STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Rabu, 24 Oktober 2012

KELAHIRAN ALAM SEMESTA DITINJAU DARI SUDUT ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MODERN

Di antara segi kemukjizatan al-Qur’an adalah adanya beberapa petunjuk yang detail sebagai ilmu pengetahuan umum yang telah ditemukan terlebih dahulu dalam al-Qur’an sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Teori al-Qur’an itu sama sekali tidak bertentangan dengan teori-teori ilmu pengetahuan modern.
Berdasarkan keyakinan kita, bahwa al-Qur’an yang besar itu bukanlah kitab ilmu alam, arsitek dan fisika, tetapi al-Qur’an adalah kitab petunjuk atau pembimbing dan kitab undang-undang dan perbaikan. Namun demikian, ayat-ayatnya tidak terlepas dari petunjuk-petunjuk yang detail kebenaran-kebenaran yang samar terdapat beberapa masalah alami, kedokteran, dan geografi, yang semuanya menunjukkan kemukjizatan al-Qur’an serta kedudukannya sebagai wahyu dari Allah.
Ustadz Thabbarah dalam kitabnya Rohud Dinil Islam telah membahas masalah ini dengan baik, dan ia menguraikan sebagian kebenaran-kebenaran ilmiah, dengan terperinci. Di bawah ini kami mengutip sebagian secara ringkas dengan perubahan-perubahan.
a. Manunggalnya Alam / Cosmos
Teori ilmiah modern telah membuktikan dalam pernyataannya, bahwa bumi adalah sebagian dari gas yang panas lalu memisah dan mendingin (membeku), kemudian menjadi tempat yang patut dihuni manusia.
Tentang kebenaran teori ini, mereka berargumentasi dengan adanya volcano-volcano, benda-benda yang berapi yang berada di dalam perut bumi, dan sewaktu-waktu memuntahkan lahar atau benda-benda volcano yang berapi.

Prof. Thabbarah menyatakan, “ini adalah mukjizat al-Qur’an yang dikuatkan oleh ilmu pengetahuan modern bahwa alam adalah suatu kesatuan yang berasal dari gas, kemudian memisah menjadi kabut-kabut. Dan matahari terjadi akibat dari pecahan bagian itu. Dalam menempatkan kebenaran ilmiah praktek kimiawi itu membutuhkan air. Air adalah unsur pokok bagi kelestarian hidup untuk semua benda hidup dan tumbuh-tumbuhan. Air memiliki keistimewaan-keistimewaan lain yang menunjukkan pencipta alam telah memantapkan dengan sesuatu yang bisa membuktikan adanya zat yang mengatur makhluknya”.
b. Asal Kejadian Cosmos
Seorang astronomi, Jean mengatakan bahwa alam ini pada mulanya adalah gas yang berserakan secara teratur di angkasa luas, sedangkan kabut-kabut atau kumpulan cosmos-cosmos itu tercipta dari gas-gas tersebut yang memadat.
Doktor Gamu menerangkan, “sesungguhnya alam pada mula kejadiannya itu penuh dengan gas yang terbagi-bagi secara teratur, dan dari gas itulah timbul reaksi”.
Teori ini kita dapatkan penguatnya dalam al-Qur’an, seandainya al-Qur’an tidak memberitahukan tentang hal tersebut, tentu kita tidak akan menerima begitu saja teori ini, Allah berfirman :
§NèO #uqtGó$# n<Î) Ïä!$uK¡¡9$# }Édur ×b%s{ߊ tA$s)sù $olm; ÇÚöF|Ï9ur $uÏKø$# %·æöqsÛ ÷rr& $\döx. !$tGs9$s% $oY÷s?r& tûüÏèͬ!$sÛ ÇÊÊÈ
“Kemudian dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu dia Berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". (QS. Fushshilat: 11)
c. Pembagian Atom
Atom adalah bagian terkecil yang didapati dalam semua unsur. Atom tidak bisa dibagi karena merupakan bagian yang tidak bisa dibagi-bagi lagi. Anggapan ini terjadi pada beberapa abad yang silam dan sejak beberapa puluh tahun yang lalu para cendekiawan mencurahkan perhatiannya terhadap masalah atom itu dan akhirnya mereka berpendapat bahwa atom masih bisa dibagi-bagi.
d. Berkurangnya Oksigen / Zat Asam
Sejak ditemukannya pesawat terbang, maka timbullah gejala alamiah bagi para cendekiawan, yaitu adanya kekurangan oksigen dalam lapisan udara tertinggi manakala manusia terbang meninggi di angkasa. Ketika itu akan ditemui gejala ini dan akan merasakan sempitan dada dan kesulitan bernafas, sehingga ia merasa tercekik.
e. Perjodohan bagi Semua Benda / Makhluk
Dahulu orang-orang menganggap bahwa perjodohan jantan dan betina itu terjadi antara dua jenis manusia dan binatang saja. Setelah datang ilmu pengetahuan, bahwa perjodohan terdapat pula dalam tumbuh-tumbuhan, semua benda padat dan pada semua atom yang berada dalam cosmos in, sampai dalam listrik ada daya positif dan ada daya negatif. Masing-masing kedua jenis itu sama ibaratnya jantan dan betina, penemuan ini telah lebih dulu didapati dalam beberapa ayat al-Qur’an.
`ÏBur Èe@à2 >äóÓx« $oYø)n=yz Èû÷üy`÷ry ÷/ä3ª=yès9 tbr㍩.xs? ÇÍÒÈ
“Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah”. (QS. Adz-Dzariyat : 49)
f. Selaput Rahim
Dalam al-Qur’an memberitahukan bahwa rahim mempunyai tiga selaput yang bernama zulumat (kegelapan-kegelapan) karena selaput ini bisa menghalangi dan menutupi sinar cahaya.
g. Penyerbukan dengan Angin
Gejala ilmiah ini telah dibicarakan al-Qur’an dalam sebuah firman-Nya :
“Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan kami turunkan hujan dari langit, lalu kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”. (QS. Al-Hijr: 22)
h. Sel-sel (benih hidup)
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah”. (QS. Al-‘Alaq: 1-2)
Ayat ini adalah salah satu mukjizat al-Qur’an, dengan adanya alat pembesar (mikroskop). Dan dengan ini diketahui bagaimana terjadi dengan kekuasaan Allah.
i. Penyelidikan dengan Sidik Jari Manusia
Kulit jari-jari manusia berlapis dengan garis-garis halus yang beraneka macam, yaitu berbentuk busur, tali dan penggalan. Kadang-kadang semua anggota tubuh manusia memiliki kesamaan. Tetapi jari-jari mempunyai keistimewaan khusus, karena satu sama lainnya tidak sama. Disinilah letak kemukjizatan Allah. Allah berfirman :
“Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, Sebenarnya kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna”. (QS. Al-Qiyamah: 3-4)
Menepati Janji
Di antara segi kemukjizatan dalam al-Qur’an adalah menepati janji dalam segala hal yang diberitakan dan segala hal yang dijanjikan Allah kepada hamba-Nya. Janji itu terbagi dua :
1. Janji mutlak
2. Janji terbatas
Janji mutlak yaitu janji Allah untuk menolong Rasul-Nya dan memberi pertolongan kepada orang-orang mukmin untuk mengalahkan orang-orang kafir.
Diantara janji mutlak adalah firman Allah :
šc%x.ur $ˆ)ym $oYøn=tã çŽóÇnS tûüÏZÏB÷sßJø9$# ÇÍÐÈ
“Dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman”. (QS. Ar-Rum : 47)
Adapun janji yang dibatasi, yaitu janji yang bersyarat, seperti syarat taqwa, sabar, menolong agama Allah dan sebagainya. Allah berfirman :
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad: 7)
“Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. (QS. At-Talaq: 4)
Terhindar dari Kontradiksi
Yang terakhir di antara segi kemukjizatan al-Qur’an adalah al-Qur’an selamat dari kontradiksi atau pertentangan. Berbeda dengan semua kata-kata manusia. Maha Benar Allah yang berfirman :
“Kalau kiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya” (QS. An-Nisa’: 82)
KESIMPULAN
Ini adalah sebagian mukjizat al-Qur’an dan masih banyak lagi segi-segi lain yang akan berkepanjangan bila kita menjadikannya lembaran-lembaran tersendiri, dan zamanpun masih terus mencari rahasia-rahasia kemukjizatan al-Qur’an. Namun demikian, rahasia al-Qur’an yang disebutkan para ulama’ hanya merupakan satu tetes dari lautan pengetahuan al-Qur’an. Maka sesungguhnya kalam Allah ini tidak bisa dijangkau oleh siapapun, sebagaimana siapapun tidak akan bisa menjangkau kebesaran zat-Nya dan keagungan sifat-Nya.


Wallahu a'lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar