FOTO-FOTO peristiwa penyerangan gedung kembar World Trade Center akhirnya dipublikasikan untuk yang pertama kalinya pekan ini. Foto-foto itu diambil mantan detektif dari Kepolisian New York (NYPD), Greg Semendinger, dari helikopter milik kepolisian. Greg menjadi satu-satunya orang yang mengabadikan peristiwa berdarah 11 September 2001 dari udara.
"Foto-foto itu membuat kita memahami fenomena itu secara visual, apa yang sebenarnya terjadi," ujar Jan Ramirez, pengurus Museum Tragedi 11 September. "Ini bahkan menjadi foto yang paling luar biasa di dunia saat ini," tambahnya.
Di sejumlah foto, puncak gedung Woolworth dan beberapa gedung pencakar langit lainnya terlihat seperti gumpalan asap bercampur debu yang sangat besar di awan, sangat kontras dengan langit kala itu yang berwarna biru cerah. Kepulan awan hitam serta-merta menyelubungi jalan-jalan sesaat setelah gedung kembar itu runtuh ditabrak pesawat. Agak sulit melihat gedung-gedung saat itu karena tertutup debu. Pemandangan yang bisa dilihat hanyalah gumpalan awan hitam yang menggantung di atas Sungai Hudson di ujung Manhattan.
"Saya hampir tidak menyadari apa yang saya lihat hari itu," ujar Semendinger. "Melihatnya hari ini, saya masih tidak percaya saya mengambil gambar-gambar itu," tambahnya.
Gambaran tragedi runtuhnya gedung WTC dipublikasikan secara langsung melalui televisi dan video amatir. Namun, delapan tahun pascatragedi, gambar-gambar itu masih memberikan dampak psikologis bagi warga Amerika Serikat. "Bagi mereka yang selamat, foto-foto itu bisa saja terlalu menyakitkan untuk dilihat," kata Presiden WTC Survivors Network Richard Zimbler.
Pihak jaringan berita ABC menyatakan National Institute of Standards and Technology (NIST) memberikan 2.779 foto yang disimpan di dalam sembilan keping cakram padat. ABC sudah memublikasikan sejumlah foto tragedi itu melalui situsnya, termasuk foto close-up terbakarnya menara selatan WTC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar