A. Pendekatan dan jenis Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti. (Kountur,2004:53)
Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kualitatif. Penulis memakai pendekatan ini karena penelitian ini bersifat “naturalistik” artinya penelitian ini terjadi secara alami, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya, menekankan pada deskripsi secara alami.
Adapun jenis dan pelaksanaannya menggunakan tekhnik “studi kasus”. Penelitian kasus atau teknik studi kasus adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mendetail terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Karena sifat yang mendalam dan mendetail tersebut, studi kasus umumnya menghasilkan gambaran yang ‘longitudinal’ yakni hasil pengumpulan dan analisa data kasus dalam satu jangka waktu.
B. Kehadiran Peneliti
Sesuai dengan jenis penelitian, yaitu penelitian deskriptif, maka kehadiran peneliti di tempat penelitian sangat diperlukan sebagai instrumen utama. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai perencana, pemberi tindakan, pengumpul data, penganalisis data, dan sebagai pelapor hasil penelitian.
Peneliti di lokasi juga sebagai pengamat penuh. Di samping itu kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh pengasuh dan pengajar Pondok Pesantren Putri al-Ishlahiyah Singosari Malang.
C. Lokasi Penelitian
Adapun obyek penelitian adalah metode pembelajaran kitab tanpa harakat di Pondok Pesantren Putri Al-Ishlahiyah Singosari Malang. Pemilihan ini didasarkan atas (1) peneliti sudah mengetahui situasi dan kondisi sekolah. (2) pondok pesantren tersebut sudah menerapkan pembelajaran kitab tanpa harakat serta, (3) lokasi penelitian adalah pesantren yang hingga kini tetap mempertahankan ciri khas pembelajaran kitab tanpa harakat yang menarik minat peneliti sebagai mahasiswa Perguruan Tinggi yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
D. Sumber Data
Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu hal yang diketahui atau yang yang dianggap atau anggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan lain-lain.
Data penelitian dikumpulkan baik lewat instrumen pengumpulan data, observasi maupun lewat data dokumentasi. Sumber data secara garis besar terbagi ke dalam dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan tekhnik pengambilan data yang dapat berupa interview, observasi, maupun penggunaan instrumen pengukuran yang khusus dirancang sesuai dengan tujuannya. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Ketepatan dan kecermatan informasi mengenai subjek dan variabel penelitian tergantung pada strategi dan alat pengambilan data yang dipergunakan. Hal ini pada akhirnya akan ikut menentukan ketepatan hasil penelitian.
Menurut Lofland, sebagaimana yang dikutip oleh Moleong (2000:12) menyatakan bahwa “sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”. Jadi, kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama dan dokumen atau sumber tertulis lainnya merupakan data tambahan.
Jadi sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan yang diperoleh dari informan yang terkait dalam penelitian, selanjutnya dokumen atau sumber tertulis lainnya merupakan data tambahan.
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah:
1. Pengasuh Pondok Pesantren Putri al-Ishlahiyah Singosari
2. Tenaga pengajar (ustadz/ustadzah) Pondok Pesantren Putri al-Ishlahiyah Singosari
3. Santri Pondok Pesantren Putri al-Ishlahiyah
E. Prosedur Pengumpulan Data
Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Metode Dokumentasi
Yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.
Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang: sejarah berdirinya keadaan, sarana dan prasarana, dan keadaan siswa.
2. Metode Interview
Metode interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Metode ini penulis gunakan untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada hubungannya dengan jenis data yang penulis perlukan.
3. Pengamatan Berperanserta
Pengamatan berperanserta menceritakan pada peneliti apa yang dilakukan oleh orang-orang dalam situasi di saat peneliti memperoleh kesempatan mengadakan pengamatan.
Bogdan dalam Moleong (2002:117) mendefinisikan bahwasanya pengamatan berperanserta sebagai penelitian yang bercirikan interaksi sosial, yang memakan waktu cukup lama antara peneliti dengan subjek dalam lingkungan subjek, dan selama itu data dalam bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tanpa gangguan.
Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara berperanserta dan yang tidak berperanserta. Pada pengamatan tanpa peranserta pengamat hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan. Pengamatan berperanserta melakukan dua peranan sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamatinya.
Dalam hal ini peneliti adalah pengamat sebagai pemeranserta, yang mana peranan pengamat secara terbuka diketahui oleh umum bahkan mungkin ia atau mereka disponsori oleh para subjek. Karena itu maka segala macam informasi termasuk rahasia sekalipun dapat dengan mudah diperoleh oleh peneliti.
F. Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Pengelolaan data atau analisis data merupakan tahap yang penting dan menentukan. Karena pada tahap ini data dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang diinginkan dalam penelitian.
Dalam menganalisis data ini, penulis menggunakan tekhnik analisis deskriptif kualitatif, dimana tekhnik ini penulis gunakan untuk menggambarkan, menuturkan, melukiskan serta menguraikan data yang bersifat kualitatif yang telah penulis peroleh dari hasil metode pengumpulan data. Menurut Seiddel proses analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:
Mencatat sesuatu yang dihasilkan dari catatan lapangan, kemudian diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.
Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.
• Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.
Adapun langkah yang digunakan peneliti dalam menganalisa data yang telah diperoleh dari berbagai sumber tidak jauh beda dengan langkah-langkah analisa data di atas, yaitu:
Mencatat dan menelaah seluruh hasil data yang diperoleh dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, observasi dan dokumentasi.
Mengumpulkan, memilah-milah, mensistesiskan, membuat ikhtisar dan mengklasifikasikan data sesuai dengan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah.
Dari data yang telah dikategorikan tersebut, kemudian peneliti berpikir untuk mencari makna, hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum terkait dengan rumusan masalah.
Dalam menganalisis data, peneliti juga harus menguji keabsahan data agar memperoleh data yang valid. Untuk memperoleh data yang valid, maka dalam penelitian ini digunakan lima teknik pengecekan dari sembilan teknik yang dikemukakan oleh Moleong. “Kelima teknik tersebut adalah: 1) Observasi yang dilakukan secara terus menerus (persistent observation), 2) Trianggulasi (trianggulation) sumber data, metode, dan penelitian lain, 3) Pengecekan anggota (member check), 4) Diskusi teman sejawat (reviewing), dan 5) Pengecekan mengenai ketercukupan refrensi (referential adequacy check)”. Penjelasan secara rinci adalah sebagai berikut:
1. Observasi secara terus menerus
Langkah ini dilakukan dengan mengadakan observasi secara terus menerus terhadap subyek yang diteliti, guna memahami gejala lebih mendalam, sehingga dapat mengetahui aspek-aspek yang penting sesuai dengan fokus penelitian
2. Trianggulasi
Yang dimaksud trianggulasi adalah “teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu, tekniknya dengan pemeriksaan sumber lainnya” . Hamidi menjelaskan “teknik trianggulasi ada lima, yaitu: 1) Trianggulasi metode, 2) Trianggulasi peneliti, 3) Trianggulasi sumber, 4) Trianggulasi situasi, dan 5) Trianggulasi teori”
3. Pengecekan anggota
Langkah ini dilakukan dengan melibatkan informan untuk mereview data, untuk mengkonfirmasikan antara data hasil interpretasi peneliti dengan pandangan subyek yang diteliti. Dalam member check ini tidak diberlakukan kepada semua informan, melainkan hanya kepada mereka yang dianggap mewakili
4. Diskusi teman sejawat
Dilaksanakan dengan mendiskusikan data yang telah terkumpul dengan pihak-pihak yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang relevan, seperti pada dosen pembimbing, pakar penelitian atau pihak yang dianggap kompeten dalam konteks penelitian, termasuk juga teman sejawat.
5. Ketercukupan refrensi
Untuk memudahkan upaya pemeriksaan kesesuaian antara kesimpulan penelitian dengan data yang diperoleh dari berbagai alat, dilakukan pencatatan dan penyimpanan data dan informasi terhimpun, serta dilakukan pencatatan dan penyimpanan terhadap metode yang digunakan untuk menghimpun dan menganalisis data selama penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar