STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Sabtu, 28 Mei 2011

POPULASI DAN SAMPEL

A. Pengertian Populasi dan Sampel
Secara singkat dan sederhana dikatakan bahwa populasi dan atau sampel merupakan sumber data. Akan tetapi di dalam metode penelitian kedua perkataan itu harus dibedakan secara jelas. Banyak pengertian populasi yang dikatakan oleh beberapa ahli, namun dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.

Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi.
B. Jenis dan ukuran sampel
Populasi atau sampel tidak saja terdiri dari objek yang dapat dinyatakan jumlahnya secara kuantitatif, seperti sekolompok nara pidana (manusia), sejenis tikus perusak tanaman (hewan), sejumlah buku pelajaran (benda), akan tatapi dapat juga berupa keadaan yang bersifat kualitatif, seperti cara mengajar yang dipergunakan selama satu tahun ajaran (gejala), kecelakaan lalu lintas selama satu tahun (peristiwa), perkembangan hasil belajar sekelompok siswa (nilai test) dan lain-lain.
C. Teknik Sampling
Sering dikemukaan bahwa sampel yang tidak representatif atau yang tidak mewakili semua sifat populasi adalah sampel yang keliru, sehingga mengakibatkan generalisasi yang keliru pula (bised). Keadaan seperti itu dapat terjadi karena sampel yang seperti itu sulit untuk diperoleh data yang objektif sebagaimana sebenarnya terdapat pada populasi.
Oleh karena itu disamping penentuan ukuran sampel, maka masih perlu dipersoalkan tentang teknik sampling dalam rangka meningkatkan ketepatan penarikan sampel penelitian. Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi.
Asumsi pokoknya adalah bahwa teknik sampling harus secara maksimal memungkinkan diperolehnya sampel yang representatif yang tidak didasari oleh keinginan si peneliti. Untuk itu dikenal teknik random yang memiliki kemungkinan tertiggi dalam menetapkan sampel yang representatif. Di samping itu terdapat juga tehnik non random yang lebih rendah kemungkinannya menghasilkan sampel yang representatif. Bertolak dari asumsi itu, maka dibawah ini dikemukakan dua teknik sampling, yaitu :
  1. Probability sampling
  2. Non probability sampling
KOMENTAR
Pada umumnya, setiap manusia telah memahami ide dan keuntungan-keuntungan dari pengambilan sampel dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, seseorang yang mencoba rasa suatu jenis sup dalam satu panci dengan mengambil satu sendok teh saja telah dapat menyatakan rasa dari setiap sup tersebut apakah manis, asam, asin, tawar dan sebagainya walaupun ia tidak menghabiskan isi seluruh sup dari panci tersebut. Untuk keperluan tersebut, biasanya si pencicip terlebih dahulu akan mengaduk seluruh isi sup dalam panik tersebut untuk memastikan bahwa rasa dari sup yang dicicipinya akan sama dimanapun ia mengambil sampelnya. Contoh lain jika dari beberapa staf suatu perusahaan yang diwawancara menyatakan lebih menyukai jadwal kerja yang fleksibel, maka kita dapat memperkirakan bahwa staf yang lain (selain staf yang kita wawancara) juga memiliki kesukaan yang sama, dengan catatan bahwa staf yang kita pilih sebagai sasaran wawancara tersebut menjadi representatif (bagi seluruh staf).
Dari ilustrasi tersebut dapat diketahui bahwa ide dasar dari pengambilan sampel adalah dengan mengobservasi beberapa elemen (unsur, anggota) dari suatu populasi diharapkan mampu memberikan informasi yang berguna mengenai karakteristik populasi. Dengan demikian, seandainya di perusahaan terdapat beribu-ribu pekerja yang menjadi sasaran observasi, maka akan dapat ditemukan apa yang ingin diketahui dengan hanya mewawancarai beberapa orang dari mereka sehingga tidak akan memboroskan dana, waktu dan tenaga.
Menurut pendapat saya populasi dan sampel itu sangat penting karena Setiap penelitian ilmiah berhadapan dengan masalah sumber data yang disebut populasi dan atau sample. Pemilihan dan penentuan sumber data itu tergantung pada permasalahan yang akan diselidiki dan hipotesa yang hendak diuji kebenarannya. Sumber data yang tidak tepat atau tidak objektif mengakibatkan data yang terkumpul menjadi tidak relevan yang dapat menimbulkan kekeliruan dalam menarik kesimpulan.
Penelitian yang mempergunakan populasi atau sampel adalah sangat efektif untuk memperoleh kesimpulan atau teori baru yang valid dan reliabel apabila jika populasi atau sampel yang dijadikan sumber data objektif. Tetapi sebaliknya populasi atau sample yang keliru tidak banyak artinya bagi pemecahan masalah yang dihadapi, bahkan akan menimbulkan masalah - masalah baru bilamana hasilnya dipergunakan untuk melakukan tindakan- tindakan praktis.
Disamping itu diperlukan juga ketelitian dan kecermatan dalam usaha menetapkan sumber data ini agar diperoleh informasi atau data yang memadai, baik yang mendukung maupun yang menolak hipotesa yang hendak diuji, dalam arti memiliki tingkat obyektivitas yang tinggi dalam menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengujian hipotesa tersebut.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persoalan populasi atau sampel dalam suatu penelitian, bukanlah suatu persoalan yang remeh bilamana diharapkan memperoleh hasil yang valid dan reliabel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar