STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Rabu, 29 Februari 2012

LESSON STUDY : DASAR PEMIKIRAN PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

Apa yang dimaksud dengan perangkat pembelajaran dalam lesson study ? Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran atau digunakan pada tahap tindakan (do) dalam kegiatan lesson study.

Apa tujuan penyusunan perangkat pembelajaran ? Lesson study adalah kegiatan yang direncanakan, dilakukan dan dinilai bersama oleh kelompok lesson study. Keberhasilan dan kegagalan kegiatan adalah tanggung jawab bersama semua anggota kelompok. Oleh karena itu tujuan penyusunan perangkat pembelajaran adalah agar segala sesuatu yang telah direncanakan bersama dapat tercapai.

Bagaimana menyusun perangkat pembelajaran dalam lesson study ? Pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengembangkan potensi siwa , baik potensi akademik, potensi kepribadian dan potensi sosial ke arah yang lebih baik menuju kedewasaan. Dalam proses ini diperlukan perangkat pembelajaran yang disusun dan dipilih sesuai dengan kompetensi yang akan di kembangkan.

Apakah perangkat pembelajaran lesson study berbeda dengan perangkat pembelajaran biasa? Pada dasarnya perangkat pembelajaran lesson study tidak berbeda dengan perangkat pembelajaran yang biasa disiapkan oleh masing-masing guru di sekolah. Namun karena pembelajaran dalam program lesson study dirancang untuk keperluan peningkatan pembelajaran yang inovatif dan melibatkan kelompok guru serta dimungkinkan untuk dijadikan sebagai ajang penelitian tindakan kelas, maka dalam perencanaannya perangkat pembelajaran harus disusun bersama (kelompok guru), secara seksama, sistematis dan terukur.


 Dasar pemikiran Penyusunan perangkat Pembelajaran dalam lesson study.
1. Kompetensi dasar yang akan di kembangkan .
Dalam kurikulum KTSP guru dituntut untuk mempunyai kreativitas lebih dalam merancang pembelajaran, agar kompetensi dasar yang telah di tetapkan dapat tercapai. Ada tiga aspek dalam kompetensi dasar untuk siswa SMP yang
harus dicapai, yaitu kompetensi akademik meliputi penguasaan konsep dan metode keilmuan, kompetensi pribadi yang menyangkut perkembangan etika dan moral, serta kompetensi sosial. Ketiga kompetensi ini dikembangkan dalam proses pembelajaran, oleh karena itu harus nampak dalam perangkat pembelajaran, mulai dari rencana pembelajaran sampai evaluasi proses pembelajaran.

 2. Karakteristik materi pelajaran atau pokok bahasan
Setiap materi pelajaran mempunyai sifat masing masing. . Materi IPA akan berbeda dengan matematika. Matematika dengan sifat materinya yang abstrak memerlukan perangkat pembelajaran yang mampu membuat lebih kongkrit. Sedangkan materi IPA yang umumnya gejalanya dapat diindera , memerlukan perangkat pembelajaran yang membuat anak mampu mengungkap gejala yang ada dan menganalisisnya menjadi suatu pengertian atau konsep yang utuh. Perangkat pembelajaram dalam rangka kongkritisasi persoalan maupun dalam rangka konseptualisasi fakta perlu di susun dengan mempertimbangkan kaidah keilmuan masing-masing agar pengertian yang akan di peroleh siswa tidak menyimpang dari kaidah keilmuan yang berlaku. Dalam rangka lesson study hendaknya guru mampu memilih dan mengorganisasi materi pelajaran dan
mengemasnya sebagai bahan ajar sebagai salah satu perangkat pembelajaran. Dalam hal ini guru hendaknya tahu persis konsep esensial materi tersebut agar tidak mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran.

Subyek didik dalam proses pembelajaran pada hakekatnya adalah pribadi yang kompleks yang berbeda antara satu dengan lainnya.. Walaupun mereka ada dalam kelas yang sama namun kenyataannya dalam banyak hal mereka berbeda.. Variabel subyek didik yang perlu di pertimbangkan dalam menyusun perangkat pembelajaran adalah ; (1) tingkat perkembangan kognitifnya, (2) langgam belajarnya , (3) lingkungan sosial budayanya., (4) keterampilan motoriknya. dan lain-lain. Tidak jarang perangkat pembelajaran yang kita buat tidak dapat dipergunakan secara optimal karena kita mengabaikan karakteristik subyek didik. Dalam pembelajaran untuk lesson study perubahan perilaku siswa ini menjadi fokus perhatian. Seorang guru model dalam proses refleksi sesudah pembelajaran akan menguraikan/menyampaikan tentang semua kondisi yang
dia ciptakan untuk membelajarkan siswa., sesuai dengan program pengembangan yang di rencanakan. Hal ini sangat penting karena refleksi para
observer tidak di tujukan kepada performance guru, tetapi tertuju pada cara guru mengelola kegiatan pembelajaran dan aktifitas belajar siswa..

4. Pemilihan model pembelajaran .
Setiap model pembelajaran yang dipilih dalam perencanaan pembelajaran mencerminkan urutan pembelajaran yang terjadi . Urutan pembelajaran model deduktif misalnya akan berbeda dengan urutan pembelajaran model induktif. Demikian juga dengan model- model pembelajaran yang lain. Pilihan model pembelajaran ini akan mewarnai penyusunan perangkat pembelajaran , terutama dalam penyusunan skenario pembelajaran dan penyusunan lembar kegiatan siswa. Dalam pelaksanaan lesson study penetapan model pembelajaran, terutama yang inovatif diharapkan mampu mengubah paradigma pembelajaran dari pola pembelajaran yang terpusat pada guru menjadi pola pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan murid, baik dalam mengekplorasi gejala, memecahkan masalah maupun dalam proses pembangunan konsep, ecara kooperatif di dalam kelompok, maupun secara individu..

5. Karakteristik lingkungan sekitar sekolah .
Lingkungan sekolah sebenarnya sangat potensial sebagai sumber belajar. Banyak hal yang dapat dipelajari siswa dari lingkungannya, baik masalah
matematika maupun masalah IPA. Kemampuan anak mengekplorasi lingkungan merupakan bekal penting untuk dapat memecahkan masalah yang timbul di masyarakat , terutama jika kita memilih Contextstual Teaching Learning ( CTL) sebagai model pembelajaran. Pengembangan kecakapan hidup bagi siswa SMP dapat dimulai dari lingkungan sekolah.. Perangkat pembelajaran yang memungkinkan anak belajar di luar kelas mempunyai karakteristik yang agak berbeda dengan perangkat pembelajaran di dalam kelas. Dalam proses pembelajaran di luar kelas siswa lebih leluasa mengekpresikan dirinya , sehinggaperangkat evaluasi pembelajaran terutama evaluasi afektif lebih mudah untuk diimplementasikan. .

6. Alokasi Waktu
Bagaimanapun waktu merupakan faktor pembatas utama dalam proses pembelajaran, baik bagi proses pembelajaran regular maupun proses
pembelajaran dalam rangka lesson study.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar