BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Zakat merupakan salah satu rukun islam dari yang lima
itu berarti merupakan sesuatu yang harus kita amalkan dalam ibadah yang
kita lakukan, akan tetapi untuk melakukan ibadah zakat tersebut berbeda
dengan ibadah yang lainnya karena dalam berzakat memiliki kriteria dan syarat tertentu yang sangat berbeda dengan amaliyah ibadah yang lainnya.
Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai sekelumit masalah yang berkaitan
dengan zakat mulai dari pengertian zakat, dasar hukum zakat, harta yang
wajib dizakati, orang yang berhak dan yang tidak berhak menerima zakat,
hikmah dari zakat tersebut.
1.2. Rumusan masalah
Setelah melihat latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa masalah yang berkaitan dengan zakat diantaranya :
Ø Apa pengertian dari zakat tersebut ?
Ø Apa dasar hukum dari kewajiban zakat tersebut ?
Ø Syarat apa saja yang wajib dipehuni oleh orang mau berzakat ?
Ø Harta apa saja yang wajib dizakati ?
Ø Siapakah yang berhak menerima zakat tersebut ?
Ø Hikmah apa saja yang diperoleh dari mengeluarkan zakat tersebut ?
1.3. Metode
Metode
yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode literatur
dengan menggunakan beberapa buku yang berkaitan langsung dengan rumusan
masalah zakat seperti yang dipaparkan diatas.
1.4. Tujuan
Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari
mata kuliah piqih I dan metode pembelajarannya, selain itu juga kami
berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat menambah pemahaman kami
terhadap masalah zakat sehingga kami mampu mengamalkan sesuai
dengan yang di Syariatkan. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini
jauh dari kesempurnaan oleh karena itu apabila ada kritik atau syarat
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan, agar disaat pembuatan
makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
BAB 1I
ZAKAT
1. PENGERTIAN
Zakat menurut bahasa ( M. mansyur khoir, 2004 ) berarti bersih, berkembang baik, terpuji dan
barokah .di sebut barokah karena dapat mengembangkan dan menjauhkan
harta yang telah di zakat dan bahaya. Sekaligus dapat membersihkan harta
dan pemiliknya haqnya orang lain Zakat menurut istilah syara ‘(fiqh )
berarti Nama sejumlah harta (dalam batas tertentu ) yang dikeluarkan dari jenis harta tertentu, dengan syarat tertentu dan di berikan pada golongan tertentu.
Zakat
menurut bahasa ( Moch. Juhri, 1978 ): tumbuh, berkat dan banyak
kebaikan. Menurut istilah yaitu kadar harta tertentuyang harus diberikan
pada kelompok tertentu dengan syarat tertentu.
2. DASAR HUKUM
Kalimat
zakat di sebutkan berulang kali dalam Al – Quran bahkan hampir setiap
ayat Al – quran yang menyebutkan dirikanlah sholat maka akan diikuti dan
bayarlah zakat ( aqimussolah waaatuzzakah ). Hal ini menujukan betapa
sangat pentingnya syari‘ah zakat .sebagaimana
pentingnya syari‘ah sholat baik dilihat dari sisi kepatuhan seorang
mahluk pada kholiknya maupun dari jiwa sosial sebagai sesama mahluk .
Berdasar nash Al - Quran, Al – hadits dan ijma ‘ulama mengeluarkan zakat bagi orang
yang telah menepati syarat wajibnya , hukumnya WAJIB. Artinya wajib
bagi setiap muslim yang merdeka baligh, berakal dan mempunyai harta
tertentu ( harta yang wajib di zakati ) yang telah mencapai nishob dan menepati syarat –syaratnya untuk mengeluarkan zakat .
Diantara dalil nash yang melegimitasi hukum wajib zakat adalah :
A. AL -QURAN
1. ِِِِِِِAl – Baqoroh : 43[1]
واقمو ا ا لصلا و ا تو الز كا ة و ا ر كعوا مع الرا كعين
“Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku ‘lah beserta orang –orang yang ruku”
2. At – taubah : 103 [2]
خد من أ موا لهم ص قة تطهرهم وتزكيهم بها
“ِِِAmbilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka”
B. AL – HADIS
بني الا سلام على خمس شها ة أ ن لا ا له ا لا ا لله وا ن محمدا رسو ل ا لله و ا قا م الصلاة وا يتاء الز كاة وحج البيت وصوم رمضان
“islam itu di tegakan di atas lima dasar ,mengakui bahwa tidak ada tuhan yang hak melainkan alloh dan sesungguhnya Muhammad utusan alloh ,medirikan sholat , mengeluarkan zakat mengerjakan haji dan berpuasa di bulan romadhon“
( H.R. Bukhori - muslim )[3]
فاعملهم انّ الله افترض عليهم صدقة تؤخدمن
اغنيائهم فتردّ على فقرا ئهم
“Ajarkanlah
kepada meraka, bahwasannya Alloh telah mewajibkan mereka mengeluarkan
zakat yang diambil dari orang- orang kaya mereka, untuk diberikan kepada
orang- orang kafir. ( H.R. Buhkori – Muslim )
3. SYARAT WAJIB ZAKAT
Syarat wajib mengeluarkan zakat ( m. mansyur khoir, 2004) adalah sebagai berikut:
a. Islam
Bagi
non muslim (kafir) tidak diwajibkan mengeluarkan zakat. Sedangkan bagi
orang murtad (keluar islam) menurut pendapat yang sohih, zakatnya
ditangguhkan (maukuf). Apabila kembali masuk islam maka wajib mengqodlo
zakat yang tidak dikeluarkan sat diluar islam, dan apabila tetep diluar
islam, maka tidak wajib zakat dan hartanya menjadi harta fai’ (disita
negara)
b. Merdeka
Bagi budak atau hamba sahaya tidak wajib mengeluarkan zakat.
c. Milik yang sempurna
Bagi
orang yang mempunyai hak kepemilikan namun tidak sempurna, tidak wajib
mengelurkan zakat. Misalnya, budak mukatab (budak yang dijanjikan
merdeka dengan syarat pembayaran tertentu) yang mempunyai harta yang
telah menetapi syarat wajib zakat, maka bagi budak mukatab tersebut
maupun sayyid (majikanya) tidak wajib mengeluarkan zakat.
d. Mencapai nishab/batas tertentu yang diwajibkan zakat
e. Haul/ sudah genap satu tahun
f. Saum/ digembalakan. Hanya disyaratkan untuk jenis harta yang berupa binatang ternak
v Syarat
Pemilik harta (orang yang wajib zakat ) tidak disyaratkan harus baligh,
berakal dan pandai (rosydun ). Artinya, apabila pemilik harta yang
telah menetapi syarat wajibzakat itu anak kecil ( belum baligh ), orang
gila (tidak berakal ) atau idiot / cacat mental ( tidak rosydun ) maka
zakatnya tetap wajib dikeluarkan. Sedangkan yang mengurus pembayaran
zakat adalah walinya.
4. HARTA YANG WAJIB ZAKAT
Secara umum jenis harta benda yang wajib dizakati ( m.mansyur khoir, 2004 ) itu meliputi:
a) Badan atau jiwa, yang biasa disebut dengan istilah zakat nafs, zakat badan atau zakat
fitrah.yaitu zakat setiap orang muslim yang menemui sebagian atau
keseluruhan bulan ramadlan dan bulan syawwal. Baik zakat tersebut
dikeluarkan oleh dirinya sendiri atau dikeluarkan oleh orang yang
menanggung nafkah / fitrahnya atau oleh orang lain. Zakat firah mulai
diwajibkan pada ummat nabi Muhammad saw menjelang dua hari setelah idul
fitri pada tahun kedua hijriyah[4] .
Ø Dasar hukum kewajiban mengeluarkan zakat firah adalah :
· Al - hadis
فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكاة الفطر طهرة للصائم من الغووا لرفث وطعمة للمسا كينفمن ا دا ها قبل الصلاة فهي صدقة من الصدقات
“Rosuluuloh
SAW mewajibkan zakat firah untuk membersihkan bagi yang puasa sari pada
sia – sia dan kekotaoran mulut dan sebagai makanan bagi orang miskin.
Barang siapa mengeluarkan zakat sebelum sholat, maka termasuk zakat yang
diterima. Dan barang siapa mengeluarkan zakat setelah sholat
makatermasuk shodakoh dari beberapa shodakoh.” ( H. R.Abu daud dan Ibnu majah )[5].
صزم رما ضان معلق بين السماءوالارض لا يرفع
الا بزكاة الفطر
“ Puasa romadhon itu digantungkan diantara langit dan bumi, tidak diangkat puasa tersebut kecuali dengan zakat fitrah.” (H.R.Abu syah bin sahim )
Ø Syarat wajib zakat fitrah adalah:
· Islam
· Merdeka
· Terbenamnya matahari pada akhir di bulan ramadhan [6]
· Mempunyi makanan, harta atau nilai uang yang lebih dari yang di perlukan pada malam dan siangnya hari raya
Ø Syarat wajib bagi orang yang di zakati adalah;
· Islam
· Menemui waktu wajib mengeluarkan zakat fitrah, yaitu menemui sebagian bulan Romadion dan bulan sawal.
b). Harta benda, yang biasa disebut dengan istilah zakat mal. Harta benda (mal) yang wajib dizakati,
b.1. Binatang ternak
Ø Syarat zakat binatang ternak[7] :
· Haul ( genap satu tahun )
· Saum ( di gembalakan )
· Menurut beberapa ulama, Binatang tersebut tidak digunakan sebagai alat bekerja
Ø Jenis binatang ternak yaitu :
b.1.1. Unta
· Dasar hukum
ليس فيما دون خمس د ود من الابل صدقة
“unta yang kurang dari lima ekortidak ada zakat.”( H.R.Bukhori-muslim )[8]
· Batas
Nishob atau jumlah unta yang wajib di zakati adalah 5 ekor dibawah 5
ekor tidak diwajibkan zakat. Kadar yang harus dikeluarkan (m. mansyur
khoir, 2004) adalah :
Jumlah ternak
|
Jumlah zakat
|
5 s/d 9
|
1
|
10 s/d 14
|
2
|
15 s/d 19
|
3
|
20 s/d 24
|
4
|
Dst
|
Dst sesuai syariat
|
b.1.2. Sapi
· Dasar hukum
“ketika
nabi Muhammad SAW mengutus muadz ke yaman, beliau memerintahkan
kepadanya agar memungut zakat sapi yang sudah mencapai 30 ekor,1 ekor
tabi’ dan I ekor musinnah untuk yang mencapai 40 ekor”.( H.R.Tirmidzi )[9]
· Batas nishob zakat binatang ternak sapi adalah minimal 30 ekor, untuk kadarnya tertera sebagai berikut [10]:
Jumlah ternak
|
Jumlah zakat
|
30 s/d 39
|
1 ekor sapi jenis tabi ( sapi jantan yang sudah genap satu tahun atau masuk 2 tahun )
|
40 s/d 59
|
1 ekor jenis sapi musinnah ( sapi betina yang sudah genap dua tahun atau masuk 3 tahun )
|
60 s/d 69
|
2 ekor sapi jenis tabi
|
70 s/d 79
|
2 ekor sapi ( 1 jenis tabi dan 1 jenis musannah )
|
80 s/d 89
|
2 ekor jenis musannah
|
90 s/d 99
|
3 ekor jenis tabi
|
100 s/d 109
|
3 ekor sapi ( 2 jenis tabi dan 1 jenis musannah )
|
b.1.3. Kambing
· Dasar hukum
في صدقةالغنم وفىسا ئمة الغنم ا دكا نت
ا ربعين الى عشرين ومائة شاة
“Tentang
shodakoh kambing dan penggembalaan kambing dipadang apabila sudah
mencapai 40 –120 ekor adalah satu kambing.”( H.R. Bukhori )
· Batas nishob zakat binatang ternak kambing adalah 40 ekor. Untuk kadarnya[11] sebagai berikut :
Jumlah ternak
|
Jumlah zakat
|
40 s/d 120
|
1 ekor
|
121 s/d 200
|
2ekor
|
201 s/d 399
|
3 ekor
|
400 s/d 499
|
4 ekor
|
500
|
5 ekor
|
b.2. Emas dan perak
Emas
dan perak adalah termasuk jenis benda yang secara dzatiah wajib
dizakati, baik berupa emas batangan atau yang masih terurai.
Ø Dasar Nash Al-Qur’an, Al-Hadist dan Ijma’Ulama. Dalam surat
· At-Taubah 34 :[12]
والدين يكنزون الوهب والفضة ولا ينفونهافي سبيل الله فبشر
هم بعدا ب أليم
”Orang
arang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan
Allah,maka beritahukanlah pada mereka,[bahwa mereka akan mendapat siksa
yang pedih”
· Hadis
فى الرقت ربع وع العسر
“Dalam emas dan perak Zakatnya seperempat puluh”( HR.Bukhori )
Para
Ulama fiqh sepakat bahwa emas dan perak termasuk benda yang harus
dizakati. Sedangkan benda yang lain, seperti mutiara ,yaqut, logam,
timah, uang dan lain lain, ulama fiqh berbeda pendapat tentang wajib
tidaknya zakat.
Ø Syarat Wajib Zakatnya Emas dan Perak
Orang yang memiliki emas dan perak wajib mengeluarkan zakat apabila telah menetapi syarat sebagai berikut [13]:
a. Islam
b. Merdeka ( bukan budak / hamba sahaya )
c. Hak milik secara sempurna
d. Mencapai nishob ( batas minimal yang wajib di zakati )
b. Haul ( genap satu tahun )
Haul
atau masa satu tahun terhitung sejak jumlah emas atau perak mencapai
nishob, tidak dari waktu pertama memiliki yang kurang dari nishob.
Selain itu, dalam masa satu tahun ( haul ) jumlah emas atau perak yang
dimiliki tidak pernah berkurang dari batas nishobnya. Oleh sebab itu,
apabila dalam masa satu tahun jumlah emas atau perak pernah barkurang
dari nishobnya, Maka dari hitungan haul dari waktu sebelumnya menjadi
berputus ( batal ) dan haul atau masa satu tahun mulai dihitung kembali saat emas atau perak mencapai nishob.
Ø Jenis perhiasan emas dan perak terbabagi menjadi 2 macam :
1. Jenis pehiasan.
Yaitu
emas ataau perak yang sudah dicetak (dibentuk) sesuai model dan motif
tertentu. Misalnya berbentuk cincin, liontin, gelang dan lain lain. Emas
atau perak yang sudah menjadi perhiasan pada umumnya mempunyai fungsi
isti’mal (dipergunakan). Hanya
sebagian kecil yang menjadikan perhiasan emas atau perak sebagai barang
simpanan. Perhiasan yang mempunyai fungsi isti’mal / digunakan (yang
halal ) tidak wajib zakat, sebagaimana ternak yang digunakan untuk
kerja juga tidak wajib zakat, sedangkan perhiasan yang menjadi barang
simpanan, wajib dizakati. Dalam hadist riwayat AL-Baihaq, Rosululloh SAW
bersabda :
لا زكاة في الحلي
“Tidak ada kewajiban zakat pada perhiasan “
2. Jenis selain perhiasan
yaitu
emas atau perak yang belum dibentuk perhiasan, biasanya masih berupa
emas batangan atau masih terurai. Emas atau perak yang belum / tidak
menjadi perhiasan yang sudah menepati syarat - syaratnya, wajib untuk
dikeruarkan zakatnya. Baik emas / perak yang halus maupun yang kasar,
yang murni ( 24 karat) atau yang campuran.
Para imam mazdhab berbeda pendapat tentang wajib zakat dan tidaknya emas atau perak yang sudah mejadi perhiasan[14].
a. Imam abu hanifah.
Semua jenis emas dan perak wajib dikeluarkan zakatnya secara mutlak.
Baik emas/perak yang masih batangan maupun yang sudah mejadi perhiasan.
Bahkan perhiasan emas / perak yang digunakan oleh kaum wanita, ataupun
emas / perak yang digunakan untuk melapisi ( menambal ) benda lain tetap
wajib dikeluarkan zakatnya.
b. Imam maliki.
Perhiasan emas atau perak yang dimiliki yang digunakan untuk wanita
atau dimiliki laki - laki untuk keperluan istrinya, emas / perak yang
digunakan untuk melapisi ( nypuh dalam bahasa jawa ) benda lain yang
diperbolehkan syara’, tidak wajib dizakati. Sedangkan perhiasan yang
dimiliki dan digunakan laki laki, disimpan ( dimiliki tidak untuk
digunakan) wajib dikeluarkan zakatnya.
c. Imam Ahmad.
Menurut pendapat yang dipilih dalam mazdhab imam ahmad, emas dan perak
yang sudah menjadi perhiasan tidak wajib dizakati, dan sebagian pendapat
dalam mazdhab imam ahmad mengatakan wajib dizakati.
d. Imam Syafi’I.
Wajib zakat emas atau perak yang bukan perhiasan. Sedangkan emas atau
perak yang sudah menjadi perhiasan tidak wajib zakat, kecuali jika
digunakan dalam tempat yang tidak semestinya.
Dalam madzhab Syafi’I perhiasan emas atau perak tidak wajib dizakati apabila Menetapi syarat-syarat sebagai berikut :
1. perhiasan
yang boleh ( mubah ) menurut agama. Seperti cincin, gelang, kalung dan
lain lain yang dipergunakan wanita. Sedangkan perhiasan yang haram
menurut agama, baik haram secara dzatiah Atau haram karena salah
penggunaanya, wajib dikeluarkan zakatnya. Seperti Perhiasan yang
digunakan oleh waria, selain cincin yang terbikin dari perak, perhiasan yang diikatkan dikepala wanita menurut qoulmu’tamad, emas dan perak yang digunakan sebagai wadah tempat
minuman atau makanan dan lain lain. Demikian juga penggunaan emas atau
perak yang dihukumi makruh juga mewajibkan mengeluarkan zakat.
2. Perhiasan
yang dipergunakan ( tidak untuk simpan ) Artinya, ketika membeli atau
membuat perhiasan dimaksudkan untuk dipergunakan, walaupun ternyata
perhiasan tersebut jarang digunakan. Sedangkan perhiasan yang dimiliki
tidak untuk dipergunakan bahkan hanya untuk
simpanan atau bekal masa depan, wajib di keluarkan zakatnya. Begitu juga
wajib di keluarkan zakatnya, perhiasan yang tidak di niati untuk di
pergunakan dan tidak untuk simpanan. Seperti, seseorang mendapat warisan
harta setahun kemudian baru di buka dan ternyata isinya perhiasan emas yang beratnya lebih dari nishob, maka wajib zakat. Walaupun emas tersebut tidak dipergunakan bekal masa depan.
3. Berat
bobotnya tidak berlebihan artinya berat masing – masing perhiasan tidak
melebihi batas kewajaran dan kehormatan manusia, walaupun jumlahnya
lebih dari cukup. Jika bobot dari perhiasan tersebut berlebihan (ishrof
), maka wajib zakat misalnya, gelang kaki yang bobot 775.8 gram.
Sedangkan hukumnya perhiasan yang secara dzatiah tidak haram, namun
bobotnya berlebihanitu haram dan wajib dikeluarkan zakatnya.[15]
Ø Nisob dan kadar zakat emas adalah sebesar 77,58 gram[16] untuk nishob emas murni atau emas 24 karat. Dan nishob untuk perak adalah sebesar 543,06 gram[17].
b.3 Tanaman ( Makanan pokok ) dan buah - buahan
Ø Dasar hukum untuk mengeluarkan zakat tanaman adalah
· Al - Quran
a. Q.s. Al – An’am : 141[18].
كلو من ثمره ا دا أ ثمر وا توا حقه يوم حصاده ولاتسرفوا
ا نه لا يحب المسرفين
“Makanlah
dari buahnya ( yang bermacam- macam ) bila dia berbuah dan tunaikanlah
haqnya dihari memetiknya hasilnya ( dengan mengeluarkan zakatnya) dan
janganlah kamu berlebihan sesengguhnya Alloh tidak menyukai orang –
orang yang berlebihan.”
b. Q.s. Al- baqoroh : 267
ياايهاالد ين أ منوا أ نفقوا من طيبات ما كسبتم ومم
اخرجنالكم من الارض
“Hai
orang - orang yang beriman, nafkahkanlah ( dijalan Alloh ) sebagian
dari hasil usahamu yang baik – baik dan sebagian dari apa yang kami
keluarkan dari bumi untuk kamu.”
· Hadis
امر رسول الله صلىالله عليه وسلام أ ن يخرض الغنب كما
يخرض النخل وتواخد زكاة زبيبا كما تؤخد صدقة النخل تمرا
“Rosululloh
SAW untuk memerintahkan untuk memperkirakan anggur sebagaimana
diperkirakannyakurma dan zakat diambil dari anggur kering, sebagaimana
diambilnya zakat kurma – kurma kering.”( H.R. Atirmidzi )[19]
Ø Jenis tanaman dan buah – buahan yang wajib dikeluarkan adalah[20] :
· Beras Gandum
· Kacang hijau Kacang tunggak
· Dan makanan pokok yang lainnya
· Anggur Kurma
Ø Syarat wajib zakat tanaman adalah :
· Islam
· Merdeka
· Hak milik sempurna
· Waktu yang wajib adalah sesudah dipetik dan dibersihkan dari tanah dan kulit pembungkus yang tidak diperlukan.[21]
· Nishob apabila tanaman tersebut sudah mengeras, berisi dan layak konsumsi.
Ø Nishob
dan kadar zakat tanaman batas minimalnya adalah 5 wasaq. Arti dari 5
wasaq adalah berat bersih tanpa kulit, sedangkan untuk yang ada kulitnya
berbeda perhitungannya. Sedangkan untuk persentasi perhitungan zakat
dengan penggunaan air yaitu 10% bagi yang tidakmembutuhkan biaya pengairan dan untuk tanaman yang membutuhkan air adalah 5%
Ø Nishob untuk buah- buahan adalah 300 sho dengan standar kurma kering (tamr) dan anggur kering ( zabib )
b.4. Barang tambang dan Barang temuan
Barang
tambang ( ma’din ) adalah segala benda berharga yang ditemukan dari
perut bumi seperti emas, perak, permata, besi, timah, tembaga dan lain –
lain. Sedangkan harta terpendam ( rikaz) adalah harta pendaman orang
kafir jahiliyah atau orang sebelum islam, menurut Imam syafi’I dan Imam
maliki adalah hanya jenisemas dan perak dan jenis yang lainnya tidak
wajib dizakati.
Ø Dasar hukum
أ ن رسول الله صلىالله عليه وسلم أخد من
المعاد ن القبليةالصدقة
“Sesungguhnya Rosuluuloh SAW telah mengambil (zakat) dari hasil tambang di negeri Qobaliyah. (H.R.Bukhor)[22]
Ø Syarat wajib ma’din dan rikaz adalah :
· Islam
· Merdeka
· Mencapai nishob tanpa harus menunggu satu tahun[23]
· Hak milik sempurna
Ø Nishob
dan kadar zakat ma’din adalah 3 gram untuk emas dan 2.5% untuk perak,
sedangkan untuk kadar zakat rikaz adalah 20% untuk emas dan perak saja.
5. MUSTAHIQ ZAKAT
Mustahiq
zakat adalah orang yang berhak menerima zakat, sebagai mana tertera
dalam firman Alloh SWT dalam surat At- taubah ; 60. Kandungannya sebagai
berikut:
· Fukoro ( orang- orang fakir ) yaitu orang yang tidak mampu mencukupi kebutuhannya dan tidak mempunyai pekerjaan.
· Miskin
yaitu orang yang tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya tapi dia
masih bias menghasilkan sebagian dari kebutuhannya itu.
· Amilin yaitu orang yang membantu imam untuk mengumpulkan zakat dan sekaligus membaginya.
· Mu’allaf yaitu orang yang masih lemah islamnya.
· Budak mukhotob yaitu budak yang dijanjikan merdeka oleh tuannya.
· Ghorimin (
orang – orang yang ber hutang ) yaitu orang yang berhutang untuk
mendamaikan dua orang atau lebih yang sedang bertikai, yang berhutang
ntk kemaslahatan dirinya dan keluarganya, yang berhutang menaggung hutang orang lain.
· Sabilillah orang yang berperang dijalan Alloh dan tidakmendapatkan gaji / upah
· Ibnu sabil ( musafir ) orang yang bepergian untuk tidak maksiat dan membutuhkan biaya.
Ø Orang
yang tidak berhak menerima zakat yaitu : orang kafir, keturunan bani
hasyam dan bani mukhotob, orang kaya, orang yang ditanggung nafkahnya,
6. HIKMAH SYARI ‘AH ZAKAT
Diantaranya hikmah zakat adalah :
· Meningkatkan iman.
· Membersihkan jiwa .
· Menjaga harta
· Untuk
orang yang berzakat fitrah memiliki hikmah yaitu : membersihkan jiwa,
menyempurnakan pahala orang yang telah berpuasa romadhon, membahagiakan
orang – orang kafir.
[1] M. Mansyur khoir 2004, risalatul zakat, hal 12., kifayatul akhyar, hal.123
[2] Risalatul zakat, hal 12 dan fiqih syafi’I, hal. 213
[4] Al bajuri, I.;276 dan Asy- syarkowi, I: 369
[5] M. Mansyur k. 2004
[6] Doctor Mustofa bigha. 1984
[7] Risalatul zakat, hal 18
[8] kifayatul akhyar, hal 126
[9] moch .zuhri,1978
[10] m. mansyur khoir, 2004, rislatul zakat hal 23
[11] m. mansyur khoir, 2004, rislatul zakat hal 26
[12] risalatul zakat, hal 32 dan fiqih madhab, hal. 215
[13] risalatul zakat, hal 33
[14] fiqih lima madhab, hal
[15] As-syarkowi, I ; 354.
[16] Fathul qodir
[17] fathul qodir
[18] risalatul zakat, hal 46 - 47
[19] risalah zakat hal. 33 dan madhab syafi’I. hal. 216
[20] m.mansyur khoir.2004.
[21] As-syarkowi, I hal 265. I’anah At-holibin, II. Hal 162
[22] Qobaliyah adalah sebuah daerah pesisir yang terletak antara madanah dan mekah
[23] Al bajuri ,I hal.276
Tidak ada komentar:
Posting Komentar