STIT AT-TAQWA CIPARAY BANDUNG

Jumat, 18 November 2011

Pengertian Sosiologi Pendidikan

Secara Etimologi
 Istilah sosiologi pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat, moralis, dan sekaligus sosiolog berkebangsaan Prancis, Auguste Comte ( Auguste Marie Francois Xavier Comte), melalui Course de Philosophie Positive.
Sosiologi berasal dari kata Latin Socius yang artinya teman atau sesama dan logos dari kata Yunani yang artinya cerita. Jadi pada awalnya, sosiologi berarti bercerita tentang teman atau kawan (masyarakat)

BEBERAPA PENGERTIAN

Menurut Beberapa Tokoh
  1. Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi
  “ Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Yang dimaksud dengan struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah soaial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial. Sedangkan proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Salah satu proses sosial yang bersifat tersendiri adalah dalam hal terjadinya perubahan-perubahan di dalam struktur sosial”

2. Roucek and Warren, dalam bukunya “Sociology an Introduction”
“ Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok”


Objek Sosiologi
  1. Secara material, objek studi sosiologi adalah manusia, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari kelompok sosial.
  2. Secara formal, sosiologi memandang manusia sebagai perwujudan hubungan sosial antarmanusia serta proses yang timbul dari hubungan sosial dalam masyarakat sehingga membentuk struktur sosial

     Emile Durkeim menyatakan bahwa dibalik manusia sebagai individu dan kelompok, ada fakta sosial berupa cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
     Max Weber menyatakan bahwa di balik individu dan kelompok terdapat tindakan sosial, yaitu suatu tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan prilaku orang lain.
Menurut kedua tokoh tersebut, objek formal sosiologi adalah fakta sosial atau tindakan sosial.

TOKOH SOSIOLOGI

  1. AUGUSTE  COMTE
  2. KARL MARX
  3. EMILE DURKHEIM
  4. MAX WEBER
  5. SELO SUMARDJAN
  6. PITIRIM A SOROKIN
  7. DLL.

  1. Definisi pendidikan
 Menurut pengertian Yunani, pendidikan adalah pedagogik, yaitu ilmu menuntun anak.Orang Romawi melihat pendidikan sebagai educare, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia.
Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung yang setara dengan educare, yakni membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan/potensi anak.Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan), mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik, yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, dan cara mendidik.

Ki Hajar Dewantara
“ pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyakatnya.
  1. Ary Gunawan mendefinisikan sosiologi pendidikan sebagai ilmu yang berusaha mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
  2. Robbins dan Brown mendefinisikan sebagai ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasikan pengalaman.
  3. Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya
Latar belakang perkembangannya

SP muncul sebagai upaya untuk mengatasi perubahan sosial yang demikian cepat.Perubahan ini tidak diimbangi oleh kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sering kali terjadi disintegratif dan ketertinggalan budaya (cultural lag).Masyarakat pada dasarnya merupakan suatu sistem relasi (hubungan).

Setiap kali masyarakat mengalami perubahan, maka terjadi pergeseran dalam setiap relasi yang ada, dan jika tidak mampu menyesuaikan maka akan terjadi krisis relasi. Akibatnya menimbulkan masalah sosial.Masalah sosial ini mencakup pula bidang pendidikan.Pada awal kemunculannya, nama SP dipakai dengan istilah “educational sociology”, lalu berubah menjadi  “sociology of education”. Penekanan “sosiologi” mengingat banyak tokoh yang berlatar belakang sosiologi ketika mereka masuk ke dalam dunia pendidikan.

Setiap kali masyarakat mengalami perubahan, maka terjadi pergeseran dalam setiap relasi yang ada, dan jika tidak mampu menyesuaikan maka akan terjadi krisis relasi. Akibatnya menimbulkan masalah sosial.Masalah sosial ini mencakup pula bidang pendidikan.Pada awal kemunculannya, nama SP dipakai dengan istilah “educational sociology”, lalu berubah menjadi  “sociology of education”.Penekanan “sosiologi” mengingat banyak tokoh yang berlatar belakang sosiologi ketika mereka masuk ke dalam dunia pendidikan.

Pelopor dan Tokoh Sosiologi Pendidikan
  1. Lester F Ward merupakan seorang tokoh yang dianggap pencetus munculnya sosiologi pendidikan, namun demikian secara formal, masyarakat lebih mengakui John Dewey sebagai pelopor sosiologi pendidikan.
  2. Ketertarikan Dewey didasarkan pada pengamatannya terhadap struktur masyarakat yang berubah, yang tidak diikuti oleh persiapan terhadap pendidikan manusia untuk bisa menyadari masyarakat baru.Sumbangan nyata Dewey bagi SP adalah dengan mendirikan sekolah percobaan di Chicago. Dan sumbangan pemikirannya melalui cara pandangnya yang melihat sekolah sebagai miniatur masyarakat.dia memandang penting dan berupaya menghadirkan rumah serta lingkungan sekitar di dalam proses pendidikan. Dia memandang sekolah sebagai miniatur masyarakat.Sekolah merupakan cerminan masyarakat sekitarnya, dan sekolah juga bisa menjadi sumber ide dalam upaya perbaikan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar