BAB I
PENGERTIAN MEDIA PENDIDIKAN
A. Arti media
Di lihat dari segi etimlogi kata “media” berasal dari bahasa latin, bentuk jamak dari kata medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar yakni sebagai perantara atau alat untuk menyampaikan sesuatu.
Sedangkan dalam bahasa asing para ahli menggunakan istilah Audio Visual Aids(AVA).dan ada juga yang menggunakan istilah teaching material atau instruksional material yang artinya identik dengan pengertian keperagaan yang berasal dari kata ”raga” artinya suatu benda yang dapat di raba,di dengar,dan di amati melalui panca indera.
B. Pengertian media pendidikan
Terdapat banyak ahli yang berusaha mendefinisikan media pendidikan di antaranya:
1. Menurut Drs. I Wayan Ardhana, MA dalam bukunya media instruksional media pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat di pakai di pakai untuk memberikan rangsangan sehingga terjadi interaksi belajar mengajar dalam upaya untuk mencapai tujuan instruksional tertentu.
2. Menurut Dra. Ny Sri Widyastuti dkk,media pendidikan atau pengajaran adalah semua alat yang dapat di pergunakan melalui indera pendengaran,pengamatan (telinga, mata) dalam proses kegiatan belajar karena itu alat-alat bantu tersebut sering dinamakan alat pembantu dengar-pandang atau audio visual aids.
3. Menurut Drs. Oemar Hamalik media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang di pergunakan untuk lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Jadi media prndidikan adalah segala sesuatu yang dapat di gunakan untuk merangsang pikiran, perasaan perhatian, kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.
C. Pengertian media pendidikan agama
Apabila kita membaca sejarah ternyata media pendidikan agama bukanlah istilah baru dalam dunia pendidikan karena tersebar luasnya suatu agama melalu kegiatan pendidikan baik pendidikan formal, informal dan non formal.
Media pendidikan agama semua aktifitas yang ada hubungannya dengan metode pendidikan agama baik berupa alat (peraga) teknik maupun metodenya yang secara efektif dapat digunakan leh guru agama dalam rangkat untuk mencapai tujuan tertentu dan tidak bertentangan dengan syari’at agama itu sendiri.
D. Fungsi media pendidikan agama dalam proses belajar mengajar agama
Fungsi media dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar antara lain:
a. Siswa dapat menyaksikan benda atau peristiwa yang ada yang terjadi pada masa lampau dengan perantaraan gambar, potret, slide dan film.
b. Siswa dapat mengamati benda atau peristiwa yang sukar di kunjungi tempatnya baik tempatnya jauh, berbahaya atau terlarang.misalnya tentang film kehidupan harimau di hutan.
c. Siswa dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dengan tv atau radio pendidikan ratusan mahasiswa dapat mengikuti kuliah yang disajikan oleh dosen dalam waktu yang sama.
d. Media dapat memperlihatkan secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat misalnya proses perkembangan kejadian manusia mulai dari sperma sampai menjadi janis hanya ditunjukkan beberapa menit.
Pertanyaan:
Sejauh mana efektifitas penggunaan media dalam pendidikan agama?
BAB II
Dasar Pemikiran Dalam Penggunaan
Media Pedidikan Agama
A. Dasar Religius
Guru agama islam dalam melaksanakan tugasnya sebagi pendidik perlu mendasari langakah-langkahnya dengan sumber ajaran agama sesuai dengan firman Allah dalam surat An Nahl ayat 44. Yang artinya “Dan kami turunkan kapadaMu Al-Qur’an agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah di turunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkannya”.
Demikian juga dalam masalah penerapan media pendidikan agama harus memperhatikan perkembangan jiwa keagamaan pada anak didik karena perkembangan sikap keagamaan anak amat erat hubungannya dengan sikap percaya kepada Tuhan yang telah di berikan di lingkungan keluarga atau masyarakat yang kemudian dapat di jadikan bahan dasar pengertian dalam melaksanakan tugas sesuai dengan metode mana yang akan di pakai dalam proses belajar mengajar agama.
B. Dasar Psikologis
Guru akan dapat memilih dan menggunakan media dengan tepat dalam rangka mencapai tujuan instruksional apabila mengetahui tentang bagaimana proses orang mengenal dunia sekitarnya dan bagaimana cara orang belajar. Dasar-dasar pemikiran tersebut yaitu :
1. Persepsi adalah mengenal sesuatu melalui alat indera.
Anak didik akan memperoleh pengertian dan pemahaman tentang dunia sekitarnya dengan jelas kalau ia mengalami proses persepsi yang jelas pula. Hal-hal yang mempengaruhi kejelasan dalam persesi misalnya keadaan alat indera, perhatian dan minat, pengalaman serta kejelasan objek yang di kenalnya.
2. Tingkat pengalaman keagamaan pada anak-anak, remaja dan pemuda.
Menurut Ernest Harm dalam bukunya The Development of Religious pertumbuhan agama pada anak-anak ada 3 tingkatan :
a. Tingkatan cerita yang menarik
Masa ini terdapat pada anak berusia 3-6 th. Konsepsi anak tentang Tuhan (agama) bersifat fantasi (khayalan).
b. Tingkatan Realistis
Pada tingkat tahapan ini saat anak mulai masuk sekolah sampai menjelang remaja (7-16 th). Konsep anak tentang Tuhan sudah mulai realistis karena pengaruh lingkungan.
c. Tingkatan individualis
Pada fase ini berlangsung antara 17-22 th.anak pada usia ini tampaknya sudah memiliki tingkatan yang tertinggi dari pada kematangan emosi sepanjang hidup mereka.
3. Factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Sebagaimana kita ketahui bahwa belajar adalah sesuatu proses yang kompleks dan unik maksudnya setiap orang mempunyai cara / tipe belajar yang berbeda dengan orang lain.
Menurut Robert M. Gagne dalam bukunya Instructional Design mengemukakan peristiwa belajar itu di pengaruhi oleh factor luar dan factor dalam.
Factor luar meliputi 3 unsur :
a. Factor contiguity (sentuhan) artinya situasi stimulus yaitu sesuatu yang dapat menyebabkan reaksi (response) dari siswa.
b. Factor Repetition (ulangan) yaitu situasi yang diharapkan dan respon siswa perlu di ulang atau di latin agar prestasi belajar dapat meningkat dan hasil belajar dapat tahan lama.
c. Factor Reinforcement (penguatan) yaitu respon dari siswa perlu di beri penguatan seperti pujian, agar siswa mau dan tidak segan-segan untuk mengulangi perbuatannya.
Factor dalam ada 3 :
a. Informasi / fakta yang telah di ketahui dari hasil belajar sebelumnya.
b. Keterampilan intelektual yakni pemanfaatan kembali keterampilan yang telah di pelajari sebelumnya. Seperti kepandaian membaca, menulis dan sebagainya.
c. Strategi yaitu cara mengatur kegiatan belajar atau keaktifan siswa untuk belajar dengan menggunakan cara-cara tertentu yang telah di pelajari sebelumnya.
C. Dasar Teknologis
Kemajuan dan perkembangan teknologi mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat. Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan dan berbagai kegiatan pranata hasil sosial yang ada dalam masyarakat seperti bidang ekonomi, industri,politik dan pendidikan. Dengan adanya kemajuan teknologi maka pada dewasa ini dalam dunia pendidikan kita kenal dua istilah yaitu :
1. Teknologi dalam pendidikan agama.
Kata teknologi berarti usaha memanfaatkan ilmu pengetahuan. Galbaith memberikan definisi tentang teknologi dalam kaitannya dengan bidang pertanian. Jadi teknologi dalam bidang pertanian yaitu memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan hasil pertanian. Misalnya penggunaan mesin traktor. Teknologi dalam pendidikan juga berarti memanfaatkan hasil ilmu pengetahuan / teknologi modern untuk meningkatkan hasil pendidikan. Misalnya penggunaan alat-alat elektronik sebagai sarana pengajaran.
2. Teknologi pendidikan agama
Teknologi pendidikan adalah lapangan kegiatan yang melibatkan keseluruhan proses pengelolaan personal dan organisasi untuk menganalisis dan memecahkan masalah pendidikan dengan menggunakan sumber yang ada.
Pertanyaan:
Sebutkan dasar-dasar pemikiran dalam penggunaan media?
BAB III
ALAT-ALAT MEDIA DALAM PENDIDIKAN AGAMA
A. Klasifikasi dan jenis media pendidikan agama.
Klasifikasi media menurut Rudy Breta sebagai berikut :
1. Media audio visual gerak adalah media yang paling lengkap karena menggunakan kemampuan audio visual dan gerak.
2. Media audio visual diam adalah sebagai media kedua dari segi kelengkapan kemampuan yang ada pada golongan sebelumnya kecuali penampilan gerak.
3. Media audio semi gerak yaitu jenis media yang mempunyai kemampuan menampilkan suara disertai gerakan titik secara linear jadi tidak dapat menampilkan gerakan nyata secara utuh.
4. Madia visual gerak yaitu jenis media yang memiliki kemampuan seperti golongan pertama kecuali penampilan suara.
5. Media visual diam ialah jenis media yang mempunyai kemampuan menyampaikan informasi secara visual tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun gerak.
6. Media audio ialah jenis media yang hanya memanipulasikan kemampuan-kemampuan suara semata-mata.
7. Media cetak yaitu media yang hanya mampu menampilkan informasi berupa huruf, angka dan simbol-simbol verbal tertentu saja.
Klasifikasi media menurut Garlach dan Pelly dari segi ciri-ciri fisiknya sebagai berikut :
a. Benda sebenarnya meliputi orang, kejadian, objek / benda-benda tertentu.
b. Presentasi verbal meliputi media cetak, kata-kata yang di proyeksikan melalui slide, filmstrip, transparansi, majalah dinding dan sebagainya.
c. Presentasi grafis meliputi chart, grafik, peta.
d. Potret diam (still picture) yaitu potret dari berbagai macam objek atau peristiwa yang mungkin di presentasikan buku, film strip, slide dan sebagainya.
e. Film adalah jenis media yang di peroleh dari hasil pemotretan / shooting benda/kejadian sebenarnya maupun film dari pemotretan gambar.
f. Rekaman suara (audio recorder) adalah bentuk media dengan menggunakan bahasa verbal/efek suara dan musik.
g. Program adalah sikwen dari informasi baik verbal, visual atau audio yang sengaja dibuat untuk merangsang adanya respons dari siswa.
h. Simulasi adalah peniruan situasi yang sengaja di adakan untuk mendekati / menyerupai kejadian / keadaan sebenarnya.
Penggolongan jenis media atas dasar ukuran serta kompleks tidaknya alat perlengkapan maka dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
a. Media tanpa proyeksi dua dimensi adalah jenis media yang penggunaannya tanpa proyektor dan hanya mempunyai dua ukuran saja yakni panjang dan lebar. Misalnya papan tulis, gambar, papan finel.
b. Media tanpa proyeksi tiga dimensi adalah jenis media yang penggunaannya tanpa proyektor dan mempunyai ukuran panjang, lebar, tebal dan tinggi. Misalnya benda sebenarnya , boneka.
c. Media audio adalah media yang hanya memberikan rangsangan suara saja . misalnya rado, tape recorder.
d. Media dengan proyeksi adalah jenis media yang penggunaannya memakai proyektor. Misalnya film, slide, film strip.
e. Televisi dan Video Tape Recorder
Video tape recorder adalah alat untuk merekam, menyimpan, dan menampilkan kembali secara serempak suara dan gambar dari suatu objek.
TV adalah alat untuk melihat gambar dan mendengarkan suara dari jarak jauh.
B. Alat-alat media dalam pendidikan agama
Alat-alat yang digunakan dalam pendidikan agama adalah :
1. Papan tulis
2. Bulletin Board dan display
3. Film atau gambar hidup
4. Radio pendidikan
5. Televisi pendidikan
6. Buku pelajaran
C. Pemilihan Media dalam pendidikan agama
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam memilih media, Pertama: Harus ada kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan, Kedua: Familiaritas media, Ketiga: Adanya sejumlah media yang dapat diiperbandingkan.
Ada 6 langkah Pemilihan media menurut Anderson :
- Menentukan apakah pesan yang akan disampaikan itu tujuan instruksional atau hanya sekedar hiburan.
- Menetapkan apakah media itu dirancang untuk keperluan pengajaran atau alat bantu mengajar.
- Menentukan apakah dalam usaha mendorong kegiatan belajar tersebut akan digunakan strategi afektif, kognitif atau psikomotorik.
- Menentukan media yang sesuai dari kelompok media yang cocok untu strategi yang dipilih dengan mempertimbangkan ketentuan (kriteria) kebijakan, fasilitas yang ada kemampuan produksi dan biaya.
- mereview kembali kelemahan dan kelebihan media.
- Perencanaan dan pengembangan produksi media tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar