STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Selasa, 20 September 2011

FILSAFAT PENELITIAN

A. Pengantar
Manusia adalah makhluk yang bertanya. Manusia makhluk berpikir (homo sapiens); Berpikir –membuahkan pengetahuan. . Dengan demikian “Aku berpikir , maka aku bertanya” . Berpikir dibangun lewat rangsangan bertanya dan menggugat . Manusia selalu bertanya, karena didorong oleh rasa ingin tahu .Dari rasa keingintahuan itulah akan menimbulkan budaya meneliti .
B. Teori-teori Penelitian
1. Arti Penelitian
Penelitan berasal dari kata teliti yang artinya mempelajari sesuatu secara teliti dan mendalam. Kegiatan ”meneliti” dan mencoba dengan kemungkinan gagal (trial and error). Dalam bahasa Inggris penelitian dikenal dengan istilah research. Definisi Research adalah : systematic investigation to establish facts atau a search for knowledge . Jadi titik tekan suatu penelitian adalah menemukan secara sistematis fakta-fakta untuk menyusun pengetahuan. Fakta artinya “a concept whose truth can be proved”, suatu konsep yang membuktikan suatu kebenaran. Sedangkan pengetahuan artinya “the psychological result of perception and learning and reasoning”, buah dari persepsi, belajar dan pertimbangan yang sehat secara akal budi. Kesimpulannya penelitian adalah proses mencari bukti-bukti kebenaran lewat persepsi, belajar dan berfikir sehingga tertanamlah dalam jiwa kita suatu keyakinan yang kuat.

2. Penelitian Ilmiah
Penelitian Ilmiah adalah suatu proses pemecahan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis, logis, dan empiris sehingga akan ditemukan suatu kebenaran. Hasil penelitian ilmiah adalah kebenaran atau pengetahuan ilmiah, Penelitian ilmiah yang selanjutnya disebut penelitian atau riset (research) memiliki ciri sistematis, logis, dan empiris. Sistematis artinya memiliki metode yang bersistem yakni memiliki tata cara dan tata urutan serta bentuk kegiatan yang jelas dan runtut. Logis artinya menggunakan perinsip yang dapat diterima akal. Empiris artinya berdasarkan realitas atau kenyataan. Jadi penelitian adalah proses yang sistematis, logis, dan empiris untuk mencari kebenaran ilmiah atau pengetahuan ilmiah.
3. Masalah Budaya Penelitian
Menumbuhkembangkan budaya meneliti secara ilmiah sebenarnya dapat dilakukan mulai tingkat SLTA, yaitu melalui wadah Kelompok Ilmiah Remaja. “Milikilah budaya meneliti sekalipun anda bukan seorang peneliti”, begitulah kata seorang Profesor. Bukan perkara mudah untuk menumbuhkan budaya meneliti. Perlu konsentrasi, biaya dan waktu yang tidak sedikit. Rektor Universitas Udayana menyatakan bahwa untuk meningkatkan gairah atau mengembangkan budaya meneliti, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengubah mind-set. budaya meneliti harus didukung oleh atmosfer akademik. Budaya meneliti belum tumbuh karena terkendala pendanaan pendidikan di Indonesia.
4. Ciri-ciri Penelitian Ilmiah
Secara ringkas Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah sistematis, logis dan empiris. Dan lengkapnya Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah :
a. Purposiveness : fokus tujuan yang jelas;
b. Rigor : teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
c. Testibility : prosedur pengujian hipotesis jelas
d. Replicability : Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
e. Objectivity : Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
f. Generalizability : Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
g. Precision : Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
h. Parsimony : Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.
5. Kaidah Epistemologis.
Epistemologi adalah teori metafisis tentang pengetahuan. Epistemologi dapat diartikan sebagai pengetahuan sistematik mengenai pengetahuan. Dalam kerangka epistemology, penelitian ilmiah berkedudukan di dalam metode ilmiah. Metedo ilmiah merupakan salah satu cabang bahasan epistemology.
Mari kita lihat struktur metode ilmiah atau langkah-langkah kegiatan berpikir ilmiah:
1) penemuan atau penentuan masalah secara sadar
2) perumusan kerangka permasalahan
3) menyususn kerangka penjelasan
4) pengajuan hipotesis
5) pengujian hipotesis
6) deduksi dari hipotesis
7) pembuktian dari hipotesis
8) penerimaan hipotesis menjadi teori ilmiah
Diantara kedelapan kategori di atas manakah yang termasuk penelitian ? Jawabannya, secara substansial, semuanya. Semuanya termasuk suatu penelitian. Adapun penelitian sebagaiamana yang didefinisikan pada penjelasan tentang ciri-ciri penelitan, maka terdapat pada point (5) dan (6) pengujian dan pembuktian hipotesis. Jadi meneliti itu sebenarnya menguji hipotesis. Hipotesis diturunkan, diperoleh, diunduh, disusun, dibangun, di atas khazanah teori-teori ilmiah. Kalau demikian seseorang perlu membaca banyak, sebelum meneliti.
C. Penelitian dan Keyakinan
Semangat meneliti adalah semangat untuk memperkokoh keyakinan. Seorang matrealis mengadakan penelitian untuk memperkokoh keyakinan matrealisnya. Tentu saja bagi seorang matrealis, matrealisme adalah pokok dan pangkal kebenaran baginya. Diantara pokok dan pangkal itu disusunlah pengetahuan apapun untuk membela matrealisme. Dihantamnya pengetahuan apapun yang tidak sejalan dengan matrealisme. Mereka menghantam agama, dan Islam.
Bagi yang berakidah Islam, tentu, akidah Islam merupakan pokok dan pangkal kebenaran baginya. Diantara pokok dan pangkal itu disusunlah pengetahuan apapun untuk membela akidah Islam. Dihantamnya pengetahuan apapun yang tidak sejalan dengan akidah Islam. Mereka termasuk saya akan berusaha menghantam pengetahuan apapun yang berseberangan dengan Akidah Islam. Sains itu tidak netral dari nilai, tetapi penuh dengan nilai.
Karena itu sebelum membangun semangat meneliti, bangunlah dahulu semangat memperkokoh keyakinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar