STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Selasa, 02 Oktober 2012

KONTRIBUSI PERADABAN ISLAM TERHADAP KEMAJUAN BARAT

A. PENDAHULUAN
Sejarah Islam telah memperlihatkan kepada kita, pada awal kebangkitan Islam, di saat itu telah muncul dua kerajaan besar yang telah maju dengan pesatnya yaitu Persia dan Romawi yang merupakan dua kerajaan yang super power yang benar-benar di kagumi oleh dunia internasional dewasa itu sehingga hal ini pernah di nyatakan sendiri oleh Rasulullah saw.
Peradaban Barat berada dalam posisi yang kuat, karena itu kita harus mengambilnya dengan satu modal dan mngikuti perkembangannya.
B. PEMBAHASAN
Dalam Islam tidak ada permusuhan antara agama dan negara. Islam merupakan sistem total bukan hanya dari keyakinan melainkan juga tindakan yang menetapkan aturan-aturan untuk kehidupan sehari-hari dan dorongan wahyu untuk memerangai atau mengislamkan kaum kafir.[1] Barat yang ingin melihat Islam tetap tidur dan mendur itupun sudah bisa membaca jalannya sejarah, dan memang fajar Islam telah mulai menyingsing dan Insya Allah akan nampak jelas pada abad XV H. kebangkitan itu adalah laksana sungai yang mengalir, kalaupun di bendung pada satu tempat, ia pasti mencari jalan aliran ke tempat yang lain sehingga akhirnya bermuara ke satu samudra yang luas.[2]
Selama beribu tahun pertama perkembangan dunia muslim hanya ada tiga tulisan yang masih dapat di temukan dan memberi pembaca muslim informasi. Tentang sejarah Eropa Barat. Jika sejarah Eropa Barat hampir diabaikan sama sekali, namun peta bumi Eropa terus mendapatkan perhatian. Para ilmuwan muslim mencurahkan perhatian besar pada geografi dan menciptakan banyak literatur dengan cabang-cabang pengetahuan di bidang ini. Mulai dari adaptasi dan penjelasan tambahan pada karya-karya Yunani, yang kemudian di perkaya oleh sebuah buku perjalanan, dan para sarjana muslim menyusunnya secara lebih sistematik. Beberapa literatur tersebut berbentuk risalah, dan yang lain dalam bentuk kamus alfabetik geografis, yang kadangkala memuat beberapa nama orang Eropa. Dalam pandangan masyarakat dunia negeri Islam (Darul Islam) dan negeri musuh (Darul Harbu). Darul Islam terdiri dari semua negara dan semua wilayah yang menjunjung hukum Islam, dansecara umum dapat di katakan bahwa di daerah itu berdiri kerajaan Islam. Darul Harbi adalah wilayah selebihnya sebagaimana hanya ada satu Tuhan di alam semesta ini. Maka demikian pula hanya ada satu komunitas, dipimpin oleh satu pemerintahan yang dikepalai oleh satu penguasa negara yang berdaulat.[3]

Semua ini membuktikan bvahwa orang Arab telah menjadi perintis berbagai lapangan ilmu, dan menguatkan pandangan banyak orientalis seperti Cajori, bahwa orang-orang Arab adalah perintis dalam pemikiran ilmiah, dan bahwa usaha-usaha yang dilakukan oleh tokoh seperti Al-Haytsan, Khazin dan Biru’ni, Jabir Ibn Sina, sangat penting bagi munculnya tokoh-tokohnya renesance seperti Galileo, Copernicus, dan Newton.
1. Matematika, Astronomi dan Fisika
a. Amerika
Sumbangan pertama pada matematika dan astronomi yang diberikan oleh orang-orang Arab adalah pemerkenalan mereka atas sistem bilangan untuk mengartikan perhitungan dengan menggunakan alfabet, yang umum dilakukan pada waktu itu.
b. Al jabar
Orang-orang Arab adalah yang mula-mula menggunakan kata al jabr (al Jabar, al gebra), dan Khawarizmi adalah orang pertama yang membicarakan ilmu ini secara sistematik.
Khawarizmi mengatakan bahwa ia telah menemukan bilangan-bilangan yang diperlukan dalam al Jabar dan kalkulasi oposisi terdiri dari tiga jenis satuan, kelipatan, bilangan-bilangan tunggal yang tidak berhubungan dengan bilangan satuan ataupun bilangan kelipatan.
c. Ocometri
Orang-orang Arab membagi geometri menjadi dua jenis, geometri abstrak dan geometri konkrit. Geometri konkrit merupakan membicarakan kuantitas-kuantitas yang dapat di indera dengan dengan penglihatan dan rabaan. Geometri abstrak membahas hal-hal yang dapat diketahui dan dipahami.
d. Trigonometri dan Astronomi
Di antara peralatan-peralatan astronomi yang digunakan orang-orang Arab kita sebut misalnya kerangka bola langit yang terdiri dari cincin-cincin logam (armillary sphere), swipoa yang memakai tali (struged abacus), astrualabe, diagram arah angin (wind rose) dan kompas.
e. Fisika dan Mekanika
2. Kimia, Biologi, Farmasi, Metalurgi.
Pemikiran ilmiyah adalah warisan seluruh umat manusia dan sumbangan dari seluruh umat manusia pula.[4]
Dalam peradaban dan kebudayaan muslim di Andalusia selama wilayah itu berada dibawah kekuasaan muslim
٭ Peradaban antara lain:
- Arsitektur dan kemewahan
Di antara bangunan-bangunan monumental yang bernilai seni arsitektur tinggi yang masih tegak sampai sekarang ialah, Masjid Jami’ dan Madina Az-Zahra di Cordoba, Istana Putri Al-Hamra’ di Granada serta Al-Cazar di Seville. Kemegahan dan kemewahan tidak hanya pada istana atau bangunan pemerintah, tetapi juga pada perumahan rakyat dari golongan orang beruang.
- Teknik pembuatan kapal dan alat navigasi
- Pertanian dan irigasi
- Perdagangan internasional.
Di Jean dan Al Garve ditambang emas dan perak, di Cordova di tambang besi dan timah hitam serta di Malaga diperoleh rumbia.
٭ Kebudayaan
dalam abad ke-5 / 10 bahwa bahasa Arab telah menjadi bahasa pemersatu bagi seluruh penduduk Andalusia.[5]
Banyaknya Universitas yang lengkap dengan perpustakaan yang besar telah memungkinkan lahirnya ilmuwan-ilmuwan kelas wahid di Andalusia. Itulah sebabnya lahir Pameo Okor ilmu pengetahuan di yang disulut di Baghdad menjadi lebih terang di Cordova, Toledo, Seville dan Granada. Bidang-bidang ilmu pengetahuan yang sangat menonjol berkembang di Andalusia ialah: histiografi, ilmu bumi, astronomi, matematika, botani, kedokteran, filsafat dan mistik.
C. KESIMPULAN
Sumbangan sarjana-sarjana Arab dalam kemajuan ilmu pengetahuan dunia telah kita kemukakan. Dapatlah peradaban Islam membanggakan diri denga sarjana-sarjana besarnya yang karya-karyanya tetap menjadi rujukan standart di Universitas Eropa sampai akhir abad ke-17 M. ketekunan cendekiawan-cendekiawan ini dalam mengejat ilmu seperti ilmu fisika, astronomi, matematika, telah menjadi ucapan pepatah, hanya dengan kesabaran dan kesungguhan, dengan rasa pengabdian pada pengetahuan serta pengorbananlah mereka bisa mencapai derajat sedemikian banyaknya.
DAFTAR PUSTAKA
- Edward W. Said, Penjungkir Balikan Dunia Islam, Perpustakaan Salman Institut Teknologi, Bandung, 1981.
- Drs. A. Djalil Maelani, Islam Dalam Peredaran Zaman, Perpustakaan IAIN Walisongo, Semarang, 1990.
- Berhard Lewis, Muslim Menemukan Eropa, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1988.
- Komisi Nasional Mesir Untuk UNESCO, Sumbangan Islam Pada Ilmu dan Kebudayaan, Perpustakaan Salman Institut Teknologi, Bandung, 1977.
- Drs. Nourouzzaman Shiddiqi, M.A., Tamaddun Muslim, Bunga Rampai Kebudayaan Muslim, PT. Buku Bintang, Jakarta, 1986.



[1] Edward W. Said, Penjungkir Balikan Dunia Islam, Perpustakaan Salman Institut Teknologi, Bandung, 1981, hal. 19
[2] Drs. A. Djalil Maelani, Islam Dalam Peredaran Zaman, Perpustakaan IAIN Walisongo, Semarang, 1990, hal. 139.
[3] Berhard Lewis, Muslim Menemukan Eropa, Pustaka Firdaus, Jakarta, 1988, hal.132
[4] Komisi Nasional Mesir Untuk UNESCO, Sumbangan Islam Pada Ilmu dan Kebudayaan, Perpustakaan Salman Institut Teknologi, Bandung, 1977, hal. 177.
[5] Drs. Nourouzzaman Shiddiqi, M.A., Tamaddun Muslim, Bunga Rampai Kebudayaan Muslim, PT. Buku Bintang, Jakarta, 1986, hal. 16.

1 komentar: