Pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan.
Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne
bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang
selanjutnya diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil
belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara
kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi
internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk
mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu.
Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang
mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Gagne membagi proses
belajar berlangsung dalam empat fase utama, yaitu:
1. Fase pengenalan (apprehending phase)
Pada fase ini siswa memperhatikan stimulus tertentu kemudian menangkap
artinya dan memahami stimulus tersebut untuk kemudian ditafsirkan
sendiri dengan berbagai cara. ini berarti bahwa belajar adalah suatu
proses yang unik pada tiap siswa, dan sebagai akibatnya setiap siswa
bertanggung jawab terhadap belajarnya karena cara yang unik yang dia
terima pada situasi belajar.
2. Fase perolehan (acqusition phase)
Pada fase ini siswa memperoleh pengetahuan baru dengan menghubungkan
informasi yang diterima dengan pengetahuan sebelumya. Dengan kata lain
pada fase ini siswa membentuk asosiasi-asosiasi antara informasi baru
dan informasi lama.
3. Fase penyimpanan (storage phase)
Fase storage atau retensi adalah fase penyimpanan informasi, ada
informasi yang disimpan dalam jangka pendek ada yang dalam jangka
panjang, melalui pengulangan informasi dalam memori jangka pendek dapat
dipindahkan ke memori jangka panjang.
4. Fase pemanggilan (retrieval phase)
Fase retrieval atau recall adalah fase mengingat kembali
atau memanggil kembali informasi yang ada dalam memori. Kadang-kadang
dapat saja informasi itu hilang dalam memori atau kehilangan hubungan
dengan memori jangka panjang. Untuk lebih daya ingat maka perlu
informasi yang baru dan yang lama disusun secara terorganisasi, diatur
dengan baik atas pengelompokan-pengelompokan menjadi katagori, konsep
sehingga lebih mudah dipanggil.
Keempat fase belajar manusia ini telah disatukan menyerupai model sistem
komputer. Komputer menangkap rangsangan listrik dari pengguna komputer,
memperoleh stimulus dalam central processing unit, menyimpan informasi
dalam stimulus pada salah satu bagian memori, dan mendapatkan kembali
informasi pada penyimpanannya. Jika siswa mempelajari prosedur
menentukan nilai pendekatan akar kuadrat dari bilangan yang bukan
kuadrat sempurna, mereka harus memahami metode, memperoleh metode,
menyimpan di dalam memori, dan memanggil kembali ketika dibutuhkan.
Untuk membantu siswa melangkah maju melalui empat tahap dalam
mempelajari algoritma akar kuadrat, guru menimbulkan pemahaman dengan
mengerjakan suatu contoh pada papan tulis, memudahkan akusisi setelah
setiap siswa mengerjakan contoh dengan mengikutinya, langkah demi
langkah, daftar petunjuk, membantu penyimpanan dengan memberikan
soal-soal untuk pekerjaan rumah, dan memunculkan pemanggilan kembali
dengan memberikan kuis pada hari berikutnya.
Sumber:
Safitri, Diajeng. 2010. Komparasi Konsep Gagne (online). http://blog.uin-malang.ac.id/vieviet12/2010/12/12/komparasi-konsep-gagne/. Diakses tanggal 29 Juli 2012.
Safitri, Diajeng. 2010. Komparasi Konsep Gagne (online). http://blog.uin-malang.ac.id/vieviet12/2010/12/12/komparasi-konsep-gagne/. Diakses tanggal 29 Juli 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar