Penilaian Harus Berdasarkan Standar
Suatu standar, serendah apapun selalu akan dibutuhkan sebab standar
berperan sebagai patokan dan sekaligus pemicu untuk perbaikan aktivitas
dalam kehidupan. Pada konteks pendidikan, standar tentunya juga akan
dibutuhkan dalam rangka acuan minimal terkait kompetensi yang musti
dipenuhi oleh seorang lulusan pada sebuah lembaga pendidikan (sekolah)
dengan demikian tiap calon lulusan akan dinilai apakah ia telah dapat
memenuhi standar minimal yang ditetapkan. Melalui penerapan standar
dalam bentuk SKL, KI, dan KD sebagai acuan bagi proses pendidikan, maka
dapat diharapkan seluruh komponen yang terlibat dalam pengelolaan
pendidikan pada semua tingkatan, termasuk siswa sendiri akan berusaha
untuk mengarahkan upayanya pada pencapaian standar dikehendaki
(ditetapkan). Melalui pendekatan demikian, dapat diharapkan guru akan
memiliki orientasi yang jelas tentang apa yang harus dikuasai siswanya
pada setiap tingkatan dan jenjang, serta pada saat yang sama guru tetap
diberi kebebasan yang luas dalam merancang dan melakukan proses
pembelajaran yang dipandangnya terefektif dan terefisien dalam mencapai
standar tersebut. Guru akan terus dipicu agar dapat menerapkan
prinsip-prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) dan tidak sekedar
berorientasi pada pencapaian target kurikulum semata.
Pengertian, Prinsip-Prinsip, dan Karakteristik Penilaian Kelas Otentik Menurut Kurikulum 2013 |
Pengertian Penilaian Kelas Otentik
Sebagai bentuk implikasi dari penerapan SKL (Standar Kompetensi Lulusan)
maka proses penilaian yang dilakukan oleh guru, baik yang bersifat
formatif maupun sumatif mesti beracuan kriteria. Guru pada intinya harus
mengembangkan penilaian otentik berkelanjutan yang akan menjamin
pencapaian dan penguasaan kompetensi.
Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan siswanya melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan siswanya melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
Prinsip-Prinsip Penilaian Otentik
Di bawah ini dijelaskan prinsip-prinsip penilaian otentik, yaitu:
- Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran. Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan masalah dunia sekolah
- Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar,
- Penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (sikap, keterampilan, dan pengetahuan).
Karakteristik penilaian kelas
Beberapa karakteristik penilaian kelas menurut Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
1. Pusat belajar
Penilaian kelas lebih memfokuskan perhatian guru dan siswa pada
pengamatan dan perbaikan belajar daripada pengamatan dan perbaikan
mengajar. Penilaian kelas ini akan dapat memberikan informasi dan
petunjuk bagi guru dan siswa untuk membuat pertimbangan dalam rangka
melakukan perbaikan terhadap hasil belajar.
2. Partisipasi-aktif siswa
Karena difokuskan pada belajar, maka penilaian kelas memerlukan
partisipasi aktif siswa. Kerjasama di dalam penilaian harus dilakukan
dimana siswa memperkuat penguasaan materi matapelajaran dan keterampilan
(skill) pada dirinya. Sementara itu, guru harus memberikan motivasi
kepada siswanya agar terus meningkat. Dalam kaitan ini ada tiga
pertanyaan bagi guru yang selalu menjadi perhatiannya, yaitu:
(a) Apakah kemampuan dasar dan pengetahuan saya sudah tepat untuk mengajar?;
(b) Bagaimana saya dapat mengetahui bahwa siswa saya memang sedang belajar?;
(c) Bagaimana saya dapat membantu siswa saya agar dapat belajar dengan lebih baik?
Karena guru bekerja lebih dekat dengan siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, maka diharapkan pada akhirnya guru juga akan dapat selalu memperbaiki skill (keterampilan) mengajarnya.
(a) Apakah kemampuan dasar dan pengetahuan saya sudah tepat untuk mengajar?;
(b) Bagaimana saya dapat mengetahui bahwa siswa saya memang sedang belajar?;
(c) Bagaimana saya dapat membantu siswa saya agar dapat belajar dengan lebih baik?
Karena guru bekerja lebih dekat dengan siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, maka diharapkan pada akhirnya guru juga akan dapat selalu memperbaiki skill (keterampilan) mengajarnya.
3. Formatif
Pelaksanaan penilaian kelas yang bersifat formatif mempunyai tujuan untuk memperbaiki mutu hasil belajar peserta didik.
4. Kontekstual spesifik
Pelaksanaan penilaian kelas adalah jawaban terhadap kebutuhan khusus
bagi guru dan siswa. Kebutuhan khusus berada dalam kontekstual guru dan
siswa yang harus belajar dengan baik dalam kelas.
5. Umpan balik
Penilaian kelas merupakan suatu alur proses umpan balik di kelas. Dengan
sejumlah TPK (tujuan pembelajaran khusus), guru dan siswa dengan cepat
dan mudah menggunakan umpan balik dan melakukan saran perbaikan belajar
berdasarkan hasil-hasil penilaian yang diperoleh. Untuk mengecek
pemanfaatan saran tersebut, pimpinan sekolah menggunakan hasil penilaian
kelas, dan melanjutkan pengecekan alur umpan balik. Karena pendekatan
umpan balik ini dalam kegiatan di kelas setiap hari, maka komunikasi
alur hubungan antara pimpinan sekolah, guru dan siswa dalam KBM akan
menjadi lebih efisien dan lebih efektif.
6. Berakar kepada praktek mengajar yang baik
Penilaian kelas adalah suatu usaha untuk membangun praktek mengajar guru
yang lebih baik dengan melakukan umpan balik pada pembelajaran siswa
secara lebih sistematik, lebih fleksibel, dan lebih efektif. Guru siap
menanyakan dan mereaksi pertanyaan siswa, memonitor bahasa tubuh (body language)
dan ekspresi wajah peserta didik, mengoreksi PR (pekerjaan rumah) dan
hasil tes siswa, dan seterusnya. Penilaian kelas memberi sebuah cara
untuk melakukan penilaian secara menyeluruh (holistik) dan sistematik
dalam proses pembelajaran di kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar