STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Selasa, 11 Oktober 2011

PANDANGAN PENDIDIKAN TENTANG MANUSIA SEBAGAI ANIMAL EDUCANDUM

Pendahuluan.
Dewasa ini, pengetahuan dan moral adalah sebuah jenjang untuk membentuk manusia bersifat transpormatif. Dan sebagai batu loncatan untuk mencapai semua itu, kita harus menyadari bahwa kita dilahirkan bagai tabularasa yang tak bertinta, bersih, suci. Maka dari itu, kita harus mengisi kekosongan yang ada dalam diri kita…..! media pendidikan adalah jalan utama, untuk membuat manusia berpendidikan dan menjadi orang yang intelektual.

Pengertian Pendidikan.
Pengertian Pendidikan Secara Luas adalah segala pengalaman belajar yang langsung dalam segala  lingkungan dan sepanjang hidup. Pengertian Pendidikan Secara Sempit adalah pengajaran yang diselenggarakan diseklah sebagai lembaga pendidikan formal.


Keharusan Pendidikan: Mengapa manusia harus di didik atau mendidik.
Sebagai “anak didik” dalam ilmu pendidik tidak terlepas kaitannya dengan sifat ketergantungan seseorang anak terhadap pendidik tertentu. Seseorang anak disebut anak didik apabila ia menjadi tanggung jawab pendidik tertentu. Sebutan anak didik harus dikait dengan seorang pendidik tertentu. Dan pendidik yang dimaksud disini adalah seorang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan si anak-anak yang dimaksud adalah anak yang mempunyai sifat ketergantungan kepadanya (pendidik.

Menurut Langeveld, anak didik adalah anak atau orang yang belum dewasa atau belum memperoleh kedewasaan atau seseorang yang masih menjadi tanggung jawab seorang pendidik tertentu anak didik tersebut adalah anak yang memiliki sifat ketergantungan kepada pendidiknya itu, karena ia secara alami tidak berdaya ia sangat memerlukan bantuan pendidikannya untuk dapat menyelenggarakan dan melanjutkan hidupnya baik secara jasmani maupun secara rohani. Maka dari itu ditinjau dari Dasar Biologis. Pendidikan adalah perlu karena anak manusia dilahirkan tidak berdaya :
  1. Anak manusia di lahirkan tidak dilengkapi insting yang sempurna untuk dapat menyesuaikan diri dalam menghadapi lingkungan.
  2. Anak manusia perlu masa belajar yang panjang sebagai persiapan untuk dapat secara tepat berhubungan dengan lingkungan secara konstruktif.
  3. Awal pendidikan terjadi setelah anak manusia mencapai penyesuaian jasmani atau mencapai kebebasan fisik dan jasmanhi.

Kemungkinan Pendidikan: Mengapa manusia dapat di didik atau mendidik.
Dasar Biologis.
Anak dilahirkan tak berdaya tapi mempunyai potensi untuk berubah. Karena anak mempunya beberapa sifat diantaranya :
  1. Anak bersifat lentur.
  2. Anak mempunyai otak yang besar dan permukaan sangat luas.
  3. Mempunyai pusat saraf yang berfungsi berhubungan dengan perbuatan berfikir, sehingga terjadi penangguhan reaksi dalam menerima perangsang maka terjadilah belajar.
Pendidikan dalam Pandangan Islam.
Secara kodrati anak memerlukan pendidikan atau bimbingan dari orang dewasa. Dasar kodrati dapat dimengerti dari kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap anak yang hidu di dunia ini. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW bersabda:
مَامِنْ مَوْلُوْدٍإِلاَّيُوْلَدُعَلَىاْلفِطْرَةِفَأَبَوَاهُ يُهُوِّدَانِهِ أَوْيُمَجِّسَانِهِ كَمَاتَنْتَحُ البَهِيْمَةُ جَمْعَاءُهَلْ تُحِسُّوْنَ مِنْ جَدْعَاءَ ,ثُمَّ يَقُوْلُ أَبُوْهُرَيْرَةَ, وَاقْرَءُوْاإِنْ شِئْتُمْ فِطْرَةَاللهِ الَّتِى فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَالاَتَبْدِيْلَ لَخَلْقِ اللهِ ذلِكَ الدِّيْنُ اْلقَيِّمُ
Artinya:
“Tiadalah seorang yang dilahirkan melainkan menurut fitrahnya, maka akibat kedua orang tuanyalah yang me-Yahudikan atau men-Nasranikannya atau me-Majusikannya. Sebagaimana halnya binatang yang dilahirkan dengan sempurna, apakah kamu lihat binatang itu tiada berhidung dan bertelinga? Kemudian Abi Hurairah berkata, apabila kau mau bacalah lazimilah fitrah Allah yang telah Allah ciptakan kepada manusia di atas fitrahNya. Tiada penggantian terhadap ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus (Islam).”( H.R Muslim).
Dari Hadits tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa manusia itu untuk dapat menentukan status manusia sebagaimana mestinya adalah harus mendapatkan pendidikan. Dalam hal ini keharusan mendapatkan pendidikan itu jika diamati lebih jauh sebenarnya mengandung aspek-aspek kepentingan yang antara lain dapat  dikemukakan sebagai berikut:
a. Aspek Pedagogis.
Dalam aspek ini para ahli didik memandang manusia sebagai animal educandum: makhluk yang memerlukan pendidikan. Dalam kenyataanya manusia dapat dikategorikan sebagai animal, artinya binatang yang dapat dididik. Sedangkan binatang pada umumnya tidak dapat dididik, melainkan hanya dilatih secara dressur, artinya latihan untuk mengerjakan sesuatu yang sifatnya statis, tidak berubah.
b. Aspek Sosiologis dan Kultural.
Menurut ahli sosiologi pada prinsipnya, manusia adalah homosocius, yaitu makhluk yang berwatak dan berkemampuan dasar atau memiliki gazirah (instink) untuk hidup bermasyarakat. Sebagai makluk sosial manusia harus memiliki rasa tanggung jawab sosial (social responsibility) yang diperlukan dalam mengembangkan hubungan timbal balik (inter relasi) dan saling pengaruh mempengaruhi antara sesama anggota masyarakat dalam kesatuan hidup mereka
c. Aspek Tauhid.
Aspek tauhid ini adalah aspek pandangan yang mengakui bahwa manusia itu adalah makhluk yang berketuhanan yang menurut istilah ahli disebut homo divinous (makhluk yang percaya adanya Tuhan) atau disebut dengan homo religious artinya makhluk yang beragama. Adapun kemampuan dasar yang meyebabkan manusia menjadi makhluk yang berketuhanan atau beragama adalah karena di dalam jiwa manusia terdapat instink yang disebut instink religious atau gazirah diniyah (instink percaya kepada agama). Itu sebabnya, tanpa melalui proses pendidikan instink religious dan gazirah diniyah tersebut tidak akan mungkin dapat berkembang secara wajar. Dengan demikian pendidikan keagamaan mutlak diperlukan untuk mengembangkan instink religious atau gazirah Diniyah tersbut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar