STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Selasa, 20 September 2011

EPISTEMOLOGI ISLAM

A. Arti epistemologi
Epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang pengetahuan. Pertanyaan-pertanyaan epistemologi yang paling pokok ialah tentang sumber-sumber pengetahuan, dan kriteria kebenaran.
B. Sumber dan kriteria kebenaran menurut Islam
Dalam suatu pembahasannya Prof. Syed Naquib Al-Atas, mengatakan sumber dan kriteria kebenaran dalam pandangan Islam terbagi atas dua bagian besar, yakni yang bersifat relative dan yang bersifat absolut. Yang termasuk sumber pengetahuan relatif adalah indra dan persepsi. Sumber yang absolut, tiada lain al-Quran dan Sunnah.
C. Konsekuensi Epistemologi Islam
Kebenaran adalah apa-apa yang dikandung dan didasarkan kepada Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Apa saja yang berasal dari luar Al-Quran dan As-Sunnah, harus diletakkan dalam kerangka kebenaran kedua-duanya. Pengetahuan yang berasal dari luar Islam harus dilihat dan diteropong dari kacamata epistemologi Islam. Pengetahuan harus dibangun di atas landasan Al-Quran dan Sunnah. Jangan khawatir, bahwa hanya karena al-Quran dan hadits dibawa-bawa, pengetahuan dan sains menjadi terkekang. Sehebat-hebatnya hasil pemikiran manusia statusnya dibawah al-Quran, dan menuju kebenaran sebagaimana yang diinformasikan al-Quran.

D. Epistemologi Barat
Manusia dan alam semesta merupakan ayat-ayat pendamping Al-Quran yang saling menguatkan. Penciptaan manusia sama dengan penciptaan Islam. Penciptaan alam semesta dengan segenap atributnya sama dengan informasi yang ada dalam Al-Quran.
Hal ini tidak diakui oleh Filsafat Barat yang berinduk kepada filsafat Matrealisme. Menurut mereka, sumber epistemologi adalah akal (rasionalisme) dan fakta (empirisme) itu pun didasarkan lagi kepada pragmatisme. Kriteria kebenaran adalah apa-apa yang dibatasi oleh metode ilmiah. Sebenarnya Metode Ilmiah tidak bermaksud mencapai suatu pengetahuan yang absolut. Tetapi mereka telah mengabsolutkan metode ilmiah sebagai satu-satunya jalan menuju pengetahuan yang benar.
Dalam batas-batas tertentu secara pragmatis, metode ilmiah telah membantu manusia mengembangkan sains dan teknologi. Namun karena dasar filsafat hidup yang mendasari metode ilmiah itu adalah matrealisme, akibatnya sains dan teknologi mejadi tunggangan untuk menyebarkan filsafat matrealisme, yang menyebabkan manusia buta kepada hatinuraninya sendiri. Yang artinya, buta kepada Tuhannya, dan buta kepada makna hidup yang hakiki.
E. Yakin pada Al-Quran
Tetapi beriman, dan meyakini kebenaran Al-Quran tidak kemudian membuat manusia menjadi otomatis mulia. Buktinya hari ini umat Islam dihinakan dan direndahkan di mana-mana, tanpa ada kekuatan untuk membela diri. Padahal jumlahnya lebih dari satu miliar. Keberadaannya seperti makanan yang dihidangkan di atas meja. Mari mencari jawabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar