STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Selasa, 13 Maret 2012

STRATEGI PEMBELAJARAN MUFRADAT

Pengertian Kosakata (al-Mufradât)

Kosakata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata atau khazanah kata yang diketahui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut dan kemungkinan akan digunakannya untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelejensia atau tingkat pendidikannya.

Menurut Horn, kosakata adalah sekumpulan kata yang membentuk sebuah bahasa. Peran kosakata dalam menguasai empat kemahiran berbahasa sangat diperlukan sebagaimana yang dinyatakan Vallet adalah bahwa kemampuan untuk memahami empat kemahiran berbahasa tersebut sangat bergantung pada penguasaan kosakata seseorang. Meskipun demikian pembelajaran bahasa tidak identik dengan hanya mempelajari kosakata. Dalam arti untuk memiliki kemahiran berbahasa tidak cukup hanya dengan menghafal sekian banyak kosakata.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata merupakan kumpulan kata-kata yang membentuk bahasa yang diketahui seseorang dan kumpulan kata tersebut akan ia digunakan dalam menyusun kalimat atau berkomunikasi dengan masyarakat. Komunikasi seseorang yang dibangun dengan penggunaan kosakata yang tepat dan memadai menunjukkan gambaran intelejensia dan tingkat pendidikan si pemakai bahasa.

Pembelajaran mufradat adalah mampu menguasai mufradat, menerjemahkannya, dan mampu menggunakannya dalam jumlah (kalimat) yang benar. Artinya tidak hanya sekedar hafal kosakata tanpa mengetahui bagaimana menggunakannya dalam komunikasi yang sesungguhnya. Jadi dalam prakteknya setelah siswa memahami kosakata kemudian mereka diajari untuk menggunakannya baik dalam bentuk ucapan maupun tulisan.

Menurut Ahmad Djanan Asifuddin, pembelajaran kosakata (al-mufradât) yaitu proses penyampaian bahan pembelajaran yang berupa kata atau perbendaharaan kata sebagai unsur dalam pembelajaran bahasa Arab.

Prinsip-prinsip dalam pemilihan mufradat yang akan diajarkan kepada pembelajar asing (selain penutur arab) adalah sebagai berikut:

1. Tawatur (Frequency), yaitu frekuensi penggunaan kata-kata yang tinggi dan sering itulah yang harus menjadi pilihan.

2.Tawazzu’ (Range), yaitu mengutamakan kata-kata yang banyak digunakan baik di negara Arab maupun di negara-negara non Arab atau di suatu negara tertentu yang mana kata-kata itu lebih sering digunakan.

3.Mutaahiyah (Availability), mengutamakan kata-kata atau kosakata yang mudah dipelajari dan digunakan dalam berbagai media atau wacana.

4.Ulfah (Familiarity), yakni mendahulukan kata-kata yang sudah dikenal dan cukup familiar didengar, seperti penggunaan kata شَمْسٌ lebih sering digunakan dari pada kata ذٌ كاءٌ , padahal keduanya sama maknanya.

5.Syumuul (Coverage), yakni kemampuan daya cakup suatu kata untuk memiliki beberapa arti, sehingga menjadi luas cakupannya. Misalnya kata يبت lebih luas daya cakupannya dari pada kata
منـزل .
6.Ahammiyah (Significance), yakni mengutamakan kata-kata yang memiliki arti yang signifikan untuk menghindari kata-kata umum yang banyak ditinggalkan atau kurang lagi digunakan.
7. ‘uruubah, yakni mengutamakan kata-kata Arab dari kata-kata serapan yang diarabisasi dari bahasa lain. Misalnya kata الهاتف , المذيـاع, التلفاز secara berurutan ini harus diutamakan pemilihannya dari pada kata التليفون , الراديو dan التلفزيون.
Pembelajaran mufrodat pada tingkat dasar
1. Menggunakan nyanyian/lagu dalam pembelajaran bahasa arab dapat dibedakan antara bernyanyi sambil belajar dan belajar sambil bernyanyi. Penggunaan lagu dalam pembelajaran mufradat dapat menghilangkan kejenuhan belajar, dan dapat memberikan kesenangan kepada pembelajar. dapat meningkatkan penguasaan mufradat atau menambah perbendaharaan mufradat,
2. Dengan menampilkan benda atau sampel yang di tunjukkan makna kata, contoh: pensil atau buku.
3. Mendengarkan dan menirukan bacaan,dan mengulang-ngulang bacaan.

Pembelajaran mufrodat pada tingkat menengah.
1. Menggunakan peragaan tubuh. Contoh guru membuka buku dalam menerangkan kata fathul kitab.
2. Menulis kata Penguasaan kosakata siswa akan sangat terbantu bilamana ia diminta untuk menulis kata-kata yang baru dipelajarinya (dengar, ucap, paham, baca) mengingat karakteristik kata tersebut masih segar dalam ingatan siswa.
3. Dengan bermain peran.
4. Menyebutkan antonym dan sinonimnya.
5. Menyebutkan kelompok katanya.
6. Menyebutkan kata dasar dan kata bentuknya.

Pembelajaran mufradat pada tingkat lanjut.
1. Menjelaskan makna kata dengan menjelaskan maksudnya.
2. Mencari makna kata dalam kamus.
3. Menerjemahkan ke dalam bahasa siswa.
4. Mengurutkan kata.
5. Meletakan kata dalam kalimat.
6. Memilih contoh kata yang baik
7. Menyusun kalimat
8. Memberikan harokat pada kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar