STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Sabtu, 28 Mei 2011

PENELITIAN PENDIDIKAN

A.MAKALAH PENELITIAN PENDIDIKAN
Pengertian “ Ilmu “.. “ Ilmu Adalah yang bersifat umum dan sistematis, pengertian dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah yang umum. Ilmu adalah pengetahuan yang sudah dicoba dan diatur menurut urutan dan arti serta menyeluruh dan sistematis.
Menurut Naroman dalam Nazir (2003). “ Ilmu mencakup lapangan yang sangat luas, menjangkau semua aspek tentang progres manusia secara menyeluruh.
Menurut Harsono (1977) ilmu adalah :
1. Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistimatiskan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasikan.
Suatu pendekatan atau suatu metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia terikat oleh faktor ruang dan waktu. Dunia yang pada prinsipnya dapat di amati oleh panca indera manusia.
Karakteristik ilmu
Secara umum karakteristik ilmu adalah :
1. bersifat akumulatif dan merupakan milik bersama.
2. kebenarannya tidak mutlak
3. bersifat objektif
Harsoyo (1977) mengemukakan ciri-ciri ilmu yaitu :
1. Bersifat rasional
2. Bersifat Empiris
3. Bersifat Umum
4. Bersifat Akumulatif
Sifat ilmuah di dalam ilmu dapat diwujudkan apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Ilmu harus mempunyai objek, karena kebenaran yang hendak diungkapkan dan dicapai adalah kesesuaiaan antara yang diketahui dengan objeknya.
2. Ilmu harus mempunyai metode, karena untuk mencapai suatu kebenaran yang objektif dalam mengungkapkan objeknya, ilmu tidak dapat bekerja sembarangan sehingga diperlukan cara tertentu yang tepat.
3. Ilmu harus sistematis,
4. Ilmu bersifat universal atau berlaku umum.
Berdasarkan obkek formal, ilmu dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
1. ilmu yang objeknya benda alam dengan hukum-hukumnya yang relatif bersifat pasti dan berlaku umum, disebut ilmu alam.
2. ilmu yang objeknya dipengaruhi oleh manusia termasuk juga manusia itu sendiri, sehingga hukum-hukumnya tidak sama dengan hukum-hukum alam karena bersifat relatif kurang pasti, maka disebut ilmu sosial.

B. PENELITIAN PENDIDIKAN

Tujuan suatu ilmu adalah mengembangkan dan menguji teori, untuk berkembangnya suatu penbgetahuan dapat dilakukan melalui penelitian, karena pada hakekatnyapenelitian bertujuan untuk meberikan solusi atas masalah dan mendapat pengetahuan tentang sesuatu yang ada dianggap benar melalui proses observasi. Tanpa penelian ilmu pengetahuan tidak akan berkembang dan membuat solusi atas suatu maslah sulit dipertanggung jawabkan.
Penelitian ilmiah digunakan untuk kebutuhan ilmu pengetahuan, sebaiknya ilmu pengetahuan tidak akan berkembang apabila tanpa penelitian ilmiah, penelitian ilmiah dan ilmu pengetahuan berada dalam satu sistem ilmiah dan keduanya sama-sama membesarkan sistem tersebut samapi pada tingkat yang tidak terbatas.
Pendidikan ilmiah merupakan cara tepat untuk memecahkan suatu masalah sosial karena merupakan penyelidikan yangh sistematis, terkontrol empiris dan kritis tentang fenomena-fenomena alami dengan dipadu oleh teori dan hipotesis-hipotesis tetang hubungan yang siduga terdapat antara fenomena-fenomena tersebut. Tidak setiap penelitian ilmiah mesti dipadukan oleh teori dan hipotesis-hipotesis mengenai hubungan-hubungan yang diduga terdapat antara gejal-gejala.

C. Eksisi Pendidikan Dalam Ilmu Pengetahuan

Penelitian sebagai Suatu ilmu penetahuan, mempunyai peran pentinga dalam banguna ilmu pengetahuan, penelitian mempunyai kemampuan untuk meng update ilmu pengetahuan untuk menjadi up to date dan mutakhir dalam aplikasi setiap di butuhkan masyarakat di pihak lain penelitian belum dapat bergeser untuk memulai suatu proses ilmiah baru sebelum mendapat masukan dan ilmu pengetahuan . dengan demikian titik awal proses penelitian adalah ilmu pengetahuan itu sendiri.
Berpikir ilmiah yaitu dimulai dengan berfikir deduktif kemudian membentuk kesimpulan-kesimpulan induktif, berfikrif deduktif yaitu mencoba berteori terhadap sebuah fakta sosial melalui interprestasikan dalil, hukum dan teori-teori keilmuan lainnya, dalam tahap ini penelitian harus berteori terhadap yang sadang dihadapi.
Selanjutnya penelitian di arahkan oleh berfikir deduktif untuk memberi jawaban logis terhadap apa yang sedang menjadi pusat perhatian dalam penelitian, dan akhirnya produk berfikir deduktif menjadi jawaban sementara terhadap apa yang dipertanyakan dalam penelitian itu jawaban tersebut dinamakan hipotesis.
Hipotesis menurut jawaban sementara tentang hubungan antara gejala-gejala yang menjadi permasalahan dalam proses penelitian. Hipotesis diajukan dalam bentuk dugaan kerja atau dengan teoritis yang merupakan dapat dalam menjelaskan kemungkinan adanya hubungan tersebut.
Hipotesis memerlukan pembuktian, sehingga penelitian harus membuktikan melalui pengumpulan data dilapangan simpulan-simpulan fakta atas hipotesis menjadi jawaban sebenarnya pada penelitian yang dilakukan kemudian diuji. Pengujian dan diikuti dengan serangkaian proses analisis.
Proses ilmiah merupakan kegiatan yang dimulai dan berfikir deduktif dan kemudian membentuk kesimpulan-kesimpulan induktif dalam suatu proses ilmiah. Metode deduktif pada intinya yaitu proses berfikir ilmiah dari yang umum ke khusus, sedangan metode induktif merupakan proses berfikir dari khusus menuju umum.
Ciri-ciri Penelitian Ilmiah :
1. Bertujuan (purposiveness).
Penelitian ilmiah harus ada tujuannya, baik menemukan jawaban atas suatu masalah tertentu yang berguna untuk pengembangan ilmu maupun untuk pembuatan keputusan.
2. Sistemtis (sisrtematic)
Penyelidikan ilmiah tertata dengan cara tertentu sehingga penyidik dapat memiliki keyakinan krisis atas hasil penelitiannya.
3. Empiris (Empirical)
Pendapat atau keyakinan subjektif hurus diperiksa dengan menghadapkannya pada realitas objektif atau melakukan teladan dan uji empiris.
4. Objektivitas (objectivity)
Seluruh proses penelitian, khusus kesimpulan yang ditarik melalui interprestasi hasil analisis data, harus objektif yaitu harus didasarkan pada fakta yang dihasilkandari data aktual dan tidak pada subjektif pribadi atau nilai-nilai emosional.
5. Krisis (critic)
Hasil penelitian terbuka untuk dikritisi, diperiksa, atas diujian terhapad realitas yanbg objektif melalui penelitian dan pengujian lebih lanjut.
6. generalisabilitas (generalizability)
Derajat sejauh mana temuan-temuan spesifik dapat diterapkan ke satu kelompok yang lebih besar yang disebut populasi atau derajat sejauhmana temuan dapat digeneralisasikan kepopulasi yang lebih luas.
7. Replikabilitas (replicability)
Replikan atau pengulangan penelitian oleh peneliti lainnya untuk mengukuhkan penemuan-penemuan atau memeriksa kebenerannya, baiuk latar yang sama ataupun untuk layar yang berbeda.

D. Langkah-langkah Penelitian

Secara Umum, Langkah-langkah yang perlu di tempuh adalah :
Langkah Pertama : Memilih Masalah
Langkah Kedua : Mengadakan studi Eksploratorik
Langkah Ketiga : Merumuskan masalah dalam hubungan teori dan
anggapan dasar
Langkah Keempat : Merumuskan Hipotesa/Pertanyaan Penelitian
Langkah Kelima : menetapkan teknik untuk menguji
Langkah Keenam : Menentukan Agenda Penelitian
Langkah Ketujuh : Mengumpulkan data
Langkah Kedelapan : Mengolah data
Langkah Kesembilan : Menyimpulkan Hasil
Langkah Kesepuluh : Mengumpulkan Hasil laporan
Langkah-Langkah Penelitian secara Umum :
Issu-Issu Teoritik
Pemilihan Masalah
Studi Eksploratorik
Perumusan Masalah
Perumusan Hipotesis
Penerapan Teknik Pengujian Hipotesa
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Penyusunan Kesimpulan
Penyusunan Laporan
Penentuan Agenda Penelitian
Issu-Issu Pragmatis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar