Minggu, 05 April 2015

PERENCANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA DI SMA/MADRASAH

I. PERENCANAAN PROGRAM PEMBELAJARAN
A. Silabus dan Program Tahunan
Silabus disebut juga Pola Dasar Kegiatan Belajar Mengajar (PDKBM) atau Garis-Garis Isi Program Pembelajaran (GBIPP) merupakan garis besar, ringkasan, ikhtisar atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran. Silabus merupakan penjabaran lebih lanjut dari SK – KD yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi pelajaran yang harus dan perlu dipelajari oleh siswa.
Komponen silabus yang disusun harus merujuk pada standar isi sebagai kerangka dasarnya – selanjutnya silabus harus membahas tentang :
1. Identitas silabus yang menjelaskan tentang keberadaan silabus
2. Kompetensi yang harus dicapai oleh siswa sebagaimana tercantum dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.
3. Materi pembelajaran yang perlu dibahas dan dicapai oleh siswa untuk mencapai suatu standar kompetensi dan kompetensi dasar.
4. Kegiatan pembelajaran yang seharusnya dilakukan oleh guru sehingga siswa mampu berinteraksi dengan sumber-sumber belajar
5. Indikator yang harus dirumuskan untuk mengetahui ketercapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.
6. Evaluasi – cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasakan indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai
7. Alokasi waktu yang diperlukan untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan
8. Sumber belajar yang dapat diberdayakan untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar[1].



Dengan demikian silabus memberikan kemudahan-kemudahan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, karena silabus memiliki fungsi sebagai :
1. Pedoman dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
2. Pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan pembelajaran secara klasikal, kelompok, atau individual
3. Pengembangan sistem evaluasi yang mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar[2].

Penyusunan silabus yang baik dapat merujuk pada komponen dasar penyusunan sebagaimana yang dijelaskan diatas yang disusun secara bertahap dan memenuhi prinsip-prinsip penyusunan silabus. Adapun tahap-tahap pengembangan dan prinsip-prinsip penyusunan silabus adalah sebagai berikut :
1. Tahap-tahap penyusunan – pengembangan silabus
a. Perencanaan – mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus.
b. Pelaksanaan – menyusun silabus dengan memperhatikan semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus yaitu SK – KD mata pelajaran tersebut dan perencanaan pembelajaran tingkat satuan pendidikan.
c. Perbaikan – pengkajian ulang terhadap silabus sebelum digunakan, yang dilakukan oleh spesialis perencanaan pembelajaran, ahli mata pelajaran, ahli didaktik metodik, psykolog, guru instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional diknas, perwakilan orang tua dan siswa itu sendiri.
d. Pemantapan – masukan dari pengkajian dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki.
e. Evaluasi silabus dilaksanakan secara berkala dengan menggunakan model-model evaluasi perencanaan pembelajaran.

2. Prinsip penyusunan – pengembangan silabus
a. Ilmiyah – materi dan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiyah.
b. Relevan – ruang lingkup, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi pembelajaran sesuai dengan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual siswa.
c. Sistematis – disusun secara berurutan dan merupakan kesatuan serta berhu-bungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
d. Konsisten – terdapat ketetapan (taat azas) diantara komponen-kompenen silabus
e. Memadai – indikator, materi, KBM, sumber belajar, dan sistem evaluasi memadai (aequate) untuk pencapaian penguasaan kompetensi dasar.
f. Aktual dan kontekstual - indikator, materi, KBM, sumber belajar, dan sistem evaluasi memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan peristiwa kekinian yang baru terjadi.
g. Fleksibel – komponen-komponen silabus bersifat luwes dengan keadaan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.
h. Totalitas – mencakup keseluruhan kompetensi dalam prinsip taxonomi bloom yaitu Kognitif, afektif dan psykomotorik[3]

3. Langkah-langkah penyusunan silabus[4]
a. Mengisi identitas silabus (sekolah, mata pelajaran, dan kelas/semester)
b. Mengkaji dan menentukan standar kompetensi dengan memperhatikan konsep hierarkhi disiplin ilmu, keterkaitan antar SK dan KD dalam mata pelajaran dan keterkaitan SK dan KD antar mata pelajaran.
c. Mengkaji dan menentukan kompetensi dasar dengan memperhatikan konsep hierarkhi disiplin ilmu, keterkaitan antar KD dalam mata pelajaran dan keterkaitan KD antar mata pelajaran.
d. Mengidentifikasi materi pokok/Pembelajaran – penentuan materi pembelajaran ditetapkan berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan :
· potensi yang dimiliki oleh siswa,
· relevansi dengan karakteristik daerah,
· tingkat perkembangan fisik, psykis, sosial, spiritual dan dan kematangan siswa,
· kebermanfaatan (utility) bagi siswa,
· struktur keilmuan, aktualitas dan kedalaman materi atau kesahihan (validity) materi pembelajaran
· relevansi dengan kebutuhan siswa dan tuntutan lingkungan atau menunjukkan tingkat kepentingan (signivicance) siswa.
· alokasi waktu pembelajaran.
· layak (learnability) dan menarik untuk dipelajari (interest)
e. Mengembangkan kegiatan pembelajaran – KBM dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang meliatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya.
f. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi.
Indikator adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang dapat dilihat oleh guru yang menunjukkan bahwa siswa telah belajar. Indikator juga mengukur pengetahuan, nilai, sikap dan ketrampilan yang ditunjukkan siswa telah me-nyerap atau dalam proses menyerap suatu kompetensi. Indikator menunjukkan kecakapan dan tingkat penguasaan yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur (measurable), dapat diamati (observable) yang mencakup 3 ranah yaitu pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psykomotorik) dan sikap (afektif).

Indikator ditentukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
· tingkat perkembangan berfikir siswa
· berkaitan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
· pencapaian hasil belajar siswa meliputi aspek kognitif, psykomotorik dan afektif
· memperhatikan sumber-sumber belajar yang relevan dapat diukur (measure-able), dapat diamati (observable)
· menggunakan kata kerja operasional atau spesifik

g. Penentuan evaluasi
Evaluasi adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa. Data yang diperoleh dari evaluasi menjadi bukti otentik, akurat dan konsisten untuk kelanjutan pengembangan perencanaan pembelajaran. Dengan pendekatan tersebut, maka evaluasi merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai dengan peta kemajuan siswa.
Mengingat hasil evaluasi akan menjadi dasar bagi perencanaan pembelajaran berikutnya, diperlukan kehati-hatian dan ketepatan dalam melakukan evaluasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan evaluasi adalah :
· Evaluasi dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi dan bukan untuk menentukan kedudukan siswa dalam kelompoknya.
· Evaluasi dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mengetahui gambaran yang utuh mengenai perkembangan penguasaan kompetensi siswa – kompetensi yang telah dimiliki, dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa
· Tindak lanjut evaluasi berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedial, dan program pengayaan.
· Evaluasi dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspek pembelajaran (KPA) dengan menggunakan berbagai model evaluasi baik formal maupun non formal secara berkesinambungan[5].
Terdapat 3 komponen yang harus dicantumkan ketika seorang guru menyusun evaluasi :
· Teknik Evaluasi
Teknik evaluasi adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Teknik evaluasi terdiri dari dua teknik yaitu ”Tes dan Nontes”.
Teknik tes biasanya dilakukan dengan 3 cara yaitu tes lisan (tes secara verbal untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah, kerangkan berfikir, hubungan sebab akibat, kemampuan lisan dan mempertanggung-jawabkan konsep atau pendapat), tes tulisan, dan tes perbuatan (tes dengan jawaban menggunakan tindakan atau perbuatan untuk melihat aspek psykomotorik). Teknik bukan tes (nontes) pada umumnya menggunakan alat-alat seperti wawancara, kuesioner, dan pengamatan atau observasi.

· Bentuk Instrumen
- Tes tulis, dapat berupa tes benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, essay/uraian, isian dan sebagainya.
- Tes lisan yaitu berbentuk daftar pertanyaan
- Penugasan, seperti tugas yang dikerjakan rumah.
- Pengamatan atau observasi dengan menggunakan lembar observasi.
- Wawancara yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara
- Portofolio dengan menggunakan dokumen pekerjaan, karya, dan atau prestasi siswa.
- Evaluasi diri dengan menggunakan lembar evaluasi diri.

· Contoh Instrumen – dapat dituliskan dalam kolom matrik dan dapat berbentuk lampiran jika kolom yang tersediri tidak mencukupi

h. Menentukan alokasi waktu – alokasi waktu ditetapkan berdasarkan jumlah minggu efektif persemester, alokasi waktu mata pelajaran perminggu, dan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.
i. Menentukan sumber belajar – ditentukan berdasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi[6].

4. Contoh format silabus
a. Format silabus Horizontal
Sekolah : ....................................
Mata Pelajaran : ....................................
Kelas/Semester : ....................................
Standar Kompetensi : ....................................

Contoh a.1
KD
Materi pokok/ Pembelajaran
KBM
indikator
Evaluasi
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Teknik
Bentuk
Contoh












Contoh a.2
No.
KD
KBM
Materi Pem
belajaran
Indikator

AW
Penilaian
Sumber/ bahan/
alat
Jenis
Bentuk
Contoh











b. Format silabus vertikal
Sekolah : ..................................
Mata Pelajaran : ..................................
Kelas/Semester : ..................................
· Standar Kompetensi : ..................................
· Kompetensi Dasar : ..................................
· Materi pokok/pembelajaran : ..................................
· Kegiatan Pembelajaran : ..................................
· Indikator : ..................................
· Evaluasi : ..................................
· Alokasi Waktu : ..................................
· Sumber Belajar : ..................................


B. Program Tahunan, Program semester, dan atau Program Cawu
Dalam pelaksanaan pembelajaran, program perencanaan dibuat berdasarkan kalender pendidikan yang telah ditetapkan – penjabaran kalender pendidikan tersebut kemudian dijabarkan dalam program yang lebih aplikatif dalam bentuk pragram tahunan, semester dan atau program cawu. Dalam perspektif yang lebih spesifik, program semester atau cawu dijabarkan dalam kegiatan mingguan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran.
Program tahunan merupakan rencana kegiatan pembelajaran yang akan disampaikan dalam kurun waktu satu tahun pelajaran. Rencana tersebut memuat uraian standar kompetensi, kompetensi dasar dan alokasi waktu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran selama satu tahun tersebut – yang pelaksanaannya terbagi dalam dua semester atau 3 cawu dalam sistem pembagian terminal pembelajaran versi Kurukulum 1999. Sedangkan program semester merupakan penjabaran secara rinci apa yang akan dilaksanakan dalam semster tersebut – komponen yang terdapat dalam program semester juga tidak jauh berbeda dengan komponen yang ada pada program tahunan.
Kedua program tersebut dibuat dengan melihat alokasi waktu atau distribusi waktu yang telah ditetapkan dalam kalender pendidikan, termasuk didalamnya adalah perhitungan minggu efektif dan minggu tidak efektif. Perhitungan tersebut mutlak dilakukan agar distribusi waktu sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Pembagian alokasi waktu pembelajaran disesuaikan dengan beban masing-masing kompetensi dasar materi pembelajaran dan juga berapa waktu yang dialokasikan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa baik melalui tes ulangan harian, blok dan lain sebagainya.

Berikut ini contoh program tahunan dan program semester dan atau cawu dengan menggunakan silabus mata pelajaran PAI di SMA kelas X.





PROGRAM TAHUNAN

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Satuan Pelajaran : SMA Negeri 1 Tuban
Kelas : X (Sepuluh)
Tahun Pelajaran : 2008/2009

Semester
Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
Ket.




1

Memahami ayat Al qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai Kholifah
- Membaca Qs. Al Baqarah : 30, Al Mukminun : 12-14, Adz Dzariat : 56 dan An Nahl : 78).
- Menyebutkan arti Qs. Al Baqarah : 30, Al Mukminun : 12-14, Adz Dzariat : 56 dan An Nahl : 78
- Menampilkan prilaku sebagai kholifah di bumi seperti terkandung dalam Qs. Al Baqarah : 30, Al Mukminun : 12-14, Adz Dzariat : 56 dan An Nahl : 78).
6

Memahami ayat ayat Al Qur’an tentang keikhlasan beribadah
- Membaca Qs. Al An’am : 162-163 dan Al Bayyinah : 5)
- Menyebutkan arti Qs. Al An’am : 162-163 dan Al Bayyinah : 5)
- Menampilkan prilaku ikhlas dalam ber-ibadah seperti terkandung dalam Qs. Al An’am : 162-163 dan Al Bayyinah : 5)
6

Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat-Nya dalam Asmaul Husna
- Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna
- Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna
- Menampilkan perilaku yang mencermin-kan keimanan terhadap 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna.
6

Membiasakan perilaku terpuji
- Menyebutkan pengertian perilaku husnuzhan
- Menyebutkan contoh-contoh husnuzhan terhadap Allah, diri sendiri dan sesama manusia.
- Membiasakan perilaku husnuzhan dalam kehidupan sehari-hari
4

Memahami sumber hukum Islam, hukum taklifi dan hikmah beribadah
- Menyebutkan pengertian, kedudukan dan fungsi Al Qur’an, al Hadits dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam,
- Menjelaskan pengertian, kedudukan dan fungsi Al Qur’an, al Hadits dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
- Menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari
8

Memahami keteladadan Rasulullah dalam membina umat periode Makkah
- Menceritakan dakwah Rasulullah periode Makkah
- Mendeskripsikan subtansi dan strategi/metode dakwah Rasulullah periode Makkah
6

Ulangan Harian, UTS dan UAS
8

Jumlah
44



Semester
Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
Ket.
2
Membaca ayat-ayat tentang Demokrasi
- Membaca Qs. Ali Imron : 59, dan Asy Syuuro : 38
- Menyebutkan arti Qs. Ali Imron : 59, dan Asy Syuuro : 38
- Menampilkan prilaku suka bermusyawarah seperti terkandung dalam Qs. Ali Imron : 59, dan Asy Syuuro : 3
6

Meningkatkan keimanan kepada malaikat Allah
- Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada malaikaat
- Menampilkan contoh prilaku beriman kepada malaikat
- Menampilkan prilaku sebagai cerminan beriman keepada malaikat dalam kehidupan sehari-hari

6

Membiasakan perilaku terpuji (akhlaqul Mahmudah)
- Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu
- Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu
- Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu
6

Menghindari prilaku tercela (akhlaqul Madzmumah)
- Menjelaskan hasud, riya’, aniaya dan diskriminasi
- Menyebutkan contoh hasud, riya’, aniaya dan diskriminasi
- Menghindari hasud, riya’, aniaya dan diskriminasi
6

Memahami hukum Islam tentang zakat, Wakaf dan Haji
- Menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, Wakaf dan Haji.
- Menyebutkan contoh tentang pengelolaan zakat, Wakaf dan Haji
- Menerapkan ketentuan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, Wakaf dan Haji
8

Memahami keteladanan Rasulullah dalam membina umat periode Madinah
- Menceritakan dakwah Rasulullah periode Madinah
- Mendeskripsikan subtansi dan strategi/metode dakwah Rasulullah periode Madinah.
4


Ulangan Harian/Ulangan Blok I dan II
8

Jumlah
40




Mengetahui Tuban, 20 Juli 2008
Kepala SMAN 1 Tuban Guru Mata Pelajaran



Dra. SUPRAPTI, M.Pd. Drs. IHSAN
NIP. 130806444 NIP. 150249523

PROGRAM SEMESTER


Mata Pelajaran : Pendidikan Agam Islam
Satuan Pelajaran : SMA Negeri 1 Tuban
Kelas : X (Sepuluh)
Tahun Pelajaran : 2008/2009

A. Perhitungan Alokasi Waktu
1. Banyaknya minggu dalam satu semester.

No.
Bulan
Banyaknya Minggu.
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Januari
3
4
4
5
4
4
4

Jumlah
28


2. Banyaknya minggu KBM tidak efektif.
a. Kegiatan awal sekolah : 1 minggu
b. Kegiatan 17 Agustus : 2 minggu
c. Libur awal puasa : 2 minggu
d. Libur hari raya : 1 minggu
e. Penulisan Rapor dan libur semester : 1 minggu

3. Banyaknya minggu KBM efektif (1) – (2) : 21 minggu.
4. Banyaknya jam KBM efektif 21 minggu x 2 JP : 42 Jam Pelajaran

B. Distribusi Alokasi Waktu

No.
Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
Ket.
1.
Memahami aya t Al qur’an tentang manusia dan tugasnya sebagai Kholifah
- Membaca Qs. Al Baqarah : 30, Al Mukminun : 12-14, Adz Dzariat : 56 dan An Nahl : 78).
- Menyebutkan arti Qs. Al Baqarah : 30, Al Mukminun : 12-14, Adz Dzariat : 56 dan An Nahl : 78
- Menampilkan prilaku sebagai kholifah di bumi seperti terkandung dalam Qs. Al Baqarah : 30, Al Mukminun : 12-14, Adz Dzariat : 56 dan An Nahl : 78).



