Didalam Al-Quranul Karim diantara semua hukum yang paling ditekankan dibanding dengan hukum-hukum lainnya, adalah tentang takwa  dan menjaga diri sendiri. Sebabnya adalah takwa memberi kekuatan untuk  menghindarkan diri dari setiap keburukan, dan takwa  memberi kekuatan  kepada manusia untuk maju kedepan dalam amal kebaikan.
Dan latar belakang mengapa Tuhan memberi penekanan terhadap takwa,  karena takwa adalah jaminan bagi manusia untuk mendapatkan keselamatan.  Dan untuk terlindung dari setiap macam fitnah atau cobaan takwa adalah  sarana kekuatan yang paling ampuh. Seorang yang bertakwa terlindung dari  banyak sekali bahaya pertengkaran. Sedangkan yang lain, yang tidak  bertakwa banyak terlibat di dalam pertengkaran dan perselisihan,  sehingga kadang-kadang sampai membawa kepada kebinasaan. Dan disebabkan  berbagai prasangka buruk dan sifat terburu-nafsu dapat menimbulkan  perpecahan dikalangan bangsa, sehingga memberi kesempatan terhadap para  penentang untuk melakukan serangan.
Jadi, takwa adalah dasar pokok agama. Ketika takwa memuncak dikalangan orang-orang
Islam masa awal, maka mereka mampu menyebarkan keselamatan dari Allah  taala ke seluruh dunia. Dan orang-orang yang berjiwa suci pun terus  terus bersama mereka sehingga Islam keluar dari negara Arab berkembang  ke negara-negara Asia, sampai negara-negara Timur Jauh. Selanjutnya  Islam mendapat kemajuan sampai ke benua Afrika dan benderanya terus  berkibar sampai ke negara-negara Eropa.Akan tetapi tatkala takwa semakin  berkurang, keamanan dan kedamaian bertukar dengan sikap mementingkan  diri sendiri (selfishness), kecintaan dan kasih sayang berganti dengan  kekacauan dan kebencian, maka orang-orang muslim menjadi kosong dan  hampa dari berkat-berkat ketakwaan itu, yang Allah taala tanamkan  didalam hati orang-orang islam.
Allah taala – melalui perantaraan  Rasulullah Muhammad saw – telah menurunkan ajaran yang terakhir kepada  Yang Mulia Rasulullah saw untuk mengikis habis kekacauan dan kerusuhan.  Sekarang juga ajaran inilah yang ditampilkan untuk merubah kegelapan  menjadi cahaya terang-benderang. Sekarang juga ajaran inilah yang  diamalkan untuk menyebar luaskan keselamatan dan mencegah keburukan dan  kerusuhan. Meskipun orang-orang Islam zaman sekarang banyak yang telah  terhindar dan hampa dari berkat-berkat ini, yang disebabkan oleh takwa  yang lepas dari dalam hati mereka, dan tindakan mementingkan diri  sendiri serta kebencian, setiap hari kian terus meningkat. Akan tetapi  Allah taala telah berjanji kepada Nabi Muhammad saw pembawa syari’at  terakhir, untuk memenangkan Agama Islam diatas agama-agama lain  diseluruh dunia. Dan bagaimanapun Allah taala tidak akan menarik kembali  janji-Nya ini. Jika terjadi kelemahan didalam usaha itu, maka  penyebabnya hanyalah  karena kosongnya takwa di dalam kalbu orang Islam.  Di dalam Islam tidak terdapat sesuatu kekurangan apapun.
Maka dengan ketakwaan setiap muslimlah  yang akan mampu mengembalikan warisan iman yang sudah menghilang dari  dalam kalbu umat Islam itu. Maka kewajiban setiap muslim untuk menyebar  luaskan amanat keselamatan ke setiap penjuru dunia. Dan pengertian ini  harus disematkan ke dalam hati setiap orang bahwa Islam bukanlah agama  terorisme, atau agama kekerasan, melainkan agama yang mengembangkan  kecintaan dan kasih-sayang. Islam menegakkan ajaran kedamaian dan  keselamatan disetiap lapisan masyarakat. Di tingkat negara dan  bangsa-bangsa di dunia, Islam menegakkan ajaran kedamaian dan  keselamatan yang begitu indah sehingga tidak ada yang mampu  membandingkan dengan ajaran agama lain dan memang tidak akan dapat  dibandingkan dengan agama apapun di dunia. Dan tidak pula agama lain  mampu menegakkan ajaran seperti itu. Dengan mengamalkan ajaran yang  indah seperti inilah kedamaian dan keamanan dunia dapat ditegakkan.
