STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Jumat, 27 Mei 2011

Teori-teori Psikologi Perkembangan

Sejumlah ide yg koheren, mengandung hipotesis-hipotesis dan asumsi-asumsi yg dpt diuji kebenarannya, dan berfungsi untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi perubahan-perubahan perilaku dan proses mental manusia sepanjang rentang kehidupannya.


TEORI-TEORI BIOLOGIS
Menekankan faktor Nature sebagai penentu perkembangan manusia: maturitas, dasar-dasar biologis perilaku-proses mental
Dipengaruhi pemikiran Charles Darwin-perspektif evolusioner
Teori-teori Maturasional
Tokoh : Arnold Gessel
Asumsi :
Perkembangan diarahkan dr dalam-maturasi biologis: berjalan, berbicara, kontrol diri
Self regulation : organisme memiliki kesiapan utk memasuki tahap perkembangan tertentu-memberi sinyal kpd lingkungannya
Teori-teori Etologis
Tokoh : Konrad Lorenz, Niko Tinbergen, John Bowlby
Asumsi :
Perkembangan manusia sebagai bagian dr historis evolusioner; cara-cara yg memungkinkan manusia survive
releasing stimuli : menangis, senyuman
sumbangan : metode observasi dlm setting alamiah
Teori-teori Psikodinamika
Perkembangan manusia sebagai hasil dr proses konfrontasi dan akomodasi antara pertumbuhan individual dan tuntutan sosial, antara dorongan dasar manusia dan tuntutan masyarakat
Memusatkan perhatian pd perkembangan kepribadian-perkembangan perasaan, keyakinan, dan perilaku yg rasional maupun tidak rasional.
Teori Psikoseksual/Psikoanalisa
Tokoh: Sigmund Freud
Asumsi :
Perilaku dan proses mental manusia dimotivasi oleh kekuatan-kekuatan dan konflik-konflik dr dalam-manusia memiliki sedikit kesadaran & kontrol atas kekuatan tsbà perilaku manusia mjd lebih rasional-bisa diterima secara sosial
libido seksual mengikuti hukum kekekalan energi
Teori Psikososial
Tokoh: Erik H.Erikson
Asumsi :
Perkembangan kepribadian manusia terjadi sepanjang rentang kehidupan
Perkembangan kepribadian manusia dipengaruhi oleh interaksi sosial-hubungan dgn orang lain.
Perkembangan kepribadian manusia ditentukan oleh keberhasilan atau kegagalan seseorang mengatasi krisis yang terjadi pd setiap tahapan sepanjang rentang kehidupan.
Stadium
Krisis Psikososial
Hasil yang baik
Infancy
Kepercayaan vs Ketidakpercayaan
Kepercayaan dan optimisme
Toddlerhood
Otonomivs Keraguan
Pengendalian dan adekuasi diri
Early Childhood
Inisiatif vs Rasa Bersalah
Kemampuan memulai aktivitas sendiri
Middle & Late Childhood
Industri vs Inferioritas
Kompetensi dalam kemampuan intelektual. Sosial dan fisik
Remaja
Identitas vs Kebingungan Identitas
Citra diri yang terintegrasi sebagai pribadi unik
Dewasa awal
Intimasi vs Isolasi
Kemampuan membentuk hubungan erat, komitmen karier
Dewasa madya
Generativitas vs Menarik diri
Perhatian terhadap keluarga, masy & generasi pen.
Dewasa akhir
Integritas vs Putus Asa
Puas dengan kehidupan, siap menghadapi kematian
Teori-teori Belajar
Perkembangan lebih ditentukan oleh faktor lingkungan-pengalaman, belajar
Perkembangan sebagai proses kontinyu-perubahan terjadi secara gradual, berangsur-angsur, sedikit demi sedikit
Teori-teori Belajar
Teori-teori Kondisioning
Teori Kondisioning Klasik
Tokoh : Ivan Pavlov, John B. Watson
Asumsi :
Perkembangan sebagai hasil belajar—asosiasi temporal antara dua peristiwa yang terjadi secara simultan
Konsep : Stimulus Alamiah, Respon Alamiah, Stimulus Bersyarat, Respon Bersyarat, Generalisasi, Diskriminasi, Extinction,
Teori Kondisioning Operan/Instrumental
Tokoh : B.F. Skinner
Asumsi :
Perkembangan ditentukan oleh reinforcement
Konsep : Reinforcement (+/-), Reward & Punishment
Teori-teori Belajar Sosial Kognitif
Tokoh : Albert Bandura
Asumsi :
Perkembangan manusia ditentukan oleh interaksi dinamis antara personal, perilaku, dan lingkungan
HUKUM-HUKUM PERKEMBANGAN
Perkembangan fisik dan mental disamping dipengrauhi oleh factor-faktor tersbut diatas, juga perkembangan itu berlangsung menurut hukkum-hukum tertentu.
Adapun hukum-hukum perkembangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hukum Konvergensi
Hukum Konvergensi ini menekankan kepada pengaruh gabungan antara pembawaaan dan lingkungan. Tokoh yang berpendapat demikian adalah Willian Stern yang menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan itu adalah hasil pengaruh bersama kedua unsur pembawaan dan lingkungan. Kedua pengaruh tersebut dapat dimisalkan gambarannya sebagai berikut:
Dari gambar di atas dapat dilihat adanya Saling pengaruh kedua faktor pembawaan dan lingkungan.
2. Hukum Mempertahankan dan Mengembangkan Diri
Sebagai makhluk hidup, manusia mempunyai dorongan/.hasrat untuk mempertahankan diri. Hal ini terwujud pada usaha makan ketika lapar, menyelanatkan diri apabila ada bahaya.
Pada anak kecil usaha ini diwujudkan dengan menangis, apabila lapar, haus, rasa tidak enak badan, dan sebagainya, kemudian si ibu akan tanggap dengan tanda-tanda tersebut.
Dari usaha untuk memepertahankan diri berlanjut menjadi usaha untuk mengembangkan diri.
Pada anak-anak biasanya terlihat rasa ingin tahunya itu besar sekali, sehingga ank-anak tidak hentin-hentinya bertanya mengenai suatu hal dan dirinya akan merasa senang apabila dunianya diisi dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang didapat dari sekelilingnya. Melalui kegiatan bermain, berkumpul dengan teman, bercerita dan sebagainya itu dapat dianggap sebagai dorongan untuk mengembangkan diri.
3. Hukum Masa Peka
Masa peka ialah masanya suatu fungsi mudah/peka untuk dikembangkan. Masa peka merupakan masa yang terjadi nya dalam perkembangan pada saat-saat tertentu. Misalnya anak usia satu sampai dua tahun yang mengalami masa peka untuk berbicara dan meniru sehingga apa yang diajarkan mudah diikuti dan berhasil dengan baik.
4. Hukum Kesatuan Organis
Yang dimaksud dengan hukum kesatuan organis disini adalah bahwa berkembangnya fungsi fisik maupun mental psikologis pada diri manusia itu tidk berkembang lepas satu sama lainnya tetapi merupakan suatu kesatuan.
5. Hukum Rekapitulasi
Merupakan pengulangan ringkasan dari kehidupan suatu bangsa yang berlangsung secara lambat selama berabd-abad. Dengan hokum ini berarti perkembangan jiwa anak itu merupakan ulangan dan adanya persamaan dengan kehidupan sebelumnya (yang dilakukan oleh nenek moyang)
Dapat dibagi dalam beberapa masa:
a. Masa berburu dan menyamun
Anak usia sekitar 8 tahun senang bermain kejar-kejaran, perang-perangan, menangkap binatang (capung, kupu-kupu, dsb)
b. Masa mengembala
Anak usia sepuluh tahun senang memelihara binatang seperti ayam, kucing, burung, anjing, dsb.
c. Masa bercocok tanam
Masa ini dialami oleh anak sekitar umur dua belas tahun, dengan tanda-tanda sengan berkebun, menyiram bunga.
d. Masa berdagang
Anak senang bermain jual-jualan, tukar menukar foto, perangko, berkiriman surat dengan teman-teman maupun sahabat pena.
6. Hukum Tempo Perkembangan
Ialah bahwa tiap anak mempunyai tempo kecepatan dalam perkembangannya sendiri-sendiri. Ada anak yang perkembangannya lebih cepat dari anak lainnya.
7. Hukum Irama Perkembangan
Berlaku terhadap perkembangan setiap orang baik menyangkut perkembangan jasmani maupun rohani. Hal ini berlangsung silih berganti, terkadang teratur, terkadang juga tidak. Adakalanya tenang, adakalanya goncang, tergantung dari irama perkembangan masing-masing individu tersebut.
Pada umur tiga sampai lima tahun seorang anak biasanya mengalami irama goncangan sehingga sukar diatur, suka membangkang, tetapi setelah itu anak bisa tenang kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar