Proses pembelajaran selain diawali dengan perencanaan yang bijak, serta didukung dengan komunikasi yang baik, juga harus didukung dengan pengembangan strategi yang mampu membelajarkan siswa. Pengelolaan pembelajaran merupakan suatu proses penyelenggaraan interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pengajaran adalah operasionalisasi dari kurikulum atau GBPP. Pengajaran disekolah terjadi apabila terjadi interaksi antara siswa dengan lingkungan belajar yang diatur guru untuk mencapai tujuan ajaran. Komponen lain di samping tujuan adalah menetapkan bahan ajaran dan kegiatan belajar–mengajar. Bahan pelajaran dirumuskan setelah tujuan ditetapkan. Bahan pelajaran harus disusun sedemikian rupa agar dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Sedangkan kegiatan belajar mengajar ditetapkan berdasarkan tujuan dan bahan pelajaran.
Dalam makalah ini akan membahas mengenai pengertian bahan ajar, jenis-jenis bahan ajar, serta kriteria dan sumber bahan ajar.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Apa Pengertian Bahan Ajar ?
B. Apa Saja Jenis-jenis Bahan Ajar ?
C. Apa Kriteria dan Sumber Bahan Ajar ?
A. Apa Pengertian Bahan Ajar ?
B. Apa Saja Jenis-jenis Bahan Ajar ?
C. Apa Kriteria dan Sumber Bahan Ajar ?
III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru atau instruktor untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Bahan ajar adalah isi yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Melalui bahan ajar ini siswa diantarkan kepada tujuan pengajaran. Dengan perkataan lain tujuan yang akan dicapai siswa diwarnai dan dibentuk oleh bahan ajar. Bahan ajar pada hakikatnya adalah isi dari mata pelajaran atau bidang studi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakannya.
Bahan atau materi pelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dan dalam rangka penyampaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Bahan ajar merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, bahkan dalam pengajaran yang berpusat pada materi pelajaran.
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik.
A. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru atau instruktor untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Bahan ajar adalah isi yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar. Melalui bahan ajar ini siswa diantarkan kepada tujuan pengajaran. Dengan perkataan lain tujuan yang akan dicapai siswa diwarnai dan dibentuk oleh bahan ajar. Bahan ajar pada hakikatnya adalah isi dari mata pelajaran atau bidang studi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakannya.
Bahan atau materi pelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dan dalam rangka penyampaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Bahan ajar merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran, bahkan dalam pengajaran yang berpusat pada materi pelajaran.
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik.
B. Jenis-jenis Bahan Ajar
Jenis bahan ajar dikelompokkan dalam 4 bagian, antara lain :
1. Bahan ajar cetak
Bahan ajar cetak ditampilkan dalam berbagai bentuk, antara lain :
a. Handout
Adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan atau kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b. Buku
Adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya.
c. Modul
Adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbigan guru sehingga modul berisi paling tidak tentang segala komponen dasar bahan ajar yang telah disebutkan sebelumnya.
d. Lembar Kegiatan Siswa
Adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
e. Brosur
Adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selembaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap.
f. Leaflet
Adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dijahit. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
g. Wallchart
Adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus atau proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Agar wallchart terlihat lebih menarik bagi siswa atau guru maka didesain dengan menggunakan tata warna dan pengaturan proporsi yang baik. Wallchart sebagai bahan ajar harus memenuhi kriteria bahan ajar antara lain memiliki kejelasan tentang kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik, diajarkan untuk berapa lama, dan bagaimana cara menggunakannya.
h. Foto atau gambar
Foto atau gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik agar telah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto atau gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
i. Model atau Maket
Model didesain secara baik agar memberikan makna yang hampir sama dengan benda aslinya. Bahan ajar semacam ini tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus dibantu dengan bahan tertulis agar memudahkan guru dalam mengajar maupun siswa dalam belajar.
2. Bahan ajar dengar (Audio)
a. Kaset atau piringan hitam atau Compact Disk
Sebuah kaset yang direncanakan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah program yang dapat dipergunakan sebagai bahan ajar. Kaset dapat menyimpan suara yang dapat berulang-ulang diperdengarkan kepada peserta didik yang menggunakannya sebagai bahan ajar. Bahan ajar kaset tidak dapat berdiri sendiri, dalam penggunaannya memerlukan bantuan alat dan bahan lainnya seperti tape recorder dan lembar skenario guru.
b. Radio
Radio broadcasting adalah media dengar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, dengan radio peserta didik bisa belajar sesuatu. Radio juga dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Program radio dapat dirancang sebagai bahan ajar misalnya pada jam tertentu guru merencanakan sebuah program pembelajaran melalui radio.
3. Bahan ajar pandang dengar (Audio Visual)
a. Video atau film
Program video film biasanya disebut sebagai alat bantu dengar (audio visual aids / audio visual media). Umumnya program video telah dibuat dalam rancangan lengkap, sehingga setiap akhir dalam penayangan video siswa dapat menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
b. Orang atau narasumber
Orang sebagai sumber belajar dapat juga dikatakan sebagai bahan ajar yang dipandang dan didengar, karena dengan orang, seseorang dapat belajar misalnya karena orang tersebut memiliki keterampilan khusus tertentu. Melalui keterampilannya seseorang dapat dijadikan bahan belajar bahkan seorang guru dapat dijadikan bahan ajar.
4. Bahan ajar interaktif
Adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunaannya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan perilaku alami dari suatu persentasi. Saat ini sudah mulai banyak memanfaatkan bahan ajar ini, karena disamping menarik juga memudahkan bagi penggunaannya dalam mempelajari suatu bidang tertentu.
Bahan ajar interaktif dalam menyiapkannya diperlukan pengetahuan dan keterampilan pendukung yang memadai terutama dalam mengoperasikan peralatan seperti komputer, kamera, video, dan kamera foto. Bahan ajar interaktif biasanya disajikan dalam bentuk compack disk (CD).
Jenis bahan ajar dikelompokkan dalam 4 bagian, antara lain :
1. Bahan ajar cetak
Bahan ajar cetak ditampilkan dalam berbagai bentuk, antara lain :
a. Handout
Adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan atau kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.
b. Buku
Adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan. Buku sebagai bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis. Buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya.
c. Modul
Adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbigan guru sehingga modul berisi paling tidak tentang segala komponen dasar bahan ajar yang telah disebutkan sebelumnya.
d. Lembar Kegiatan Siswa
Adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
e. Brosur
Adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selembaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap.
f. Leaflet
Adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dijahit. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
g. Wallchart
Adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus atau proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Agar wallchart terlihat lebih menarik bagi siswa atau guru maka didesain dengan menggunakan tata warna dan pengaturan proporsi yang baik. Wallchart sebagai bahan ajar harus memenuhi kriteria bahan ajar antara lain memiliki kejelasan tentang kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik, diajarkan untuk berapa lama, dan bagaimana cara menggunakannya.
h. Foto atau gambar
Foto atau gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik agar telah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto atau gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
i. Model atau Maket
Model didesain secara baik agar memberikan makna yang hampir sama dengan benda aslinya. Bahan ajar semacam ini tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus dibantu dengan bahan tertulis agar memudahkan guru dalam mengajar maupun siswa dalam belajar.
2. Bahan ajar dengar (Audio)
a. Kaset atau piringan hitam atau Compact Disk
Sebuah kaset yang direncanakan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah program yang dapat dipergunakan sebagai bahan ajar. Kaset dapat menyimpan suara yang dapat berulang-ulang diperdengarkan kepada peserta didik yang menggunakannya sebagai bahan ajar. Bahan ajar kaset tidak dapat berdiri sendiri, dalam penggunaannya memerlukan bantuan alat dan bahan lainnya seperti tape recorder dan lembar skenario guru.
b. Radio
Radio broadcasting adalah media dengar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, dengan radio peserta didik bisa belajar sesuatu. Radio juga dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Program radio dapat dirancang sebagai bahan ajar misalnya pada jam tertentu guru merencanakan sebuah program pembelajaran melalui radio.
3. Bahan ajar pandang dengar (Audio Visual)
a. Video atau film
Program video film biasanya disebut sebagai alat bantu dengar (audio visual aids / audio visual media). Umumnya program video telah dibuat dalam rancangan lengkap, sehingga setiap akhir dalam penayangan video siswa dapat menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
b. Orang atau narasumber
Orang sebagai sumber belajar dapat juga dikatakan sebagai bahan ajar yang dipandang dan didengar, karena dengan orang, seseorang dapat belajar misalnya karena orang tersebut memiliki keterampilan khusus tertentu. Melalui keterampilannya seseorang dapat dijadikan bahan belajar bahkan seorang guru dapat dijadikan bahan ajar.
4. Bahan ajar interaktif
Adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunaannya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan perilaku alami dari suatu persentasi. Saat ini sudah mulai banyak memanfaatkan bahan ajar ini, karena disamping menarik juga memudahkan bagi penggunaannya dalam mempelajari suatu bidang tertentu.
Bahan ajar interaktif dalam menyiapkannya diperlukan pengetahuan dan keterampilan pendukung yang memadai terutama dalam mengoperasikan peralatan seperti komputer, kamera, video, dan kamera foto. Bahan ajar interaktif biasanya disajikan dalam bentuk compack disk (CD).
C. Kriteria dan Sumber Bahan Ajar
1. Kriteria pemilihan bahan ajar
Materi pelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum. Karena itu, pemilihan bahan ajar tentu saja harus sejalan dengan ukuran-ukuran (kriteria) yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studi bersangkutan. Adapun kriteria pemilihan bahan ajar antara lain:
a. Kriteria tujuan instruksional
Suatu materi pelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk mencapai tujuan instruksional khusus atau tujuan-tujuan tingkah laku. Karena itu, materi tersebut supaya sejalan dengan tujuan-tujuan yang dirumuskan.
b. Materi pelajaran supaya terjabar
Perincian materi pelajaran berdasarkan pada tuntunan dimana setiap TIK telah dirumuskan secara spesifik, dapat diamati dan terukur. Ini berarti terdapat keterkaitan yang erat antara spesifikasi tujuan dan spesifikasi materi pelajaran.
c. Relevan dengan kebutuhan siswa
Kebutuhan siswa yang pokok adalah bahwa mereka ingin berkembang berdasarkan potensi yang dimilikinya. Karena setiap materi pelajaran yang akan disajikan hendaknya sesuai dengan usaha untuk mengembangkan pribadi siswa secara bulat dan utuh. Beberapa aspek diantaranya adalah pengetahuan sikap, nilai, dan keterampilan.
d. Kesesuaian dengan kondisi masyarakat
Siswa dipersiapkan untuk menjadi warga masyarakat yang berguna dan mampu hidup mandiri. Dalam hal ini, materi pelajaran yang dipilih hendaknya turut membantu mereka memberikan pengalaman edukatif yang bermakna bagi perkembangan mereka menjadi manusia yang mudah menyesuaikan diri.
e. Materi pelajaran mengandung segi-segi etik
Materi pelajaran yang akan dipilih hendaknya mempertimbangkan segi perkembangan moral siswa kelak. Pengetahuan dan keterampilan yang bakal mereka peroleh dari materi pelajaran yang telah mereka terima diarahkan untuk mengembangkan dirinya sebagai manusia yang etik sesuai dengan sistem nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.
f. Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik dan logis
Setiap materi pelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas ruang lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu. Materi disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor perkembangan psikologis siswa. Dengan cara ini diharapkan isi materi tersebut akan lebih mudah diserap oleh siswa dan dapat segera dilihat keberhasilannya.
g. Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru yang ahli, dan masyarakat
Ketiga faktor ini perlu diperhatikan dalam memilih materi pelajaran. Buku sumber yang baku umumnya disusun oleh para ahli dalam bidangnya dan disusun berdasarkan GBPP yang berlaku, kendatipun belum tentu lengkap sebagaimana yang diharapkan. Guru yang ahli penting, oleh sebab sumber utama memang adalah guru itu sendiri. Guru dapat menyimak semua hal yang dianggapnya perlu untuk disajikan kepada para siswa berdasarkan ukuran pribadinya. Masyarakat juga merupakan sumber yang luas, bahkan dapat dikatakan sebagai materi belajar yang paling besar.
1. Kriteria pemilihan bahan ajar
Materi pelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum. Karena itu, pemilihan bahan ajar tentu saja harus sejalan dengan ukuran-ukuran (kriteria) yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studi bersangkutan. Adapun kriteria pemilihan bahan ajar antara lain:
a. Kriteria tujuan instruksional
Suatu materi pelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk mencapai tujuan instruksional khusus atau tujuan-tujuan tingkah laku. Karena itu, materi tersebut supaya sejalan dengan tujuan-tujuan yang dirumuskan.
b. Materi pelajaran supaya terjabar
Perincian materi pelajaran berdasarkan pada tuntunan dimana setiap TIK telah dirumuskan secara spesifik, dapat diamati dan terukur. Ini berarti terdapat keterkaitan yang erat antara spesifikasi tujuan dan spesifikasi materi pelajaran.
c. Relevan dengan kebutuhan siswa
Kebutuhan siswa yang pokok adalah bahwa mereka ingin berkembang berdasarkan potensi yang dimilikinya. Karena setiap materi pelajaran yang akan disajikan hendaknya sesuai dengan usaha untuk mengembangkan pribadi siswa secara bulat dan utuh. Beberapa aspek diantaranya adalah pengetahuan sikap, nilai, dan keterampilan.
d. Kesesuaian dengan kondisi masyarakat
Siswa dipersiapkan untuk menjadi warga masyarakat yang berguna dan mampu hidup mandiri. Dalam hal ini, materi pelajaran yang dipilih hendaknya turut membantu mereka memberikan pengalaman edukatif yang bermakna bagi perkembangan mereka menjadi manusia yang mudah menyesuaikan diri.
e. Materi pelajaran mengandung segi-segi etik
Materi pelajaran yang akan dipilih hendaknya mempertimbangkan segi perkembangan moral siswa kelak. Pengetahuan dan keterampilan yang bakal mereka peroleh dari materi pelajaran yang telah mereka terima diarahkan untuk mengembangkan dirinya sebagai manusia yang etik sesuai dengan sistem nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.
f. Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik dan logis
Setiap materi pelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas ruang lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu. Materi disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor perkembangan psikologis siswa. Dengan cara ini diharapkan isi materi tersebut akan lebih mudah diserap oleh siswa dan dapat segera dilihat keberhasilannya.
g. Materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi guru yang ahli, dan masyarakat
Ketiga faktor ini perlu diperhatikan dalam memilih materi pelajaran. Buku sumber yang baku umumnya disusun oleh para ahli dalam bidangnya dan disusun berdasarkan GBPP yang berlaku, kendatipun belum tentu lengkap sebagaimana yang diharapkan. Guru yang ahli penting, oleh sebab sumber utama memang adalah guru itu sendiri. Guru dapat menyimak semua hal yang dianggapnya perlu untuk disajikan kepada para siswa berdasarkan ukuran pribadinya. Masyarakat juga merupakan sumber yang luas, bahkan dapat dikatakan sebagai materi belajar yang paling besar.
2. Sumber bahan ajar
Dalam pembelajaran konvensional sering guru menentukan buku teks sebagai satu-satunya sumber materi pelajaran. Namun selain buku teks, guru seharusnya memanfaatkan berbagai sumber belajar yang lain. Sumber materi pelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Tempat atau lingkungan
Lingkungan merupakan sumber yang sangat kaya sesuai dengan tuntunan kurikulum. Ada dua bentuk lingkungan belajar, yakni pertama, lingkungan atau tempat yang sengaja didesain untuk belajar siswa seperti laboratorium, perpustakaan, ruang internet, dan lain sebagainya. Lingkungan semacam ini dikenal dengan lingkungan by disign. Kedua, lingkungan yang tidak didesain untuk proses pembelajaran tetapi keberadaannya dapat dimanfaatkan misalnya halaman sekolah, taman sekolah, kantin, kamar mandi, dan lain sebagainya. Lingkungan yang demikian dikenal dengan by utilization. Kedua bentuk lingkungan ini dapat dimanfaatkan oleh setiap guru karena memang selain memiliki informasi yang sangat kaya untuk mempelajari materi pelajaran, juga dapat secara langsung dijadikan tempat belajar siswa.
b. Orang atau narasumber
Pengetahuan itu tidak statis, akan tetapi bersifat dinamis, yang terus berkembang sangat cepat. Oleh karena itu, kadang-kadang apa yang disajikan dalam buku teks tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir. Oleh karena itu, untuk mempelajari konsep-konsep baru guru dapat menggunakan orang-orang yang lebih menguasai persoalan misalnya dokter, polisi, dan lain sebagainya.
c. Objek
Objek atau benda yang sebenarnya merupakan sumber informasi yang akan membawa siswa pada pemahaman yang lebih sempurna tentang sesuatu.
d. Bahan cetak dan non cetak
Bahan cetak adalah berbagai informasi sebagai materi pelajaran yang disimpan dalam berbagai bentuk tercetak seperti buku, majalah, koran, dan sebagainya. Sedangkan bahan belajar non cetak adalah informasi sebagai materi pelajaran, yang disimpan dalam berbagai bentuk alat komunikasi elektronik yang biasanya berfungsi sebagai media pembelajaran misalnya dalam bentuk kaset, video, komputer, CD, dan lain sebagainya.
Dalam pembelajaran konvensional sering guru menentukan buku teks sebagai satu-satunya sumber materi pelajaran. Namun selain buku teks, guru seharusnya memanfaatkan berbagai sumber belajar yang lain. Sumber materi pelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Tempat atau lingkungan
Lingkungan merupakan sumber yang sangat kaya sesuai dengan tuntunan kurikulum. Ada dua bentuk lingkungan belajar, yakni pertama, lingkungan atau tempat yang sengaja didesain untuk belajar siswa seperti laboratorium, perpustakaan, ruang internet, dan lain sebagainya. Lingkungan semacam ini dikenal dengan lingkungan by disign. Kedua, lingkungan yang tidak didesain untuk proses pembelajaran tetapi keberadaannya dapat dimanfaatkan misalnya halaman sekolah, taman sekolah, kantin, kamar mandi, dan lain sebagainya. Lingkungan yang demikian dikenal dengan by utilization. Kedua bentuk lingkungan ini dapat dimanfaatkan oleh setiap guru karena memang selain memiliki informasi yang sangat kaya untuk mempelajari materi pelajaran, juga dapat secara langsung dijadikan tempat belajar siswa.
b. Orang atau narasumber
Pengetahuan itu tidak statis, akan tetapi bersifat dinamis, yang terus berkembang sangat cepat. Oleh karena itu, kadang-kadang apa yang disajikan dalam buku teks tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir. Oleh karena itu, untuk mempelajari konsep-konsep baru guru dapat menggunakan orang-orang yang lebih menguasai persoalan misalnya dokter, polisi, dan lain sebagainya.
c. Objek
Objek atau benda yang sebenarnya merupakan sumber informasi yang akan membawa siswa pada pemahaman yang lebih sempurna tentang sesuatu.
d. Bahan cetak dan non cetak
Bahan cetak adalah berbagai informasi sebagai materi pelajaran yang disimpan dalam berbagai bentuk tercetak seperti buku, majalah, koran, dan sebagainya. Sedangkan bahan belajar non cetak adalah informasi sebagai materi pelajaran, yang disimpan dalam berbagai bentuk alat komunikasi elektronik yang biasanya berfungsi sebagai media pembelajaran misalnya dalam bentuk kaset, video, komputer, CD, dan lain sebagainya.
IV. KESIMPULAN
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan kata lain, bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik.
Adapun jenis-jenis bahan ajar, yaitu: bahan ajar cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang dengar (audio visual), dan bahan ajar interaktif. Dalam pemilihan bahan ajar juga harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu: kriteria tujuan instruksional, materi pelajaran supaya terjabar, relevan dengan kebutuhan siswa, kesesuaian dengan kondisi masyarakat, dan materi pelajaran mengandung segi-segi etik.
Sedangkan sumber bahan ajar, antara lain:
1. Tempat atau lingkungan
2. Orang atau narasumber
3. Objek
4. Bahan cetak dan non cetak
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan kata lain, bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa belajar dengan baik.
Adapun jenis-jenis bahan ajar, yaitu: bahan ajar cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang dengar (audio visual), dan bahan ajar interaktif. Dalam pemilihan bahan ajar juga harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu: kriteria tujuan instruksional, materi pelajaran supaya terjabar, relevan dengan kebutuhan siswa, kesesuaian dengan kondisi masyarakat, dan materi pelajaran mengandung segi-segi etik.
Sedangkan sumber bahan ajar, antara lain:
1. Tempat atau lingkungan
2. Orang atau narasumber
3. Objek
4. Bahan cetak dan non cetak
V. PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008)
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011 )
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Sistem Desain Pembelajaran, (Jakarta: kencana, 2010)
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Psoses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar baru Algensindo, 2009)
Majid, Abdul, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2011 )
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Sistem Desain Pembelajaran, (Jakarta: kencana, 2010)
Sudjana, Nana, Dasar-dasar Psoses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar baru Algensindo, 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar