PENDAHULUAN
Setiap  pergantian musim selalu bermunculan aliran-aliran baru dalam filsafat.  Yang tentunya membuat suatu pertentangan dengan aliran-aliran  sebelumnya. Atau membuat suatu kerancuan dengan aliran-aliran lain.
 Pemikiran filsafat Yunani mencapai  puncaknya pada saat murid Plato bernama Aristoteles (384-322 SM). Ia  mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan ialah mencari  penyebab-penyebab objek yang diselidiki. Kekurangan utama para filosof  sebelumnya yang telah menyelidiki alam adalah bahwa mereka tidak  memeriksa semua penyebab. Aristoteles berpendapat bahwa tiap-tiap  kejadian mempunyai empat penyebab yang semuanya harus disebut, bila  manusia hendak memahami proses kejadian segala sesuatu.
Wacana filsafat yang menjadi topik utama  pada zaman modern adalah persoalan epistemologi atau teori pengetahuan.  Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bersifat epistemology, maka  dalam filsafat modern muncullah berbagai aliran filsafat yang memberikan  jawaban berbeda bahkan saling bertentangan.
Madzab-madzab dalam filsafat. Setiap  masdzab terdapat berbagai aliran-aliran didalamnya dengan argument yang  bertentangan. Kemunculan mazhab ini terutama berada di abad pertengahan  sebagai konsekuensi dari munculnya golongan-golongan pemikir yang  sepaham dengan teori, ajaran, bahkan aliran tertentu terhadap  tokoh-tokoh filsafat atau filsuf sampai zaman modern aliran-aliran ini  terus berkembang. Dengan banyaknya aliran yang berkembang dalam  filsafat, maka saya memerinci, meemilah-milah berbagai aliran tersebut.
 ALIRAM-ALIRAN DAN MADZAB DALAM FILSAFAT
A. Aliran-Aliran Filsafat
1. Monisme
Aliran yang menyatakan bahwa hanya ada  satu kenyataan fundamental. Kenyataan tersebut dapat berupa jiwa,  materi, tuhan, atau subtansi lainnya yang tidak dapat diketahui.  Tokoh-tokohnya adalah Thales (625-545 SM), Anaximander (610-547 SM) dan  Anaximenes (585-528 SM). Filsuf modern yang termasuk penganut monisme  adalah Baruch Spinoza. Aliran ini menganggap bahwa hakikat asal dari  seluruh kenyataan itu satu. Satu disini mencakup jasmani maupun rohani.
2. Dualisme
Aliran ini berpendapat bahwa benda  terdiri dari dua materi dari dua macam hakikat sebagai asal sumbernya,  yaitu hakikat materi dan hakikat ruhani, benda dan ruh, jasad dan  spirit. Tokoh-tokohnya adalah Descrates (1596-1650 M), Benedictus de  Spinoza (1632-1677 M) dan Gitifried Wilhelm von Leibniz (1646-1716 M).   Aliran ini menentang aliran monisme. Aliran ini hakikat ada dua. Kedua  hakikat ini masing-masing bebas dan berdiri sendiri-sendiri.
3. Pluralisme
Aliran ini berpendapat bahwa segenap  macam bentuk merupakan kenyataan. Tokoh aliran ini pada masa yunani kuno  adalah Anaxagoras dan Empedocles. Sedangkan tokoh modern adalah William  james (1842-1910 M). Pluralisme ini bertolak dari keseluruhan dan semua  bentuk adalah nyata.
4. Spiritualisme
Spiritualisme berarti kepercayaan bahwa  roh-roh orang mati berkomunikasi dengan orang yang masih hidup melalui  orang-orang tertentu yang menjadi perantara dan lewat bentuk wujud yang  lain. Tokoh aliran ini adalah Plato (430-348 M) dan Leibniz (1646-1718  M).
5. Matrealisme
Aliran ini menganggap bahwa sumber yang  asal itu adalah materi, bukan rohani. Tokoh-tokohnya adalah Demokritos  (460-370 SM), Thales (624-546 SM) dan Anaximander (585-528 SM). Aliran  ini tidak menyepakati atas segala persoalan atau tidak berpegang  sepenuhnya kepada persoalan-persoalan materi.
6. Mekanisme
Aliran ini menyatakan bahwa semua gejala  (peristiwa) dapat dijelaskan berdasarkan asas-asas mekanik (mesin).  Tokoh-tokohnya adalah Leucippus dan Demokritus. Kemudian dianut oleh  Galileo galilei (1564-1641 M).
7. Teleologi
Teleologi berpendirian bahwa yang berlaku  dalam kejadian alam bukanlah kaidah sebab akibat, akan tetapi sejak  semua memang ada sesuatu kemauan atau kekuatan yang mengarahkan alam  kesuatu tujuan.
8. Vitalisme
Vitalisme memandang bahwa kehidupan tidak  dapat sepenuhnya dijelaskan secara fisika-kimiawi, karena hakikatnya  berbeda dengan yang tidak hidup. Filsuf vitalisme adalah Hans adolf  eduard driesch (1867-1940) dan Henry bergson (1859-1941).
9. Organisisme
Aliran ini berpendapat bahwa hidup adalah  suatu struktur yang dinamik, suatu kebulatan yang memiliki  bagian-bagian yang heterogen, akan tetapi yang utama adalah adanya  system yang teratur. Semua bagian bekerja dibawah kebulatannya.
10. Rasionalisme
Bahwa sumber pengetahuan yang memadai dan  dapat dipercaya adalah akal. Tokoh-tokohnya adalah Decartes, Spinoza,  Leibniz dan Rene Descartes. Faham atau aliran atau ajaran yang  berdasarkan rasio, ide-ide yang masuk akal saja. Selain itu, tidak ada  sumber kebenaran yang hakiki. Dengan akal ini sumber pengetahuan dapat  di katakana memiliki syarat sebagai pengetahuan yang ilmiah. Sedangkan  pengalaman hanya dapat dipaksa untuk mengukuhkan kebenaran pengetahuan  yang telah diperoleh dari akal itu sendiri.
11. Empirisme
Empirisme berpendirian bahwa semua  pengetahuan diperoleh lewat indera. Indera memperoleh kesan-kesan dari  alam nyata kemudian kesan-kesan itu berkumpul dalam diri manusia  sehingga menjadi pengalaman. Penganut aliran ini bertolak belakang dasri  aliran rasionalisme. Sumber pengetahuan yang memadai adalah dari  pengalaman. Pengalaman lahir yang menyangkut dunia, sedangkan bathin  yang menyangkut pribadi manusia.
12. Realisme
Realisme adalah aliran yang menyatakan  bahwa objek-objek yang diketahui adalah nyata dalam dirinya sendiri.  Pengetahuan diperoleh dari panca indera dan pengetahuan ini merupakan  kopi yang sebenarnyatentang fakta-fakta yang ada diluar akal.  Pengetahuan menggambarkan kebenaran.
13. Kritisme
Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan  merupakan hasil terakhir yang diperoleh dengan adanya kerjasama diantara  dua komponen, yaitu disatu pihak berupa bahan-bahan yang bersifat  pengalaman inderawi dan di lain pihak cara mengolah kesan-kesan yang  bersangkutan sedemikian rupa sehingga terdapat suatu hubungan antara  sebab adan akibatnya. Tokohnya Immanuel kant.
14. Idealisme
Aliran ini beranggapan bahwa hakikat  kenyataan yang beraneka ragam itu semua berasal dari ruh atau sejenis  dengannya, yaitu sesuatu yang tidak terbentuk dan menempati ruang.  Kenyataan manusia adalah ruh. Ruh tidak hanya pada manusia, akan tetapi  termasuk kepada kebudayaan.
15. Positifisme
Bahwa ilmu adalah satu-satunya  pengetahuan yang valid dan fakta-fakta sajalah yang mungkin dapat  menjadi objek pengetahuan. Tokoh terpenting dalam aliran ini adalah  Auguste comte (1798-1857). Penekanan aliran ini adalah pada hubungan  fakta satu dengan fakta yang lain. Persoalan filsafat bukanlah masalah  hakikat, asal mula dan tujuan akhir gejala-gejala, namun bagaimana  hubungan antara gejala satu dengan yang lain itu.
16. Pragmatisme
Aliran ini megajarkan bahwa yang benar  apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantaraan  akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis. Tokohnya adalah C.S  Pierce, William james dan John dewey. Aliran ini lahir dari aliran  empirisme. Aliran ini akan memberikan sesuatu yang difokuskan adalah hal  yang praktis.
17. Idealisme etis
Aliran yang meyakini asas-asas moral atau aturan-aturan untuk bertindak.
18. Deontologisme etis
Berpendirian bahwa sesuatu tindakan dianggap baik tanpa disangkutkan dengan nilai kebaikan sesuatu hal.
19. Etika teleologis
Bahwa kebaikan atau kebenaran suatu tindakan sepenuhya bergantung pada sesuatu tujuan atau sesuatu hasil.
20. Hedonisme
Aliran ini menganjurkan manusia untuk mencapai kebahagiaan yang didasarkan kepada kenikmatan dan kesenangan.
21. Utilitarisme
Utilitarisme adalah pandangan yang  menyatakan bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang menimbulkan  kenikmatan atau kebahagiaan yang sebesar-besarnya bagi manusia yang  sebanyak-banyaknya.
B. Madzhab-madzhab filsafat
Madzab-madzab dalam filsafat terbagi dari  aspek ontology, epistimologi dan aksiologi. Tiga golongan ini yang  dapat membedakan dari berbagai aliran yang ada dalam filsafat. Dengan  adanya satu golongan yang terperinci, maka aliran-aliran tersebut dapat  diketahui dengan jelas.
Madzab yang pertama, filsafat dari  golongan ontology. Diantaranya adalah aliran monisme, aliran dualisme  dan aliran pluralisme. Aliran-aliran ini termasuk madzab ontology karena  keberadaan dilihat dari segi jumlah dan banyak (kuantitas) dari aliran  tersebut. Kemudian aliran spiritualisme dan matrealisme. Aliran¬-aliran  ini termasuk dalam madzab ontology karena keberadaan dipandang dari segi  sifatnya. kemudian aliran mekanisme, aliran teologi, aliran metalisme  dan aliran olganisisme. Aliran ini juga termasuk kedalam ontology karena  keberadaan dipandang dari prosesnya.
Madzab yang kedua, filsafat dari golongan  epistemology. Diantaranya adalah aliran rasionalisme, aliran empirisme,  aliran realisme dan aliran kritisme. Aliran¬-aliran ini termasuk  kedalam epistemology karena pengetahuan yang bertalian dengan  sumber-sumber pengetahuan tersebut. Kemudian aliran idealisme, aliran  empirisme, aliran positifisme dan aliran pragmatisme. Aliran-aliran  tersebut masuk epistemology dikarenakan pengetahuan tersebut menekankan  pada hakikat dari pengetahuan itu sendiri.
Madzab yang ketiga, madzab dari golongan  aksiology. Diantaranya adalah aliran idealisme etis, aliran  deontologisme etis, aliran etika teleologis, aliran hedonisme dan aliran  utilitarisme. Aliran-aliran ini termasuk kategori aksiology karena  aliran-aliran tersebut menelaah pada penerapan dari pengetahuan itu.  Dapat dilihat dari klasifikasinya, tujuan dari pengetahuan serta  perkembangannya. Aliran ini menekankan sifat nilai, type dari nilai dan  kriteria dari nilai itu.
KESIMPULAN
Aliran-aliran  dalam filsafat adalah monisme, dualisme, pluralisme, spiritualisme,  matrealisme, mekanisme, teleology, vitalisme, organisisme, rasionalisme,  empirisme, realisme, kritisme, idealisme, positifisme, pragmatisme,  idealisme etis, deontologisme etis, etika teleologis, hedonisme dan  utilitarisme.
Dari berbagai aliran tersebut terbagi  kedalam tiga madzab besar. Madzab ontology diantaranya monisme,  dualisme, pluralisme, spiritualisme dan matrealisme. Madzab kedua adalah  epistemology diantaranya mekanisme, teleology, vitalisme, organisisme,  rasionalisme, empirisme, realisme, kritisme, idealisme, positifisme dan  pragmatisme. Sedangkan madzab ketiga adalah aksiology, aliran-alirannya  adalah idealisme etis, deontologisme etis, etika teleologis, hedonisme  dan utilitarisme.
DAFTAR PUSTAKA
Mada, Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat Universitas Gajah. Filsafat Ilmu (Yokyakarta: Liberty Yogyakarta, 2003).
Bahtiar, Amsal. Filsafat Ilmu (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2005).
Dkk, Rizal Mustansyir. Filsafat Ilmu (Yokyakarta: Puataka Pelajar, 2004).
Muhajir, Noeng. Filsafat Ilmu Positivisme, PostPositifisme dan PostModernisme (yokyakarta: Raskesarasin, 2001).
Praja, Juhaya S. Aliran-Aliran Dan Etika (Jakarta: Kencana, 2003).
http://kangarul.wordpress.com/2009/07/31/pengertian-dan-mazhab-filsafat/

Tidak ada komentar:
Posting Komentar