Dengan memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimentasi maka lahirlah ilmu pengetahuan alam. Uraikan apa maksudnya.
Jawab:
Awal dari ilmu pengetahuan alam dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam dan kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian makin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya. Dengan peningkatan daya pikirnya, manusia akhirnya dapat melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan.
”Kelebihan manusia dibandingkan dengan hewan terletak pada rasa ingin tahunya yang besar sehingga ilmu pengetahuan berkembang “ uraikan apa maksud kalimat tersebut.
Jawab:
Rasa ingin tahu yang terdapat pada manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka menjadi berkembang. Setiap hari mereka berhubungan dan mengamati benda-benda dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam sekitarnya. Pengamatan-pengamatan yang ditangkap melalui panca inderanya merupakan objek rasa ingin tahunya. Manusia tidak akan merasa puas jika belum memperoleh jawaban mengenai hal-hal yang diamatinya. Mereka berusaha mencari jawabannya dan untuk itu mereka harus berpikir. Rasa ingin tahunya terus berlanjut. Bukan hanya adanya saja yang ingin diketahui jawabannya, tetapi juga jawaban dan bagamana dan kemudian berlanjut mengapa tentang hal-hal yang bersangkutan dengan benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang diamatinya.
Rasa ingin tahu semacam itu tidak dimiliki oleh hewan. Rasa ingin tahu pada hewan terbatas pada rasa ingin tahu yang tetap, yang tidak berubah dari zaman ke zaman.
Mitos dapat berkembang masa itu karena: Pengetahuan yang disebabkan keterbatasan penginderaan baik langsung maupun dengan alat, Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu, Hasrat ingin tahu terpenuhi.
- uraikan apa maksud dari ketiga pernyataan di atas.
- mengapa mitos sampai sekarang masih ada, kaitkan jawaban saudara dengan ketiga poin di atas.
Jawab:
Pengetahuan yang disebabkan keterbatasan penginderaan baik langsung maupun dengan alat
Alat-alat indera sangat berbeda-beda, di antara manusia, ada yang sangat tajam penglihatannya, ada yang tidak. Demikian juga ada yang tajam penciumannya, ada yang lemah. Akibat dari keterbatasan alat indera kita maka mungkin timbul salah informasi, salah tafsir, dan salah pemikiran. Untuk meningkatkan kecepatan dan ketepatan alat indera tersebut dapat juga orang dilatih untuk itu, namun tetap sangat terbatas. Usaha usaha lain adalah penciptaan alat, meskipun alat yang diciptakan ini masih menimbulkan kesalahan.
Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu
Penalaran merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai ciri-ciri tertentu, yakni logis dan analistis. Berdasarkan kriteria ini, maka tidak semua kegiatan berpikir merupakan berpikir logis dan analistis. Cara berpikir semacam ini ialah cara berpikir yang tidak bersifat logis dan analistis bukan merupakan penalaran. Pada masa itu penalaran manusia masih terbatas dan sulit berpikir logis dan analistis.
Hasrat ingin tahu terpenuhi.
Mitos adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman dan pemikiran sederhana serta dikaitkan dengan kepercayaan akan adanya kekuatan gaib. Dengan terbatasnya penginderaan dan penalaran pada masa itu akhirnya manusia hasrat ingin tahunya terpenuhi dengan cara meyakini dan menciptakan mitos.
Mitos masih ada sampai saat ini karena ada manusia memiliki keterbatasan penginderaan dan penalaran, masih ada hal-hal yang belum mampu dipecahkan oleh manusia, jadi selama hal tersebut belum dapat dibuktikan dengan logis dan anaitis maka manusia masih percaya kepada mitos agar hasrat ingin tahu mereka dapat terpenuhi.
Uraikan 3 tahap perkembangan jiwa manusia baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan.
Jawab:
Menurut Auguste Comte (1798-1857 M), dalam sejarah perkembangan jiwa manusia, baik sebagai individu maupun sebagai keseluruhan, berlangsung dalam tiga tahap:
Pada tahap teologi atau fiktif, manusia berusaha untuk mencari dan menemukan sebab yang pertama dan tujuan yang terakhir dari segala sesuatu, dan selalu dihubungkan dengan kekuatan. Gejala alam yang menarik perhatiannya selalu diletakkan dalam kaitannya dengan sumber yang mutlak. Mempunyai anggapan bahwa setiap gejala dan peristiwa dikuasai dan diatur oleh para dewa atau kekuatan gaib lainnya.
Tahap metafisika atau abstrak merupakan tahap di mana manusia masih tetap mencari sebab utama dan tujuan akhir, tetapi manusia tidak lagi menyadarkan diri kepada kepercayaan akan adanya kuatan gaib, melainkan kepada akalnya sendiri, akal yang telah mampu melakukan abstraksi guna menemukan hakikat segala sesuatu.
Tahap positif atau riil merupakan tahap di mana manusia telah mampu berpikir secara positif atau riil, atas dasar pengetahuan yang telah dicapainya yang dikemukakan secara positif melalui pengamatan, percobaan, dan perbandingan.
Uraikan cara memperoleh kesimpulan atau kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran.
Jawab:
Pengambilan kesimpulan berdasarkan perasaan. Merasa, merupakan suatu cara menarik kesimpulan yang tidak berdasarkan penalaran.
Intuisi merupakan kegiatan berpikir yang tidak analistis, tidak berdasarkan pada pola berpikir tertentu. Pendapat yang berdasarkan intuisi timbul dari pengetahuan-pengetahuan yang terdahulu melalui suatu proses berpikir yang tidak disadari, diolah pendapat itu muncul begitu saja tanpa dipikir.
Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan kepada manusia. Pengetahuan ini disalurkan lewat Nabi yang diutus-Nya. Dengan wahyu manusia memperoleh pengetahuan dengan keyakinan (kepercayaan) bahwa yang diwahyukan tersebut benar.
Trial and error adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan secara coba-coba atau untung-untungan. Mulai zaman purba sampai sekarang banyak manusia yang dalam usaha memperoleh pengetahuan mengggunakan cara ini Proses untuk rnemperoleh pengetahuan dengan cara coba-coba memakan waktu yang lama, hingga cara ini merupakan cara yang tidak efisien bila digunakan untuk mencari kebenaran.
Uraikan secara singkat perkembangan pola pikir manusia yang terjadi di Eropa dan di dunia Islam.
Jawab:
Di eropa :
Pola pikir di eropa berkembang karena beberapa hal, yaitu:
Filsafat tentang kehidupan.
Realitas yang terjadi.
Terhadap kejadian atau fenomena yang dapat dibuktikan.
Pikiran yang terkonsep dan termetode.
Di dunia Islam :
Pola pikir zaman Jahiliyah
Pada masa/zaman ini manusia berpikir hanya berdasarkan mitos, penalaran dan pengalaman hidup pada masa itu. Pola pikir jahiliyah merupakan pola pikir tingkat yang paling terbawah karena semua hal diputuskan dan disimpulkan hanya berdasarkan akal pikiran yang sangat dangkal. Pada zaman ini manusia disebutkan bahwa mereka adalah manusia yang berpikir secara bodoh. Oleh karena itu, pada zaman ini disebut dengan zaman kebodohan. Contoh, anak perempuan yang lahir harus dibunuh.
Pola pikir Al quran dan Al-hadis/As-sunah
Pola pikir ini merupakan pola pikir tertinggi dalam Islam karena segala hal dan perbuatan yang dilakukan berdasarkan Alquran dan As-sunnah. Dalam Islam pola pikir seperti ini disebut sebagai pola pikir insan yang sempurna.
Pola pikir semakin berkembang dan mengakibatkan ilmu pengetahuan pun semakin berkembang pula, terbukti dari banyaknya ilmuan yang lahir pada zaman ini. Segala fenomena dan ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini menurut para ilmuan islam telah ada dan tergambar jelas dalam Alquran.
Menurut saudara apakah ada model yang berbeda dalam proses perkembangan pola pikir manusia di Eropa dan dunia Islam (beri alasan sebutkan referensinya).
Jawab:
Pemikiran Islam adalah pemikiran yang khas, lain daripada yang lain. Ini wajar, sebab pemikiran Islam berasal dari wahyu atau bersandarkan pada penjelasan wahyu, sedangkan pemikiran-pemikiran yang lain yang berkembang di antara manusia, baik itu berupa agama-agama non samawi, ideologi-ideologi politik dan ekonomi, maupun teori-teori sosial sekedar muncul dari kejeniusan berfikir manusia yang melahirkannya.
Pemikiran dalam Islam merupakan pemikiran yang bersifat komprehensip, manusiawi, luas dan praktis. Bahwa pemikiran Islam merupakan pemikiran yang sangat mudah dipahami karena hanya memiliki 2 sumber yaitu Al quran dan As – sunah. Pola pikir islam sangat dipengaruhi oleh landasan dan dasar pemikiran tersebut. Dan dalam proses perkembangannya melibatkan para Ulama dan pemuka agama Islam yang menghasilkan Ijma‘ sebagai landasan gerak mereka.
Sedangkan pola pikir di eropa berkembang karena proses observas, hipotesa dan berdasarkan realitas. Jadi pola pikir mereka sangat dipengaruhi oleh ilmu-ilmu penetahuan umum yang sudah ada dan kemudian dikembangkan. Para Ilmuan pun juga mempunyai peran penting dalam perkembangan pola pikir tersebut.
Referensinya: http://hayatulislam.wordpress.com/
Uraikan apa yang dimaksud dengan ilmiah.
Jawab:
Secara etimologis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ilmiah diartikan sebagai : suatu hal yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan atau sains atau bersifat keilmuan.
Pertambahan pengetahuan terjadi karena ada 2 dorongan yang bersifat praktis dan teoritis. Jelaskan.
Jawab:
Pertambahan pengetahuan didorong oleh pertama untuk memuaskan diri, yang bersifat non praktis atau teoritis guna memenuhi kuriositas dan memahami hakekat alam dan isinya kedua, dorongan praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi. Dorongan pertama melahirkan Ilmu Pengetahuan Murni (Pure Science) sedang dorongan kedua menuju Ilmu Pengetahuan Terapan (Aplied Science)
Pengetahuhan termasuk dalam katagori ilmu jika teratur, berobjek, bermetode, berlaku umum dan bersistem. Jelaskan.
Jawab:
Teratur ; Mudah di mengerti dan tidak kacau balau.
Berobjek ; Objek material = Segala sesuatu yang ada, Objek Formal = dari segi hakikat.
Bermetode ; Analisis Abstraksi.
Universal ; Kebenaran hasil pemikirannya dapat diterima di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, minimal bagi kelompok ilmuwan yang sama.
Bersistem ; Adanya kesatuan dari unsur ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Menurut Buffon bahwa percobaan ilmiah dan pengamatan itu sama pentingnya. Jelaskan.
Jawab:
Pada dasarnya sains merupakan ilmu teoritis. Namun, teori tersebut didasarkan pada pengamatan, percobaan-percobaan terhadap gejala-gejala alam. Betapapun indah dan menariknya suatu teori dirumuskan, tidak dapat dipertahankan jika teori tersebut tidak sesuai dengan hasil pengamatan./observasi. Fakta-fakta yang sehubungan dengan gejala alam diselidiki dan diuji secara berulang-ulang melalui langkah percobaan (eksperimen), kemudian dari hasil eksperimen tersebut dirumuskan keterangan ilmiahnya (teorinya). Disamping suatu teori memiliki fungsi nutuk menjelaskan gejala-gejala yang terjadi di alam ini, teori juga memiliki fungsi untuk membuat ramalan apa yang akan terjadi.
Bahwa suatu percobaan yang dijalankan untuk mendapatkan hasil ataupun suatu kesimpulan maka harus dilakukan suatu pengamatan terhadap percobaan tersebut.
Percobaan dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan suatu fenomena atau kejadian dan pengamatan dilakukan untuk mencari dan mengambil suatu keputusan dan kesimpulan. Akan tetapi jika percobaan tidak diperhatikan atau diamati maka suatu percobaan tidak akan mendapatkan suatu hasil dan kesimpulan terhadap percobaan tersebut. Maka dalam percobaan harus dilakukan suatu pengamatan sebagai bukti dan penjelasan dari percobaan.
Uraikan maksud dari penalaran deduktif dan induktif. Uraikan juga letak perbedaannya.
Jawab:
Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.
Perbedaan:
Penalaran deduktif
Metode ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.
Penalaran induktif
Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
Uraikan maksud kerangka pemikiran berikut : Setelah banyak diadakan eksperimen mulailah ilmuan menyusun suatu teori dan selanjutnya akan menguji teori dengan kritis. Lengkapi dengan diagram alirnya.
Jawab:
Artinya dalam melakukan, menjalankan, menyelesaikan dan menyimpulkan suatu masalah tentang ilmu pengetahuan harus dilakukan dengan kerangka berpikir yang teratur, memiliki metode, berobjek dan berdasarkan suatu sistem yang benar dan jelas sehingga dalam pelaksanaan dapat menghasilkan suatu hal yang jelas dan benar pula.
Uraikan perbedaan konsep IPA klasik dan modern ( beri contoh).
Jawab:
Konsep IPA Klasik : telaahannya bersifat makroskopik yaitu yang mempelajari skala-skala besar. Contoh: Mekanika klasik , Gerak elektron menggunakan konsep “lintasan” atau “orbit”, Elektron bersifat materi.
Konsep IPA modern: telaahannya bersifat makroskopik yaitu yang mempelajari skala-skala kecil. Contoh: molekul, atom,elektron, dll.
IPA mempunyai peranan penting dalam perkembangan teknologi tetapi pengambilan keputusan sering tidak dijumpai dalam IPA. Ada 4 unsur dalam proses pengambilan keputusan. Uraikan.
Jawab:
Unsur-unsur pengambilan keputusan Proses yang teratur untuk mengambil keputusan mengandung empat unsur :
1)Model, Menunjukan suatu gambaran masalah secara kuantitatif dan kualitatif
2)Kriteria, Menunjukan tujuan dari masalah keputusan misalnya untuk mencapai jasa langganan yang maksimum.
3)Pembatas, Ada faktor-faktor tambahan yang harus dipertimbangkan dalam pemecahan masalah keputusan.
4)Optimalisasi, Apabila masalah keputusan telah diuraikan dengan sejelas-jelasnya (model). Maka manajer menentukan apa yang diperlukan (kriteria) dan apa yang diperbolehkan (pembatas). Pada titik ini pengambil keputusan siap untuk memilih penyelesaian yang terbaik atau optimum.
Apa yang dimaksud dengan metode ilmiah, sikap ilmiah, langkah-langkah ilmiah.
Jawab:
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar, loka karya, dan penulisan karya ilmiah.
Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut.
Sikap ingin tahu. Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya. Mengapa demikian? Bagaimana caranya? Apa saja unsur-unsurnya? Dan seterusnya.
Sikap kritis. Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
Sikap terbuka. Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.
Sikap objektif. Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
Sikap rela menghargai karya orang lain. Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
Sikap berani mempertahankan kebenaran. Sikap ini menampak pada ketegaran membela fakta dan hasil temuan lapangan atau pengembangan walapun bertentangan atau tidak sesuai dengan teori atau dalil yang ada.
Sikap menjangkau ke depan. Sikap ini dibuktikan dengan selalu ingin membuktikan hipotesis yang disusunnya demi pengembangan bidang ilmunya.
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
Karakterisasi (observasi dan pengukuran)
Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil observasi dan pengukuran)
Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
Ada 2 cara pokok untuk memperoleh pengetahuan yang benar yaitu empiris dan rasional. Jelaskan dan beri contoh.
Jawab:
Rasionalisme meyakini bahwa sejumlah ide atau konsep adalah terlepas dari pengalaman dan bahwa kebenaran itu dapat diketahui hanya dengan nalar.
Sedangkan empirisme berpendapat bahwa semua ide dan kosep berasal dari pengalaman dan bahwa kebenaran hanya dapat dibangun berdasarkan pengalaman.
Bos untuk memperkuat unsur kayu pake ap
BalasHapusCoba jelaskan kaitan rasa ingin tau dengan penalaran deduktif dan induktif
BalasHapusCoba jelaskan kaitan rasa ingin tau dengan penalaran deduktif dan induktif
BalasHapus