STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Selasa, 20 September 2011

Ilmu Qashashil Qur’an

  1. Pengertian kisah (qashash)
kisah berasal dari kata al-qashshu  berarti mencari atau mengikuti jejak .disebutk  “qashashtu atsaruhu” artinya saya mengikuti atau mencari jejaknya kata al-qashash sendiri adalah bentuk dari masdar seperti firman allah :
قَالَ ذَلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِ فَارْتَدَّا عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصاً  
Artinya : Musa berkata: "Itulah (tempat) yang kita cari". Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. (Qs. Al-kahfi:64)
            Qashash berarti berita yang berurutan, sedang al-qishash  berarti urusan, berita, perkara dan keadaan. Qashash  dalam al-qur’an adalah pemberitaan al-qur’an tentang hal ihwal umat yang telah lalu, kenabian yang terdahulu dan peristiwa – peristiwa yang telah terjadi. Al-qur’an menceritakan semua keadaan dengan cara menarik dan mempesona.
  1. Macam-macam kisah dalam Al-qur’an
    1. kisah dakwah para nabi pada kaumnya, mukjizat – mukjizat , sikap orang yang memusuhinya, serta akibat – akibat golongan yang mendustakannya . misalnya kisah nabi nuh, ibrahim, musa, harun, isa, Muhammad, dan nabi – nabi yang lainnya.
    2. kisah – kisah yang berhubungan dengan peristiwa orang – orang yang tidak dipastikan kenabiannya . misalnya kisah orang yang keluar dari kampung halaman, kisah talut dan jalut, kisah ashabul ukhdud dll
    3. kisah – kisah peristiwa di masa rasulullah . seperti perang badar dalam surah al-imron, perang tabuk dalam surah attaubah, perang ahzab dalam surah al-ahzab dll
  2. Pengulangan kisah beserta hikmahnya
Al-quran banyak mengandung kisah – kisah yang diungkapkan secara berulang kali dibeberapa tempat. Al-qur’an juga dikemukakan dalam bentuk yang berbeda diantara hikmahnya ialah :
    1. Menjelaskan ke-balaghah-an al-qur’an dalam tingkat paling tinggi. Sebab, keistimewaan balaghah adalah mengungkapkan sebuah makna dalam berbagai bentuk yang berbeda.
    2. Menunjukan kehebatan mukjizat al-qur’an. Sebab makna dan bentuk susunan kalimat  tidak satupun tertandingi oleh sastrawan arab.
    3. Memberikan perhatian besar terhadap kisah, agar pesan –pesan nya lebih berkesan dan melekat dalam jiwa
    4. Setiap kisah memiliki maksud dan tujuan berebeda oleh karena itulah kisah- kisah itu diungkapkan.
  1. Faedah kisah – kisah dalam al-qur’an
faedah didalamnya antara lain :
    1. Menjelaskan asas –asas dakwah menuju allah dan menjelaskan pokok – pokok syariat yang dibawa para nabi
وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ  
Artinya : Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku". (Qs. Al-anbiya:25)
    1. Meneguhkan hati rasulullah dan hati umatnya atas agama allah, memperkuat kepercayaan orang mukmin serta menghancurkan kebatilan
    2. Membenarkan para nabi terdahulu, menghidupkan kenangan terhadap mereka serta mengabadikan jejak dan peninggalannya.
    3. Menampilkan kebenaran Muhammad dalam dakwahnya tentang hal ihwal orang – orang terdahulu di sepanjang regenerasi
    4. Menyingkap kebohongan ahli kitab dengan cara membeberkan keterangan yang semula disembunyikan kemudian mereka menantang dengan menggunakan ajaran kitab mereka sendiri yang masih asli, yakni sebelum kitab itu diubah dan diganti. Misalnya dalam firman Allah :
كُلُّ الطَّعَامِ كَانَ حِـلاًّ لِّبَنِي إِسْرَائِيلَ إِلاَّ مَا حَرَّمَ إِسْرَائِيلُ عَلَى نَفْسِهِ مِن قَبْلِ أَن تُنَزَّلَ التَّوْرَاةُ قُلْ فَأْتُواْ بِالتَّوْرَاةِ فَاتْلُوهَا إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ   
Artinya  Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya'qub) untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan . Katakanlah: "(Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar".(Qs al-imran:93)
f.        kisah juga termasuk salah satu bentuk sastra yang dapat menarik perhatian para pendengar dan mempengaruhi jiwa si pendengar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar