Minggu, 03 Maret 2013

DOKTRIN KEPERCAYAAN DALAM ISLAM (Allah,Wahyu, Rosul, Manusia, Alam Semesta, Eskatologi)

2.1. Pengertian Doktrin
Doktrin;ajaran tentang asas – asas suatu aliran politik, kepercayaan, keagamaan dsb. sedangkan yang di maksud doktrin disini adalah doktrin sentral dalam agama islam, yang meliputi ketuhanan (Allah), Nubuwahatau rosul, wahyu, manusia, alam semesta, dan eskatologi.
2.2. Doktrin-Doktrin Sentral Dalam Islam
Tidak mungkin kita bisa menghitung seluruh doktrin yang ada dalam islam dan memang tidak ada tuntutan untuk mengetahui semua dokttrin dalam islam,tapi ada beberaap doktrin sentral yang seharusnya diketahui oleh seorang mislim, doktrinsentral tersebut meliputi;Allah,Wahyu ,Rosul, Manusia, Alam Semesta, serta Eskatologi (hari kiamat).
2.3. Penjelasan Doktrin-Doktrin Sentral Dalam Islam
a). Allah
Doktrin sentral agama islam berkitan dengan konsep tentang tuhan yang ditinjau dari Diri-Nya sendiri,juga nama nama dan Sifat sifat-Nya.Doktrin yang integral tentang sifat ketuhanan, sekaligus yang absolut,yang azali, dan yang maha baik yang berada pada jantung ajaran islam. Realitas tertinggi, atau Allah (demikianlah, dia sudah sepatutnya di panggil, adalah kata dari bahasa Arab untuk menunjukkan Tuhan yang di pakai oleh penganut Arab Kristen, penganut Yahudi yang terarabkan, juga kaum muslim), yang sekaligus sebagai Tuhan, realitas supra personal atau Tuhan tertinggi. Allah bukanlah wujud yang murni melainkan bukan hanya sekedar wujud, sehingga tidak ada deskripsi yang dapat menyifati-Nya, yang justru tidak dapat mengelakkan pereduksian sifat-nya yang azali dan Esensi-Nya yang absolute, karena Dia mengatasi segala pembatasan dan definisi. Itulah alasan yang menjadikan syahadat,la ilaha illa’Llah(tidak ada tuhan selain allah”),yang memuat dokrtin islam yang sempurna tentang sifat tuhan, bermula denga awalan la, untuk menegaskan segala sesuatu berupa esensi ketuhanan atau tuhan, pada-nya diri dan realitas-nya yang maha tinggi. Adalah denga hanya membatasi itu malalui penegasan yang pasti. Sebagaimana dalam salah satu ayat al-Qur’an “tidak ada satupun , yang dapat mnyerupai-Nya.”(Q.s.42:2).Allah adalah yang absolut, yang maha, Esa yang sepenuhnya transenden dan mengatasi semua batas – batas dan pembatasan, dari setiap konsep dan ide.

Di sisi lain , Dia juga yang imanen, karena, menurut al-Qur’an “dia adalah yang pertama dan yang terahir , juga yang lahir dan yang batin , dia juga maha mengatahui segala sesuatu”(Q.s57:3).Tuhan adalah yang pertama (al-awwal) karena Dia adalah asal-usul, aifa dari segala sesuatu. Dia adalah yang terahir (al-akhir), kerenakepda-nya segala sesuatu, bukan hanya jiwa manusia, melainkan seluruh kosmos akan kembali. Dia adalah yang lahir (azh-zhahir). Karena manifestasi yang tampak dasarnya adalah tidak lebih tiofani dari nama dan sifat-Nya dalam substansi “ketiadaan”, dan seluruh yang ada hakikatnya adalah bias dari wujud-Nya .bahkan , pada sisi lain, Dia juga yang bathin (al-bathin), karena Dia adalah imanen dalam segala sesuatu, hanya ahli hikmah yang mampu memahami dan mengatahui dengan pengertian sepenuhnya bahwa Allah adalah Imanen. Sebagaimana Allah transenden brsifat Imanen dan memahami sepenuhnya ayat “ kemana saja kalian berpaling , disanalah wajah allah.”(Q.s.2:115). Lebih jauh lagi, ahli hikmah dapat mencapai pada pemahaman seperti ini hanya dengan hikmah, oleh baik seorang laki laki maupun perempuan, dengan menyadari dan menerima penerangan sepenuhnya akan transendasi Ilahi (ta’la), karena kekuatan yang adikodrati akan menampakkan diri-nya sendirinya dalam wujud imanen haya melalui penapaian diketahui dan dialami untuk pertama kali yang transenden.
Allah memiliki Esansi (Dzat) yang mengatasi dan melampaui seluruh kata gori dan definisi, seperti warna gelap yang pekad karena intensitas sinarnya sehingg tidak diketahui, Berupa radiasi sinar gelombang sinar ultraviolet sebaimana pernah di ungkapkan oleh sebagian sufi, meskipun mengatasi dan melampaui penggambaran tentang semua duolitas dan gender, Esensi Tuhan terkadang digambarkan melalui format gender fiminin.dari sisi sifat keazalian-nya , dalam konteks pembahasan tentang metafisika, terkadang prinsip -prinsip sifat feminitas yang ultima, melekat dan menembus pada aspek ketuhanan sebagai pencipta sedangkan dari aspek keobselutan-nya mengandung prinsip-prinsip sifa maskulinitas diri-nya sendiri.
Sebagian ulama’ mengklasifikasi dengan sifat- sifatnya.dikatakan bahwa allah mempunyai beberapa sifat yang wajib bagi Allah, dan beberapa sifat muhal baginy, yang keteranganya banyak dijelaskan dalam kitab- kitab tauhid.
b). Rosul Dan Wahyu
Islam menegaskan bahwa setelah doktrin berkaitan dengan sifat tuhan (at-Tauhaid), doktrin yang menempati urutan paling penting yang menyusulnya adalah doktrin yang kenanabian (an-nubuwwah), menerut pemahaman Islam, tuhan telah menjadikan nubuwah sebagaio realitassetral dalam perjalanan sejarah umat manusia ;lingkaran kenabian dimulai sejak nabi adam a.s.dan ditutup dewngan turunnya wahwun al-quran. Disebutkan terdapat kurang lebih 124.000 nabi yang diutus kepada setiap bangsa dan kelompok maysarakat, dan tuhan tidak akan meninggalkan sesuatu kelompok umat manusia tanpa kehadiran wahyu , seperti yang secara tegas dijelaskan dalam al-quran tentu saja ,kepada seyiap suku bangsa terdapat utusan .(q.s.10:48).
Seorang utusan tuhan telah dipilih oleh allah dan hanya oleh diri –nYa sediri .klasifikaSI utusan-utusan tuhan (al-Anbiya’ )terdiri dari mereka yang membawa kabar tertentu dari tuhan, disebut dengan nabi, dan mereka yang menjadi utusan disebut dengan rosul pembawa misi ajaran yang besar dan kelompok lain , mereka yang memiliki sikap tegu, didalam bahasa arab disebut ulu,l-‘azhmi , yakni nabi –nabi :musa ,isa al-masih ,dan nabi pembawa ajaran islam , yang mengakkan agama yang baru. Pada setiap kasus , nabvi menerima ajarannya dari tuhan ;sabda-sabda dan perbuatannya buka dari sifatnya yang genius atau sumber –sumber yang didapat dari latar belakang historis . nabi tidak berhutang budi dan mendaptkanya semua dari siapapun kecuali allah dia membawa suatu ajaran yang mempunyai kesegaran dan semerbak keharunan yang benar-benar asli karena ajarannya berasal dari asal yang satu, suatu misi,yang dalam kasus ini ia menjadi penerima pasif
c). Manusia
Islam memandang manusia baik laki-laki maupun perempuan,dari segi dirinya sendiri sebagai makhluk yang berdiri dihadapan tuhaNya,baik sebagai hambanya maupun sebagai khalifah di muka bumi ini.allah menciptakan manusia pertama kali dari tanah liat(nabi adam)dan menghembuskan ruh kepadanya setelah itu allah mengajarkan semua nama-nama benda padanya dan memerintahkan kepada seluruh makhluk allah agar bersujud padanya, merekan bersujud kecuali iblis yang tidak mau bersujud pada adam, yang akhirnya iblis dilaknat oleh allah dan menjadi musuh para hamba allah hingga hari kiamat nanti.
Islam juga memandang hakikat manusia dalam realitasnya yang permanin,manusia juga sebagai makhluk seperti yang kita ketahui sampai pada saat ini,tidak berasal dari proses evolusi dari makhluk yang lebih rendah. Manusia juga diciptakan dengan dua jenis,yaitu laki-laki dan perempuan,masing –masing telah diberi aturan oleh islam dan akan diberi putusan sesuai dengan amalnya di akhirat nanti.
d). Alam Semesta
Alam semesta yang juga dikatakan alam kosmos,jagat raya,alam universal, adalah ciptaan allah yang diciptakan sebagai tempat para mahluk allah yang lain. Tanah,air hewan,pepohonan merupakan pemberian allah yang harus kita jaga.
Semua ciptaan allah pasti memiliki manfaat tersendiri, entah manfaat yang sudah diketahui maupu manfaat yang belum diketahui, waktu – waktu shalat wajib yang dilakukan lima kali sehari ditentukan sesuai gerakan spesifik matahari, sebagaimana pula menunjukkan waktu permulaan dan berakhirnya puasa.
e). Eskatologi
Banyak dari ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Hadiht Nabi membahas subyek yang berkaitan dengan persoalan-persoalan eskatologis, atau hari akhir, dari seluruh realitas , baik makrokosmik maupun mikrokosmik .Islam menyakini bahwa pada saat kematian, indifidu-indifidu memasuki suatu keadaan yang nantinya menjadi pembuktian kebenaran dari pokok – pokok keimanan mereka, dari hasil perbuatan meraka dalam kehidupan, meskipun keyataannya akan selalu bergantung pada dimensi kasih Ilahi yang tidak terhingga.Al-Qur’an dan Hadits memberikan deskripsi dengan jelas tentang surga dan neraka.
Isalm juga memiliki ajaran yang detail tentang peristiwa – peristiwa eskatologis pada dunia makrokosmik. Menurut Islam sejarah umat manusia dan kosmik mempunyai akhir, sebagai mana juga mereka memiliki awal. Akhir dari sejarah manusia akan ditandai dengan saat kedatangan figure yang diberi gelar al-Mahdi yang akan menghapus penindasan,mengalahkan para musuh agama,dan mengembalikan rasa kedamaian dan keadilan di bumi.
Setelaah periode yang hanya Tuhan sendiri dengan pasti mengetahunya,bersamaan dengan kedatangan kedua Isa Almasih ke Jerusalem, yang akan membawa sejarah umat manusia untuk menjelang dan menghadapi kedatangan hari pengadilan. Isa Almasih mempunyai peran sentral dalam eskatologi ajaran islam, namundia bukanlah krestus dalam pengertian ajaran kristiani yang menjadi bagian dari trinitas, melainkan sebagai figure agung dan mata rantai genealogi nabi-nabi yang menganut ajaran Ibbrahimiah a.s. yang menegaskan keesaan Allah.
DAFTAR PUSTAKA
Y. Al-barry, M. Dahlan.2003.Kamus Induk Istilah Ilmiah Seri Intelektual. surabaya: Arkola.
Nasr, Sayyed Hosen.2003.Islam, Agama,Sejarah dan Peradaban. surabaya: Risalah Gusti.
An-Nadwi, Fadlil Sa’id.1998. Ilmu Tauhid (Benteng Iman). Surabaya:Al- Hidayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar