STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Rabu, 02 November 2011

Amaliyah di bulan Dzulhijjah

Rasulullah saw, pernah menyampaikan tentang keutamaan bulan Dzulhijjah, diantaranya sabda Rasulullah saw.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ قَالُوا وَلاَ الْجِهَادُ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ  =رواه البخاري=
Dari Ibnu Abbas ra, Berkata bahwa Nabi saw bersabda: Tidaklah satu amal pada hari yang lain lebih utama selain dari bulan ini (Dzulhijjah). Para shahabat bertanya, Tidak juga jihad. Ia menjawab, Tidak juga jihad, kecuali ia keluar mempertaruhkan dirinya, hartanya, dan ia tidak pulang dengan apapun. (maksudnya gugur ketika jihad).  =HR. Bukhari=
Ibadah yang paling besar di bulan Dzulhijjah adalah Haji dan Umroh.
Firman Allah swt.
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ
(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi[1], Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats, berbuat Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji…dst…  =Qs. Al Baqarah 2: 197=
[1] Ialah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.

Keutamaan dan keistimewaan haji dan umrah.
Sabda Rasulullah saw.
عَنْ ابْنِ الْمُسَيَّبِ قَالَ قَالَتْ عَائِشَةُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ … =رواه مسلم=
Dari Ibnu Masayyab ra, ia berkata: Berkata Aisyah ra, Sesungguhnya Rasulullah saw, bersabda: Tidak satu hari pun yang lebih banyak Allah memerdekakan hamba-Nya dari api neraka selain hari arafah … (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata Nabi saw bersabda:
مَنْ حَجَّ هَذَا الْبَيْتَ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ =متفق عليه=
Barangsiapa yang berhaji ke rumah ini (Baitullah), kemudian tidak berkata kotor, tidak berbuat fasik, ia keluar dari dosa-dosanya seperti hari ia dilahirkan ibunya. =HR. Muttafaqun ‘Alaihi=
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ  =متفق عليه=
Umrah ke umrah lainnya adalah penghapus dosa-dosa diantara keduanya dan haji yang mabrur tidak mempunyai balasan kecuali surga. =HR. Bukhari=
Setelah masuk bulan Dzulhijjah.
Baik bagi yang menunaikan haji atau yang tidak berangkat, bila telah memasuki awal bulan Dzulhijjah, maka hendaklah memperbanyak ibadah, dzikir dan doa.
Sabda Rasulullah saw.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلاَ أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنْ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَالتَّحْمِيدِ  =رواه احمد والطبراني= وقال المنذري : ( 2 / 124 ) : ( وإسناده جيد
Dari Ibnu Umar ra, Bahwa Nabi saw, tidak ada hari-hari yang lebih agung disisi Allah dan lebih dicintai-Nya untuk beramal selain dari sepuluh hari ini, maka perbanyak kalianlah di dalamnya tahlil, takbir dan tahmid.  =HR. Ahmad dan Thabrani= Al Mundzir berkata: Sanadnya baik.
Catatan: Al Albani menilainya dha’if, karena dalam sanadnya terdapat Yazid bin Abi Ziyad Al Kufiy Al Hasyimiy, di dalamnya ada kelemahan (Lihat Irwalul Ghalil,  Bab 1 juz III hal. 398, Asy Syamilah). Wallohu A’lam.
Ibadah selain dari ibadah haji.
1. Shaum Arafah.
Bagi jama’ah haji, pada tanggal 9 Dzulhijjah sejak tergelincir matahari hingga pertengahan malam wajib berada di wilayah Arafah untuk melakukan wuquf sekalipun hanya sesaat (sebentar). Bagi jama’ah haji yang melakukan wuquf tidak ada syariat shaum Arafah.
Sabda Rasulullah saw.
عَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ بِعَرَفَاتٍ  =رواه ابن ماجة واحمد=
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw, melarang puasa hari arafah di Arafah (bagi yang menunaikan haji ketika wuquf).  (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)
عَنْ أُمِّ الْفَضْلِ شَكَّ النَّاسُ يَوْمَ عَرَفَةَ فِي صَوْمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَعَثْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَرَابٍ فَشَرِبَهُ  =متفق غليه=
Dari Ummu Al Fadl ra, Orang-orang ragu tentang puasanya Nabi saw, pada hari Arafah, maka aku mengirimkan kepada Nabi saw, akan minuman (susu) lalu ia pun meminumnya.  (HR. Muttafaqun Alaihi)
Namun siapa pun Muslim yang tidak dapat hadir untuk wuquf di Arafah, maka disunnatkan baginya shaum Arafah. Sabda Rasulullah saw.
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ …سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ  =رواه مسلم=
Dari Abu Qatadah Al Anshari ra, ia berkata Rasulullah saw ….ditanya tentang shaum Hari ‘Arafah, ia bersabda, Menghapus dosa satu tahun yang telah lalu dan yang akan datang.  =HR. Muslim=
Ada yang melakukan puasa dari tanggal 1 – 9 Dzulhijjah. Alasannya adalah:
Sabda Rasulullah saw.
عَنْ هُنَيْدَةَ بْنِ خَالِدٍ عَنْ امْرَأَتِهِ عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ …  =رواه ابو داود والنسائي واحمد=
Dari Hunaidah bin Kholid dari isterinya, dari sebagian isteri-isteri Rasulullah –Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam, dia berkata: “Adalah Rasulullah –Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam berpuasa pada sembilan (hari pertama) bulan Dzul Hijjah, hari ‘Asyura (sepuluh Muharram) dan tiga hari setiap bulan… ”(HR. Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i). Shahih.
Keterangan: Hadits ini memang shahih dari sanadnya, namun puasa ini tidak memiliki keutamaan tertentu. Sehingga tidak sesuatu yang harus dilakukan. Bahkan menyangkut puasa tarwiyah yaitu puasa pada tanggal 8 Dzulhijjah, yang dasarnya adalah:
( صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَّةِ كَفَّارَةٌ سَنَةً ) الحديث . رواه أبو الشيخ في الثواب وابن النجار عن ابن عباس مرفوعا)
Puasa hari tarwiyah adalah penghapus dosa satu tahun (yang telah lalu). (HR. Abu Asy Syaikh dalam kitab Ats Tsawab dan Ibnu Najjar dari Ibnu Abbas ra, marfu’)
Keterangan: Hadits ini adalah maudhu’ (palsu)[1], maka tidak dapat dijadikan dalil dalam beribadah. Sehingga puasa tarwiyah bukanlah sunnah.
Bahkan ada yang melakukan puasa disepuluh hari yang awal dari bulan Dzulhijjah, dengan beralasan:
عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ  =رواه احمد والنسائي=
Dari Hafshah ra, berkata: Ada empat yang Nabi saw tidak meninggalkannya, Puasa ‘Asyuraa (10 Muharram), dan sepuluh hari (bulan dzulhijjah), tiga hari dari tiap-tiap bulan dan dua rakaat sebelum shubuh.  =HR. Ahmad dan Nasa’i=
Keterangan: Hadits ini juga dha’if. Lihat Tahqiq Al-Albani dalam kitabnya -Irwa’ul ghalil, hal. 954. (Asy Syamilah). Sehingga hadits ini tidak dapat juga dijadikan dasar untuk melakukan ibadah. Wallohu A’lam.
Disamping melakukan puasa Arafah, disunnahkan memperbanyak doa karena Rasulullah saw bersabda:
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ  =رواه الترمذي=
Dari ‘Amr bin Syu’aib ra, dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya Nabi saw bersabda. Sebaik-baik doa adalah pada hari Arafah”. =HR. At-Tirmidzi= Hadits Hasan.
Keterangan doa: Kita berdoa untuk diri kita sendiri, keluarga umat Islam dan jangan lupa mendoakan jama’ah haji agar mereka dapat melaksanakan haji dengan sebaik-baiknya dan bila pulang masing-masing jama’ah dengan membawa haji mabrur. Karena Rasulullah saw. Bersabda:
عَنْ اَبِيْ الدَّرْدَاءِ قَالَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَا مِنْ مُسْلِمٍ دَعَا لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ  =رواه مسلم=
Dari Abu Darda’ bahwa dia berkata bahwasanya Nabi saw bersabda. Tidaklah seorang muslim berdoa untuk saudaranya yang tidak di hadapannya, maka malaikat yang ditugaskan kepadanya berkata : “Amin, dan bagimu seperti yang engkau doakan”. =HR. Muslim=
Apabila seseorang mendo’akan saudaranya yang sedang berada ditempat jauh, lalu orang itu mendapat kebaikan dari doa tersebut, maka ia mendapat kebaikan sebesar kebaikan orang yang ia doakan. Bila kita mendoakan jama’ah haji agar mendapat haji mabrur, lalu mereka mendapat haji mabrur, maka kita mendapat pahala sebesar pahala haji mabrur itu. Wallohu A’lam.
2. Shalat ‘Idul Adha
Menunjukkan pentingnya shalat idul adha. Sabda Rasulullah saw.
عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَهُنَّ فِي الْفِطْرِ وَالْأَضْحَى الْعَوَاتِقَ وَالْحُيَّضَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ فَأَمَّا الْحُيَّضُ فَيَعْتَزِلْنَ الصَّلاَةَ وَيَشْهَدْنَ الْخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِينَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِحْدَانَا لاَ يَكُونُ لَهَا جِلْبَابٌ قَالَ لِتُلْبِسْهَا أُخْتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا  =متفق عليه= وهذا لمسلم
Dari Ummu Athiyah ra, berkata, Rasulullah saw memerintahkan kami agar kami mengeluarkan anak-anak gadis dan wanita haidh dan ditempatkan ditempat khusus wanita. Adapun wanita yang haidh agar menjauh dari shalat dan hanya menyaksikan kebaikan dan da’wah muslimin (khutbah), lalu aku bertanya, Ya Rasulallah, bagaimana kalau salah seorang kami tidak mempunyai jilbab. Nabi menjawab, Agar saudaranya meminjamkan jilbabnya kepadanya.  =HR. Muttafaqun Alaihi=
3. Menyembelih Qurban.
Sabda Rasulullah saw:
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلاَفِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا  =رواه الترمذي=
Dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: Tidaklah seseorang melakukan satu amal pada hari raya qurban yang lebih dicintai oleh Allah dari menumpahkan darah (qurban), karena sesungguhnya qurban itu pasti akan datang kelak pada hari kiamat dengan tanduknya, bulunya dan kuku-kukunya, dan bahwasanya darah itu (qurban) pasti telah tetap dari Allah akan balasannya sebelum darahnya sampai ke tanah, maka baguskan kalianlah dengan qurban itu akan diri kalian.  =HR. Tirmidzi= dan Tirmidzi menghasankannya. Namun Albani mendha’ifkannya, Lihat Al-Misykat no. 1470 (Asy Syamilah).
Hukum berqurban.
Sabda Rasulullah saw:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ « أُمِرْتُ بِالنَّحْرِ وَلَيْسَ بِوَاجِبٍ » =رواه الدارقطني=
Dari Ibnu ‘Abbas ra, berkata: Bersabda Rasulullah saw: Aku diperintahkan untuk berquban, dan tidak diwajibkan. =HR. Daruquthni=
Sabda Rasulullah saw:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ وَجَدَ سَعَةً فَلَمْ يُضَحِّ فَلاَ يَقْرَبَنَّ مُصَلاَّنَا  =رواه ابن ماجه واحمد=
Dari Abu Hurairah ra, berkata, Bersabda Rasulullah saw: Barangsiapa yang mendapati kelapan (rizki), lalu ia tidak berqurban maka janganlah ia datang ketempat shalat kami.  =HR. Ibnu Majah dan Ahmad=
Maka dari hadits diatas dapatlah kita pahami bahwa menyembelih qurban itu adalah sunnah mu’akkadah. Karena tidak diancam dengan azab neraka, murka atau la’nat Allah bagi mereka yang mampu namun tidak berqurban, akan tetapi ia pasti rugi karena tidak mendapatkan kebaikan (pahala yang besar) dimana Allah sudah menyediakan waktu untuk melakukan amal yang memiliki keutamaan yang besar bila ia melakukannya, namun ia tidak melakukannya padahal ia memiliki kemampuan. Wallohu a’lam.
Firman Allah swt.
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya . . . .  =Qs. Al-Hajj 22: 37=
Maka dasar menyembelih qurban haruslah taqwa, bukan yang lainnya. Karena itu, setiap pengurban wajib menjamin bahwa mendapatkan hewan qurban harus dengan cara yang halal atau membelinya dengan uang yang didapatkan dengan yang halal juga.
4. Takbir.
Firman Allah swt.
كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ (37)
… Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.  =Qs. Al-Hajj 22: 37=
Waktu memulai dan mengakhiri takbir.
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ: «يُكَبِّرُ بَعْدَ صَلاَةِ الْفَجْرِ يَوْمَ عَرَفَةِ إِلَى صَلاَةِ الْعَصْرِ مِنْ آخِرِ أَيَّامِ التَّشْرِيْقِ يُكَبِّرُ بَعْدَ الْعَصْرِ»  =رواه ابن منذر وغيره=
Dari Ali ra, ia berkata: Takbir dimulai setelah shalat fajar (shubuh) pada hari arafah sampai shalat ashar hari terakhir dari hari-hari tasyriq, takbir sesudah shalat ashar.  =HR. Ibnu Mundzir dan lainnya=
عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ  =رواه احمد ومسلم والنسائي=
Dari Nubaisyah Al-Hudzaliy ra, berkata: Bersabda Rasulullah saw, Hari-hari tasyriq adalah hari-hari makan, minum dan mengingat Allah Azza wa Jalla.  =HR. Ahmad, Muslim dan Nasa’i=
Lapazh Takbir
Dari Ibnu Umar dan Ibnu Masud ra, bahwa lapazh takbir itu adalah :
اَللهُ اَكْبَرُ    اللهُ اَكْبَرُ   لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ  وَ اللهُ اَكْبَرُ   اَللهُ اَكْبَرُ  وَلِلَّهِ الْحَمْدُ  (رواه ابن ابي شيبه في مصنف والطبراني في المعجم الكبير)
Yang diriwayatkan oleh Abdur Razak dari Salman Al Farisi ra, bahwa lapazh takbir juga adalah:
اَللهُ اَكْبَرُ    اللهُ اَكْبَرُ    اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا  (رواه عبد الرزاق في مصنف)
…::: Wallohu A’lam :::..

[1] Lihat Dha’iful jami’ Al Albani hadits no. 3501.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar