STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Sabtu, 28 Mei 2011

ZUHUD DAN TAWAKKAL

1. ZUHUD
A. Pengertian Zuhud

Zuhud dari segi bahasa artinya meninggalkan, tidak menyukai atau menjauhkan diri. Zuhud dalam pengertian istilah adalah kondisi mental yang tidak mau terpengaruh oleh harta dan kesenangan duniawi dalam mengabdikan diri kepada Allah.
Kebalikan dari zuhud adalah hubbuddinya digambarkan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Humazah sebagai orang yang senang mencela dan mengumpulkan uang.
Ciri-ciri orang Zuhud
1. Pengabdiannya kepada Allah tidak terpengaruh oleh harta dan kesenangan duniawi.
2. Harta dunia bukan tujuan, tetapi hanya sebagai sarana hidup.
3. Lebih mengutamakan akhirat daripada dunia.
4. Orientasi hidupnya hanya kepada Allah SWT.
5. Tidak merasa memiliki harta dunia, walaupun sebenarnya kaya.
Pembagian Zuhud
Imam Al Ghazali membagi zuhud atas 3 bagian, yaitu :
1. Meninggalkan sesuatu karena sesuatu yang lebih baik daripadanya.
2. Meninggalkan keduniaan karena mengharap sesuatu yang bersifat keakhiratan.
3. Meninggalkan sesuatu selain Allah SWT karena mencintai-Nya.


B. Membiasakan Perilaku Zuhud

Artinya : “Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kegiatan orang-orang kafir (yang bergerak) di dalam ngeri. Itu hanyalah kemenganan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah jahannam dan jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya. (QS. Ali Imran 196-197).

Ayat diatas merupakan perintah Allah agar kita bersifat zuhud, yakni tidak selalu melihat kehidupan, kitapun tidak boleh terpedaya dan tidak boleh iri melihat keberhasilan orang-orang kafir dalam hal duniawi. Orang-orang yang beriman justru banyak diuji oleh Allah dengan ujian-ujian yang berat. Ujian itu tujuannya agar iman kita semakin kuat.

2. TAWAKKAL

Kata tawakkal berasal dari At-Tawakkul yang dibentuk dari kata wakala artinya menyerahkan, mempercayakan, atau mewakilkan urutan kepada orang lain. Secara istilah tawakkal itu adalah menyerahkan segala perkara, ikhtiar, dan usaha yang dilakukan oleh Allah serta berserah diri sepenuhnya kepada-Nya untuk mendapatkan manfaat atau menolak yang modarat.
1. Ciri-ciri orang tawakkal
2. Orang itu tidak gelisah dan berkeluh kesah.
3. Ia mengerahkan dirinya atas semua keputusan kepada Allah SWT.
4. Ia tetap tidak meninggalkan ikhtiar atau usaha.




Pembagian Tawakkal
Imam Al Ghazali membagi perbuatan atau perilaku orang yang bertawakkal menjadi empat, yaitu :
1. Berusaha memperoleh sesuatu yang dapat memberi manfaat kepadanya.
2. Berusaha memelihara sesuatu yang dimilikinya dari hal-hal yang bermanfaat.
3. Berusaha menolah dan menghindarkan diri dengan hal-hal yang akan menimbulkan mudarat (bencana), dan
4. Berusaha menghilangkan mudarat yang menimpa dirinya.

Contoh Perilakku Tawakkal
Pada masa Rasulullah ada seorang laki-laki meninggalkan untanya di depan masjid tanpa diikat dengan alasan ia bertawakkal kepada Allah SWT. Ketika hal itu diketahui oleh Rasulullah beliau mengatakan “Ikatlah Untamu terlebih dahulu, kemudian barulah bertawakkal”. (H.R. Tirmidzi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar