Menurut Sahertian (1992:23) supervisi bertujuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih baik. Usaha kearah perbaikan belajar dan mengajar di tujukan kepada pencapaian tujuan akhir dari pendidikan yaitu pembentukan pribadi anak secara maksimal. Selain itu ia menambahkan tujuan supervisi adalah untuk menciptakan situasi belajar dengan baik dan guru-guru dapat mengembangkan jabatan mereka sebagai seorang guru.
Menurut Arikunto (2004:40) tujuan spervisi dapat dikelompok menjadi dua yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum bertujuan untuk memberikan bimbingan bantuan teknis kepada guru agar mampu meningkatkan kualitas krjanya terutama dalam proses pembelajaran. Secara khusus bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dan guru, meningkatkan efektivitas kurikulum dan efisiensi sarana/ Prasarana, dan kualitas situasi umum sekolah.
Bafadal (1992:20) lebih konkrit menjelaskan bahwa tujuan supervisi oleh kepala sekolah adalah untuk: (1) Membantu guru melihat dengan jelas tujuan pendidikan, (2) membimbing pengalaman belajar siswa, (3) menggunakan sumber pengalaman belajar, (4) menggunakan metode dan alat pengajaran, (5) memenuhi kebutuhan belajar siswa, (6) menilai kemajuan siswa dan hasil pekerjaan, (7) membantu guru dalam membina pertumbuhan jabatannya, (8) membantu guru baru di sekolah sehingga ia merasa gembira atas tugas yang diperolehnya, (9) memudahkan guru dalam melakukan penyesuaian terhadap masyarakat, (10) mengarahkan perhatian guru agar tercurah sepenuhnya pada sekolah.
Glickman seperti yang dikutip Kamars (2005:84) mengemukakan bahwa supervisi bertujuan untuk membawa guru-guru secara bersama-sama sebagai orang-orang yang perpengetahuan profesional bekerja untuk keberhasilan siswa. Selanjutnya Nawawi (1984:50) mengemukakan tujuan supervisi adalah untuk menilai kemampuan guru sebagai pendidik dan mengajar dalam bidang studi masing-masing. Supervisi juga berguna membantu mereka melakukan perbaikan-perbaikan bila diperlukan dengan menunjukkan kekurangannya untuk diatasi dengan usahanya sendiri. Dengan kata lain, supervisi bertujuan menolong guru agar dengan kesadarannya sendiri berusaha untuk tumbuh dan berkembang menjadi guru yang lebih baik dan cakap dalam menjalakan tugasnya.
Purwanto (1991:53) mengatakan tujuan supervisi sebagai upaya perbaikan dan pengembangan proses belajar-mengajar. Hal ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk memperbaiki mutu pengajar saja tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru secara luas termasuk didalamnya pengadaan fasilitas-fasilitas pelayanan kepemimpinan dan hubungan kemanusiaan yang baik.
Dalam buku pedoman supervisi pendidikan agama yang diterbitkan oleh departemen agama (2003:19) bahwa tujuan supervisi pada dasarnya diarahkan pada hal-hal sebagai berikut: (1) membangkitkan semangat guru dan pegawai sekolah dalam proses pekerjaan masing-masing, (2) mengembangkan dan mencari metode belajar-mengajar yang baru dalam proses pembelajaran yang lebih baik dan lebih sesuai, (3) mengembangkan kerja harmonis sesama guru dan siswa, guru dengan kepala sekolah dan seluruh staf sekolah yang berada dalam lingkungan sekolah yang bersangkutan, (4) meningkatkan kualitas wawasan dan pengetahuan guru dan pegawai sekolah dengan cara mengadakan lokakarya, seminar, in service trining, up grading dan sebagainya.
Tujuan supervisi menurut Burton dan Bruckner seperti yang dikutip Kamars (2005:78) adalah untuk: (1) meningkatkan pengembangan siswa dan dengan sendirinya perbaikan masyarakat, (2) membantu pemimpin melakukan penyesuaian secara kontiniu dalam program pendidikan, pengalaman mengajar dan isi pengajaran, (3) secara bersama mengembangkan suasana belajar mengajar yang menarik. Hal ini selanjutnya dapat dilakukan dengan jalan: (a) berusaha memperbaiki cara belajar mengajar, (b) menciptakan suasana fisik, sosial, dan psikologi atau lingkungan yang menyenangkan, (c) mengkoordinasikan dan mengintegrasikan upaya pendidikan dan bahan yang dapat disalurkan secara berkesinambungan, (d) mencatat kerjasama semua staf, (e) membantu dan menumbuhkan inspirasi, memimpin dan mengembangkandan menjamin semangat. Berdasarkan pendapat para ahli yang dipaparkan diatas maka tujuan supervisi yang utama membantu guru melakukan penyempurnaan terus menerus dan membantu menemukan kelemahannya untuk diatasi dengan usahanya sendiri. Memfasilitasi guru untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme dalam proses pembelajaran disekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar