STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Jumat, 22 Juli 2011

PBK DALAM KBK…….

Kurkikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai pebelajar, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah (Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas, 2002:3). Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) memiliki beberapa komponen. Salah satunya adalah penilaian berbasis kelas. KBK berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat diwujudkan sesuai dengan kebutuhannya. Penilaian berbasis kelas merupakan prinsip, sasaran, dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang akurat dan konsisten tentang kompetensi atau hasil belajar siswa serta pemyataan yang jelas mengenai kemajuan siswa sebagai akuntabilitas publik.

Penilaian pada KBK dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar sehingga disebut penilaian berbasis kelas. Penilaian berbasis kelas (PBK) dilakukan untuk memberikan keseimbangan pada ketiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dengan menggunakan berbagai bentuk dan model penilaian (formal, informal) secara berkesinambungan. PBK ini diharapkan bermanfaat untuk memperoleh keutuhan gambaran (profil) prestasi dan kemajuan belajaran siswa. PBK dilakukan dengan pengumpulan kerja siswa (portofolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance}, dan tes tertulis (paper and pen}. Guru menilai kompetensi dan hasil belajar siswa berdasarkan level pencapaian prestasi siswa.
Menurut saya penilaian dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang paling baik adalah penilaian portofolio. Hal ini karena dalam penilaian portofolio akan dapat merekam kegiatan siswa dalam kegiatan dan hasil pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. Terdapat tiga pengertian portofolio, yaitu sebagai wujud benda fisik, proses sosial pedagogis, dan sebagai adjective. Sebagai wujud benda fisik, portofolio berati kumpulan hasil pekerjaan siswa yang disimpan dalam suatu bandel, seperti hasil pre test, tugas-tugas, catatan, piagam-piagam penghargaan, hasil post test dan sebagainya. Sebagai proses social pedagogis, portofolio berarti collection of learning experiences yang terdapat dalam diri siswa baik berupa pengetahuan, ketrampilan, maupun nilai. Sedangkan sebagai adjective, portofolio biasa diartikan sebagi portofolio based learning dan portofolio based assessment. Portofolio dalam KBK dapat diartikan sebagai kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum. Portofolio dapat digunakan sebagai instrumen penilaian atau salah satu komponen dari instrumen penilaian untuk menilai kompetensi siswa, atau menilai hasil belajar siswa.
Sebagai instrumen penilaian. portofolio difokuskan pada dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu ‘bukti’ tentang apa yag dpat dilakukan oleh siswa, bukan apa yan tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh siswa. Bagi guru, portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi perkembangan siswa dalam belajarnya: cara berpikirnya, pemahaman atas pelajaran yang bersangkutan, kemampuannya mengungkapkan gagasan-gagasannya, sikapnya terhadap mata pelajaran yang bersangkutan, dan sebagainya. Portofolio penilaian bukan sekedar kumpulan hasil kerja siswa, melainkan kumpulan hasil siswa dari kerja yang disengaja diperbuat siswa untuk menunjukkan bukti tentang kompetensi, pemahaman dan capaian siswa dalam mata pelajaran tertentu. Portofolio juga merupakan kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh guru sebagai bahan pertimbangan dlam menentukan langkah – langkah perbaikan pembelajaran, atau peningkatan belajar siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar