Pengertian Andragogi
Andragogi adalah ilmu yang membahas
pendekatan dalam interaksi pembelajaran antara pendidik dan peserta
didik yang berusia dewasa. Semula Andragogi digunakan dalam satuan,
jenis, dan lingkup program pendidikan nonformal yang sistemik, namun
sekarang pendekatan ini sering pula diterapkan dalam satuan pendidikan
formal sejak satuan, jenis, dan lingkup program pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Istilah andragogi diambil dari bahasa Yunani. andr dan agogo.
Andr artinya dewasa dan agogo berarti membimbing atau mengamong. Jadi,
andragogi adalah kegiatan membimbing atau mengamong orang dewasa. Sejak
tahun tujuh puluhan, andragogi diberi arti sebagai ilmu dan seni untuk
membantu orang dewasa belajar (andragogy is the science and arts of
helping adults learn). Menurut Knowles (1977), pendekatan pembelajaran
ini dianggap sebagai lawan pedagogi (andragogy versus pedagogy).
Pedagogi adalah ilmu dan seni mengajar anak-anak (pedagogy is the science and arts of leaching children). Sejak awal tahun delapanpuluhan, dikembangkan pendekatan kontinum (continuum learning approach) atau pendekatan berdaur dan berkelanjutan dalam pembelajaran (Knowles, 1980; Cross, 1982). Pendekatan ini dapat dimulai dari pedagogi dilanjutkan ke andragogi; atau sebaliknya, yaitu berawal dari andragogi dilanjutkan ke pedagogi, dan seterusnya.
Pendekatan kontinum didasarkan
atas asumsi bahwa semakin dewasa peserta didik maka: (a) konsep dirinya
semakin berubah dari ketergantungan kepada pendidik menuju sikap dan
perilaku mengarahkan diri dan saling belajar. (b) makin berakumulasi
pengalaman belajarnya yang dapat dijadikan sumber belajar (learning
resources) dan orientasi belajar mereka berubah dari penguasaan terhadap
materi ke kemampuan pemecahan masalah, (e) kesiapan belajarnya adalah
untuk menguasai kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupan
nyata, dan (d) makin membutuhkan keterlibatan diri dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
Sumber:
Judul : Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian 2
Penerbit : PT. Imperial Bhakti Utama
Tahun : 2007
Pengertian PEDAGOGI
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2115688-pengertian-pedagogik/#ixzz1x6iAAiij
Seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik di sekolah, perlu memiliki seperangkat ilmu tentang bagaimana ia harus mendidik anak. Guru bukan hanya sekedar terampil dalam menyampaikan bahan ajar, namun disamping itu ia juga harus mampu mengembangkan pribadi anak, mengembangkan watak anak, dan mengembangkan serta mempertajam hati nurani anak. Pedagogik merupakan ilmu yang mengkaji bagaimana membimbing anak, bagaimana sebaiknya pendidik berhadapan dengan anak didik, apa tugas pendidik dalam mendidik anak, apa yang menjadi tujuan mendidik anak.
Pedagogi ialah sains dan seni mengenai cara mengajar di sekolah. Secara umumnya pedagogi merupakan mata pelajaran yang wajib bagi mereka yang ingin menjadi guru di sekolah. Sebagai satu bidang kajian yang luas, pedagogi melibatkkan kajian mengenai proses pengajaran dan pembelajaran, organisasi sekolah dan juga interaksi guru-pelajar.
Dari segi etimologinya, perkataan Pedagogi datangnya dari bahasa Yunani paidagogos; hamba yang menghantar dan mengambil budak-budak pergi balik dari sekolah. Perkataan “paida” merujuk kepada kanak-kanak, yang menjadikan sebab kenapa sebagian orang cenderung membedakan antara pedagogi (mengajar kanak-kanak) dan andragogi (mengajar orang dewasa).
Pedagogi modern membagi fungsi pengajaran ke dalam tiga bidang, yakni yang dimaksudkan sebagai taksonomi Bloom. Menurut taksonomi bloom, pengajaran boleh terbagi ke dalam :
Bidang Kognitif
Berkenaan dengan aktiviti mental seperti pemahaman, pengetahuan dan analisa.
Bidang Afektif
Berkenaan dengan sikap dan perasaan
Bidang Psikomotorik
Berkenaan dengan aktivitas fisik seperti keterampilan hidup, pertukangan dan segala aktivitas yang terkait dengan psikomotor ana.
Pedagogik terbatas pada ilmu pendidikan anak atau ilmu mendidik anak. Maka timbul pertanyaan lain, kapankah seorang anak masuk dalam kawasan pedagogik? Menurut M.J. Langeveld, pendidikan baru terjadi ketika anak telah mengenal kewibawaan, syaratnya yaitu terlihat pada kemampuan anak memahami bahasa, karena sebelum itu dalam pedagogik anak tidak disebut telah dididik, yang ada adalah pembiasaan. Sedang batas atasnya yaitu ketika anak telah mencapai kedewasaan atau bisa disebut orang dewasa.
Dari uraian diatas, pedagogik pembahasannya terbatas pada anak, jadi yang menjadi objek kajian pedagogik adalah pergaulan pendidikan antara orang dewasa dengan anak yang belum dewasa, menurut Langeveld disebut “situasi pendidikan”.
Jadi proses pendidikan menurut pedagogik berlangsung sejak anak lahir sampai anak mencapai dewasa. Pendidik dalam hal ini bisa orang tua dan/atau guru yang fungsinya sebagai pengganti orang tua, membimbing anak yang belum dewasa mengantarkannya untuk dapat hidup mandiri, agar anak dapat menjadi dirinya sendiri.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2115688-pengertian-pedagogik/#ixzz1x6jZmdVL
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2115688-pengertian-pedagogik/#ixzz1x6iAAiij
Tidak ada komentar:
Posting Komentar