DEFINISI
Nasakh menurut bahasa adalah menghapus atau mengangkat.
Nasakh menurut istilah adalah mengankatkan hukum syara’ dengan perintah atau khithob Allah yang datang kemudian dari padanya.
SYARAT-SYARAT NASAKH
Ÿ Yang dimasukkan hendaknya hukum syara’.
Ÿ Dalil yang digunakan untuk mengangkat hukum ialah dalil syara’ yang datanya kemudian dari teks hukum yang dimansukhkan hukumnya.
Ÿ Janganlah hukum yang diangkatkan itu berkaitan dengan suatu waktu tertentu.
PEMBAGIAN NASIKH
a. Al-Qur’an dinasikhkan dengan Al-Qur’an pula.
b. Al-Qur’an dinasikhkan dengan sunnah (hadits).
c. Sunnah dinasikhkan dengan Al-Qur’an.
d. Sunnah dinasikhkan dengan sunnah pula.
CONTOH-CONTOH NASIKH
Firman Tuhan yang berbunyi
ولله المشرق والمغرب فاينماتولوافتم وجه الله (البقرة : 115)
Dan kepunyaan Allahlah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap, disitulah wajah Allah (QS. 2 : 115).
Dinasikhkan oleh ayat yang berbunyi.
فول وجهك شطرالمسجد الحرام (البقرة : 144)
Maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram (QS 2 : 144).
ان يكن منكم عشرون صابرون يغلبوامائتين (الانفال: 65)
Jika ada dua puluh orang yang sabar dapat mengalahkan dua ratus orang musuh (QS 8 : 65).
Ayat ini menasikhkan ayat yang berbunyi.
ألئن خفف الله عنكم وعلم ان فيكم ضعفا ان فيكم ضعفا فان يكن منكم مائة صابرة يغلبوامائتين (الانفال : 66)
Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang (QS 8 : 66).
Firman Tuhan berbunyi.
انفرواخفافا وثقالا (التوبة: 41)
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun merasa berat (QS 9 : 41).
Ayat ini menasikhkan ayat yang berbunyi.
ليس على الضعفاء وعلى المرضى (التوبة :91)
Tidak ada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, dan atas orang-orang yang sakit (QS 9 : 91).
HIKMAH NASIKH
a. Memelihara kemaslahatan hukum.
b. Mengembangkan tasyri’ itu kepada tingkat yang sempurna dengan menunjang perkembangan dakwah dan maelihat pengembangan keadaan orang banyak.
c. Mencoba mukallaf, dan melakukan percobaaon-percobaan dengan mengikut perintah dan meniadakannya.
d. Menanamkan kemauan yang lebih baik kepada umat dan memudahkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Bakar Ismail, at-dirosat fi ulumil Qur’an.
Drs. H. Ahmad Syadali M.A, Drs. H. Ahmad Rofi’i, Ulumul Qur’an.
Mana’ul Quthan, Pembahasan Ilmu Al-Qur’an 2, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta 1995.
Doktor Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Qurni, Kitab Zubdatul Itqon fi ulumil Qur’an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar