STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG
Tampilkan postingan dengan label Kepramukaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kepramukaan. Tampilkan semua postingan
Rabu, 08 Mei 2013
Sejarah Gerakan Pramuka Indonesia
A.
Pendahuluan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu
segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah
perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan
Kepramukaan di Indonesia.
B.
Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya
menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama
Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan
organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische
Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi
kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi
kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan
antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery),
NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling
Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan
istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah
Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu
Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa
Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu
Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan
Indonesia) pada tahun 1938.
KEPANDEGAAN
I. PENDAHULUAN
Pandega adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang
berusia 21 – 25 tahun, yang bisa juga disebut sebagai “Senior Rover”. Secara
umum pada usia tersebut sifat agresifnya sudah mulai mengendap, sosialitasnya
semakin tinggi, dan pertimbangan rasionalnya semakin tajam. [1][i] Di usia tersebut memang telah masanya
saling mencintai dengan lain jenis kelamin. Bagi Pramuka Pandega biasanya
mereka kreatif serta lebih suka suka berkarya, tingkat kepatuhannya (kepada
Pembina, dan kepada aturan) lebih tinggi dibandingkan dengan yang bukan
Pramuka.
Formasi barisan pada upacara pembukaan dan penutupan
latihan bagi Pandega adalah berupa “Lidi”, yakni bersaft satu lurus, di mana
pemimpin-pemimpin Racananya berada di sebelah kanan. Pembina bisa berada di
tengah-tengah lapangan upacara, tetapi bisa berada di ujung barisan paling
kanan, bahkan bisa menyerahkan sepenuhnya dalam upacara tersebut kepada Pradana
atau Pemimpin Racana untuk memimpin upacara.
Filosofisnya adalah bahwa Pandega sudah dibebaskan melihat dunia luar,
bisa melalui pribadi Pembinanya atau bisa langsung. Dalam membina Pandega,
porsi terbesar adalah “Tut Wuri
Handayani” yakni di belakang memberi dorongan, motivasi dan arahan;
sedangkan ing madya mangun karsa”,
atau di tengah-tengah menggerakkan, “ing
ngarsa sung tulada atau di depan memberi keteladanan porsinya lebih kecil.
Sejarah Kepramukaan Sedunia
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes
didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang
kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama
CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling
sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba
yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang
telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success
(Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus
mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di
Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat
itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The
World).
Senin, 10 Oktober 2011
TRI SATYA DAN DASA DHARMA
Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3. Menepati Dasa Dharma
Pengertiannya :
a. Tri Satya merupakan janj seorang Pramuka yang harus dtepat.
b. Pramuka berjanji dengan Tri Satya, dengan sepenuh kehormatannya dan ia selalu berusaha memenuhi janjinya itu demi kehormatannya semata.
c. Kewajiban kepada Tuhan, jelas ia harus memeluk suatu agama yang dinyakini. Segala ajarannya dilakukan dan segala larangannya dihindarkannya.
d. Kewajiban kepada negara, seorang Pramuka akan selalu berusaha menjunjung tinggi kehormatan dan kewibawaan negaranya (Indonesia) dengan jalan tunduk kepada undang-undang yang berlaku, menghormati benderanya, melaksanakan dasar negaranya menghayati lambang negaranya, mengakui pemerintahannya, dan menghayati lagu kebangsaannya.
e. Mengamalkan Pancasila, dengan jalan melaksanakan dan menjalankan tuntunan tingkah laku dalam ajaran P-4.
f. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, sudah dijelaskan dalam uraian Dasa Darma. Sedang mempersiapkan diri untuk membangun masyarakat, seorang penggalang harus mencari ilmu di sekolah dan pengetahuan di masyarakat agar kelak setelah dewasa ia menjadi manusia yang berguna. Segala ketrampilan ia pelajari sebaik-baiknya untuk persiapannya dikemudian hari.
BAPAK PRAMUKA INDONESIA
Sri Sultan Hamengkubuwana IX (lahir di Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 – meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur 76 tahun) adalah salah seorang raja yang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Ia juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Biografi
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, Hamengkubuwono IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Di umur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Rijkuniversiteit (sekarang Universiteit Leiden), Belanda ("Sultan Henkie").Arti Lambang WOSM dan WAGGGS
ARTI LAMBANG WOSM ( The World Organization of the Movement )
1. Kompas : Melambangkan suatu peringatan bagi Pandu/ Pramuka agar selalu berbuat kebenaran dan dapat dipercaya seperti fungsi kompas, serta tetap menjaga cita-citanya dan perannya sebagai penunjuk jalan.
2. Treefoil / Bunga dengan Tiga Ujung : Melambangkan tiga janji Pandu / Scout Promise
3. Dua Bintang : melambangkan anggota Pandu/ Pramuka berupaya untuk dapat memberi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
4. Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati : melambangkan bahwa sesama Pandu/ Pramuka mengadakan hubungan persahabatan dan persaudaraan antar Pramuka di seluruh dunia.
5. Warna : Putih melambangkan jiwa yang berhati suci, sedangkan warna dasar ungu melambngkan bahwa Pandu/ Pramuka memiliki ketrampilan kepemimpinan dan suka menolong orang lain.
1. Kompas : Melambangkan suatu peringatan bagi Pandu/ Pramuka agar selalu berbuat kebenaran dan dapat dipercaya seperti fungsi kompas, serta tetap menjaga cita-citanya dan perannya sebagai penunjuk jalan.
2. Treefoil / Bunga dengan Tiga Ujung : Melambangkan tiga janji Pandu / Scout Promise
3. Dua Bintang : melambangkan anggota Pandu/ Pramuka berupaya untuk dapat memberi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
4. Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati : melambangkan bahwa sesama Pandu/ Pramuka mengadakan hubungan persahabatan dan persaudaraan antar Pramuka di seluruh dunia.
5. Warna : Putih melambangkan jiwa yang berhati suci, sedangkan warna dasar ungu melambngkan bahwa Pandu/ Pramuka memiliki ketrampilan kepemimpinan dan suka menolong orang lain.
ARTI LAMBANG WAGGGS ( The World Association of Girl Guide and Girl Scout )
1. Simbol berwarna emas dengan latar belakang biru cemerlang, melambangkam matahari yang menyinari anak di dunia.
2. Tiga daun melambngkan tiga Janji Pandu/ Pramuka Puteri.
3. Tangkai berbentuk melingkar melambangkan cinta kemanusiaan.
4. Jarum kompas, melambangkan selalu mentaati janji dan ketentuan moral.
5. Motto WAGGGS adalah ‘ Sedia ‘ / ‘ Be Prepare ‘
Catatan : Bahwa sejak tahun 2001, Gerakan Pramuka sudah tidak lagi menjadi anggota WAGGGS, dengan demikian tanda tersebut tidak dipergunakan lagi.
Sumber : Progrrame Pack WAGGGS – 1992
1. Simbol berwarna emas dengan latar belakang biru cemerlang, melambangkam matahari yang menyinari anak di dunia.
2. Tiga daun melambngkan tiga Janji Pandu/ Pramuka Puteri.
3. Tangkai berbentuk melingkar melambangkan cinta kemanusiaan.
4. Jarum kompas, melambangkan selalu mentaati janji dan ketentuan moral.
5. Motto WAGGGS adalah ‘ Sedia ‘ / ‘ Be Prepare ‘
Catatan : Bahwa sejak tahun 2001, Gerakan Pramuka sudah tidak lagi menjadi anggota WAGGGS, dengan demikian tanda tersebut tidak dipergunakan lagi.
Sumber : Progrrame Pack WAGGGS – 1992
PETUNJUK PENYELENGGARAAN PERTEMUAN PRAMUKA
KEPUTUSAN
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
NOMOR : 193 TAHUN 1998
TENTANG
PENYESUAIAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN PERTEMUAN PRAMUKA
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Menimbang : bahwa petunjuk penyelenggaraan Pertemuan Pramuka sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka nomor 130/KN/76 Tahun 1976, perlu disesuaikan dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku dewasa ini.
Arti Lambang Gerakan Pramuka
Pengertian Lambang
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka yang dicitacitakan oleh gerakan Pramuka. Lambang tersebut diciptakan oleh Almarhum Bapak Soenardjo Atmodipuro, seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai pegawai tinggi Departemen Pertanian. Lambang Gerakan Pramuka ini digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961, pada panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka.
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki oleh setiap anggota Gerakan Pramuka yang dicitacitakan oleh gerakan Pramuka. Lambang tersebut diciptakan oleh Almarhum Bapak Soenardjo Atmodipuro, seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja sebagai pegawai tinggi Departemen Pertanian. Lambang Gerakan Pramuka ini digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961, pada panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka.
SALAM PRAMUKA
Definisi Salam Pramuka :
Salam : Suatu penghormatan / penghargaan seseorang kepada orang lain.
Salam Pramuka : Suatu penghormatan seseorang pada sesama pramuka sebagai wujud rasa hormat dan rasa sopan santun sesuai dengan budaya Indonesia.
Dalam gerakan pramuka dikenal 3 ( tiga ) macam salam, antara lain :
1. Salam Biasa
Dipergunakan apabila bertemu dengan sesama anggota pramuka yang lain untuk pertama atau terakhir tanpa pandang bulu.
Maksud Sebagai tanda saling menghargai, menghormati, menyayangi dan menganggap sebagai saudara.
Untuk mendoakan diantara mereka.
Dengan salam menggunakan 5 ( lima ) jari mengingatkan kita kepada nilai - nilai Pancasila sesuai Tri Satya.
Sejarah Kepramukaan Indonesia
A. Pendahuluan
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.
B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Sejarah Kepanduan Dunia
· Boden Powel lahir pada 22 Februari 1857 di London, nama sesungguhnya adalah Robert Stephenson Smyth, tetapi pandu-pandu (Pramuka) memanggilnya dengan sebutan Baden Powell. Nama kecil BP adalah Ste, Sephe, Stehensen dan sering dipanggil dengan nama Steepie. Dan baru dipanggil Robert setelah mendapat gelar kesatria dari raja Inggris.
· Ayahnya adalah seorang profesor (guru besar) Geometry di Universitas Oxford, dengan nama lengkap Prof. Domine Baden Powell, yang meninggal pada saat BP masih kecil. Beliau menikah dengan Henrieta Grace Smyth, seorang putri dari admiral kerajaan Inggris, yaitu Williyam T. Smyth.
Detik Detik Kelahiran Gerakan Pramuka
A. Latar Belakang Lahirnya Gerakan Pramuka

Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).
Pengertian Kepramukaan
Pengertian Kepramukaan
Kepramukaan pada hakekatnya adalah :
· Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan pemuda di bawah tanggungjawab orang dewasa;
· Yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan di luar lingkungan pendidikan keluarga dan di alam terbuka;
· Dengan menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Sifat Kepramukaan
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepramukaan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
1. Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepramukaan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
2. Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepramukaan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pramuka dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
3. Universal, yang berarti bahwa kepramukaan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NO. 238 TAHUN 1961
TENTANG
GERAKAN PRAMUKA
KAMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa anak-anak dan pemmuda Indonesia perlu dididik untuk menjadi
manusia dan warganegara Republik Indonesia yang berkepribadian dan berwatak luhur yang cerdas,
cakap, tangkas, terampil dan rajin, yang sehat jasmaniah dan rokhaniah, yang ber-Pancasila dan setia
patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan yang berpikir dan bertindak atas landasanlandasan
Manusia Sosialis Indonesia, sehingga dengan demikian anak-anak dan pemuda Indonesia
menjadi kader pembangunan yang cakap dan bersemangat bagi penyelenggaraan Amanat Penderitaan
Rakyat ;
b. bahwa pendidikan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas itu harus dilakukan dalam
lingkungan anak-anak dan pemuda di samping pendidikan di lingkungan keluarga dan di samping
pendidikan di lingkungan sekolah, dan harus diselenggarakan dengan jalan kepanduan yang disesuaikan
dengan pertumbuhan Bangsa dan Masyarakat Indonesia dewasa ini ;
c. bahwa sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara No. I/MPRS/1960, tanggal 19 Nopember 1960 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara dan
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No. II/MPRS/1960 tanggal 3 Desember 1960,
Garis-Garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama 1961-1969 yang
mengenai pendidikan pada umumnya dan pendidikan kepanduan pada khususnya, perlu menetapkan
suatu organisasi gerakan pendidikan kepanduan yang tunggal untuk diberi tugas melaksanakan pendidikan
tersebut di atas ;
Sekilas Gerakan Pramuka
VISI, MISI DAN STRATEGI GERAKAN PRAMUKA
Visi:
“Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama dan solusi handal masalah kaum muda”
Misi:
- Mempramukakan kaum muda
- Membina anggota yang berjiwa dan berwatak pramuka, berlandaskan iman dan taqwa (Imtaq), serta selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Imteq)
- Membentuk kader bangsa patriot pembangunan yang memiliki jiwa bela Negara
- Menggerakan anggota dan organisasi Gerakkan Pramuka agar peduli dan tanggap terhadap masalah-masalah kemasyarakatan
Langganan:
Postingan (Atom)