Sejak perang dunia ke II, untuk menegakkan kedamaian dan keamanan  dunia telah dibentuk sebuah perkumpulan dengan nama United Nations  Organization (UNO) atau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) namun kita  lihat bagaimana hasilnya. Didalam perserikatan itu para pakar yang  cerdas-cerdas bekerja sama membuat berbagai macam program dan  rencana-rencana yang besar, mendirikan berbagai macam komite, mendirikan  konsul keamanan (security councel), supaya melalui konsul ini keamanan  dunia dapat ditegakkan dan persengketaan antara negara dapat  diselesaikan, mengadakan survey tentang ekonomi karena hal ini dapat  menjadi sebab timbulnya kerusuhan juga, dan untuk itupun telah didirikan  sebuah konsul tersendiri. Dan juga telah didirikan juga sebuah  pengadilan Internasional,  dan lain sebagainya.Akan tetapi walaupun telah dibentuk  berbagai macam komite, kita menyaksikan apa yang tengah terjadi didalam  dunia sekarang ini, mereka menghadapi kegagalan. Semua kegagalan itu  disebabkan tidak adanya taqwa didalam hati mereka. Beberapa Bangsa  menjadi sombong dan takabbur disebabkan mempunyai kekayaan, kekuatan  ekonomi, kekuatan politik, kekuatan ilmu pengetahuan lebih dari  bangsa-bangsa lain, atau menganggap diri mereka menjadi negara yang  paling aman di dunia sehingga merasa lebih unggul daripada negara lain.  Mereka membagi kedudukan wakil tetap dan kedudukan wakil non tetap  atau sementara, sehingga tidak mungkin akan terjadi keadilan diantara  mereka tanpa ada pandangan mata rohani, tanpa pertolongan Allah taala  dan tanpa adanya ketakwaan. Karena keputusan mayoritas  mempunyai  kekuasaan, maka jika kepada kelompok yang kuat ini diberi kekuasaan  untuk membuat keputusan, keputusan itu tidak dapat menjadi penyebar  keselamatan.
Maka jika dunia ingin memberi keputusan tentang keselamatan, mereka  harus mengikuti ajaran yang telah diberikan oleh Allah taala kepada  Rasulullah saw. Yang didalamnya terdapat takwa sebagai syarat.Di dalam Surah Al Hujurat ayat 13 Allah taala berfirman :
ياَيُّهَاالنَّاسُ اِنَّا خَلَقْنَـكُمْ مِنْ ذَكَرٍوَّاُنْثى وَجَعَلْنـكُمْ شُعُوْبًاوَّقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَاللهِ اَتْقـكُمْ اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
“Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan; dan Kami telah membuat kami berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu dapat saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Mengenal.”
Itulah ajaran Islam tentang  persaudaraan. Dan itulah perintah Allah Allah untuk menegakkan  persaudaraan secara Islam dan untuk menegakkan keselamatan di seluruh  dunia. Setiap orang mu’min yang bertakwa kepada Allah diperintahkan  untuk menerapkan ajaran persaudaraan ini pada dirinya sendiri secara  sempurna dan untuk menyebarkannya keseluruh dunia. Inilah perintah yang  dapat menjalin kecintaan dan kasih-sayang serta persamaan satu dengan  lain. Kalau tidak berapapun banyaknya komite keamanan dibentuk mereka  tidak akan mampu mengatasi keresahan didalam bangsa-bangsa di dunia,  karena negara-negara super power telah menempatkan diri mereka jauh  lebih berkuasa dari negara-negara lain. Maka keselamatan dan kedamaian  dunia dapat terjamin dan keresahan bangsa-bangsa dapat diatasi apabila  sikap kedustaan dan kezaliman sudah dapat dihapuskan dari kalangan  mereka. Keresahan bangsa-bangsa di dunia tidak akan dapat dihapuskan  selama takabbur karena darah keturunan, dan karena darah kebangsaan  belum dikeluarkan dari dalam benak mereka.
Semua Manusia Sama di sisi Tuhan.
Di dalam dunia ini, keamanan dan  kedamaian tidak dapat ditegakkan selama di dalam pikiran setiap jenis  keturunan, setiap jenis bangsa, setiap penduduk negara ataupun para  pemegang pemerintahan belum tertanam kesadaran bahwa mereka semua adalah  berasal dari anak keturunan Adam yang sama dan mereka dilahirkan dari  pasangan jenis laki-laki dan perempuan. Dan kedudukan kita semua sebagai  manusia adalah sama disisi Tuhan. Jika dalam pandangan Tuhan, seseorang  dianggap mulia tiada lain adalah karena ia seorang bertakwa kepada-Nya.  Dan nilai ketakwaan seseorang tidak dapat diketahui oleh siapapun  kecuali oleh Allah taala sendiri. Tidak ada orang yang patut mengatakan  dirinya sebagai orang bertakwa dan dia tidak dapat mengukur atau menilai  ketakwaan dirinya sendiri.
Jadi pesan Alquran kepada dunia adalah  jelas, bahwa  kedudukan kita dan martabat kita lebih baik dan lebih  tinggi dari orang lain, bukan karena keturunan, bukan karena bangsa,  bukan karena warna kulit, bukan karena kekayaan dan tidak pula karena  kelebihan martabat kita ditengah-tengah masyarakat, bukan karena  kekuasaan suatu bangsa menjajah bangsa yang lemah, dari pandangan dunia  mungkin saja dianggap kelebihan, akan tetapi dipandangan Tuhan tidak  mempunyai hakikat apapun. Dan setiap perkara yang tidak diterima disisi  Allah taala, tidak akan berhasil mengusahakan sesuatu maksud yang baik  sekalipun menggunakan fasilitas yang sangat cukup dan baik.
Sesuai ajaran Islam semua keturunan  manusia adalah sebuah keluarga. Dan apabila semuanya tinggal dalam  bentuk satu keluarga, maka tentu akan saling memperhatikan keselamatan  dan kedamaian satu sama lain sebagaimana lazimnya anggota keluarga  tinggal saling cinta-mencintai satu sama lain.
Didalam ayat itu Allah taala hanya  memberi pandangan tentang kabilah atau bangsa, supaya dapat saling  mengenal satu sama lain, misalnya ini bangsa Pakistan, ini bangsa  Inggris, bangsa German, ini bangsa Afrika, sedangkan sebagai manusia  kita semuanya sama. Perasaan orang kaya sama seperti perasaan orang  miskin sebagai manusia. Perasaan yang dimiliki orang-orang Eropa  perasaan itu juga yang dimiliki orang-orang Afrika dalam kedudukannya  sebagai manusia. Perasaan yang dimiliki orang-orang Timur perasaan itu  juga yang dimiliki oleh orang-orang Barat dalam kedudukan mereka sebagai  manusia. Maka setiap orang harus menghargai perasaan yang lain. Jika  saling menghargai perasaan satu sama yang lain pasti akan dapat hidup  bersama-sama dalam kedamaian dan keselamatan.
Maka setiap bangsa yang diberi  keistimewaan oleh Allah taala, biasanya setiap bangsa mempunyai ciri  khas masing-masing, maka ambillah manfaat sebesar-besarnya daripadanya  supaya suasana kecintaan dan kasih-sayang satu sama lain dapat  diciptakan untuk selama-lamanya. Maka hal itulah kriteria untuk  menciptakan keselamatan secara kekal sesuai dengan ajaran Islam. Kalau  tidak, sebagaimana telah saya katakan berapapun banyaknya konsul-konsul  keamanan atau organisasi-organisasi telah didirikan untuk menegakkan  kedamaian dan keselamatan yang kekal tidak akan berhasil. Dan ajaran  Islam ini bukan terbatas hanya sebagai teori saja, namun sejak zaman  Rasulullah saw ajaran itu telah diamalkan, beliau sangat mencintai  rakyat miskin dan kasih-sayang terhadap anak-anak yatim, kasih sayang  terhadap para sahaya, dan membela hak-hak masyarakat lemah tak berdaya,  membebaskan budak-budak belian, menempatkan kedudukan mereka didalam  masyarakat. Bilal r.a. Seorang budak belian berasal dari Afrika telah  dibela haknya untuk dibebaskan dari majikannya, akan tetapi pada waktu  itu tidak ada masalah identitas kebangsaan didalam masyarakat. Karena  Rasulullah saw telah menempatkan kedudukan Bilal r.a. begitu luhur  sehingga Khalifah Umar telah memanggil beliau dengan sebutan Sayyidina  Bilal. Demikianlah caranya memberi standar kedamaian  dan keselamatan  ditengah masyarakat.
Didalam Hujjatul Wida (Khutbah  Haji terakhir) Rasulullah saw secara terbuka telah bersabda: “Kamu semua  adalah anak cucu Adam, oleh karena itu, Bangsa Arab tidak mempunyai  kemuliaan secara istimewa diatas orang-orang Non Arab dan tidak pula  orang-orang Non Arab mempunyai kelebihan diatas orang-orang Arab.  Demikian juga halnya keturunan atau warna kulit bukan kelebihan atau  keistimewaan sesuatu bangsa atau kaum.” Demikianlah masyarakat yang  indah yang telah diciptakan oleh Rasulullah saw. Dan masyarakat seperti  inilah yang harus dibina setiap muslim dalam kehidupan bermasyarakat  baik tingkat mayarakat lokal maupun internasional.
Ajaran Kedamaian Islam
Setelah itu Allah taala telah menurunkan  perintah untuk menciptakan kedamaian dan keselamatan dunia, yang cukup  untuk menutup mulut orang-orang yang menuduh Islam dikembangkan dengan  pedang dan memberi perintah untuk melakukan teror. Sebaliknya Allah  taala memberi perintah kepada kaum muslimin untuk tidak melakukan  tindakan sembarangan dan kekerasan terhadap mereka yang tidak memerangi  kita, berbuatlah baik terhadap mereka dan perlakukanlah mereka secara  adil sesuai dengan hukum Islam, baik mereka itu orang-orang Yahudi  ataupun Nasrani atau penganut agama apapun.
Seperti firman-Nya didalam Al-Qur’an surah Al Mumtahinah ayat 8 sebagai berikut :
لاَيَنْهـكُمُ اللهُ عَنِ الَّذِيْنَ لَمْ يُقَاتِلُوْاكُمْ فِىالدِّيْنِ وَلَمْ يُخْرِجُوْكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْهُمْوَتُقْسِطُوْااِلَيْهِمْ اِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
“ Allah tidak melarang kamu berbuat baik terhadap mereka yang tidak memerangi kamu disebabkan agama-mu dan yang tidak mengusir kamu dari negerimu; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”
Didalam ayat ini terdapat isyarah juga  terhadap perintah, seperti yang terdapat didalam surah lain, jika untuk  mencegah kerusuhan kita harus mengangkat senjata, maka kita dapat  melakukannya. Dalam kapasitas sebagai bangsa atau pemerintah, bisa saja  suatu Negara mengumumkan perang terhadap orang-orang yang berbuat  kerusuhan dan mengangkat senjata untuk memerangi Negara tersebut. Akan  tetapi dengan izin ini bukan pula dimanfaatkan mengambil kesempatan  memerangi mereka yang tidak ikut berperang, tidak melakukan kerusuhan,  yang tidak berusaha untuk menghancurkan, maka untuk keadaan seperti itu  kewajiban suatu Negara adalah berlaku adil dan berbuat kebaikan terhadap  mereka dan berlaku ramah terhadap mereka. Itulah perintah yang Allah  taala telah turunkan kepada kita. Pengumuman perang hanya dilakukan  terhadap mereka yang benar-benar bertujuan untuk membuat kerusuhan dan  melakukan serangan terhadap kita. Allah taala tidak memberi izin untuk  bersahabat dengan mereka dan tidak pula Dia mengizinkan untuk mencintai  mereka. Akan tetapi terhadap mereka yang tinggal dengan aman dan netral,  Allah taala tidak mengizinkan untuk memerangi.
Dalam hal ini harus dijelaskan juga  bahwa sesuai dengan ajaran Islam, mengumumkan perang terhadap musuh atau  membangkitkan reaksi terhadap mereka adalah tugas pemerintah bukan  tugas perorangan atau kelompok-kelompok kecil maupun besar. Jika terjadi  pelanggaran, maka didalam pemerintahan itu sendiri akan timbul sebuah  huru-hara yang membahayakan. Dan dengan sangat disesalkan hal inilah  yang sekarang sedang terjadi di banyak negara orang-orang Islam di  dunia. Kita dapat menyaksikan bahwa mereka membuat kerusuhan didalam  negeri mereka sendiri. Dengan demikian nama baik agama dan orang-orang  muslim sendiri sudah menjadi sangat tercemar.
Ajaran Islam untuk tidak Saling Memaki dan memburuk-burukkan
Ada lagi perintah dari Allah taala yang  sangat penting sekali berkaitan dengan dunia Internasional  khususnya  dengan konsul keamanan Internasional; sebagaimana Allah taala berfirman  didalam Al-Qur’an surah Al An’am ayat 108 sebagai berikut :
وَلاَ تَسُبُّوْا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللهِ فَيَسُبُّوا اللهَ عَدْوًا بَغَيْرِعِلْمٍكَذَالِكَ زَيَّنَّ لِكُلِّ اُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ اِلى رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بَمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
“ Dan janganlah kalian memaki apa yang diseru mereka selain Allah, maka mereka akan memaki Allah karena rasa permusuhan tanpa ilmu. Demikianlah Kami menampakkan indah kepada tiap-tiap ummat amalan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, maka Dia akan memberitahukan kepada mereka apa-apa yang dahulu mereka kerjakan.”
Dalam ayat ini betapa indahnya Allah  taala mengajarkan adab dan sopan santun terhadap penyembah berhala  sekalipun bahwa janganlah kita mencaci maki berhala-berhala orang  musyrik,  karena dengan itu mereka akan ballik mencaci-maki Tuhan kita,  karena memang mereka tidak tahu siapa Tuhan kita ini !
Lihatlah, sekalipun menurut ajaran  Tuhan, berhala itu tidak mengandung arti apa-apa, namun Allah taala  telah mengajarkan akhlak kepada orang-orang muslim agar jangan  mengeluarkan kata-kata buruk terhadap patung-patung persembahan  orang-orang musyrik. Berilah mereka pengertian dengan lemah-lembut agar  mereka faham dan tidak melemparkan caci maki terhadap Tuhan dengan mulut  kasar. Untuk menjaga keamanan, caci-maki mereka jangan ditanggapi,  lebih baik diam.
Demikianlah perintah Islam demi  menegakkan kedamaian dan keselamatan di dalam masyarakat diatas dunia  ini. Jika setiap keburukan dijawab dengan keburukan lagi, berarti  menimpakan keburukan itu pada diri sendiri. Penentang Islam yang  menghina dijawab dengan penghinaan lagi, akhirnya penghinaan itu dapat  mereka lemparkan kepada pemimpin kita. Permisalan yang diberikan kepada  orang-orang muslim itu sangat keras artinya bahwa setiap perkataan  mereka harus mengandung hikmah, bila saja mereka berkata-kata. Namun  jangan menunjukkan sifat pengecut dan jangan ada segi kemunafiqan  didalamnya melainkan harus berpegang dengan sesungguhnya kepada perintah  Allah taala tersebut. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa Allah taala  dengan perumpamaan-Nya yang begitu keras memberi pengertian kepada kaum  muslimin, bahwa dengan memberi jawaban yang salah akan mengakibatkan  Tuhan kita akan menjadi sasaran caci-maki mereka itu. Dan karena ghairat  orang-orang muslim terhadap Tuhan sangat tinggi, maka biasanya akan  tersayat hatinya mendengar caci-maki mereka itu. Maka jika kita memberi  jawaban yang salah sehingga mereka menghina Tuhan, maka kitalah yang  akan bertanggung jawab atas perbuatan mereka itu. Demikian juga jika  kita mengeluarkan kata-kata tidak baik terhadap para pembesar, atau para  pemimpin mereka, maka merekapun akan membalas dengan serangan terhadap  para pemimpin kita.
Berkenaan dengan hal itu terdapat sebuah hadis bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Janganlah kamu memaki bapakmu sendiri! Seorang bertanya, Ya Rasulullah! Siapa yang memaki bapaknya sendiri? Beliau bersabda: Jika kamu memaki bapak seseorang, maka dia akan menjawab dengan memaki bapak kamu. Hal itu sama saja dengan memaki bapak kamu sendiri.!”
Demikianlah ajaran Islam untuk mencegah keburukan dan untuk menyebar luaskan keselamatan dan kedamaian dimuka bumi.
Cara menghadapi Olok-olok kaum Kafir
Fenomena yang sekarang kita hadapi  adalah bagaimana menghadapi mereka yang tidak mau berhenti  memperolok-olokkan dan menghina Islam. Bagaimana usaha yang harus  dilakukan terhadap mereka itu? Tentang ini Allah taala telah memberi  tahu bahwa kita harus berbicara dengan etika kesopanan yng baik terhadap  orang-orang yang bernasib malang itu, kita harus menampilkan perilaku  Islam yang sesungguhnya didepan mereka. Sehingga mereka akan terkesan  bahwa kita orang baik-baik.
Pada akhirnya setelah meninggalkan dunia  ini merekapun akan kembali kepada Tuhan. Apabila mereka akan berjumpa  dengan Allah taala, maka Allah taala sendiri akan membalas apa yang  mereka lakukan didunia ini. Allah taala berfirman didalam Al-Qur’an  surah Al Qaf ayat 24-26 sebagai berikut :
اَلْقِيَا فِى جَهَنَّمَ كُلَّ كّفَّارٍ عَنِيْدٍ-مَّنَّاعٍ لِّلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُّرِيْبٍ-
اَلَّذِيْ جَعَلَ مَعَ اللهِ اِلَـهًا اَخَرَ فَاَلْقِيَـهُ فِىالْعَذَابِ الشَّدِيْدِ
“Kami berfirman kepada keduanya, “Campakkanlah oleh kamu berdua kedalam neraka setiap musuh yang ingkar akan kebenaran-Penghalang kebaikan, pelanggar batas, peragu- Yang menjadikan persembahan lain disisi Allah, maka campakkanlah dia oleh kamu berdua kedalam azab yang sangat keras.
Demikianlah bagaimana Allah taala akan  berlaku terhadap mereka dihari akhirat nanti. Pekerjaan apapun yang  Allah taala sendiri telah mengambil tanggung jawab atasnya, kita tidak  perlu khawatir tentang itu.
Sekarang dunia Islam sedang disibukkan  dalam upaya sentimen terhadap Agama Islam, misalnya Salman Rushdi,  pelecehan Nabi Muhammad saw dengan memuat kartun-kartun yang  mencemoohkan, atau Geert Wilders dengan film Fitna nya. Orang-orang  seperti dia ini setidak-tidaknya mesti ada yang mereka sembah. Apakah  berupa organisasi dunia ataupun berupa manusia yang dianggap sangat  besar olehnya atau suatu pemerintahan dunia yang dianggap sebagai  sembahannya. Untuk orang semacam inipun Allah taala sudah menyediakan  urusannya.
Dengan melakukan tindakan kerusuhan atau  menganggap bunuh diri melawan mereka diperbolehkan atau reaksi dari  pihak kita harus begini dan begitu, dengan mengumbar slogan-slogan, maka  hal demikian sesungguhnya justru telah mencoreng nama baik Agama Islam  sendiri. Dengan menampilkan perlakuan demikian tidak akan membawa hasil  apapun untuk agama selain nama buruk. Atau dengan dilakukannya  tindakan-tindakan kerusuhan atau protes-protes tidak membawa  kemaslahatan apapun melainkan hanya kerugian.
Mereka yang telah melakukan penghinaan  terhadap Islam atau terhadap Rasulullah saw, sebenarnya mereka  telah  melakukan penghinaan terhadap para Malaikat dan terhadap Allah taala.  Untuk Rushdi yang telah membuat tulisan sangat menyerang dan menghina  itu beberapa tahun sebelum ini, sekarang sebuah pemerintah apapun  alasannya, tanpa menghiraukan perasaan orang-orang muslim diseluruh  dunia telah memberikan piagam atau penghargaan sebagai hadiah kepada  orang seperti itu, maka urusannya dia akan berhadapan dengan Tuhan dan  Tuhan akan bertindak sendiri terhadapnya.
Hal itu terjadi bukan berarti kebaikan  telah lenyap di Eropa, atau di Eropa sudah tidak ada lagi orang-orang  baik. Masih banyak orang-orang yang baik hati, di Inggris sendiri banyak  orang-orang baik, sehingga para anggota parlemen Inggris sangat  keberatan terhadap kejadian ini. Mereka mengatakan dengan memberikan  piagam penghargaan itu tidak ada faedahnya sama sekali, bahkan akan  memicu suasana pergolakan yang akan menghancurkan kedamaian dan  keselamatan dunia.
Beberapa tahun yang lalu sekitar 10  tahun yang lalu, ketika ia menulis sebuah buku penghinaan itu, dia tidak  berdiri sendiri, banyak orang berdiri dibelakangnya sebagai master-mind  nya untuk melakukan penghinaan terhadap Islam. Banyak orang yang telah  menyelidiki dan hasilnya membuktikan bahwa dia dipicu oleh sekelompok  orang untuk mengadakan persekongkolan yang sangat besar dan berbahaya  untuk menghasut dan membakar kemarahan ummat Islam seluruh dunia. Mereka  ingin mengambil faedah yang jahat dibalik reaksi kemarahan ummat Islam  seluruh dunia.
Sekarang jika timbul reaksi dari  beberapa kelompok Islam kemudian berhenti lagi, tidak ada faedahnya  sedikitpun. Dengan membakar bendera-bendera, mengadakan protes  dimana-mana, hal itu tidak dapat melemahkan persekongkolan mereka yang  begitu luas dan besar serta tersusun rapi. Dengan melakukan tindakan  yang demikian ingin mencapai maksud yang semu, bagaimana akan berhasil,  bahkan langkah tersebut justru seakan memberi dukungan terhadap tuduhan  musuh-musuh Islam bahwa Islam adalah sebuah agama kekerasan.
Reaksi sebenarnya yang harus dilakukan  oleh ummat Islam adalah kita harus menerapkan ajaran Islam yang sejati  diatas diri kita sendiri lebih dari waktu sebelumnya. Supaya mulut dunia  berhenti dengan sendirinya dari tuduhan-tuduhan palsu mereka. Dan  banyak-banyaklah mengirim sholawat kepada Yang Mulia Rasulullah saw,  supaya umat beliau semakin meningkat maju. Tampilkanlah tauladan suci  beliau kepada dunia.
Dasar Keselamatan Dunia
Hukum Allah taala didalam Al-Qur’an  mengatakan bahwa dasar keselamatan dunia adalah keadilan. Bagaimanakah  standar keadilan itu? Tentang ini Allah taala berfirman didalam surah Al  Maidah ayat 8 sebagai berikut :
يَاَيُّهَاالَّذِيْنَ امَنُوْاكُوْنُوْاقَوَّامِيْنَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلاَيَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاَنُ قَوْمٍعَلَى اَلاَّ تَعْدِلُوْا اِعْدِلُوْاهُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوْا اللهَ اِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Hendaklah kamu berdiri teguh karena Allah, menjadi saksi dengan adil; dan janganlah kebencian sesuatu kaum mendorong kamu bertindak tidak adil. Berlakulah adil; itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.
Permusuhan Kaum yang memusuhi kita,  jangan menghentikan kita dari bersikap adil terhadap mereka. Tetaplah  berdiri diatas keadilan karena disitulah letaknya Taqwa. Kita semua  menyadari betapa susahnya berlaku adil terhadap bangsa-bangsa yang  membenci tanpa hak, menyakiti, menumpahkan darah dan mengusir dan  membunuh anak-anak dan perempuan-perempuan, seperti yang dilakukan oleh  orang-orang kafir Mekkah terhadap orang-orang muslim. Akan tetapi  Al-Qur’an tidak menyia-nyiakan hak mereka sekalipun hendak membunuh,  bahkan mewasiatkan untuk berlaku adil dan jujur terhadap mereka. berlaku  baik terhadap musuh mudah sekali, namun menjaga hak-hak musuh dan  bersikap adil terhadap mereka adalah pekerjaan yang sangat susah dan hal  itu merupakan pekerjaan orang-orang pemberani. Berbicara sambil santai  dan dengan sopan terhadap musuh adalah pekerjaan mudah saja. Akan tetapi  bersikap adil terhadap mereka dan melupakan permusuhan mereka adalah  pekerjaan yang sungguh besar dan susah. Pekerjaan yang memerlukan hati  yang betul-betul kuat dan tegar.
Di dalam ayat ini Allah taala tidak  membahas masalah kecintaan akan tetapi standar kecintaanlah yang  dibahas. Maka orang yang berlaku adil terhadap musuh yang sekalipun  hendak membunuhnya dan ia tidak memberi maaf terhadapnya ia tidak dapat  mencintainya dengan sesungguhnya. Dan memang Allah taala tidak  memerintahkan agar mencintainya, namun standar kecintaan kita harus  ditunjukkan walaupun musuh itu sudah melampaui batas kejahatannya  seperti perlakuan orang-orang musyrik Mekah terhadap orang mu’min dan  terhadap Rasulullah saw, mereka menyiksa, menganiaya dan membunuh  orang-orang mukmin. Namun demikian firman-Nya, terhadap orang-orang  demikianpun kita harus berlaku adil. Dengan cara demikian kecintaan  dapat tumbuh berkembang. Itulah kecintaan sejati yang akan mampu  mengembangkan amanat kedamaian dan keselamatan yang sesungguhnya  keseluruh dunia.
Demikianlah standar ajaran Islam yang  sejati. Apabila kecintaan sejati dan tuntutan keadilan dapat dipenuhi  dengan sebaik-baiknya maka keselamatan Islam sejatipun dapat  dikembangkan. Tauladan yang sangat indah Rasulullah saw-lah  disaat  terjadi fatah Mekkah yang telah menarik pembesar-pembesar kuffar Mekah  masuk kedalam pangkuan Islam. Tauladan suci beliau itu telah menjadi  sumber keselamatan bagi musuh-musuh beliau.
Pengumuman yang beliau kumandangkan :
لاَ تَثْرِيْبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ
Tiada celaan lagi atas kamu pada hari ini !!
keselamatan sejati semakin harum semerbak memenuhi lorong-lorong kota Mekah dan keharumannya berlanjut semerbak kemana-mana.
Itulah sarana yang diperlukan untuk  menegakkan kedamaian dan keselamatan dunia. Kalau tidak, berapapun  banyaknya negara-negara besar dunia yang mencintai keadilan, namun  mereka hanya menjadi alat persekongkolan belaka dan mereka hanya menjadi  kaki-tangan negara-negara kuat yang menguasai ekonomi dunia. Sekalipun  secara teori mereka menyerukan dan menggembor-gemborkan untuk  menciptakan keamanan dan kedamaian dunia, akan tetapi praktek  sebenarnya, mereka telah menciptakan berbagai macam kerusuhan dan  keresahan baik didaratan maupun dilautan.

 
Tulisannya sangat bermanfaat sekali
BalasHapusTulisannya dapat menjadi tambahan untuk materi khutbah jum'at tentang taqwa. Semoga tulisannya menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.
BalasHapus