STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Jumat, 18 November 2011

Mendesain Tempat Belajar Impian

A.   Pengertian Pembawaan dan Lingkungan
1.         Pengertian Pembawaan
Agar lebih jelas lagi pengertian kita tentang keturunan dan bagaimana hubungannya atau adakah perbedaannya antara turunan dengan pembawaan, inilah uraiannya, dapat kita katakan bahwa yang dimaksud dengan pembawaan ialah semua kesanggupan-kesanggupan yang dapat diwujudkan.
Pembawaan atau bakat terkandung dalam sel-benih (kiem-cel), yaitu keseluruhan kemungkinan-kemungkinan yang ditentukan oleh keturunan, inilah yang dalam arti terbatas kita namakan pembawaan (aanleg).
Di muka telah dikatakan bahwa pembawaan ialah seluruh kemungkinan yang terkandung dalam sel-benih yang akan berkembang mencapai perwujudannya.
Pembawaan (yang dibawa anak sejak lahir) adalah potensi-potensi yang aktif dan pasif, yang akan terus berkembang hingga mencapai perwujudannya.

2.         Pengertian Dan Fungsi Lingkungan Pendidikan
Dalam ilmu psikologi, lingkungan disebut dengan environment (Milieu).  Jadi bukan surrounding yang berarti keadaan sekeliling saja. Karena kata environment mencakup semua faktor di luar diri manusia yang mempunyai arti bagi dirinya, dalam arti memungkinkan untuk memberikan reaksi pada diri manusia tersebut. Jadi antara kita (manusia) dan lingkungan terjadi interaksi yang terus menerus.
Lingkungan (environment) ialah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life process  kita kecuali gen-gen.
Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang dimaksud lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes.
Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap kedewasaan anak didik, namun merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak. Pada dasarnya lingkungan mencakup lingkungan fisik, lingkungan budaya, dan lingkungan sosial.
Lingkungan sekitar yang dengan sengaja digunakan sebagai alat dalam proses pendidikan (pakaian, keadaan rumah, alat permainan, buku-buku, alat peraga, dll) dinamakan lingkungan pendidikan.
Secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya, utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

B.   Macam-macam Pembawaan dan Lingkungan
1.         Pembawaan
Beberapa macam pembawaan adalah sebagai berikut:
a.         Pembawaan Jenis
Tiap-tiap manusia biasa diwaktu lainnya telah memiliki pembawaan jenis, yaitu jenis manusia. Bentuk badannya, anggota-anggota tubuhnya, intelijensinya, ingatannya dan sebagainya semua itu menunjukkan ciri-ciri yang khas, dan berbeda dengan jenis-jenis makhluk lain.
b.         Pembawaan Ras
Dalam jenis manusia pada umumnya masih terdapat lagi bermacam-macam perbedaan yang juga termasuk pembawaan keturunan, yaitu pembawaan keturunan mengenai ras.
c.         Pembawaan Jenis Kelamin
Setiap manusia yang normal sejak lahir telah membawa pembawaan jenis kelamin masing-masing.
d.        Pembawaan Perseorangan
Tiap orang (individu) memiliki pembawaan yang bersifat individual (pembawaan perseorangan) yang tipikal, banyak ditentukan oleh pembawaan ras, pembawaan jenis dan pembawaan kelamin.
 Konstitusi tubuh : termasuk didalamnya : motorik, seperti sikap badan, sikap berjalan, air muka, gerakan bicara, cara bekerja alat-alat indra : ada orang yang lebih menyukai beberapa jenis perangsang tertentu yang mirip dengan kesukaan yang dimiliki oleh ayah atau ibunya, Sifat-sifat ingatan dan kesanggupan belajar. Tipe-tipe perhatian, intelijensi kosien (IQ) serta tipe-tipe intelijensi. Cara-cara berlangsungnya emosi-emosi yang khas.Tempo dan ritme perkembangan.
2.         Lingkungan (Environment)
Macam-macam lingkungan dan bagaimana individu berinteraksi dengan lingkungannya.
Lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
a.         Lingkungan fisik (physical environment)
Yaitu lingkungan / segala sesuatu di sekitar kita yang berupa benda mati, misalnya: rumah, kendaraan, udara, air dan sebagainya.
b.         Lingkungan biologis
Yaitu lingkungan yang berupa makhluk hidup, lingkungan ini dibedakan menjadi 2, yaitu lingkungan tumbuh-tumbuhan dan lingkungan hewan.
c.         Lingkungan abstrak
Semua hal yang abstrak juga bisa dimasukkan dalam lingkungan, jika hal tersebut telah menyatu dengan manusia. Termasuk semua hal yang abstrak, misalnya: pengetahuan, kesenian, kebudayaan, nilai kehidupan seperti aturan-aturan pergaulan, tata krama, sopan santun dan sebagainya
Dan menurut Sertain lingkungan itu dapat dibagi menjadi 3 bagian sebagai berikut :
a)         Lingkungan alam/luar (eksternal or physical environment)
Ialah segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti; rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, hewan, dan sebagaisnya.
b)      Lingkungan dalam (internal environment),
Ialah segala sesuatu yang termasuk lingkungan luar/alam
c)      Lingkungan sosial/masyarakat (social environment)
Ialah semua orang/manusia lain yang mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan sosial itu ada yang kita terima secara langsung dan ada yang tidak langsung. Pengaruh secara langsung, seperti dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain, dengan keluarga kita, teman-teman kita, kawan sekolah, sepekerjaan, dan sebagainya.
Yang tidak langsung, melalui radio dan televisi, dengan membaca buku-buku, majalah-majalah, surat-surat kabar, dan sebagainya, dan dengan berbagai cara yang lain.
Pada dasarnya jiwa manusia terdiri dari dua aspek, yaitu aspek kemampuan yang meliputi inteligensi dan bakat, sedangkan aspek kepribadian meliputi watak, sikap, sifat dan minat.
Faktor lingkungan yang paling berperan dalam pembentukan pribadi manusia adalah rumah, sekolah dan teman sebaya.

C. Faktor-faktor dalam pembawaan dan lingkungan
1.   Faktor Endogen
Faktor endogen ialah faktor atau sifat yang dibawa oleh individu sejak dalam kandungan hingga saat dilahirkan. Jadi faktor endogen merupakan faktor keturunan atau faktor bawaan.  Sebagai faktor keturunan yang merupakan penlaran dari gen yang diturunkan, maka tidaklah mengherankan kalau faktor endogen yang dibawa oleh individu itu mempunyai sifat-sifat seperti orang tuanya. Ini berarti bahwa keadaan atau sifat-sifat dari anak itu tidak meninggalkan sifat-sifat dari orang tuanya.
Kita mengenal bahwa faktor-faktor endogen yang nampak pada saat individu itu dilahirkan, adalah adanya sifat-sifat tertentu yang berhubungan dengan faktor kejasmanian, misalnya warna kulit, warna dan jenis rambut, rupa wajah, golongan darah, dan sebagainya. Faktor pembawaan yang berhubungan dengan keadaan jasmani pada umumnya tidak dapat diubah begitu saja, dan merupakan faktor dasar dalam ciri fisik individu.
Disamping itu individu juga mempunyai sifat-sifat pembawaan psikologik yang erat hubungannya dengan keadaan jasmani yaitu temperamen. Temperamen merupakan sifat-sifat pembawaan yang erat hubungannya dengan struktur kejasmanian seseorang, yang berhubungan dengan fungsi-fungsi fisiologik seperti darah, kelenjar-kelenjar, cairan-cairan lain, yang terdapat dalam diri manusia. Temperamen berbeda dengan karakter atau watak. Karakter atau watak merupakan keseluruhan dari sifat seseorang yang nampak dalam perbuatannya sehari-hari, sebagai hasil bawaan maupun lingkungan. Temperamen pada umumnya bersifat konstan, sedangkan watak atau karakter lebih bersifat tidak konstan, dapat berubah-ubah sesuai dengan pengaruh lingkungan.
Selain itu individu masih mempunyai sifat-sifat pembawaan yang berupa bakat (aptitude). Bakat bukanlah sesuatu yang telah jadi dan terbentuk pada pada waktu individu dilahirkan, tetapi baru merupakan potensi-potensi saja. Supaya potensi tersebut teraktualisasikan dibutuhkan kesempatan untuk mengaktualisasikan bakat-bakat tersebut. Disinilah dukungan lingkungan  yang baik diperlukan dalam perkembangan individu.
2.  Faktor Eksogen
Faktor eksogen ialah faktor yang datang dari luar diri individu, merupakan pengalaman-pengalaman, kejadian alam sekitar, pendidikan, dan sebagainya. Umumnya pengaruh lingkungan bersifat pasif dalam arti bahwa lingkungan tidak memberikan pengaruhnya secara paksa kepada individu. Lingkungan hanya menyediakan kemungkinan-kemungkinan atau kesempatan-kesempatan kepada individu. Apakah individu mengambil manfaat dari kesempatan yang diberikan oleh lingkungan tersebut atau tidak tergantung kepada individu yang bersangkutan. Lain halnya dengan pendidikan yang bersifat aktif, penuh tanggung jawab, dan secara sistematik.

D. Aplikasi Sehari-hari
Dalam Hal ini Saya akan memasukkan pengertian lingkungan pendidikan tersebut dalam hal kondisi atau situasi tempat belajar seseorang anak dalam mendesain tempat belajarnya agar didalam melaksanakan pendidikan didalam kamarnya mendukung dan menjadi tenang bagi anak tersebut.[1]
Kamar bagi sebagian besar anak muda jaman sekarang merupakan tempat yang wajib di miliki, baik itu di kost, kontrakan ataupun di rumah sendiri, banyak cara yang mereka upayakan demi menciptakan kenyamanyan dan keindahan kamar pribadi mereka, karena kenyamannan kamar pun mempengaruhi kelancaran aktifitas yang dilakukah didalam kamar, baik itu belajar, istirahat, atau kegiatan lain yang biasa di lakukan didalam kamar. kadang kala menjadi polemik bagi anak muda jaman sekarang adalah mereka tidak dapat menyusun kamar mereka dengan efektif, sehingga banyak barang yang sesungguhnya tidak perlu justru berada didalam kamar, dan alhasil kamar pun menjadi sumpek dan tidak nyaman serta tidak membuat betah penguhinya. Jika ruang yang tersedia tidak begitu luas, maka perlu upaya untuk menyiasati ruang terbatas tersebut dengan menggunakan furnitur yang hemat ruang.[2]
Dalam Hal ini Saya akan memasukkan pengertian lingkungan pendidikan tersebut dalam hal kondisi atau situasi tempat belajar seseorang anak dalam mendesain tempat belajarnya agar didalam melaksanakan pendidikan didalam kamarnya mendukung dan menjadi tenang bagi anak tersebut.[3]
Kamar bagi sebagian besar anak muda jaman sekarang merupakan tempat yang wajib di miliki, baik itu di kost, kontrakan ataupun di rumah sendiri, banyak cara yang mereka upayakan demi menciptakan kenyamanyan dan keindahan kamar pribadi mereka, karena kenyamannan kamar pun mempengaruhi kelancaran aktifitas yang dilakukah didalam kamar, baik itu belajar, istirahat, atau kegiatan lain yang biasa di lakukan didalam kamar. kadang kala menjadi polemik bagi anak muda jaman sekarang adalah mereka tidak dapat menyusun kamar mereka dengan efektif, sehingga banyak barang yang sesungguhnya tidak perlu justru berada didalam kamar, dan alhasil kamar pun menjadi sumpek dan tidak nyaman serta tidak membuat betah penguhinya. Jika ruang yang tersedia tidak begitu luas, maka perlu upaya untuk menyiasati ruang terbatas tersebut dengan menggunakan furnitur yang hemat ruanDesain: Kamar ABG Ajang Kreativitas Remaja USIA remaja merupakan masa peralihan dengan berbagai gejolak dan romansanya. Kamar biasanya menjadi ajang kreativitas mereka. Lantas, bagaimana mendesainnya? Masa peralihan membuat remaja biasanya senang bereksplorasi dalam segala hal. Salah satunya tempat tidur mereka. Di area inilah ekspresi dan emosi jiwa mereka biasanya tertuang. Desainnya lebih ke aktivitas yang berubah. Anak remaja sudah memiliki keinginan mendesain sendiri kamar tidur mereka, Keinginan remaja itu mesti didengarkan orang tua. Dalam proses renovasi atau membangun rumah baru, kerap orang tua bersikap egois. Padahal, saat remaja, anak sedang mencari jati diri.  Jika orang tua mau mendengar, kamar bisa menjadi tempat dia berekspresi dan betah di kamarnya. Ada beberapa bentuk kamar anak sesuai dengan fungsinya. Sebuah kamar utuh ataukah bergabung dengan fungsi ruang lain seperti ruang belajar. Beberapa orang tua keukeuh untuk membedakan ruang kamar dengan belajar. Alasannya, atmosfer kamar tidak cocok untuk aktivitas belajar. "Kalau memang digabung, ada zoning, zona untuk istirahat, belajar, dan bermain. Dalam satu area, diberi penanda khusus di mana remaja bisa belajar, istirahat atau bercengkerama bersama teman- temannya. Bisa dengan partisi, penggunaan karpet berbeda atau split level antararea. Area belajar pada kamar pun dibuat sesederhana mungkin.  Bicara sendiri, bicara privasi. Anak remaja sudah mulai menyadari adanya privasi. Meski mungkin kamar anak remaja berada di sebelah kamar orangtua, sebaiknya connecting door dihilangkan. Pintu kamar adalah area "keramat" bagi mereka. Jangan mencoba masuk jika belum mendapat izin si empunya kamar. Biarkan anak memiliki privasinya dan ruang lebih untuk menikmati hidupnya. Soal posisi kamar juga perlu direncanakan. Selain di sisi kamar orang tua, banyak juga yang mengalokasikan area tingkat menjadi kamar anak-anak. Area tingkat pun menjadi otoritas mereka dalam menjamu teman yang datang. Untuk desain interior dan pemilihan furnitur, umumnya remaja menyukai kesederhanaan dan pernak-pernik cantik. Warna tembok atau wallpaper bisa memilih warna natural, dengan pemilihan aksen pernak-pernik lebih berwarna. Seperti memilih lampu meja cantik berwarna ungu atau pink. Bantal-bantal lucu berbentuk hati atau karakter kartun favorit. Seiring meningkatnya kebutuhan remaja, sebaiknya furnitur di kamar pun agak besar. Seperti lemari pakaian, lemari TV dan audiovisualnya, juga tempat tidur. Anak remaja boleh saja tidur sendiri, tapi teman-temannya, khususnya remaja putri, kerap berbincang di tempat tidur mereka. Namun, jika tidak memungkinkan, gunakan karpet agar mereka bisa bersantai di sana. Kamar yang nyaman dapat memengaruhi kreativitas anak remaja. Berikan ruang privasi untuk mengolah bakat dan pribadinya.
Dalam hal contoh ini saya mengambil diri Saya sendiri. Dalam mendesain tempat belajar yang tenang didalam kamar.Saya menginginkan kamar sebagaimana seperti contoh dibawah ini:

Karena Saya sangat menyukai warna biru jadi semua kamar Saya didesain dengan warna biru, karena bagi saya dengan melihat warna biru tersebut bisa membuat hati tenang dan pikiranpun menjadi bersih sehingga dapat dengan mudah menyerap pelajaran-pelajaran dengan baik.




     [1]http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/16/bab-v-pengertian-fungsi-dan-jenis-lingkungan-pendidikan/
     [2] /jundab.wordpress.com/2010/03/10/kamar-minimalis-buat-anak-muda/
     [3]http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/16/bab-v-pengertian-fungsi-dan-jenis-lingkungan-pendidikan/
     [4] /jundab.wordpress.com/2010/03/10/kamar-minimalis-buat-anak-muda/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar