العلم قبل القول و العمل
“ Berilmu sebelum berkata dan beramal” inilah kata yang pas untuk membuka artikel ini, ucapan Al Imam Bukhari رحمه الله yang sangat terkenal dan tertulis menjadi sebuah bab di kitab shohihnya, tidak syak lagi bahwa, mengajar dan mendidik merupakan perkejaan yang mulia dengan niat yang ihklas dalam rangka berdakwah tentu akan mendapatkan ganjaran yang begitu besar dari Allah azza wa jalla :
“ Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS. Fushilat : 33)
“Siapa yang mengajak kepada hidayah maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya dan hal itu tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun” (HR. Muslim)
Tentunya didalam sebuah lembaga Islam visi dan misi mereka berintikan pada ayat dan hadits tersebut dengan beraneka ragam metodelogi untuk pencapainnya, namun yang disayangkannya beberapa sekolah Islam terjatuh dalam beberapa kesalahan yang mungkin disebabkan kurang pemahaman terhadap hal-hal yang dilarang, sehingga hidayah dan keridhoan yang begitu diharapkan malah bala dan musibah yang dirasakan wal iyyadzu billah, maka berkatalah pepatah arab
تريد النجاح ولكن لا تسلك مسالكه إن السفينة لا تجري على اليابس
“ Engkau mengharapkan kesuksesan akan tetapi tidak mengikuti jalan keberhasilan, sesungguhnya perahu tidak berjalan diatas dataran kering”
Dibawah ini 5 kesalahan yang terjadi di beberapa sekolah semoga kita senantiasa berada dalam perlindunggan Allah tabaarak wa ta’ala :
1. Musik dan nyanyian, bagaimana sekolah sebagai tempat mencari ilmu yang bermanfaat namun didalamnya ada “lahwal haditsi”
“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan Perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. (QS. Luqman:7)
Berkata Abdullah bin Mas’ud رضي الله عنه Makna “perkataan yang tidak berguna” adalah musik & nyanyian Yazid bin Al Walid mengatakan, “Wahai anakku, hati-hatilah kalian dari mendengar nyanyian karena nyanyian itu hanya akan mengobarkan hawa nafsu, menurunkan harga diri, bahkan nyanyian itu bisa menggantikan minuman keras yang bisa membuatmu mabuk kepayang. … Ketahuilah, nyanyian itu adalah pendorong seseorang untuk berbuat zina.” (Lihat Talbis Iblis, 289)
2. Gambar dan patung, tentunya keberkahan merupakan harapan yang besar dan doa malaikat kepada orang yang belajar dan mengajarkan ilmu adalah anugerah terbesar. Maka begitu sayangnya apabila itu semua terhalang ketika :
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda (yang artinya) : “ Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing, juga tidak memasuki rumah yang didalamnya terdapat gambar (patung)” (HR. Imam Ahmad, Bukhari, Muslim,)
Apalagi kalau sampai diajarkan menggambar makhluk hidup sungguh berat pertanggung jawabannya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Siapa yg membuat sebuah gambar di dunia ia akan dibebani untuk meniupkan ruh kepada gambar tersebut pada hari kiamat padahal ia tidak bisa meniupkannya.”
3. Tidak dimulai dengan salam, basmalah dan pujian kepada Allah serta sholawat salam kepada Nabi kita, ini sesungguhnya merupakan adab utama seorang guru ketika memulai pelajarannya yang para ulama senantiasa melakukannya disetiap pelajaran dan tulisan mereka
4. Berpakain yang syar’I menutupi aurat bagi wanita dan tidak menjulurkan celana dibawah mata kaki bagi pria, ini adalah perintah dan larangan yang jelas dari Al Quran dan Hadits maka sepatutnya lah seorang guru muslim berusaha untuk mentaatinya :
“Wahai anak-anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu (bahan-bahan untuk) pakaian menutup ‘aurat kamu, dan pakaian perhiasan; dan pakaian yang berupa taqwa itulah yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah dari tanda-tanda (limpah kurnia) Allah (dan rahmatNya kepada hamba-hambaNya) supaya mereka mengenangnya (dan bersyukur)” (QS. al-A‘raaf : 26)
“Ada dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku (Nabi Muhammad s.a.w) melihatnya, iaitu; kaum lelaki memegang cemeti seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang lain, dan wanita–wanita yang berpakaian tetapi mereka (sebenarnya) bertelanjang (pakaian tiada menutup aurat kepala dan badan sebagaimana yang diperintahkan oleh agama…..” (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Allah tidak melihat pada hari kiamat nanti kepada orang yang menjulurkan kainnya (hingga melewati mata kaki) dengan sombong.” (HR. Bukhari) yang anehnya terlintas dipikiran mereka kan saya tidak sombong jadi tidak mengapa isbal, yaa akhi ketika antum mengatakan ana tidak sombong sudah ada benih kesombongan, sementara para sahabat saja yang Allah ridho kepada mereka tidak isbal, dan siapa kita ? berani mengatakan ana tidak sombong??!!
5. Ikhtilat didalam kelas antara siswa putra dengan siswi putri, ini merupakan awal fitnah bagi mereka dari pertemuan setiap hari, apalagi dizaman ini didukung dengan film-film perrcintaan SMP dan SMU, dan tidak sedikit dari mereka lulus dengan gelar MBA (married by accident), Syaikh Muhammad sholih al Utsaimin رحمه الله berkata ketika ditanya tentang ikhtilat : Menurut pendapat saya, tidak boleh ikhtilat di antara laki-laki dan wanita yang bekerja di kantor pemerintah atau non pemerintah, atau sekolah-sekolah pemerintah atau swasta. Sesungguhnya ikhtilat mengakibatkan banyak kerusakan, sekalipun tidak ada padanya selain hilangnya sifat haya bagi wanita dan sirnanya kewibawaan pada laki-laki, karena ikhtilat laki-laki dan wanita menjadikan sirnanya wibawa laki-laki dan hilangnya sifat haya (malu) dari wanita terhadap laki-laki. (islamhouse.com)
Hidayah dan kecerdasan merupakan pemberian Allah dan setiap pagi pun kita memintanya, namun apabila hal-hal yang Allah tidak ridhoi kita lakukan apakah keduanya akan kita dapatkan ???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar