PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pendidikan
islam merupakan warisan dan perkembangan budaya manusia yang bersumber
dan berpedoman ajaran islam dalam rangka terbentuknya kepribadian utama
menurut islam. Munculnya ilmu pendidikan telah memotivasi umat islam
untuk menelusuri perjalanan sejarah pendidikan islam. Teori-teori yang
berkaitan dalam dunia pendidikan besar gunanya dalam mengumpulkan
fakta-fakta sejarah yang selanjutnya menempatkan fakta-fakta tersebut
dalam konteks sejarahnya dengan demikian pembahasan sejarah pendidikan
tidak sekedar menempatkan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan
perkembangan dan perjalanan pendidikan islam sesuai dengan urutan-urutan
peristiwa. Lebih dari itu sejarah pendidikan islam menuntut
pengungkapan realitas sosial muslim untuk menjawab suatu peristiwa yang
terjadi.
Dengan
demikian sejarah pendidikan islam bukanlah ilmu berdiri sendiri namun
merupakan bagian dari sejarah pendidikan secara umum. Sejarah pendidikan
merupakan uraian sistematis dari segala sesuatu yang telah dipikirkan
dan dikerjakan dalam lapangan pendidikan pada waktu yang telah lampau.
Sejarah pendidikan menguraikan perkembangan pendidikan dari dahulu
hingga sekarang.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas pemakalah dapat menarik beberapa permasalahan antara lain :
1. Apa itu sejarah pendidikan islam?
2. Apa saja objek dan metode sejarah pendidikan islam?
3. Apakah manfaat dari sejarah pendidikan islam?
4. Priodesasi sejarah pendidikan islam?
1.3 tujuan penulisan
1. Digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah pendidikan islam
2. Untuk mendiskripsikan sejarah pendidikan islam
1.4 Manfaat
Secara oprasional, manfaat yang diharapkan dari tugas ini adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis
Manfaat
teoritis yang diharapkan adalah memeperkaya kajian sejarah pendidikan
islam dan permasalahannya. Sedangkan manfaat praktis yang diharapkan
dari tugas ini adalah bagi pembaca agar dapat menambanh pemahaman
tentang sejarah pendidikan islam
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Sejarah, pendidikan islam, dan sejarah pendidikan islam
Kata
sejarah secara etimologi dapat diungkapkan dalam bahasa Arab yaitu
Tarikh, sirah atau ilmu tarikh, yang maknanya ketentuan masa atau waktu,
sedang ilmu tarikh berarti ilmu yang mengandung atau yang membahas
penyebutan peristiwa dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut.
Dalam bahasa inggris sejarah dapat disebut dengan history yang berarti
uraian secara tertib tentang kejadian-kejadian masa lampau (orderly descriphon of past even)
Adapun
secara terminologi berarti sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi
di masa lampau dan benar-benar terjadi pada diri individu dan masyarakat
sebagaimana benar-benar terjadi pada kenyataan-kenyataan alam dan
manusia[1].
Sedangkan pengertian yang lain sejarah juga mencakup perjalanan hidup
manusia dalam mengisi perkembangan dunia dari masa ke masa karena
sejarah mempunyai arti dan bernilai sehingga manusia dapat membuat
sejarah sendiri dan sejarah pun membentuk manusia.[2]
v Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan
Islam yaitu suatu proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan
jasmani, rohani, dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi
muslim yang baik[3].
Karena ia merupakan sebagai alat yang dapat difungsikan untuk
mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia (sebagai makhluk
pribadi dan sosial) kepada titik optimal kemampuannya untuk memperoleh
kesejateraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat. Dalam hal
ini, maka kedayagunaan pendidik sebagai alat pembayaran sangat
bergantung pada pemegang alat kunci yang banyak menentukan keberhasilan
proses pendidikan[4],
yang telah berkembang di berbagai daerah dari sistem yang paling
sederhana menuju sistem pendidikan islam yang modern. Dalam perkembangan
pendidikan islam didalam sejarahnya menunjukan perkembangan dalam
subsistem yang bersifat operasional dan teknis terutama tentang metode,
alat-alat dan bentuk kelembagaan adapun hal yang menjadi dasar dan
tujuan pendidikan islam tetap dapat dipertahankan sesuai dengan ajaran
islam dalam Al-Qur’an dan As-Sunna[5].
Pendidikan
Islam menurut Zakiah Drajat merupakan pendidikan yang lebih banyak
ditunjukkan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal
perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain yang
bersifat teoritis dan praktis.
Dari
berbagai pengertian pendidikan islam dapat kita simpulkan bahwa
pendidikan islam adalah proses bimbingan dari pendidik yang mengarahkan
anak didiknya kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam
amal perbuatan dan terbentuknya pribadi muslim yang baik.
v Pengertian Sejarah Pendidikan Islam
Dari
pengertian sejarah dan pendidikan islam maka dapat dirumuskan
pengertian tentang sejarah pendidikan islam atau tarihut Tarbiyah
islamiyah dalam buku Zuhairini yaitu:
1. keterangan
mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke
waktu yang lain, sejak zaman lahirnya islam sampai dengan masa sekarang.
2. Cabang
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan islam, baik dari segi ide dan konsepsi maupun segi institusi
dan operasionalisasi sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang[6].
Sedangkan Dra. Hasbullah merumuskan bahwa sejarah pendidikan islam yaitu:
1. catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari sejak lahirnya sampai sekarang.
2. Suatu
cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan islam baik dari segi gagasan atau ide-ide,
konsep, lembaga maupun opersinalisasi sejak zaman nabi Muhammad hingga
saat ini[7].
Dari
dua sumber yang merumuskan sejarah pendidikan islam dapat disimpulkan
bahwa kedua penjelasan memiliki maksud yang sama yaitu peristiwa atau
cabang ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan
islam dari segi ide, konsep, lembaga operasionalisasi dari sejak zaman
nabi Muhammad saw sampai sekarang.
2.2 Obyek dan metode sejarah pendidikan islam
Obyek
kajian sejarah pendidikan islam adalah fakta-fakta pendidikan islam
berupa informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam
baik formal, informal dan non formal. Dengan demikian akan diproleh apa
yang disebut dengan sejarah serba objek hal ini sejalan dengan peranan
agama islam sebagai agama dakwah penyeru kebaikan, pencegah kemungkaran,
menuju kehidupan yang sejahtera lahir bathin secara material dan
spiritual. Namun sebagai cabang dari ilmu pengetahuan, objek sejarah
pendidikan islam umumnya tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan dalam
objek-objek sejarah pendidikan, seperti mengenai sifat-sifat yang
dimilikinya. Dengan kata lain, bersifat menjadi sejarah serba subjek[8].
Metode
Mengenai
metode sejarah pendidikan islam, walaupun terdapat hal-hal yang
sifatnya khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah.
Kebiasaan
dari penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus
keterampilan intelektual. Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis
untuk menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk
mengumpulkan dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang
penuh makna, sebagai seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu
kerangka berpikir kritis baik dalam mengkaji materi maupun dalam
menggunakan sumber-sumbernya[9].
Untuk
memahami sejarah pendidikan islam diperlukan suatu pendekatan atau
metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif,
metode komparatif dan metode analisis sistensis.
a. Metode deskriptif
Dengan metode deskriptif,
ajaran-ajaran islam yang dibawa oleh Rosulullah saw, yang termaktub
dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah , khususnya yang langsung
berkaitan dengan pendidikan islam dapat dilukiskan dan dijelaskan
sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka yang terkandung dalam ajaran islam dapat dipahami.
b. Metode komparatif
Metode komparatif mencoba
membandingkan antara tujuan ajaran islam tentang pendidikan dan
tuntunan fakta-fakta pendidikan yang hidup dan berkembang pada masa dan
tempat tertentu. Dengan metode ini dapat diketahui persamaan dan
perbedaan yang ada pada dua hal tersebut sehingga dapat diajukan
pemecahan yang mungkin keduanya apabila terjadi kesenjangan.
c. Metode analisis sintesis
Metode analisis sinsesis
digunakan untuk memberikan analisis terhadap istilah-istilah atau
pengertian-pengertian yang diberikan ajaran islam secara kritis,
sehingga menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan islam. Pada
saatnya dengan metode sintesis dapat diperoleh kesimpulan-kesimpulan
yang akurat dan cermat dari pembahasan sejarah pendidikan islam. Metode
ini dapat pula didayagunakan untuk kepentingan proses pewarisan dan
pengembangan budaya umat manusia yang islami[10].
Dalam penggalian dan penulisan sejarah pendidikan islam ada beberapa metode yang dapat dipakai antaranya:
1. Metode Lisan dengan metode ini pelacakan suatu obyek sejarah dengan menggunakan interview.
2. Metode Observasi dalam hal ini obyek sejarah diamati secara langsung.
3. Metode Documenter dimana dengan metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis[11].
2.3 Manfaat Sejarah Pendidikan Islam
Dengan
mengkaji sejarah akan bisa memperoleh informasi tentang pelaksanaan
pendidikan islam dari zaman Rosulullah sampai sekarang mulai dari
pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali
tentang pendidikan islam. Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu
yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan islam dengan segala ide,
konsep, intitusi, sistem, dan operasionalisnya yang terjadi dari waktu
ke waktu, jadi sejarah pada dasarnya tidak hanya sekedar memberikan
romantisme tetapi lebih dari itu merupakan refleksi historis. Dengan
demikian belajar sejarah pendidikan islam dapat memberikan semangat (back projecting theory)
untuk membuka lembaran dan mengukir kejaya dan kemajuan pendidikan
islam yang baru dan lebih baik. Dengan demikian sejarah pendidikan islam
sebagai study tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan sejarah
pendidikan sudah barang tentu sangat bermanfaat terutama dalam rangka
memberikan sumbangan bagi pertumbuhan atau perkembangan pendidikan[12].
Secara
umum sejarah memegang peranan penting bagi kehidupan umat manusia. Hal
ini karena sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat
menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan
serta perkembangan kehidupan umat manusia. Sumber utama ajaran Islam
(Al-Qur’an) mengandung cukup banyak nilai-nilai kesejarahan yang
langsung dan tidak langsung mengandung makna benar, pelajaran yang
sangat tinggi dan pimpinan utama khususnya umat islam. Ilmu
tarikh (sejarah) dalam islam menduduki arti penting dan berguna dalam
kajian dalam islam. Oleh karena itu kegunaan sejarah pendidikan meliputi
dua aspek yaitu kegunaan yang bersifat umum dan yang bersifat akademis[13].
Sejarah
pendidikan islam memiliki kegunaan tersendiri diantaranya sebagai
faktor keteladanan, cermin, pembanding, dan perbaikan keadaan. Sebagai
faktor keteladanan dapat dimaklumi karena al-Qur’an sebagai sumber
ajaran islam banyak mengandung nilai kesejarahan sebagai teladan. Hal
ini tersirat dalam beberapa ayat Al-Qur’an :
لقد كان لكم فى رسول الله أسوة حسنة…..
Sesungguhnya telah ada pada diri Rosulullah itu suri tauladan yang baik bagimu sekalian ….( Q.S. Al-Ahzab: 21)
قل إن كنتم تُحِبُّون اللهَ فأتَّبِعونى يحببكم الله …..(31)
Katakanlah:
“jika kamu (benar-benar)mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”……(Q.S. Ali-Imran:31)
…… واتَّبعوهُ لعلّكم تهتدون (158)
…. Dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk (Q.S Al-A’raaf:158)
Berpedoman
pada ayat diatas umat islam dapat meneladani proses pendidikan islam
semenjak zaman kerasulan Muhammad saw, Khulafaur Rasyidin, ulama-ulama
besar dan para pemuka gerakan pendidikan islam.
Sebagai
cermin ilmu sejarah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia
dalam berbagai kegiatan. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan bahwa
tidak semua kagiatan manusia berjalan mulus terkadang menemukan
rintangan-rintangan tertentu sehingga dalam proses kegiatannya mendapat
sesuatu yang tidak diharapkan, maka kita perlu bercermin atau dengan
kata lain mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian masa lampau
sehingga tarikh itu bagi masa menjadi cermindan dapat diambil manfaatnya
khususnya bagi perkembangan pendidikan islam.
Sebagai
pembanding, suatu peristiwa yang berlangsung dari masa ke masa tentu
memiliki kesamaan dan kekhususan. Dengan demikian hasil proses
pembanding antara masa silam, sekarang, dan yang akan datang diharapkan
dapat memberi andil bagi perkembangan pendidikan islam karena
sesungguhnya tarikh itu menjadi cermin perbandingan bagi masa yang baru.
Sebagai
perbaikan, setelah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia
dalam berbagai kegiatan kita berusaha pula untuk memperbaiki keadaan
yang sebelumnya kurang konstruktif menjadi lebih konstruktif[14].
Adapun kegunaan sejarah pendidikan islam yang bersifat akademis diharapkan dapat :
1. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang.
2. Mengambil manfaat dari proses pendidikan islam, guna memecahkan problematika pendidikan islam pada masa kini.
3. Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-pembaharuan sistem pendidikan islam.
Selain
itu sejarah pendidikan islam akan mempunyai kegunaan dalam rangka
pembangunan dan pengembangan pendidikan islam. Dalam hal ini, sejarah
pendidikan islam akan memberikan arah kemajuan yang pernah dialami
sehingga pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dalam kerangka
pandangan yang utuh dan mendasar[15].
Sejarah
pendidikan islam pada hakikatnya tidak terlepas dari sejarah islam,oleh
karena itu periodesasi sejarah pendidikan islam dapat dalam
priode-priode sejarah islam itu sender.secara garis besar Harun Nasution
membagi sejarah islam kedalam tiga priode,Yaitu : priode
klsik.pertengahan,dan modern,Kemudian perinciannya dapat di bagi menjadi
5 masa,Yaitu :
1. Masa hidupnya nabi Muhammad SAW (571-632 M)
2. Masa kholifah yang empat (Khulafaur Rosyidin,Abu Bakar Uamar, Utsman,Ali :632-661 M)
3. Masa kekuasaan Umayah di damaskus (661-750 M)
4. Masa kekuasaan Abbasiyah di Baghdad (750-1250 M)
A. Pendidikan islam dalam priode klasik (650-1250 M)
1. Pendidikan islam dimasa Nabi Muahammad SAW (571-632 M)
Pendidikan
islam pada masa nabi Muhammad SAW merupakan prototip (Sifat atau model
pertama) yang terus menerus di kembangkan ummat islam untuk kepentingan
pendidikan pada zamannya. Nabi Muhammad SAW melakukan pendidikan islam
setelah mendapatkan perintah (wahyu) dari Allah SWT sebagaimna termaktub
di surat Al-Muddastir ayat 1-7, menyeru yang berarti mengajak, Dan
mengajak berarti mendidik,
Pada
masa ini pendidikan islam di artikan pembudayaan ajaran islam yaitu
memasukkan ajaran-ajaran islam dan menjadikan sebagai unsure budaya
bangsa arab dan menyatu kedalamnya, dengan pembudayaan ajaran islam
kedalam sistem dan lingkungan budaya bangsa arab tersebut, Maka
terbentuklah system budaya islam dalam lingkungan budaya bangsa arab.
Setelah
Rosulullah wafat, peradaban islam memberi contoh bagaimana cara
mengendalikan Negara dengan bijaksana dalam politik yang mengandung
hikmah Berfikir, Berhak, Berprilaku yang berbau kelincahan dan
kelicikan.
2. Pendidikan islam dimasa khulafaurrosidin (632-661 M)
a. Masa
abu bakar, Setelah Rosulullah wafat pemerintahan islam di pegang secara
bergantian oleh abu bakar, Ummar Bin khotob, Utsman bin Affan, Ali Bin
Abi Tholib, Pada masa Abu Bakar, Padaal pemerintahan di guncang oleh
para pemberontak dari orang murtad, Orang-orang yang mengaku Nabi. Dan
orang-orang yang tidak mau membayar zakat, oleh sebab itu Abu Bakar
memusatkan perhatian untuk memerangi pemberontakan-pemberontakan
tersebut yang mana dapat mempengaruhi orang-orang islam yang masih lemah
imannya untuk menyimpang dari islam[16].
b. Pada
masa kholifah Ummar Bin Khottob, situasi politik dalam keadaan stabil
dan untuk pendidikan, Ummar mengangkat guru-guru untuk brtugas memajukan
isi Al-Qur’an dan ajran islam kepada penduduk yang baru masuk islam,
Ummar juga memerintahkan panglima untuk membangun masjid –masjid sebagai
tempat ibadah sekaligus sebagai tempat belajar.Pada masa ini sudah
terdapat pengajaran bhs arab dengan itu orang-orang yang baru masuk
islam dari daerah atau wilayah yang lainya harus belajar Bahasa Arab,
Jika mereka ingin belajar dan mendalami pelajaran islam.
c. Pada
masa kholifah Utsman Bin Affan Proses pendidikan islam pada masa ini
sebagian besar memang di warnai oleh pengajaran/pembudayan dan sunnah ke
dalam lingkungan budaya bangsa –bangsa secara luas pula. Begitu pula
dalam pendidikan islam tidak jauh berbeda di masa nabi Muhammad yang
menekankan pada pengajaran baca tulis dan ajran-ajaran islam oleh
perhatian ummat islam terhadap perluasan wilayah islam dan terjadi
pergelokan politik, Khususnya di masa Ali bin abi Tholib.
3. Pendidikan islam di masa Muawiyyah,
Pada
masa Muawiyyah ini (dinasti bani umayyah) Abdul Malik merubah
administrasi dan bahasa yunani dan bahasa pahlawan ke bahasa arab. Pada
masa tahun 659 M beliau juga merubah mata uang bizaintum dan Persia
seperti dinar dan dirham dengan memakai kata-kata dan tulisan arab dinar
dibuat daru emas dan dirham dari perak dan di zaman inilah di mulai
adanya ilmu tafsir, Hadist, Feqih, dan ilmu kalam, Yang menjadi pusat
dari kegiatan-kegiatan ilmiah ini adalah kuffah dan basroh di Iraq.
B. Pendidikan Islam Dalam Periode Pertengahan (1250-1800 M)
Islam pada priode pertengahan dapat di bagi menjadi dua, yaitu :
a. Zaman kemunduran.
Zaman
ini berlangsung sekitan 250 tahun. Kemuduran ini di awali dengan
hancurnya Baghdad oleh Hulaqohan. Dia membunuh semua keluarga kholifah,
tetapi untunglah salah seorang anak kholifah abbasiyah bisa melarikan
diri ke masir, lalu dia diangkat oleh sultan Mamluk menjadi kholifah
yang berkedudukan di kota Kairo.
Dengan
demikian ibu kota alam islam berpindh ke Kairo, Mesir, begitu juga
pusat pendidikan pengajaran ke kairo, ke Al-Jami’ Al-Azhar, system
pengajaran saat itu ialah dengan menghafal matan-matan seperti matan
Alfiyah, Matan Taqrib dan lain-lain, kemudian barulah mereka menghafal
syarahnya.
b. Zaman tiga kerajaan besar
Tiga
kerajaan besar yang dimaksudkan adalah kerajaan Usmani di Turki
(1290-1924 M), kerajaan safawi di Persia (1501-1736 M), dan kerajaan
Maghon di india (1526-1858).
Pada
masa kejaan Usmani pendidikan mengalami kemunduran. Kali ini di
karenakan banyak ulama’ dan guru-guru yang hanya mempelajari
kaidah-kaidah ilmu agama dan bahasa arab, serta sedikit mempelajari ilmu
berhitung dan ilmu miqat. Mereka tidak terpengaruh oleh pergerakan
ilmiah di eropa. Demikianlah keadaan pendidikan pada masa kerajaan Usman
sampai jatuhnya sultan yang terakhir.
c. Priode Modern (1800 M- Sampai Sekarang)
Priode
ini merupakan zaman kebangkitan islam. Ekspedisi Napoleon di mesri,
membuka mata dunia islam, akan kemunduran umat islam di samping kemajuan
barat, raja dan pemuka-pemuka islam mulai berfikir utntuk mengembalikan
kejayaan umat islam.
Dengan
demikian timbulnya apa yang di sebut pemikiran dan aliran pembaharuan
atau modernisasi dalam islam. Pemuka-pemuka islam mengeluarkan
pemikiran-pemikiran untuk membuat islam kembali maju. Seperti yang
dilakukan oleh Mohammad Ali Basyah setelah menguasai mesir tahun 1805 M.
Beliau membangun Al-Azhar kembali dan menghidupkan semangat para ulama’
dan belajar yang telah padam. Beliau mengirimkan mereka ke prancis
untuk mempelajari ilmu kedokteran, ilmu tehnik, ilmu ketentraman, Dll.[17]
BAB III
KESIMPULAN
3.1 kesimpulan
Dari uraian diatas, pemakalad dapat menyimpulkan :
1. Sejarah pendidikan islam merupakan suatu
cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan islam baik dari segi gagasan atau ide-ide,
konsep, lembaga maupun opersinalisasi sejak zaman nabi Muhammad hingga
saat ini
2. Objeknya adalah
fakta-fakta pendidikan islam berupa informasi tentang pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan islam baik formal, informal dan non formal sedangkan metode dalam sejarah pendidikan islam meliputi metode diskriptif, komperatif, serta metode analisis sintesis.
3. Salah
satu manfaat sejarah pendidikan islam adalah dengan mengkaji sejarah
akan bisa memperoleh informasi tentang pelaksanaan pendidikan islam dari
zaman Rosulullah sampai sekarang mulai dari pertumbuhan, perkembangan,
kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali tentang pendidikan islam
4. Periodesasi sejarah pendidikan islam
a. Periode klasik
b. Periode pertengahan
c. Periode modern
3.2 Penutup
Dengan
mengucap syukur alhamdulillah, penulisan makalah ini dapat kami
selesaikan walaupun dalam keadaan sangat sederhana dan waktu yang sangat
singkat.
Kami
menyadari bahwa manusia tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Dan
kami juga sadar bahwa dalam makalh in masih belum sempurna maka utnuk
itu kami megharapkan krutik dan saran yang membagun dari semua pihak.
Demikian, semoga makalah ini bagi kita semua, Amien.
Daftar Pustaka
1. Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta : PT Raja Granfido Persada, 1995, h.1
2. Departemen Agama, Rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta : Departemen Agama RI, 2005, h.1
3. A. Musthofa , Sejarah Pendidikan Islam DIIndonesia, Bandung : CV Pustaka Setia, 1999, h.11
4. Armai Arief, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga Pendididkan Islam Klasik, Bandung : percetakan Angkasa, 2005, h.4
5. Zuhairini, Dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1997, h. 2
6. Enung K Rukiyati, Sejarah Pendidikan Islam, Bandung : CV Pustaka Setia, 2006, h. 14-15
7. Yunus Mahmud. Sejarah Pendidikn islam, Jakarta : PT. Hida Karya Agung, 1995
8. Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Beberapa Aspeknya. Jakarta : UI-Press, 1985
[1] Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta : PT Raja Granfido Persada, 1995, h.1
[2] Departemen Agama, Rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Jakarta : Departemen Agama RI, 2005, h.1
[3] A. Musthofa , Sejarah Pendidikan Islam DIIndonesia, Bandung : CV Pustaka Setia, 1999, h.11
[4] Armai Arief, Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga Pendididkan Islam Klasik, Bandung : percetakan Angkasa, 2005, h.4
[5] Op. cit hal.11
[6] Zuhairini, Dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1997, h. 2
[7] Op. Cit, hal. 8-9
[8] Op. Cit Musthofa, hal. 14
[9] Ibid. Hal 14
[10] Enung K Rukiyati, Sejarah Pendidikan Islam, Bandung : CV Pustaka Setia, 2006, h. 14-15
[11] Op. Cit Hasbullah, hal. 10
[12] Op. Cit , Departemen Agama, hal. 18
[13] Op. Cit Musthofa, hal. 16
[14] Op. Cit, Enung K Rukyati, hal. 17
[15] Zuhairi, Dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara,1997, h.2
[16] Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Beberapa Aspeknya. Jakarta : UI-Press, 1985
[17] Yunus Mahmud. Sejarah Pendidikn islam, Jakarta : PT. Hida Karya Agung, 1995
Tidak ada komentar:
Posting Komentar