STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Tampilkan postingan dengan label Sejarah Pendidikan Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Pendidikan Islam. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Maret 2015

PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA DINASTI SALJUQ (1055-1258 M)



BAB I
PENDAHULUAN

Bangsa Turki mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan kehudayaan Islam. Peran yang paling menonjol terlihat dalam politik ketika mereka masuk dalam barisan tentara profesional maupun dalam birokrasi pemerintahan yang hekerja untuk khalifah-khalifah Banu `Abbas. Kemudian, mereka sendiri membangun kekuasaan yang sekalipun independen tapi masih tetap mengaku loyal kepada khalifah Bani 'Abbas. Hal itu ditunjukkan dengan munculnya Banu Saljuq (1038-1194)
Independensi dari khilafah Abbasiyah mulai ditunjukkan secara lebih jelas oleh dinasti Danisymandiyyah (1071-1177) dan Qaramaniyyah (1256-1483). Setelah hancur-nya Baghdad di tangan Bangsa Mongol, orang-orang Turki semakin mempertegas kemandirian mereka dalam membangun kekuasaannya sendiri, seperti yang dilakukan oleh Turki Usmani (1281-1924). Bahkan, pengaruh dinasti itu menjangkau wilayah yang sangat luas, termasuk Eropa Timur, Asia Kecil, Asia Tengah, Timur Tengah, Mesir dan Afrika Utara .

Membicarakan Bani Saljuq terkadang membawa kita kepada bahasan yang lebih jauh dari hanya seputar Bani Saljuq itu sendiri – karena ia merupakan awal dari gelaran kesultanan yang memiliki sejarah panjang dalam pergulatan kekuasaan politik Islam yaitu Turki Utsmani, bagaimanabangsa Turki tersebut mengembangkan kekuasaan di wilayah asalnya, perjalanan bangsa itu di kawasan-kawasan lain. Kekuasaan Bangsa Turki di luar pusat pemerintahannya menjadi tak terelakkan karena kekuatan pengaruh bangsa itu dapat dilihat sejauh mana efektivitas mereka dalam peruhahan politik, sosial dan ekonomi masyarakat di kawasan lain.

Sabtu, 15 Februari 2014

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

BAB I
 PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Pendidikan islam merupakan warisan dan perkembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman ajaran islam dalam rangka terbentuknya kepribadian utama menurut islam. Munculnya ilmu pendidikan telah memotivasi umat islam untuk menelusuri perjalanan sejarah pendidikan islam. Teori-teori yang berkaitan dalam dunia pendidikan besar gunanya dalam mengumpulkan fakta-fakta sejarah yang selanjutnya menempatkan fakta-fakta tersebut dalam konteks sejarahnya dengan demikian pembahasan sejarah pendidikan tidak sekedar menempatkan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan perkembangan dan perjalanan pendidikan islam sesuai dengan urutan-urutan peristiwa. Lebih dari itu sejarah pendidikan islam menuntut pengungkapan realitas sosial muslim untuk menjawab suatu peristiwa yang terjadi.
Dengan demikian sejarah pendidikan islam bukanlah ilmu berdiri sendiri namun merupakan bagian dari sejarah pendidikan secara umum. Sejarah pendidikan merupakan uraian sistematis dari segala sesuatu yang telah dipikirkan dan dikerjakan dalam lapangan pendidikan pada waktu yang telah lampau. Sejarah pendidikan menguraikan perkembangan pendidikan dari dahulu hingga sekarang.

Rabu, 29 Januari 2014

PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM



Oleh: Yuri Alamsyah
Latar belakang
Dalam sejarah pendidikan Islam, seperti juga dibagian dunia Islam lainnya berjalan menurut rentak gerakan Islam pada umumnya, dalam politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan lain-lain. Pada permulaan abad ke-20 terjadi beberapa perubahan dalam Islam yang dalam garis besarnya dapat digambarkan sebagai kebangkitan, pembaharuan bahkan pencerahan. Lembaga-lembaga pendidikan sanggup menghasilkan elite yang tahu akan momentum-momentum ini dan sekaligus dapat menempatkan diri dalam pemimpin histori ini, maka ia sebenarnya telah melaksanakan fungsinya membawa Indonesia menyongsong terbitnya fajar Islam sebagai pertanda akan terbitnya sang surya yang akan menyinari alam.               
 
Pengertian Pembaharuan Pendidikan Islam.
Lahirnya modernisasi atau pembaharuan di sebuah tempat akan selalu beriringan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat itu. Modernisasi atau pembaharuan bisa diartikan apa saja yang belum di pahami, di terima, atau dilaksanakan oleh penerima pembaharuan sesungguhnya lebih merupakan upaya atau usaha perbaikan keadaan baik dari segi cara, konsep, dan serangkaian metode yang biasa diterapkan dalam rangka menghantarkan keadaan yang lebih baik.[1]

PENDIRIAN DAN PERKEMBANGAN MADRASAH TINGGKAT TINGGI AL-AZHAR



Oleh: Yuri Alamsyah, M.Pd.I
Latar Belakang Masalah
Sejarah menjadi salah satu dalil atau petunjuk dalam dunia pendidikan, secara umum sejarah mengandung kegunaan yang sangat besar bagi kehidupan umat manusia. Karena sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan  umat manusia khususnya dalam dunia pendidikan Islam.
Berkaitan dengan sejarah pendidikan al-Azhar. Al-Azhar merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah dikenal sebagai universitas kedua tertua di dunia setelah Universiti Al-Qarawiyindi Fes, Maghribi.[1]
       Oleh karena itu,Al-Azhar telah mengajarkan berbagai disiplin ilmupengetahuan, baik ilmu agama, seperti fiqih, al-Qur’an, hadis, tasawuf, bahasa Arab, nahwu ,sharaf dan lain-lain. Sedangkan ilmu-ilmu umum, yang diajarkan meliputi ilmu kedokteran, matematika, logika, sejarah dan lain-lain.
Al-Azhar sejak berdirinya mengalami pasang surut karena pengaruh kepentingan penguasa saat itu hal ini karena posisi al-Azhar yang tidak independen.
     Sebagaimana telah kita maklumi bahwa, sejarah pendidikan Islam merupakan hal yang terpenting bagi umat manusia agar dapat meneladani proses pendidikan dan dapat menjadikan perbendaharaan dalam ilmu pengetahuan, termasuk mengetahui dan mempelajari sejarah panjang al-Azhar.

Sabtu, 09 Februari 2013

PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASULULLAH DAN SAHABAT

BAB I
PENDAHULUAN
Mempelajari Sejarah Pendidikan Islam amat penting, terutama bagi pelajar-pelajar agama islam dan pemimpin-pemimpin islam. Dengan mempelajari Sejarah Pendidikan Islam kita dapat mengetahui sebab kemajuan dan kemunduran islam baik dari cara didikannya maupun cara ajarannya. Khusunya pendidikan islam pada zaman Nabi Muhammad SAW.
Sebagai umat islam, hendaknya kita mengetahui sejarah tersebut guna menumbuhkembangkan wawasan generasi mendatang di dalam pengetahuan sejarah tersebut. Sejarah Pendidikan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW terdapat dua periode. Yaitu periode Makkah dan periode Madinah.
Pada periode Makkah, Nabi Muhammad lebih menitik beratkan pembinaan moral dan akhlak serta tauhid kepada masyarakat Arab yang bermukim di Makkah dan pada peroide di Madinah Nabi Muhammad SAW melakukan pembinaan di bidang sosial politik. Disinilah pendidikan islam berkembang pesat.

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM: MASA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN
    1. Latar Belakang
Mulanya sebagai mana yang telah disebutkan ketika tiga kerajaan besar islam mengalami kemundurn di abad 18, eropa barat mengalami kemajuan dengan pesat. Kekuatan islam terakhir yang masih disegani pleh lawan(eropa) tinggal kerajaan turki usmani.Tapi sejak kekalahan dalam pertempuran di wina itu kerajaann usmani juga menyadari atas kemundurannya dan kemajuan barat. Usaha-usaha pembaharuan mulai dilaksanakan dengan mengirim duta-duta kenegara –negara eropa terutama prancis untuk mempelajari suasana kemajuan lebih dekat tapi rupanya tantangan dari pihak ulama dan golongan tentara yang sudah ada sebelumnya yaitu pasukan yenissari terlalu kuat sehinggga usaha pembaharuan teersebut tidak dapat berkembang.

Minggu, 04 November 2012

SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA RASUL DAN KHALIFAH

Pembentukan moral yang tinggi adalah tujuan utama dari pendidikan Islam. Pada ulama telah berusaha menanamkan akhlak yang mulia, meresapkan fadhilah dalam jiwa manusia, membiasakan mereka berpegang teguh kepada moral yang tinggi dan menghindari hal-hal yang tercela. Ilmu di masa Rasul dan khalifah adalah suatu yang paling berharga di dunia. Sedangkan ulama yang beramal adalah pewaris para Nabi, seseorang tidak akan sanggup menjalankan mission (tugas-tugas) ilmiah kecuali bila ia berhias dengan akhlak yang tinggi, jiwanya bersih dari berbagai celaan. Dengan jalan ilmu dan amal serta kerja yang baik, rohani mereka meningkat naik mendekati Maha Pencipta yaitu Allah SWT.
Pendidikan Islam mengutamakan segi kerohanian dan moral, maka segi pendidikan mental, jasmani, matematik, ilmu sosial dan jurusan-jurusan praktis tidak diabaikan begitu saja, sehingga dengan demikian pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang komplit dan pendidikan tersebut telah meninggalkan bekas yang tidak dapat dibantah dibidang keimanan, aqidah dan pencapaian ilmu karena zat ilmiah itu sendiri. Pada masa Rasul telah memiliki perkembangan diberbagai bidang, misalnya ilmiah, kesusasteraan dan kebendaan, tetapi belum sampai ke tingkah rohaniah dan akhlak yang tinggi seperti yang pernah dicapai oleh kaum muslimin di masa kejayaannya.
A. Lembaga Pendidikan Pada Masa Rasul dan Khalifah
Adapun alasan yang muncul bagi penentuan ilmu, yang menuntutnya dijadikan tugas agama, satu hal yang pasti adalah bahwa ayat-ayat al-Qur’an dan ucapan Rasul yang menekankan kepentingan belajar bersama fakta, bahwa simbol sentral dari wahyu Islam adalah sebuah kitab, menjadikan belajar tidak dapat dipisahkan dari agama yang menjadi tempat utama dimana pengajaran dilaksanakan dalam Islam adalah masjid, dan sejak dekade pertama sejarah Islam, lembaga pengajaran sebagian besar tetap tak dapat dipisahkan dari masjid dan biasanya dibiayai dengan shadaqah agama.

SISTEM PENDIDIKAN PADA MASA ORDE LAMA

Bangsa Indonesia telah mengalami berbagai bentuk praktek pendidikan: praktek pendidikan Hindu, pendidikan Budhis, pendidikan Islam, pendidikan zaman VOC, pendidikan kolonial Belanda, pendidikan zaman pendudukan Jepang, dan pendidikan zaman setelah kemerdekaan (Somarsono: 1985). Berbagai praktek pendidikan memiliki dasar filosofis dan tujuan yang berbeda-beda. Beberapa praktek pendidikan yang telah dilaksanakan oleh bangsa Indonesia adalah: pendidikan modern zaman kolonial Belanda, praktek pendidikan zaman kemerdekaan sampai pada tahun 1965, yang sering kita sebut sebagai orde lama, praktek pendidikan dalam masa pembangunan orde baru, dan praktek pendidikan di era reformasi sekarang.
PENDIDIKAN PADA MASA KEMERDEKAAN
Perkembangan pendidikan semenjak kita mencapai kemerdekaan memberikan gambaran yang penuh dengan kesulitan. Pada masa ini, usaha penting dari pemerintah Indonesia pada permulaan adalah tokoh pendidik yang telah berjasa dalam zaman kolonial menjadi menteri pengajaran. Dalam kongres pendidikan, Menteri Pengajaran dan Pendidikan tersebut membentuk panitia perancang RUU mengenai pendidikan dan pengajaran. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk sebuah sistem pendidikan yang berlandaskan pada ideologi Bangsa Indonesia sendiri.
Praktek pendidikan zaman Indonesia merdeka sampai tahun 1965 bisa dikatakan banyak dipengaruhi oleh sistem pendidikan Belanda. Praktek pendidikan zaman kolonial Belanda ditujukan untuk mengembangkan kemampuan penduduk pribumi secepat-cepatnya melalui pendidikan Barat. Diharapkan praktek pendidikan Barat ini akan bisa mempersiapkan kaum pribumi menjadi kelas menengah baru yang mampu menjabat sebagai "pangreh praja". Praktek pendidikan kolonial ini tetap menunjukkan diskriminasi antara anak pejabat dan anak kebanyakan. Kesempatan luas tetap saja diperoleh anak-anak dari lapisan atas. Dengan demikian, sesungguhnya tujuan pendidikan adalah demi kepentingan penjajah untuk dapat melangsungkan penjajahannya. Yakni, menciptakan tenaga kerja yang bisa menjalankan tugas-tugas penjajah dalam mengeksploitasi sumber dan kekayaan alam Indonesia. Di samping itu, dengan pendidikan model Barat akan diharapkan muncul kaum bumi putera yang berbudaya barat, sehingga tersisih dari kehidupan masyarakat kebanyakan. Pendidikan zaman Belanda membedakan antara pendidikan untuk orang pribumi. Demikian pula bahasa yang digunakan berbeda. Namun perlu dicatat, betapapun juga pendidikan Barat (Belanda) memiliki peran yan

Kamis, 31 Mei 2012

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA

  1. MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI INDONESIA
Terdapat beberapa teori tentang kedatangan Islam ke Indonesia, terutama berkenaan dengan waktu datangnya, negeri asalnya, dan pembawanya. Sarjana Belanda kebanyakan berpendapat bahwa kedatangan Islam ke Nusantara berasal dari India, diantara sarjana tersebut adalah Pijnappel dari Universitas Leiden, Moquette, Snouck Hugrojne. Menurut Hugrojne abad ke-12 adalah periode paling mungkin dari permulaan penyebaran Islam di Nusantara.
Menurut beberapa sumber sejarah dijelaskan bahwa Selat Malaka sebagai rute perdagangan yang telah lama dikenal, sebagai salah satu jalur perdagangan dari dunia Timur ke Barat disamping jalan darat.
Pada sekitar abad ke-7 dan 8, pada saat Kerajaan Sriwijaya mengembangkan kekuasaannya, selat Malaka sudah dimulai dilalui oleh pedagang-pedagang muslim dalam pelajarannya ke negeri-negeri di Asia Tenggara dan Asia Timur.
Islam pertama kali masuk ke Indonesia adalah di Sumatera. Sedangkan Islam masuk ke Jawa waktunya di duga kuat berdasarkan batu nisan kubur Fatimah binti Maimun di Leran (Gresik). Situasi politik mempercepat penyebaran Islam di Jawa, pada saat melemahnya Majapahit karena perpecahan. Bupati-bupati pesisir yang memeluk agama Islam, agama menjadi kekuasaan terbaru dalam proses perkembangan masyarakat.

  1. PERANAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA
Ada beberapa saluran proses islamisasi di Indonesia yaitu, perdagangan, perkawinan, kesenian, sufisme, dan pendidikan.
Dalam teori pendidikan dikemukakan paling tidak ada tiga hal yang ditransferkan dari si pendidik kepada si terdidik, yaitu transfer ilmu, transfer nilai, dan transfer perbuatan, dalam proses pentransferan inilah berlangsungnya pendidikan.
Disebabkan itulah proses pendidikan itu bisa berlangsung secara formal, nonformal, dan informal. Bila peraturan itu diatur, dilaksanakan dengan peraturan-peraturan yang ketat seperti, meteri pelajaran, waktu, tingkatan, umur, pendidik, sertifikat, dan sebagainya hal seperti inilah yang disebut sebagai pendidik formal. Sedangkan pendidik nonformal itu pendidikan yang diatur sedemikian rigitnya seperti yang disebutkan terdahulu. Dan pendidik informal itu jenis pendidikan yang yang lebih memberikan kepada proses pergaulan yang mendalam yang bersifat mempribadi antara si pendidik dan dengan si terdidik, seperti hubungan orang tua dengan anaknya di rumah tangga. Pada saat tertentu orang tua, tanpa disengaja dan dirancang menumbuhkan nilai-nilai (values) kepada anaknya.

Rabu, 04 Januari 2012

PENGERTIAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

A. PENGERTIAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

1.Pengertian Sejarah

a.Secara Etimologi
Menurut Louis Ma’luf seperti yang dikutip oleh Drs. Hasbullah, di dalam bahasa Arab, perkataan sejarah disebut tarikh atau sirah yang berarti ketentuan masa atau waktu, dan ‘ilm tarikh yang berarti ilmu yang mengandung atau membahas penyebutan peristiwa atau kejadian, masa atau terjadinya peristiwa, dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut.

Di dalam bahasa Inggris sejarah disebut history yang berarti uraian secara tertib tentang kejadian-kejadian di masa lampau (orderly description of past event).

Sedangkan sejarah sebagai cabang ilmu pengetahuan mengungkapkan peristiwa masa silam, baik peristiwa politik, sosial, maupun ekonomi pada suatu bangsa atau negara, benua atau dunia.

b.Secara Terminologi
Majdi Wahab dalam bukunya Kamil Al-Muhandis, Mu’jam Al-Mushthalahat al-arabiyah fi Al-lughah wa Al-Adab seperti yang telah dikutip oleh Drs Hasbullah menyebutkan bahwa sejarah secara terminologi diartikan sebagai sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi di masa lampau, dan benar-benar terjadi pada diri individu dan masyarakat, sebagaimana benar-benar terjadi pada kenyataan-kenyataan alam dan manusia.

Kamis, 22 Desember 2011

Membongkar Tradisionalisme Pendidikan Pesantren; “Sebuah Pilihan Sejarah”

Pendidikan di tengah medan kebudayaan (culture area), berproses merajut dua substansi aras kultural, yaitu di samping terartikulasi pada upaya pemanusiaan dirinya, juga secara berkesinambungan mewujud ke dalam pemanusiaan dunia di sekitarnya (man humanizes himself in humanizing the world around him) (J.W.M. Bakker, SJ; 2000: 22). Kenyataan ini nampaknya amat begitu diinsafi oleh para designer awal dan founding fathers bangsa ini, hingga kemudian cita-cita yang megkristal dalam tujuan pendidikan nasional (Mukaddimah UUD ‘45) kita, betul-betul terarah ke pengertian seperti itu.
Dalam prakteknya, pengejawantahan cita-cita pendidikan nasional, nampaknya tidak harus melulu ditempuh melalui jalur formal secara berjenjang (hierarchies), yang dilaksanakan mulai dari Pendidikan Pra-Sekolah (PP. No. 27 Tahun 1990), Pendidikan Sekolah Dasar (PP. No. 28 Tahun 1990), Pendidikan Sekolah Menengah (PP. No. 29 Tahun 1990) dan Pendidikan Perguruan Tinggi (PP. No. 30 Tahun 1990), akan tetapi juga mengabsahkan pelaksanaan pendidikan secara non-formal dan in-formal (pendidikan luar sekolah) (UU Sisdiknas, 2003). Artikulasi pendidikan terakhir ini, basisnya diperkuat mulai dari pendidikan di lingkungan keluarga, masyarakat dan lembaga-lembaga pendidikan swasta.

Sabtu, 26 November 2011

Pendidikan Pada Masa Kerajaan Safawiyah

Nama safawiyah dinisbatkan kepada nama salah seorang guru sufi di Ardabil, yaitu Syeikh Ishak Safiuddin. Menurut riwayat ia adalah keturunan dari musa al-Kadhim, imam ketujuh Syi'ah Itsna 'Asyariyah. Ia adalah keturunan Ali bin Abi Thalib.Ia mendirikan tarekat di Ardabil, Azerbaijan yang kemudian di beri nama Safawiyah. Pada mulanya gerakan tarekat yang dipimpinnya bertujuan untuk memerangi orang-orang yang ingkar terhadap ajaran agama dan "ahli bid'ah". Tarekat ini berkembang di daerah-daerah di mana terdapat heterodoksi, khususnya syi'ah. Oleh karena itu, di sepanjang abad ke-15 tarekat ini terang-terangan menunjukkan kesyi'ahannya.
Berbeda dengan dua kerajaan islam lainnya ( Usmani dan Mughal ) Kerajaan Safawi menyatakan, syiah sebagai mazhab Negara dan dan dalam tujuan pendidikan. Sehingga kerajaan ini dianggap sebagai pelekat pertama dasar terbentuknya negara Iran saat ini.
Berdasarkan idiologi pemikeran syiah pada masa kerajaan safawa inilah maka pendidikan pada saat itu menjadi cenderung sebagai sarana untuk menyampaikan idiolagi pemiiran itu, maka kebijakan pendidikan pemimpin pada saat itu pun lebih mengutamakan pada kepentingan idiologi dari yang dipahami, lalu di sampaikan.

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MENURUT BEDIUZZAMAN SAID NURSI (1876-1960) DAN RELEVANSINYA TERHADAP PARADIGMA INTEGRASI-INTERKONEKSI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI YOGYAKARTA


A. Latar Belakang
Pendidikan Islam pernah menjadi imam dari berbagai negara-negara benua Eropa antara abad ke IX–XII. Salah satu faktor utama yang menyebabkan kemajuan umat Islam pada saat itu dikarenakan para cendikiawan muslim sungguh-sungguh mengimani dan mengimplementasikan ajaran-ajaran Islam sebagaimana tersurat dalam Al-Qur'an. Sekaligus mereka menganggap agama Islam adalah salah satu ilmu berbasis ajaran (transendental) dalam kehidupan, kemudian adanya motivasi (spirit) Agama. Faktor yang lain, keunggulan ekonomi dan ada dukungan serta perlindungan oleh sang penguasa. Maka muncullah para cendikiawan muslim terkemuka, seperti Al-Farabi dengan ilmu Fisika, Metafisika, dan Ibnu Sina dengan ilmu kedokteranya.

Kemajuan sistem pendidikan tersebut diraih pada zaman khalifah Harun Al-Rasyid (170 -193H/786 -809M) yang terkenal dengan Baitul Hikmah atau pusat ilmu di Bagdad dan diteruskan oleh khalifah Al-Makmun (198-218 H/813-833M). Di Baitul Hikmah diajarkan secara terintegrasi ilmu-ulmu agama Islam dan ilmu-ilmu hikmah (Ilmu Fisika, Kimia, Matematika, Astronomi, Kedokteran, dan lain-lain). Pemisahan hanya pada jurusan/keahlian yaitu ilmu-ilmu naqliah dan ilmu-ilmu aqliah. Pada jurusan ilmu naqliah diajarkan tafsir Al-Qur’an, Hadist, Fiqhi, dan Ushul Fiqhi, Akhlak, Nahu/ Sharaf, Balaghah, Bahasa Arab dan kesusastraannya. Untuk jurusan/keahlian ilmu-ilmu aqliah diajarkan Fisika, Kimia, Matematika, Astronomi, Biologi, Kedoketran, Musil, Mantik.
Majunya umat Islam pada zaman keemasan Islam adalah sebagai hasil dari sistem pendidikan terintegrasi antara etika dan logika dan tersedianya anggaran pemerintah dan pengembangan SDM. Tujuan pendidikan pada masa itu adalah keagamaan dan akhlak, untuk mentaati ajaran agama dan berakhlak mulia/islami, kemasyarakatan, cinta ilmu pengetahuan dan kehidupan dunia untuk mencapai kehidupan akhirat yang lebih baik dan kekal.

Rabu, 16 November 2011

STUDI KAWASAN DAN ISLAM DEWASA INI

Islam di Afrika
Sejarah Islam di Afrika hampir sama tuanya dengan sejarah agama itu sendiri. Islam mungkin masuk ke Afrika sebelum dimulainya kalender Islam (Hijriah) ketika beberapa pemeluk Islam pergi ke Habasyah (Abessinia) untuk mencari perlindungan dari kejaran kaum Kuraisy. Mungkin orang Afrika yang paling awal masuk Islam adalah Bilal bin Rabah, seorang budak yang dimerdekakan dan menajdi salah satu seorang sahabat Nabi SAW.
Sarana penyebaran Islam di benua ini dilakukan melalui berbagai cara, misalnya ekspansi melalui penaklukan, seperti yang terjadi di Afrika Utara. Setelah Arab menaklukan Afrika Utara pada abad ke-7 dan 8 M, terjadi proses Islamisasi dan Arabisasi di Afrika Utara. Sementara itu, Islam masuk ke afrika bagian selatan melalui para budak Melayu yang dibawa oleh orang Eropa ke wilayah itu. Di Afrika Timur, faktor Arab tampak jelas pada kedatangan dan ekspansi Islam sejak masa-masa awal hingga abad ke-20. Secara umum, penyebaran Islam di Afrika tidak terlepas dari persaingan antara Islam dan Kristen, serta antara Islam dan westernisasi sekuler. Meskipun demikian, Islam tetap berkembang di benua ini. Hampir separuh dari total populasi di Afrika adalah muslim. SUMBER : ENSIKLOPEDIA TEMATIS DUNIA ISLAM

ASIA TIMUR
Penyebaran Islam di Asia Timur paling terlihat di daratan Cina. Dakwah Islam telah menyentuh daratan Cina sejak sekitar 13 abad lalu, khususnya di kalangan orang-orang “Hui”. Karena itu ajaran Islam di Cina pada masa itu sering di sebut dengan “Ajaran Hui” (Hui Jiao). Dewasa ini penduduk Republik Rakyat Cina (RRC) tidak digolongkan berdasarkan agama, melainkan berdasarkan kelompok etnik. Ada 10 kelompok etnik di Cina yang umumnya menganut agama Islam. Kelompok yang paling besar adalah etnik Hui, kemudian Uigur, dan Kazakh. Sisanya adalah etnik Dongxiang, Kirzig, Salar, Tajik, Uzbek, Bonan dan Tatar. Mereka pada umumnya merupakan muslin Suni bermazhab Hanafi. Sejak berlangsungnya reformasi oleh Deng Xiaoping, kaum muslim Cina yang sebelumnya terisolasi di dalam negeri mulai aktif dalam berbagai kegiatan muslim di seluruh dunia. Asia Tenggara

Kamis, 10 November 2011

TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN DI INDONESIA

Diantara tokoh-tokoh Pendidikan di Indonesia adalah:

1.        RADEN AJENG KARTINI (1879-1904)

Raden Ajeng (RA) Kartini lahir di Mayong (Jepara), pada tanggal 21 April 1879. Hari kelahiranya ini sampai sekarang terus diperingati sebagai Hari Kartini. Beliau terkenal sebagai seorang tokoh yang dengan gigih memperjuangkan emansipasi wanita, yakni suatu upaya memperjuangkan hak-hak wanita agar dapat sejajar dengan kaum pria.
Jenis sekolah yang dirintis dan didirikan oleh RA Kartini adalah:
1.         Sekolah Gadis di Jepara, dibuka tahun 1903.
2.         Sekolah Gadis di Rembang. (Hasbullah, 2001: 262).
Pada dasarnya apa yang dicita-citakan dan dilakukan oleh Kartini hanyalah sebagai perintis jalan, yang nantinya harus diserahkan oleh Kartini-kartini baru. Pada awalnya, pergerakan wanita dilakukan secara perseorangan, dan R.A. Kartini (1879-1904) adalah pelopornya. Setamat dari E.L.S. pada usia 12 tahun terus dipingit dan tidak melanjutkan sekolah karena adat istiadat yang berlaku pada masa itu. Meskipun demikian tidak memadamkan semangatnya untuk maju. Ia banyak belajar dari membaca buku dan surat menyurat dengan teman dan kenalanya. Atas bantuan ikhtiyar teman dan kenalanya seperti Ovink Soer dan lain-lainya, pingitan menjadi longgar. Kartini berhasrat menjadi guru untuk anak-anak perempuan para bupati yang diusulkan oleh Abendanon, tetapi gagal karena gagasan sekolah tersebut ditolak pemerintah kolonial Belanda, berdasarkan penolakan dari para bupati. Beasiswa belajar di negeri Belanda yang berhasil diajukan oleh van Kol untuk Kartini dan Rukmini, adiknya, juga tidak dapat dilaksanakan. Meskipun banyak mengalami kekecewaan. Kartini berhasil membuka Sekolah wanita yang pertama di Indonesia. (Redja Mudyahardjo, 2001:285).

Minggu, 06 November 2011

PERBANDINGAN PENDIDIKAN ANTARA SAUDI ARABIA DAN PAKISTAN

A. Saudi Arabia
Lembaga pendidikan formal tersedia secara luas dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Untuk sekolah pemerintah, kurikulum pendidikan Arab Saudi, bahasa pengantar bahasa Arab, dan sekolah untuk laki-laki terpisah dengan sekolah untuk perempuan.
Sedangkan untuk sekolah-sekolah internasional, bahasa yang dipakai adalah bahasa Inggris dan beberapa kelas menggunakan bahasa Arab. Kurikulum yang dipakai adalah kurikulum darimana pemilik sekolah tersebut berasal dengan campuran beberapa pelajaran kurikulum Saudi.
Baru-baru ini, Centre for Religious Freedom, sebuah lembaga yang menekuni bidang kebebasan beragama di Amerika Serikat, mengeluarkan hasil penelitian mereka, tentang kurikulum dan buku-buku yang diajarkan di sekolah-sekolah Arab Saudi. Salah satu temuan penting penelitian itu adalah bahwa kurikulum dan buku-buku Islam yang diajarkan sekolah-sekolah Arab Saudi penuh dengan kebencian dan permusuhan terhadap agama Yahudi, Kristen, dan kaum Muslim yang tak sepaham dengan ajaran Wahabi.

Selasa, 11 Oktober 2011

MENEROPONG PENDIDIKAN ISLAM DI KOTA MAKKAH

Pendahuluan
Dalam perjalanannya mengemban wahyu Allah, Nabi memerlukan suatu strategi yang berbeda dimana pada waktu di Makkah Nabi lebih menonjolkan dari segi tauhid dan perbaikan akhlaq tetapi ketika di Madinah Nabi banyak berkecimpung dalam pembinaan/pendidikan sosial masyarakat karena di sana beliau di angkat sebagai Nabi dan kepala negara.
Persoalan yang dihadapi oleh Nabi ketika di Madinah jauh lebih komplek dibanding ketika di Makah. Di sini ummat Islam sudah berkembang pesat dan harus hidup berdampingan dengan sesama pemeluk agama yang lain, seperti Yahudi dan Nasrani. Oleh karena itu pendidikan yang diberikan oleh Nabi juga mencakup urusan-urusan muamalah atau tentang kehidupan bermasyarakat dan politik.
Pelaksanaan pendidikan islam masa nabi dapat di bedakan menjadi dua tahap, baik dari segi waktu dan tempat penyelenggaraan, maupun dari segi isi dan materi pendidikan. Yaitu : ( 1 ) fase makkah, sebagai fase awal pembinaan pendidikan islam dengan makkah sebagai pusat kegiatannya. Dan ( 2 ) fase madinah, sebagai fase lanjutan ( penyempurnaan ) penbinaan islam dengan madinah sebagai sentral kegiatannya.

Selasa, 09 Agustus 2011

Organisasi Keagamaan dan Keberadaan Pendidikan Islam di Indonesia (Kasus Muhammadiyah)

Abstraksi
Sejak awal didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tahun 1912, organisasi Muhammadiyah telah dikonsentrasikan sebagai gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi munkar (religious proselytizing) yang mengandung arti luas yakni mengajak manusia untuk beragama Islam, meluruskan Keislaman kaum muslim serta meningkatkan kualitas kehidupan baik secara intelektual, sosial, ekonomi maupun politik. Dalam usaha untuk memurnikan pengamalan ajaran Islam (purifikasi) sekaligus mengangkat kehidupan umat,
Muhammadiyah lebih berani menerapkan sekolah agama modern dengan menerapkan metode rasional yang lebih menekankan pada pemahaman dan penalaran ketimbang hafalan. Amal usaha yang ditangani organisasi ini kian lama kian berkembang. Sekolah-sekolah (dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi), rumah sakit, dan poliklinik, berdiri tidak hanya di Jawa tetapi juga di luar Jawa. Secara kuantitatif usaha yang dilakukan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan dan sosial memang cukup besar, namun secara kualitatif masih dipertanyakan oleh para simpatisan dan warga Muhammadiyah.

Sabtu, 16 Juli 2011

MADRASAH NIZAMIYAH, SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA

I.              PENDAHULUAN

Madrasah merupakan ciri khas dalam pendidikan dunia Islam. Banyak orang yang memandang sebelah mata apabila dikenalkan nama pendidikan Islam. Menurut sebagian orang, pendidikan Islam kalah kualitas dibandingkan pendidikan umum. Benarkah ?

Tentunya, mereka yang berpandangan demikian karena belum pernah membaca sejarah Islam secara utuh. Pada pertengahan abad kedelapan Masehi atau abad kedua Hijriyah, merupakan masa-masa keemasan Islam (The Golden Ages of Islam). Kondisi ini berlangsung pada masa kekhalifahan Islam di bawah kekuasaan Dinasti Abbasiyah (133-656 H/750-1258 M). Saat itu, dua per tiga bagian dunia dikuasai oleh kekhalifahan Islam. Selain itu, tradisi keilmuan berkembang pesat. Berbagai sumber menyebutkan, masa kejayaan Islam, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, terjadi pada masa pemerintahan Harun al-Rasyid. Dia adalah khalifah Dinasti Abbasiyah yang berkuasa pada 786 M hingga 809 M.

Jumat, 15 Juli 2011

Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Pembaharuan Pendidikan Islam

Masuknya Islam di Indonesia agak unik bila dibandingkan dengan masuknya Islam ke daerah-daerah lain. Keunikannya terlihat kepada proses masuknya Islam ke Indonesia yang relative berbeda dengan daerah lain. Islam masuk ke Indonesia secara damai dibawa oleh para pedagang dan mubaligh. Sedangkan Islam yang masuk ke daerah lain pada umumnya banyak lewat penaklukan, seperti masuknya Islam ke Irak, Iran (Persia), Mesir, Afrika utara sampai ke Andalusia.
Saluran proses islamisasi di Indonesia yaitu, perdagangan, perkawinan, kesenian, sufisme, dan pendidikan. Terbentuknya masyarakat muslim di suatu tempat adalah melalui proses yang panjang, yang dimulai dari terbentuknya pribadi-pribadi muslim sebagai hasil dari upaya para da'i. masyarakat muslim tersebut selanjutnya menumbuhkan kerajaan Islam.