6




3 pekan
2.
Memahami ayat ayat Al Qur’an tentang keikhlasan beribadah
- Membaca Qs. Al An’am : 162-163 dan Al Bayyinah : 5)
- Menyebutkan arti Qs. Al An’am : 162-163 dan Al Bayyinah : 5)
- Menampilkan prilaku ikhlas dalam beribadah seperti terkandung dalam Qs. Al An’am : 162-163 dan Al Bayyinah : 5)


6


3 pekan


No.
Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu
Ket.
3.
Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat-Nya dalam Asmaul Husna
- Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna
- Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna
- Menampilkan perilaku yang mencermin-kan keimanan terhadap 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna.


6


3 pekan
4.
Membiasakan perilaku terpuji
- Menyebutkan pengertian perilaku husnuzhan
- Menyebutkan contoh-contoh husnuzhan terhadap Allah, diri sendiri dan sesama manusia.
- Membiasakan perilaku husnuzhan dalam kehidupan sehari-hari


4


2 pekan
5
Memahami sumber hukum Islam, hukum taklifi dan hikmah beribadah
- Menyebutkan pengertian, kedudukan dan fungsi Al Qur’an, al Hadits dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam,
- Menjelaskan pengertian, kedudukan dan fungsi Al Qur’an, al Hadits dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
- Menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan sehari-hari


8


4 pekan

6
Memahami keteladadan Rasulullah dalam membina umat periode Makkah
- Menceritakan dakwah Rasulullah periode Makkah
- Mendeskripsikan subtansi dan strategi/metode dakwah Rasulullah periode Makkah


6


3 pekan
7
Ulangan Harian
Ulangan Tengah dan Akhir Semester
4
4
2 pekan
2 pekan
Jumlah
44
22 pekan




Mengetahui Tuban, 20 Juli 2008
Kepala SMAN 1 Tuban Guru Mata Pelajaran



Dra. SUPRAPTI, M.Pd. Drs. IHSAN
NIP. 130806444 NIP. 150249523




RINCIAN JAM PELAJARAN EFEKTIF

Sekolah : SMA Negeri 1 Tuban
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas / Semester : X / Satu
Jumlah Jam / Pekan : 2 Jam / pekan
Tahun Pelajaran : 2008 - 2009

A . JUMLAH JAM EFEKTIF SEMESTER I


NO

BULAN
JML PEKAN
PEKAN TIDAK EFEKTIF
JLH PEKAN EFEKTIF
JUMLAH JAM EFEKTIF
JENIS GANGGUAN
JUMLAH
1
JULI 2008
3
Kegiatan awal sekolah
1
2
4
2
AGUSTUS 2008
4
Kegiatan 17 Agustus
1
3
6
3
SEPTEMBER 2008
4
Libur awal puasa
2
2
4
4
OKTOBER 2008
5
Libur Hari Raya
1
4
8
5
NOVEMBER 2008
4
-
-
4
8
6
DESEMBER 2008
4
-
-
4
8
6
JANUARI 2008
4
Penulisan rapor dan libur semester I
1
3
6
JUMLAH
28

6
22
44

B. JUMLAH JAM EFEKTIF SEMESTER 2


NO

BULAN

JUMLAH PEKAN
PEKAN TIDAK EFEKTIF
JLH PEKAN EFEKTIF
JUMLAH JAM EFEKTIF
JENIS GANGGUAN
JUMLAH
1
JANUARI 2008
1
-
-
1
2
2
PEBRUARI 2009
4
-
-
4
8
3
MARET 209
4
-
-
4
8
4
APRIL 2008
5
UAN
1
4
8
5
MEI 2009
4
UAS
-
4
8
6
JUNI 2009
4
Persiapan pembagian roport
1
3
6
7
JULI 2009
2
Libur akhir semester 2
2
-

JUMLAH
24

4
20
40

Mengetahui Tuban, 20 Juli 2008
Kepala SMAN 1 Tuban Guru Mapel PAI


Dra. SUPRAPTI M.Pd Drs. IHSAN
Pembina Tk. 1 NIP. 150249523
NIP. 130806444

II. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tidak ada alur pikir atau gaya penyusunan yang spesifik, karena rancangan pelaksanaan pembelajaran tersebut seharusnya kaya akan inovasi sesuai dengan spesifikasi materi ajar dan lingkungan belajar siswa (sumber daya alam dan budaya lokal, kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi).
Kebiasaan yang berkembang selama ini, guru dalam menyusun RPP cenderung bersifat rutinitas dan kering akan inovasi. Mengapa? diduga dalam melakukan penyusunan RPP guru tidak melakukan penghayatan terhadap jiwa profesi pendidik. Keadaan ini dapat dipahami karena, guru terbiasa menerima isian-isian dalam bentuk format yang mengekang guru untuk berinovasi dan penyiapan RPP cenderung bersifat formalitas. Bukan menjadi komponen utama untuk sebagai acuan kegiatan pembelajaran. Sehingga ketika otonomi pendidikan dilayangkan tak seorang gurupun bisa mempercayainya. Buktinya perilaku menyusun RPP dan perilaku mengajar guru tidak berubah jauh.[7]

Acuan alur pikir yang dapat digunakan sebagai alternatif adalah:
A. Kompetensi apa yang akan dicapai.
B. Indikator-indikator yang dapat menunjukkan hasil belajar dalam bentuk perilaku yang menggambarkan pencapaian kompetensi dasar.
C. Tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk perilaku terukur dari setiap indikator.
D. Materi dan uraian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agar ianya dapat mencapai tujuan pem­belajaran.
E. Metode-metode yang akan digunakan dalam pembelajaran.
F. Langkah-langkah penerapan metode-metode yang dipilih dalam satu kemasan pengalaman belajar.
G. Sumber dan media belajar yang terkait dengan aktivitas pengalaman belajar siswa.
H. Penilaian yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

Secara umum, ciri-ciri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang baik adalah :
Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan menjadi pengalaman belajar bagi siswa.
Langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Langkah-langkah pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP digunakan oleh guru lain (misalnya, ketiga guru mata pelajaran tidak hadir), mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.[8]

Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber relajar dan evaluasi. Untuk memudahkan penyusunan RPP, berikut langkah-langkah yang harus ditempuh untuk menyusun RPP
Identitas – tuliskan identitas RPP terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas­/Semester, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu (lihat format RPP pada lampiran).
RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar atau jika Kompetensi dasarnya cukup banyak, maka penyusunan RPP dimungkinkan penggabungan dari banyak KD dengan memberikan batas pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran. SK, KD, dan Indikator pembelajaran dapat dikutip dari silabus yang disusun dan telah diberlakukan dalam suatu satuan pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK).
Indikator sebagaimana yang dijelaskan diatas, merupakan komponen yang menunjukkan arah pencapaian yang akan diperoleh dalam proses pembelajaran. Indikator disusun dengan memperhatikan :
1. Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
2. Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan pendidikan, dan potensi daerah.
3. Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
4. Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
5. Disusun dengan kalimat operasional (dapat diukur) berisi komponen ABCD (Audience = Siswa, Behavior = Perilaku, Competency = Kompetensi dan Degree = peringkat/ukuran).[9]

Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 40 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

Tujuan Pembelajaran
Tuliskan output (hasil langsung) dari satu paket pengalaman belajar yang dikemas oleh guru, karena itu penetapan tujuan pembelajaran dapat mengacu pada pengalaman belajar siswa. Jika pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu pertemuan, sehingga target-target produk tiap pembelajaran jelas kelihatan.
Misalnya :
Pengalaman/kegiatan Belajar :
1. Mendiskusikan pengertian Taubat dan Raja'
2. Mendiskusikan syarat-syarat Taubat
3. Mengidentifikasi prilaku yang Taubat dan Raja'

Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa mampu menyebutkan pengertian pengertian Taubat dan Raja'.
2. Siswa mampu menyebutkan contoh-contoh prilaku Taubat dan Raja'
3. Siswa mampu membiasakan prilaku Taubat dan Raja' dalam kehidupan sehari-hari

Contoh lain :
Pengalaman belajar: Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah pada manusia dan mengkomunikasikan kepada sesama siswa di kelas.
Tujuan pembelajaran, boleh salah satu di antara atau keseluruhan tujuan pembelajaran berikut:
1. Siswa dapat menjawab pertanyaan guru berikut:
a. Organ apa saja yang termasuk ke dalam alat-alat peredaran darah.
b. Sebutkan bagian-bagian jantung.
c. Deskripsikan mekanisme peredaran darah pada manusia.
2. Siswa dapat merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya.
3. Siswa dapat mengulang kembali informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru.

Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan indikator. Materi dikutip dari materi pokok yang ada dalam silabus. Materi pokok tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa uraian materi. Untuk memudahkan penetapan uraian materi dapat diacu dari indikator.
Contoh:
Indikator : siswa mampu menyebutkan pengertian pengertian Taubat dan Raja'.
Materi pembelajaran : Pengertian Taubat dan Raja’ dari segi bahasa dan Istilah, beberapa pendapat ulama’ tentang Taubat dan Raja’, dan kreteria orang yang bertaubat dan Raja’.

Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan strategi yang dipilih. Metode juga diartikan cara mengajar itu sendiri.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode-metode yang diintegrasikan dalam satu pengalaman belajar siswa:
1. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.
2. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inquiri, observasi, tanya jawab, dan seterusnya.

Langkah-langkah Pembelajaran
1. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Langkah-langkah standar yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan
· Orientasi: memusat perhatian siswa terhadap materi yang akan dibelajarkan. Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar dan sebagainya. Misalnya : ”Anak-anak sekalian, perhatikan apa yang saya pegang. Karim, silahkan kamu menyebutkan apa yang saya pegang”. Penyebutan nama siswa dalam RPP akan sangat membantu guru dalam melakukan pengendalian siswa yang dilibatkan dalam pembelajaran.
· Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Misalnya : Siswa mengamati gambar (gunting koran) tentang bangunan/benda-benda yang rusak akibat gempa bumi (gambar tidak harus seragam). Tahap ini juga dapat digunakan untuk mengetahui pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa, dapat digali dengan melakukan pretest.
· Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi, dsb.
· Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis besar.
· Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelak­sana­an pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).

b. Kegiatan Inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui siswa untuk dapat menkons-truksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar siswa dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator. Untuk memudahkan, sebaiknya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS).
Catatan: LKS yang ada pada buku LKS yang diperdagangkan belum tentu sesuai dengan rencana yang disusun oleh guru.

c. Kegiatan penutup
· Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/simpulan.
· Guru memeriksa hasil belajar siswa. Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta siswa untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25% siswa sebagai sampelnya.
· Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi­/pengayaan.

2. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

Contoh:
Pada suatu pembelajaran digunakan model ”Pembelajaran Langsung”. Langkah-langkah pembelajaran disusun sesuai dengan sintaks pembel­ajaran langsung sebagai berikut:
FASE-FASE
PERILAKU GURU
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
§ Menjelaskan tujuan pembelajaran/indikator, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar
Fase 2
Mendemonstrasikan penge-tahuan atau keterampilan
§ Mendemonstrasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
Fase 3
Membimbing pelatihan
§ Merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.
Fase 4
Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
§ Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan.
Fase 5
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
§ Mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari - hari


Sumber Relajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber (tenaga ahli, seperti bidang, lurah, polisi, dsb), alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.

Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
Contoh:
Soal : Jelaskan pengertian Istilah Taubat !
Pedoman Penskoran:
No.
Kunci/Kriteria Jawaban
Skor
1.
Kembali pada Allah
1
2.
Menyesali perbuatan dosa
1
3.
Menyesali perbuatan dosa dan bertekad tidak akan melakukannya lagi serta meng-gantinya dengan perbuatan yang baik
2
Skor maksimum
4

Perlu disadari oleh guru, bahwa:
A. RPP yang benar akan berdampak pada penulisan materi ajar dan LKS sendiri oleh guru. Sebab materi ajar pada Buku Pegangan Belajar Siswa dan LKS (yang dijual bebas) belum tentu sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun oleh guru.
B. Karena RPP disusun sendiri oleh guru, maka akan timbul dorongan pada diri guru untuk menyiapkan fasilitas pembelajaran untuk memudahkan siswa untuk belajar.
C. Ide-ide kreatif yang bertujuan membelajarkan siswa akan berdampak pada peningkatan efektifitas pembelajaran.
D. Ide-ide kreatif tersebut hanya dapat dihasilkan oleh seorang guru yang ikhlas berusaha mencerdaskan siswanya.
Lampiran1: Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Identitas
Nama Sekolah : ...................................
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas/Semester : ...................................
Standar Kompetensi : ...................................
Kompetensi Dasar : ...................................
Indikator : ...................................
Alokasi Waktu : ..... x 40 menit (… pertemuan)

B. Tujuan Pembelajaran
C. Materi Pembelajaran
D. Metode Pembelajaran
E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
§ Kegiatan Awal
§ Kegiatan Inti
§ Kegiatan Penutup
Pertemuan 2
§ Kegiatan Awal
§ Kegiatan Inti
§ Kegiatan Penutup
Pertemuan 3
dst
F. Sumber Belajar
G. Penilaian

Mengetahui: Guru Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah...................,

.............................................. ..................................................
NIP. NIP.

Berikut ini dilampirkan beberapa contoh RPP yang masih bersifat umum, masih membutuhkan rincian kegiatan pembelajaran yang spesifik sesuai dengan kebutuhan belajar siswa di masing-masing sekolah/daerah.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas
Mata Pelajaran : Pengetahuan Alam
Kelas/semester : IV/1
Pertemuan ke : 1
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 3. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya
Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasijenis makanan hewan
Indikator : - menyebutkan jenis-jenis makanan hewan
- mengidentifikasi makanan hewan
- menggolongkan makanan hewan

B. Tujuan Pembelajaran
1. Menyebutkan jenis-jenis makanan baik hewan yang hidup di darat dan di air
2. mengidentifikasi jenis makanan hewan yang ada di sekitarnya atau yang dilihatnya pada multimedia
3. Membandingkan pengalaman langsung dan melalui audio. Mengamati jenis hewan dan makanannya.
4. Mengidentifikasi bentuk gigi hewan sesuai dengan makanannya

C. Materi Pokok : Jenis-jenis makanan hewan
1. Jenis-jenis makanan hewan yang hidup di darat
2. Jenis-jenis makanan hewan yang hidup di air

D. Metode Pembelajaran
§ informasi
§ pemberian tugas
§ demonstrasi
§ inkuiri

E. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan awal
1. Mengulang sepintas materi yang lalu yang berhubungan dengan kebutuhan makanan pada hewan.
2. Tanya jawab tentang jenis-jenis makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan.

Kegiatan Inti
1. Siswa mengamati jenis-jenis hewan dan makanannya dilingkungan sekitar atau mengunjungi kebun binatang
2. Dengan bimbingan guru, siswa menggunakan audio dan gambar-gambar hewan yang hidup di darat dan diair untuk mengetahui jenis-jenis makanan hewan
3. Siswa menuliskan hasil pengamatannya pada lembar kerja
4. Siswa mengidentifikasi jenis makanan hewan yang ada di sekitar/yang dilihat di audio
5. Siswa mengelompokkan jenis-jenis makanan hewan, yaitu jenis makanan dari tumbuhan dan dari hewan
6. Siswa membuat kartu rantai makanan
7. Siswa berdiskusi membahas tentang rantai makanan
8. Siswa mengelompokkan gigi hewan dan jenis makanannya.
9. Siswa menuliskan pengamatannya pada lembar kerja.
10. Siswa mengamati membuat laporan tentang mengidentifikasi jenis makanan hewan.
11. Siswa menggambar bentuk gigi hewan dan jenis makanannya

Kegiatan Akhir
1. Siswa mengerjakan latihan soal jenis hewan dan makanannya
2. Siswa melakukan tanya jawab tentang jenis hewan dan makanannya
3. Guru memberikan penguatan tentang jenis-jenis makanan hewan baik hewan yang hidup di darat dan diair.
4. Guru memberikan penilaian

F. Sumber Belajar
· Buku pelajaran, Buku cerita
· Audio, Poster
· Karton, Alat-alat tulis dan gunting

G. Penilaian
· Pengamatan
· Tes lisan
· Tes tertulis
· Penilaian produk
· Penilaian Performance unjuk kerja

[1] Drs. Lukmanul Hakiem, M.Pd, “Perencanaan Pembelajaran”, (Bandung, Wacana Prima, 2008), 173
[2] Ibid, 174
[3] Ibid, 175-176
[4] Ibid, 178-184
[5] Ibid, 182
[6] Ibid, 184
[7] Tim Penyusun Panduan RPP - PSG Rayon 2 UNIMED “Pedoman Penyusunan RPP”
[8] Ibid,
[9] Drs. Lukmanul Hakiem, M.Pd, “Perencanaan Pembelajaran”, 179-180


Tidak ada komentar:

Posting Komentar