Bidang media pendidikan merupakan suatu yang bersifat ekletik yang
mencerminkan keragaman latar belakang dan minat dari individu-individu
yang bergerak dibidang ini serta kecenderungan yang terlihat dalam
pertumbuhanya.[1]
ICT sebagai suatu media dalam pendidikan juga mempunya sebuah
kecenderungan yang mampu mendorong minat peserta didik dan juga memberi
manfaat yang sangat banyak terhadap proses pembelajaran.
Pendidikan tidak bisa dilepaskan dari perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi. ICT bukan lagi mejadi asing dalam dunia
pendidikan tetapi sudah menjadi penting dan sangat mendukungdalam dunia
pendidikan. Berikut adalah beberapa contoh manfaat dari media ICT, yaitu
meningkatkan mutu pendidikan karena dengan ICT dapat dengan mudah
menerimainformasi baik dari dalam maupun dari luar negeri, peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia dan lain sebagainya.
Oleh karena itu dengan adanya media ICT diharapkan mampu menambah
kemudahan dalam proses pembelajaran, supaya tujuan dari pembelajaran
mampu terealisasi dengan baik. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai
penggunaan media ICT dalam pembelajara, dengan pembahasan mengenai
pengertian media ICT, macam-macam media ICT dan perkembangan media ICT.
Berikut ini adalah pembahasan makalahnya.
- II. RUMUSAN MASALAH
- Apa Pengertian Media Pembelajaran ICT?
- Apa Saja Macam-macam Media Pembelajaran Berbasis ICT?
- Bagaimana Perkembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT?
- III. PEMBAHASAN
- A. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara
harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab
media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepaad
penerima pesan. Gerlach dan Eli (1971) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan
lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khuisus pengertian
media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai
alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.
AECT (Association of Education and Comunication Technology, 1977)
memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Selain itu Gagne dan
Briggs 1975 secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi
alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi
pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera,
video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan
computer. Jadi dapat disimpulkan bahwasanya media adalah komponen sumber
belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional
dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.[2]
Dari beberapa penjelasan di atas dapat dipahami bahwa media ICT
adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar yang berbentuk information cominication and technology (ICT). Atau secara singkatnya adalah suatu bentuk komponen belajar yang berbebtuk teknologi informasi dan komunikasi.
- B. Macam-macam Media Pembelajaran Berbasis ICT
ICT atau TIK mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk
menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam
proses komunikasi. Yang termasuk teknologi ini adalah:
- Tegnologi Komputer
Media pembelajaran berbasis komputer atau bisa disebut pembelajaran berbantuan kompurter (computer assisted instructional/ CAI)
adalah salah satu media pembelajaran yang sangat menarik dan mampu
meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Penggunaan komputer sebagai
media pembelajaran interaktif dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk,
diantaranya program computer-assisted learning (CAL),
konferensi komputer, surat elektronik atau elektronik mail (email), dan
komputer multimedia yang kemudian disebut multimedia pembelajaran
interaktif. Pembelajaran melalui CAI ini, bersifat offline, sehingga
dalam penggunaannya tidak tergantung pada adanya akses ke internet.
Program pembelajaran berbantuan komputer ini memanfaatkan seluruh
kemampuan komputer, terdiri dari gabungan hampir seluruh media, yaitu:
teks, grafis, gambar, photo, audio, video, dan animasi. Seluruh media
tersebut secara konvergen akan saling mendukung dan melebur menjadi satu
media yang luar biasa kemampuannya. Salah satu keunggulan media
komputer ini yang tidak dimiliki oleh berbagai media lain, ialah
kemampuannya untuk menfasilitasi interaktifitas peserta didik dengan
sumber belajar (conten) yang ada pada komputer (man and machine interactivity).[3]
- Tegnologi Multimedia
Media pembelajaran yang termasuk ke dalam tekhnologi multimedia
adalah kamera digital, kamera video, player suara, player video, dll.
Multimedia sering diartikan sebagai gabungan dari banyak media atau
setidak-tidaknya terdiri lebih dari satu media. Multimedia dapat
diartikan sebagai komouter yang dilengkapi dengan CD player, sound card,
speaker dengan kemampuan memproses gambar gerak, audio, dan grafis
dalam resolusi yang tinggi.
Program multimedia secara umum dapat digolongkan dalam empat kategori, yaitu:
- Hiburan (entertaiment), yaitu seperti game dan film interaktif
- Pendidikan, yakni untuk keperluan pendidikan formal, nonformal, pengayaan, dan penyegaran.
- Refrensi, seperti ensiklopedia.
- Bisnis, antara lain company profile, program financial dan lain-lain.
- Tegnologi Telekomunikasi
Yang termasuk media telekomunikasi adalah telepon seluler, dan
faximile. Tegnologi komunikasi ini sekarang berkembang semakin pesat.
Kini tidak hanya dalam bentuk telepon seluler dan faximile saja namun
bermacam-macam, seperti Handphone, e-mail, facebook, twitter dan lain
sebagainya. Namun seiring perkembangan yang semakin pesat, tegnologi
komunikasi dituntuk agar mampu memberikan manfaat yang banyak terhadap
dunia pendidikan.
- Tegnologi Jaringan Komputer
Teknologi ini terdiri dari perangkat keras seperti LAN, internet, wifi,
dan lain-lain. Selain itu juga terdiri dari perangkat lunak
pendukungnya atau aplukasi jaringan seperti WEB, e-mail, html, java,
php, aplikasi basis data dan lain-lain.
Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi untuk pembelajaran
adalah pengembanagan e-dukasi.net yang berbasis internet. E-dukasi.net
adalah portal pendidikan yang menyediakan bahan belajar, fasilitas
komunikasi, dan interaksi antar komunitas pendidikan. Situs atau portal
pembelajaran yang dikembangkan ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas
penyediaan bahan belajar yang meliputi seluruh mata pelajaran untuk
seluruh jenjang dan jalur pendidikan, bimbingan belajar, bimbingan dan
penyuluhan atau konsultasi, tutorial, remidial, email, forum diskusi,
mailing list, dll.
Dengan adanya teknologi internet ini sistem penyampaian dan
komunikasi atau (delivery system and comunication) antara peserta didik
dan guru, guru dengan guru atau peserta didik dengan peserta didik alin,
dan peserrta didik dengan sumber belajar dapat dilakukan dengan
berbagai bentuk dan cara, baik secara bersamaan (syncronous) maupun
tidak (asyncronuos).[4]
- C. Bagaimana Perkembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT
Kalau kita lihat perkembanganya, pada mulanya media yang berbasis ICT hanya digunakan sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids).[5]Namun
dewasa ini perkembangan penggunaan ICT dalam pendidikan semakin pesat
saja. Perkembangan itu sebenarnya bermula dari pertama kali ditemukanya
sebuah konsepsi pengajaran visual ataupun alat bantu visual sekitar
tahun 1923.
Yang dimaksud alat bantu visual dalam konsepsi pengajaran visual ini
adalah setiap gambar, model, benda, atau alat yang memberikan pengalaman
visual yang nyata kepada anak. Setelah agak lama, kemudian konsep
visual berkembang menjadi audio visual pembelajaran. Yang disebut juga audio visualeducation atau audio visual aids yang
kira-kira muncul pada tahun 1940. Kemudian kira-kira tahun 1945
beberapa variasi nama muncul dipergunakan, seperti audio visual material
dan audio visual device.
Perkembangan selanjutnya dapat dikatakan sebagai akibat dari
diterapkanya ilmu komunikasi sangat besar sekali hingga timbul gerakan
“audio visual communicaton” yang menggeser audio visual education. Gerakan
ini lebih menitik beratkan pada komunikasi. Tahun 1950-an juga kita
kenal sebagai periode di mana perkembangan industri komunikasi khususnya
bidang televisi mulai lepas landas, hal ini ditandai dengan ditemukanya
electronoc video recording. Kemudian pada tahun 1959 tegnologi ini dengan bantuan ford fondation mulai disediakan untuk keperluan pendidikan.[6]
Perkembangan selanjutnya terjadi sekitar tahun 1960. Perubahan
konsepsi inidimungkinkan dengan diaplikasikanya pendekatan sistem (system aproach)
dan konsep perkembangan pembelajaran pada kegiatan pendidikan. Selain
itu juga semakin besar pengaruh psikologi dan ilmu tingkah laku terhadap
konsep perkembangan tegnologi pendidikan. Perkembangan ini terus
berlanjut hingga sampai pada tahap yang sangat modern seperti sekarang
ini. Tegnologi ICT terus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
Bahkan pemanfaatan media ICT dalam dunia pendidikan sekarang sudah
sangat berbeda dengan ilustrasi di atas seperti pada masa permulaan.
Kini pemanfaatan media ICT tidak selayaknya lagi hanya dimaknai sebagai
alat bantu dalam penyampaian materi pendidika, namun sebagai suatu
kebutuhan agar penyampaian materi lebih teliti dan menarik.[7] Sehingga proses pembelajaran akan berjalan tidak monoton dan mampu memberi stimulus kepada peserta didik untuk menyerap materi.
Bahkan di era globalisasi ini, pemanfaatan media ICT justru semakin
pesat. Terutama dengan munculnya komputer dan semakin menjamurnya laptop
mempunyai andil besar dalam pengembangan ini. Di tambah dengan adanya
jaringan internet memudahka untuk mengacces internet. Bahkan dapat
dikatakan proses pembelajaran sekarang bisa dikatakan tidak bisa lepas
dari ICT. Misalnya dalam pencarian materi pelajaran yang melalui
internet, proses diskusi yang menggunakan power point bahkan komunikasi
juga memakai ICT, yaitu memakai e-mail, twitter, facebook dan lain
sebagainya.
Namun perkembangan ICT yang begitu pesat harus mampu diimbangi dengan
pengembangan SDM agar mampu mengimbanginya. Apalagi dalam
pemanfaatanya, media ICT juga perlu adanya keahlian khusus. Disamping
itu pemanfaatan ICT juga perlu di barengi strategi yang jitu agar mampu
mendapatkan hasil secara optimal. Disamping itu dengan pemanfaatan media
ICT yang baik akan lebih mengena dari hakikat pendidikan yang
sebenarnya.
- IV. KESIMPULAN
- V. PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami buat. Saya menyadari dalam penulisan
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu
kritik dan saran yang konstruktif sangat saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan sedikit
manfaat bagi pembaca pada umumnya dan pemakalah pada khususnya. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003)
Miarso, Yusufhadi, dkk, Tegnologi Komunikasi Prndidikan, (Jakarta : CV Rajawali, 1984)
Sadiman, Arif S, Media Pendidikan, (Jakarta : CV Rajawali, 1986)
Warsita, Bambang, Tekhnologi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008)
Wilkinson, Gene L., Media dalam Pembelajaran, Ter. Zulkarimen Nasution, (Jakarta : Rajawali. 1984)
[1] Gene L. Wilkinson, Media dalam Pembelajaran, Ter. Zulkarimen Nasution, (Jakarta : Rajawali. 1984), hlm. 1
[2] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), hlm.3-4
[3] Bambang Warsita, Tekhnologi Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), hlm. 137-138
[4] Bambang Warsita, Tekhnologi Pembelajaran,hlm.159
[5] Arif S Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta : CV Rajawali, 1986), hlm. 7
[6] Yusufhadi Miarso, dkk, Tegnologi Komunikasi Prndidikan, (Jakarta : CV Rajawali, 1984), hlm. 14
[7] Arif S Sadiman, Op. Cit, hlm. 10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar