PENDAHULUAN
Perkembangan pendidikan
islam di indonesia antara lain di tandai oleh munculnya berbgai lembaga
pendidikan secara bertahap, mulai dari
yang amat sederhana, sampai dengan tahap-tahap
yang sudah terhitung modern dan lengkap. Lembaga pendidikan islam telah memainkan fungsi dan
perannya sesuai dengan tuntutan masyarakat pada zaamannya. Perkembangan
lembaga-lembaga pendidik tersebut telah menarik perhatian para ahli baik dari
dalam maupun luar negeri untuk melakukan studi ilmiah secara konfrehensif. Kini sudah
banyak hasil para ahli yang menginformasikan tentang pertumbuhan dan
berkembangnya lembaga-lembaga pendidikan islam tersebut. Tujuannya selainuntuk
memperkarya khazanah ilmu pengetahuan yang bernuasa keislaman, juga sebagai bahan rujukan dan perbandingan bagi para pengelola
pendidikan islam pada masa-masa berikutnya. Hal ini sejalan denagn prinsip yang
umumnya di anut masyarakat islam di Indonesia, yaitu mempertahankan
tradisi masa lampau yang masih baik dan mengambil tradisi baru yang baik lagi. Dengan cara
demikian, upaya pengembangan
pendidikan islam di indonesia tersebut tidak akan terserabut dari akar
kulturnya secara radikal
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Awal
Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia
Indonesia sangat mudah dikenal oleh
bangsa lain khususnya oleh bangsa-bangsa di timur tengah dan timur jauh sejak
dulu kala.itu karena dua faktor,yaitu karena letak geografisnya yang strategis
dan selain itu juga faktor kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup[1].
Dalam kajian ilmu sejarah,tentang masuknya
islam di indonesia masih “Debatable” oleh karena itu perlu ada penjelasan lebih
dahulu tentang pengertian “Masuk” antara lain;
a. Dalam arti sentuhan ( ada hubungan dan adapemukiman muslim)
b. Dalam arti
sudah berkembang
adanya komunitas masyarakat islam
c. Dalam arti sudah berdiri islamic state.[2]
Dari penjelasan di atas
bahwa banyak arti dari masuknya islam di indonesia,maka waktu ketika islam
masuk ke indonesia pun juga ada banyak pendapat.
1. Islam masuk ke
indonesia abad ke 7 dengan alasan
a. Seminar masuknya islam di indonesia
( di aceh) sebagai dasar adalah catatan perjalanan Al-masudi yang menyatakan
bahwa pada tahun 675 terdapat utusan dari arab muslim yang berkunjung ke
kalingga
b. Bukti terdapat perkampungan
islam di sekitar malaka
2. Islam masuk ke indonesia abad ke II,bukti dari itu ditemukan makam panjang di daerah Leran Manyar,Gresik,yaitu makam Fatimah binti Maimoon dan
rombonganya.
a.
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13 dengan
bukti
Ø Catatan perjalanan
marcopolo,menyatakan
bahwa ia menjumpai adanya kerajaan islam ferlec di aceh pad tahun 1292 M.
Ø K.F.H. Van Langen,berdasarkan berita cina telah menyebut adanya kerajaan
pase(mgkn pasai) di aceh pada tahun 1298 M.
Kemudian siapakah pembawa
islam ke indonesia?
Sebelum pengaruh islam masuk ke indonesia di kawasn itu sudah terdapat
kontak-kontak dagang baik dari Arab, Persia, India dan China.
Islam secara akomodatif, akulturasi dan sinkretis merasuk dan punya pengaruh di Arab, Persia, India dan China
melalui perdagangan itulah islam masuk ke kawasan indonesia.dengan demikian
bangsa Arab, Persia, India dan China punya andil
melancarkan perkembangan Islam di kawasn
indonesia
B. Proses masuk dan berkembangnya agama islam di indonesia
Sejarah mencatat bahwa kaum pedagang memegang
peran penting dalam persebaran agama dan kebudayan islam, letak indonesia yang strategis menyebabkan
timbulnya bandar-bandar perdagangan yang turut membantu mempercepat persebaran
tersebut.
a. Peran Kaum Pedagang
Seperti halnya penyebaran agama Hindu-Budha,kaum
pedagang memegang peranan penting dalam proses penyebaran agama islam, baik pedagang
dari luar Indonesia maupun para pedagang
indonesia.
Para pedagang itu datang dan berdagang di pusat perdagangan di daerah
pesisir. Malaka merupakan pusat transit
para pedagang.di samping itu, bandar-bandar
di sekitar Malaka seperti Perlak dan Samudra Pasai juga di datangi para
pedagang.
Mereka tinggal di tempat-tempat tersebut dalm waktu yang lama,untuk
menunggu datangnya angin musim.pada saat menunggu inilah, terjadi pembauran antar pedagang dari berbagai bangsa serta antar
pedagang dan penduduk setempat.terjadilah kegiatan saling memperkenalkan adat
istiadat, budaya bahkan agama.bukan
hanya melakukan perdagangan,bahkan juga terjadi asimilasi melalui perkawiman. Penduduk setempat yang yelah memeluk agama islam kemudian
menyebarkan islam kepada sesama pedagang,juga kepada sanak familinya.akhirnya, islam mulai berkembang di masyarakat indonesia.di samping itu para
pedagang dan pelayar tersebut juga ada yang menikah dengan penduduk setempat hingga lahirlah keluarga
dan anak-anak yang islam.
Hal ini berlangsung terus selam bertahun-tahun sehingga akhirnya muncul
sebuah komunitas islam,yang setelah kuat akhirnya membentuk sebuah pemerintahan
islam.dari situlah
lahir kesultanan-kesultanan islam di nusantara.
b. Peranan Bandar-Bandar di Indonesia
Bandar merupakan tempat
berlabuh kapal-kapal atau persinggahan kapal-kapal dagang.bandar juga merupakan
pusat perdagangan,bahkan juga digunakan sebagai tempat tinggal para pengusaha perkapalan.sebagai negara
kepulauan yang terletak pada jalur perdagangan internasional,indonesia memiliki
banyak
bandar.bandar-bandar ini memiliki peranan dan arti yang penting dalam proses
masuknya islam di indonesia.kalau kita lihat geografis kota-kota pusat kerajaan yang bercorak islam
pada umumnya terletak di pesisir-pesisir dan muara sungai.
Dalam
perkembangannya,bandar-bandar tersebut umumnya tumbuh menjadi kota bahkan ada
yang menjadi kerajaan, seperti Perlak, Samudra Pasai, Palembang, Banten, Sunda Kelapa, Cirebon, Demak ,Jepara, Tuban, Gresik, Banjarmasin, Gowa, Ternate, Tidore. Banyak pemimpin bandar
yang memeluk agama islam. Akibatnya, rakyatnya pun kemudian banyak memeluk agama islam.
c. Peranan Para Wali dan Ulama
Salah satu cara
penyebaran agaama islam ialah dengan cara berdakwah.disamping sebagai pedagang,para pedagang islam juga
berperan sebagai mubaligh.ada juga para mubaligh yang dayang bersama pedagang
dengan misi agamanya.penyebaran islam melalui dakwah ini berjalan dengan cara ulama
mendatangi masyarakat objek dakwah,dengan menggunakan pendekatan sosial
budaya.pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang dialiri denagan ajaran islam
di dalamnya.di samping itu para ulama ini juga mendirikan pesantern-pesantern sebagai sarana
pendidikan islam.di pulau jawa, penyebaran
agama islam dilakukan oleh walisongo (9).[3]
Bukti berkembangnya agama
islam di indonesia dengan adanya kerajaan-kerajaan islam di indonesia:
a. Kerajaan samudra pasai merupakan kerajaan islam
yang pertama kali berdiri di indonesia,kerajaan samudra pasi yang terletak di
Lhokseumawe berdiri pada abad ke-13,raja pertama samudra pasai adalah Sultan
Malik Al Saleh yang memerintah hingga tahun 1297.
Sepeninggal Sultan Malik Al Saleh,samudra pasai diperintah oleh Sultan Malik Al Tahir. Pada masa
pemerintahanya samudra pasai berkembang menjadi daerah perdagangan dan
penyebaran islam.
Perkembangan kerajaan samudra pasai didorong beberapa faktor yaitu:
a. Letak samudra pasai strategis di tepi selat Malaka
b. Melemahnya kerajaan sriwijaya yang menyebabkan samudra pasai berkesempatan untuk berkembang.
b. Kerajaan Aceh berdiri pada awal abad
ke-16 yang didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah setelah berhasil melepaskan
diri dari kerajaan pedir. Beberapa faktor yang mendorong berkembangaya
kerajaan aceh,antara lain:
a. Jatuhnya Malaka dalam kekuasaan portugis pada tahun 1511
b. Letak kerajaan aceh sangat strategis pada jalur perdagangan internasional
c. Kerajaan aceh mempuunyai pelabuhan dagang yang ramai dan menjadi pusat
agama islam.
Kerajaan aceh akhirnya mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636).
Corak pemerintahan kerajaan aceh memiliki ciri khusus
yang di dasarkan pemerintahan sipil dan agama. Hukum adat dijalankan
berlandaskan islam yang di sebut Adat Maukta Alam.
Setelah Sultan Iskandar Muda meninggal Aceh mengalami
kemunduran karena:
a. Tidak ada raja yang mampu mengendalikan daerah aceh yang demikian luas
b. Timbulnya pertikaian antara golongan bangsawan (teuku) dan golongan ulama
(teungku)
c. Timbulnya pertikaian golongan ulama yang beraliran Syiah dan Sunnah Wal
Jamaah
d. Banyak daerah yang melepaskan diri seperti Johong, Pahang, Perlak, Minangkabau, dan Syiak
e. Mundurnya perdagangankarena selat Malaka dikuasi Belanda (1641)
c. Kerajaan Demak didirikan oleh Raden Patah
pada akhir abad 15,setelah berhasil melepaskan diri dari pengaruh kerajaan Majapahit. Kerajaan Demak
merupakan kerajaan islam pertama berdiri di Pulau Jawa. Pada masa pemerintahan Raden Patah, Demak mengalami
perkembangan pesat. Faktor-faktor pendorong kemajuan kerajaan Demak adalah:
a. Runtuhnya kerajaan Majapahit
b. Letak Demak srtategis
di daerah pantai sehingga hubungan dengan dunia luar menjadi terbuka
c. Pelabuhan Bergota
di Semarang merupakan pelabuhan expor
impor yang sangat penting bagi Demak
d. Demak memiliki sungai sebagai penghubungg daerah pedalaman
d. Kerajaan Pajang didirikan oleh Joko
Tingkir yang telah menjadi raja bergelar
Sultan Hadiwijaya. Pada masa
pemerintahannya,kerajaan mengalami kemajuan. Pemgganti Sultan Hadiwijaya adalah
putranya bernama Pangeran Benowo. Pada masa pemerintahanya,terjadi
pemberontakan Arya
Pangiri (Putra Sulta Prawoto), akan tetapi pemberontakan tersebut dapat ditumpas
oleh Sutawijaya (Putra Ki Ageng Pemanahan). Pangeran Benowo selanjutnya
menyerahkan pemerintahan pajang kepada Sutawijaya kemudian memindahkan
pemerintahan pajang ke Mataram.
e. Kerajaan Mataram Islam berdiri tahun 1586 dengan
raja yang pertama Sutawijaya yang bergelar Panembahans Senopati (1586-1601). Pengganti
Panembahans Senopati adalah Mas Jolang (1601-1613). Dalam usahanya
mempersatukan kerajaan-karajaan islam di pantai untuk memperkuat kedudukan politikan ekonomi Mataram.
Mas Jolang gugur dalam pertempuran di Krapyak sehingga dikenal dengan nama
Panembahans Seda Krapyak.
Kerajaan Mataram kemudian diperintah Sultan Agung pada masa inilah
Mataram mencapai puncak kejayaan. Wilayah Mataram bertambah luas meliputi Jawa Tengah,Jawa
Timur dan sebagai Jawa Barat kemajuan yang dicapai Sultan Agung:
a. Bidang Politik
Sultan Agung berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan islam di jawa dan
menyerang VOC di Batavia. Serangan Mataram terhadap VOC dilakukan tahun 1628 dan 1929 tetapi gagal
mengusia VOC.penyebab kegagalan antara lain :
a. Jaraknya terlalu jauh yang mengurangi ketahanan prajurit Mataram
b. Kekurangan persediaan makanan
c. Pasukan mataram kalah dalam persenjataan dan pengalaman perang.
b. Bidang Ekonomi
Kerajaan Mataram mampu meningkatkan produksi beras dengan memanfaatkan
beberapa sungai di Jawa sebagai irigasi
c. Bidang Sosial Budaya
a. Munculnya kebudayaan kejawen yang merupakan kebudayaan asli Jawa dengan kebudayaan
islam
b. Sultan Agung berhasil menyusun Tarikh Jawa
c. Ilmu pengetahuan dan seni berkembang pesat,Sultan Agung mengarang sastra
Gending Nitisruti dan Astabrata.
Sepeninggal Sultan Agung tahun1645,kerajaan Mataram mengalami kemunduran
sebab penggantinya cendrung bekerjasama dengan VOC.
f. Kerajaan Cirebon didirikan Fatahillah
setelah menyerahkan Baten kepada putranya. Pada masa pemerintahan Fatahillah (Sunan Gunung Jati) perkembangan agama islam di cirebon mengalami kemajuan pesat. Pengganti
Fatahillah setelah wafat adalah panembahan Ratu, tetapi kerajaan cirebon mengalami kemunduran. Pada tahun 1681 kerajaan cirebon pecah menjadi
dua, yaitu Kasepuhan dan Kanoman.
g. Kerajaan Makasar yang berdiri pada abad 18
pada mulanya terdiri dari dua kerajaan Gowa dan Tallo (Gowa Tallo) yang beribu
kota di Sombaopu. Raja Gowa Daeng Maurabia menjadi raja Gowa Tallo bergelar
Sultan Alaudin dan
Raja Tallo Karaeng Matoaya menjadi patih bergelar Sultan Abdullah.
Kerajaan Gowa Tallo (Makasar) akhirnya dapat berkembang menjadi pusat
perdagangan yang didorong beberapa faktor,antara lain:
a. Letaknya strategis yang menghubungkan pelayaran Malaka-Jawa-Maluku
b. Letaknya di muara sungai yang memudahkan lalu linyas perdagangan antar daerah pedalaman
c. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis yang mendorong para pedagang mencari pelabuhan yang memperjual
belikan rempah-rempah
d. Kemahiran penduduk Makasr dalam bidang pelayaran dan pembuatan kapal
h. Kerajaan Ternate berdiri pada abad ke-13 yang beribu
kota di Sampalu. Agama islam mulai disebarkan di Ternate pada abad ke-14. Pada
abad ke-15 kerajaan Ternate dapat berkembang pesat oleh kekayaan rempah-rempah
terutama cengkih yang dimiliki Ternate dan adanya kemajuan pelayaran serta perdagangan di
ternate,ramainya perdagangan rempah-rempah di Maluku mendorong terbentuknya
persekutuan dagang yaitu :
a. Uli Lima (persekutuan lima) yang dipimpin kerajaan Ternate
b. Uli Syiwa (persekutuan sembilan) yang dipimpin kerajaan Tidore
Kerajaan ternate mencapai puncak
kejayaan pada mas pemerintahan Sultan Baabullah. Pada saat itu wilayah kerajaan
Ternate sampai ke daerah Filipinabagian selatan bersamman pula dengan
penyebaran agama islam. Oleh karena kebesaranya Sultan Baabullah menccapai
sebutan”Yang
dipertuan” di 72 pulau.
i.
Kerajaan Tidore berdiri pada abad ke-13 hampir bersamaan dengan
kerajaan Ternate. Kerajaan Tidore juga kaya rempah-rempah sehingga banyak
dikunjungi para pedagang. Pada awalnya Ternate dan Tidore bersaing merebutkan
kekuasaan perdagangan
di Maluku. Lebih-lebih dengan datangnya Portugis dan Spanyol di Maluku. Akan tetapi kedua kerajaan
tersebut akhirnya bersatu melawan kekuasaan Portugis di Maluku. Kerajaan tidore
mencapai puncak kejayaan pada mas pemerintahan Sultan Nuku. Pada mas pemerintahanya berhasil
memperluas daerahnya sampai ke Halmahera, Seram dan Kai sambil
melakukan penyebaran agama islam.[4]
C. Sistem Pendidikan Islam
Membicarakan system dan isi
pendidikan islam di indonesia kita tidak bisa melepaskan diri dari perjalanan sejarah perkembangan islam
di indonesia itu sendiri. Seperti yang
sudah kita ketahui bahwa penyiaran agama islam di indonesia sudah mulai sejak
abad ke-7, yaitu pada zaman khalifah
Utsman, dan berkembang dengan
berakhirnya perang salib yang menyebabkan kemunduran dunia islam, oleh karena itu tersiarnya
agama islam di indonesia di warnai oleh dua kondisi yang kurang menguntungkan
yaitu:[5]
a. Akibat-akibat kemunduran dunia islam dengan jatuhnya Andalusia
b. Kondisi peradaban yang telah ada di indonesia lebih dahulu yaitu peradaban budha dan
hindu.
Kedua kondisi tersebut
sangat mempengaruhi perkembangan umat islam dan kemurnian amaliah islam di
indonesia.
Sebelum umat islam berhasil
mengatasi kelemahan-kelemahannya telah datang pula musuh islam dalam perang
salib di eropa yaitu
portugis,spanyol,inggris,belanda ke indonesia. Kemudian ternyata belanda
berhasil menjadikan indonesia sebagai negara jajahannya selama 350 tahun
lamanya.[6]
Untuk mengetahui bagaimana
system dan isi pendidikan islam di indonesia. Akan ditelusuri dari sudut sejarah
perkembanganya. Dapat di uraikan sebagai berikut.
a. System Pendidikan Islam di Indonesia
Pada awal perkembangan
agama islam di indonesia, pendidikan islam dilaksanakan secara informal.
Agama islam datang ke indonesia dibawa oleh pedagang muslim.
Didikan dan ajaran islam
mereka berikan dengan perbuatan, dengan contoh dan suri teladan, mereka berlaku sopan
santun, ramah tamah, tulus, ikhlas, amanah dan kepercayaan, pengasih dan pemurah, jujur dan adil. Menepati
janji serta menghormati adat istiadat anak negeri, dengan begitu
tertariklah penduduk negeri
hendak memeluk agama Islam.[7]
Pendidikan dan Pengajaran
islam secara informal ini ternyata membawa hasil yang sangat baik sekali bahkan menakjubkan. Karena dengan berangsur-angsur tersiarlah agama islam diseluruh
kepulauan indonesia, mulai sabang sampai maluku[8]
Sejalan dengan semakin
meningkatnya akan kebutuhan pendidikan dan pengajaran agama islam,maka muncul
pula lembaga-lembaga
pedidikan formal yang bedsarkan keagamaan,dimana pendidikan agama merupakan program yang
pokok.misalnya SMP islam dan sebagainya.
Demikian pula setelah kita
berhasil merebut kemerdekaan dan kita telah merdeka,pemerintah indonesia pun
sangat memperhatinkan tumbuhnya pendidikan agama islam.
D.
Isi Pendidikan Islam di Indonesia
Adapun isi pendidikan dan
pengajaran agama islam pada tingkat pemulaan ini meliputi:
a.
Belajar membaca Al-Qur’an
b.
Pelajaran dan praktik
shalat
c.
Pelajaran ketuhanan
(teologis) atau ketauhidan yang pada garis besarnya berpusat pada sifat dua
puluh.
Bila disimpulkan, maka isi pendidikan dan pengajaran agama islam
sampai timbulnya system madrasah, baik yang di ajarkan di surau-surau, langgar, masjid maupun pondok pesantren adalah sebagai berikut:
a. Pengajian al-qur’an pelajarannya:
·
Huruf hija’iyah dan membaca al-qur’an
·
Ibadat
·
Keimanan
·
Akhlaq (dengan cerita dan
tiruan teladan
b. Pengajian kitab,pelajarannya:
·
Ilmu saraf
·
Ilmu nahwu
·
Ilmu fiqh
·
Ilmu tafsir dan lain-lain
E. Lembaga-lembaga
Pendidikan Islam di Nusantara
a. Surau
Fungsi surau tidak berubah
setelah kedatangan
islam,hanya saja fungsi keagamanuya semakin penting yang memperkenalkan pertama
kali oleh Syekh Burhanuddin di Ulakan, Pariaman. Pada masa ini eksistensi surau disamping sebagi tempat shalat
juga digunakn Syekah Burhanuddin sebagai ajaran islam, khusunya tarekat (suluk)[9]
b. Meunasah
Meunasah merupakan tingkat
pendidikan islam terendah.meunasah berasal dari kata arab madrasah.meunasah
merupakan satu bangunan yang terdapat di setiap gampong (kampung,desa).bangunan
ini seperti rumah tetapi tidak mempunyai jendela dan bagian-bagian lain. Bangunan ini digunakan sebagai
temapt belajar dan berdiskusi serta membicarakan masalah-masalah yang berhubungan dengan
masyarakat.
c. Pesantern
Kehadiran pesantern tidak
dapat di pisahkan dari tuntutan umat.karena itu,pesantern sebagai lembag pendidikan selalu
mejaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitarnya sehngga keberadanya
di tengah-tengah masyarakat tidak menjadi terasing. Dalm waktu yang sama
seagala aktivitasnya pun mendapat dukungan dan apresiasi penuh dari masyarakat
sekitarnya. Semuanya memberi penilaian tersendiri bahwa sistem pesantern adalah
merupakan sesuatu bersifat “asli” atau “indigenos” indonesia,seningga dengan
sendirinya bernilai positif dan harus dikembangkan.[10]
Dari prespektif kependidikan, pesantern merupakan
satu-satunya lembaga pendidikan yang tahan terhadap berbagai gelombang
modernisasi[11]
d. Madrasah
Pendidikan dan pengajaran
agama islam dalam bentuk pengajian kitab yang diselenggarakan di rumah-rumah, surau, masjid, pesantern, dan lain-lain. Pada perkembangan selanjutnya mengalami perubahan bentuk baik
dari segi kelembagaan,
materi pengajaran
(kurikulum), metode maupun stuktur
organisasinya, sehingga melahirkan suatu
bentuk yang baru di sebut madrasah.
Madrasah sebagai lembaga
pendidiakn islam
berfungsi menghubungkan sistem lama denagn sustem baru dengan jaln
mempertahankan nilai-nilai lam yang masih baik yang masih dapat dipertahnkan
dan mengambil sesuatu yang baru dalam ilmu,teknologi dan ekoiomi yang bermanfaat.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Sejarah mencatat bahwa kaum pedagang memegang
peran penting dalam persebaran agama dan kebudayan islam,letak indonesia yang
strategis menyebabkan timbulnya bandar-bandar perdagangan yang turut membantu
mempercepat persebaran
tersebut.
a. Peran Kaum Pedagang
b. Peranan Bandar-Bandar di Indonesia
c. Peranan Para Wali dan Ulama.
·
Bukti berkembangnya agama
islam di indonesia dengan adanya kerajaan-kerajaan islam di indonesia:
a.
Kerajaan Samudra pasai
b.
Kerajaan Aceh
c.
Kerajaan Demak
d. Kerajaan Pajang
e.
Kerajaan Mataram islam
f.
Kerajaan Cirebon
g.
Kerajaan Makasar
h.
Kerajaan Ternate
i.
Kerajaan Tidore
·
Isi Pendidikan Islam di
Indonesia adapun isi pendidikan dan
pengajaran agama islam pada tingkat pemulaan ini meliputi:
a.
Belajar membaca Al-Qur’an
b.
Pelajaran dan praktik
shalat
c.
Pelajaran ketuhanan
(teologis) atau ketauhidan yang pada garis besarnya berpusat pada sifat dua
puluh.
Bila disimpulkan,maka isi pendidikan dan pengajaran agama islam sampai
timbulnya system madrash,baik yang di ajarkan di surau-surau,langgar,masjid maupun pondok pesantren
adalah sebagai berikut:
·
Pengajian al-qur’an
pelajarannya:
a.
Huruf hija’iyah dan membaca
al-qur’an
b.
Ibadat
c.
Keimanan
d.
Akhlaq (dengan cerita dan
tiruan teladan
·
Pengajian
kitab,pelajarannya:
a.
Ilmu saraf
b.
Ilmu nahwu
c.
Ilmu fiqh
d.
Ilmu tafsir dan lain-lain
·
Lembaga-lembaga pendidikan
islam di nusantara
a.
Surau
b.
Meunasah
c.
Pesantern
a.
Madrasah
B.
Penutup
Dengan mengucap syukur
alhamdulillah,penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Walaupun dalam keadaan yang
sangat sederhana dan waktu yang sangat singkat. Kami menyadari bahwa manusia teidak lepas dari
kesalahan dan kekurangan. Penyusun juga sadr bahwa makalh ini masih belum
sempurna. Untuk itu,kritik dan saran yang membangun tetap penyusun harapkan.
Demikian,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,Amin...
DAFTAR PUSTAKA
Dra.Zuhairini, dkk. ”Sejarah Pendidikan Islam”. Jakarta: Bumi Aksara.
///E:/Contoh%20Makalah%20Tentang%20Sejarah%20Proses%20Masuk%20Dan%20Berkembangnya%20Islam%20Di%20Indonesia%20%20unisilster.htm
Zuhairini.Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Yunus, Mahmud. “Sejarah Pendidikan Islam”.
Nizar, Samsul. “Sejarah
Pendidikan Islam”.
Madjid, Nurcholis. “Bilik-bilik Pesantern Sebuah Potret Perjalanan”. Jakarta:
Paramadina. 1997.
Suwendi. “Sejarah dan pemikiran Pendidikan Islam”. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2004.
Perpustakaan Nasional RI.
“Pemikiran dan Peradaban Islam”. Yogyakarta: UII Press. 1998.
[4] /// E:/Contoh%20Makalah%20Tentang%20Sejarah%20Proses%20Masuk%20Dan%20Berkembangnya%20Islam%20Di%20Indonesia%20%20unisilster.htm
[5] Zuhairini.Sejarah
Pendidikan Islam,Jakarta: Bumi Aksara,Hlm.208
[6] Ibid.Hlm.209
[7]Prof.H.Mahmud Yunus,Sejarah Pendidikan Islam,hlm.13
[8] Zuhairini.Op.cit.hlm.210
[9] Ibid,hlm.71
[10] Nurcholis Madjid,Bilik-bilik Pesantern Sebuah Potret Perjalanan, (Jakarta: Paramadina,1997)
hlm.103
Tidak ada komentar:
Posting Komentar