- macam ( lebih dari satu ) ada.
Sistemnya secara keseluruhan disandarkan pada deduksi logis, tidak seperti heraclitus, misalnya, yang menggunakan metode intuisi. Plato amat menghargai metode parmendes dibandingkan dengan dari filosof lain pendahuluinya.
Pertentangan antara heraclitus dan parmenides adalah antara ada dan tiada, nilai pengetahuan indra dan pengetahuan budi merupakan soal yang maha penting bagi ahli pikir selanjutnya. pengetahuan budi dan pengetahuan indra memang tidak mungkin dilalui belaka , keduanya harus diakui adanya.


ZENO
Zeno (menurut Plato ia lahir pada tahun 490 SM) mulai memperlihatkan konsekuensi rumus tersebut. Ia dapat merelatifkan kebenaran yang telah mapan. Perhatikanlah:
(1) Anda tidak pernah mencapai garis finis dalam suatu balapan. Untuk mencapai garis finis itu mula-mula anda harus menempuh jarak, lalu setenngah dari separuh jarak, kemudian setengah dari sisa, dan kerja anda menghabiskan sisa yang tidak pernah akan habis. Anda tidak penah mencapai garis finis padahal secara empiris anda telah lama mencapai garis finis itu. Ini adalah penyelesaian matematika ; matematika itu logis.
(2) Anak panah yang me;luncur dari busurnya,pakah bergerak atau diam? Kata zeno, diam. Diam ialah bila suatu benda pada suatu saat berada pada suatu tempat. Anak panah itu diam. Ini khas logika, padahal mata kita jelas-jelas menyaksikan bahwa anak panah itu bergerak atau yang mengatakan diam? Itu relatif, kedua-duanya benar, bergantung pada cara membuktikannya.

PROTOGORAS
Ia adalah salah satu tokoh sofisme, yang menyatakan bahwa manusia adalah ukuran kebenaran (mayer,1950:84). Pernyataan ini merupakan tulang punggung humanisme. pernyataan yang muncul ialah apakah yang dimaksudkannya manusia idividu ataukah manusia pada umumnya. Memang dua hal itu menimbulkan kosekkuensi yang sungguh berbeda . akan tetapi,tidak ada jawaban yang pasti,mana yang di maksud protagoras. Yang jelas ialah ia menyatakan bahwa kebenaran itu bersifat pribadi (private). Akibatnya ialah tidak akan ada ukuran yang absolut dalam etika, metafisika, maupun agama. Bahkan teori-teori matematika tidak juga di anggapnya mempunyai kebenaran yang absolut (mayer, 1950:84)

GORGIAS
Gorgias datang ke Athena pada tahun 472 SM dari leontini. Ada tiga proposisi yang diajukan oleh gorgias.
1. Pertama, tidak ada yang ada; maksudnya, realitas itu tidak ada. Bukankah zeno juga pernah sampai pada kesimpulan bahwa hasil pemikiran itu selalu tiba pada paradoks. Kita harus mengatakan bahwa realitas itu tinggal dan banyak, terbatas dan tak terbatas, dicipta dan tak dicipta karena kontradikasi tidak dapat diterima (ingat rumus parmanides ), maka menurut gorgias , pemikiran lebih baik tidak menyatakan apa-apa tentang realitas.
2. Kedua,bila sesuatu itu ada, ia tidak akan dapat diketahui. Ini di sebabkan oleh peng indraan itu tidak dapat dipercaya , pengindraan itu sumber ilusi . akal, menurut gorgias ,tidak juga mampu meyakinkan kita tentang bahan alam semesta ini karena kita telah di kungkung oleh dilema sublektif . kita berpikir sesuai dengan kemauan ,ide kita,yang kita terapkan pada fenomena. Proses ini tidak akan menghasilkan kebenaran.
3. ketiga gorgias ialah, sekalipun realita itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita beri tahukan kepada orang lain . di sini ia memperlihatkan kakurangan bahasa untuk mengamunikasikan pengetahuan kita itu . semantic modern mengatakan bahwa kata-kata tidak mempunyai pengertian absolut ,kata-kata hanya mempunyai pengetian relatif .
Thrasymacus di gambarkan oleh plato dalam Republic sebagai prototype machiavelli. Ia mengatakan bahwa keadilan hanya dapat di tegakan bila ada yang mendukungnya; pendukungnya itu adalah kekuatan . ia tidak menganut prinsip moral yang absolut. Moral itu hasil konvensi.tokoh-tokoh pemerintahan yang cerdas mengetahui yang bagus dan yang buruk, lalu masyarakat mengikutinya.
Antiphon menganggap Tuhan itu harus diperloleh dengan menggunakan rasio. Ia beranggapan bahwa kemajuan hanya dapat diraih dengan jalan memajukan pendidikan, bukan melalui agama. Pengaruh positif gerakan sofis memang ada juga. Ia membangkitkan semangat berfilsafat. Ia mengingat filosof bahwa persoalan pokok dalam fisafat bukanlah alam, melainkan manusia. Mengenal tentang etika, agama dan metafisika. Ini membuka peluang bagi para filosof. Pandanganya mengenai relativitasnya, moral telah mengilhami munculnya utilitariasme, pragmatisme positivisme dan eksistensialisme .




BAB I
PENDAHULUAN
Menurut cerita orang yang pertama kali menggunakan akal serius adalah orang yunani yang bernama thales ( 624-546 ) sm. Ia diberi gelar Bapak filsafat, gelar itu diberikan karena pertanyaan “apakah sebenarnya bahan alam ini’
Buah pikiran yang mulai mengagetkan manusia awam barangkali pertama kali dilontarkan oleh heraclitus yaitu tatkala ia berkata bahwa yang sengguhnya ada, yang hakikat, ialah gerak dan perubahan. Karya akal begitu sangat hebat terlihat di saat kemunculan orang yang bernama zeno, ia berhasil membuktikan bahwa ruang kosong itu ada, pluraritas itu juga tidak ada, gerak tidak ada.
Pelaku filsafat adalah akal dan ’’musuh’’( atau partner )-nya adalah hati, rasa. pertentangan atau kerja sama antara akal dan hati itulah pada dasarnya isi sejarah filsafat. memang pusat kendali kehidupan manusia terletak di tiga tempat , yaitu indera, akal dan hati. Namun, akal dan hati itulah yang paling menentukan .
Di dalam sejarah filsafat kelihatan akal pernah menang, pernah kalah, hati pernah berjaya, juga pernah kalah ; pernah juga kedua –duanya sama-sama menang. Di antara keduanya, dalam sejarah, telah terjadi pergumulan berebut dominasi dalam mengendalikan kehidupan manusia.
Yang dimaksud dengan akal disini ialah akal logis yang bertempat di kepala, sedangkan hati ialah rasa yang kira-kira bertempat di dalam dada. Akal itulah yang menghasilkan pengetahuan logis yang di sebut filsafat, sedangkan hati pada dasarnya menghasilkan pengetahuan supralogis yang di sebut pengetahuan mistik , iman termasuk disini.
Rivalitas antara kedua-duanya telah terjadi di dalam sejarah peradaban. Titik-titik merah yang di situs telah terjadi hebat antra kedua-duanya mula-mula terjadi antara sofisme dan socrates, yang kedua antara credo utintelligam-nya abad pertengahan dan descrates, dan yang ketiga antara sofisme modern di satu pihak dan kant di pihak lain. Pada zaman yunani kuno, secara pukul rata akal menang. Pada zaman skolastik abad pertengahan kemenagan ada pada pihak hati (iman), yang di hentikan oleh descrates. Sejak descrates, iman kalah dan akal yang menang. Setelah itu ada lagi orang yang mengerem akal, yaitu kant. Hasilnya : kant menangkan kedua-duanya. Hasil yang diperoleh dalam pertarungan itu kira-kira begini. Socrates meneguhkan kembali sains dan agama, kant juga demikian. Jadi, kalau begitu, pertarungan, antara akal dan hati itu adalah pertarungan antara filsafat (rasio) dan agama (iman). Ciri umum filsafat yunani ialah rasionalisme. Rasionalisme yunani itu mencapai puncaknya pada orang-orang sofis. Untuk melihat rasionalisme sofis perlu di pahami lebih dulu latar belakangnya. Latar belakang itu terletak pada pemikiran filsafat yang ada sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar