BAB
I
ALAM
SEMESTA DAN TATA SURYA
- TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
Manusia berusaha memahami
alam semesta ini dari zaman
dahulu bahkan sampai sekarang. Pada jaman kejayaan Yunani, orang
percaya bahwa Bumi merupakan pusat dari alam semesta ini ( Geosentrisme ). Namun, berkat pengamatan dan pemikiran yang lebih
tajam, pandangan itu berubah sejak Zaman abad pertengahan yang dipelopori oleh Copernicus menjadi Heliosentrik, yaitu matahari menjadi pusat beredarnya bumi dan
planet-planet lain.
Pengertian
alam semesta itu sendiri mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos.
Mikrokosmos ialah benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya
atom, elektron, sel, amoeba, dan sebagainya.Sedangkan makrokosmos ialah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet
ataupun galaksi. Dengan
diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit
yang sampai di bumi, timbulah beberapa teori yang mengungkapkan tentang
terbentuknya Alam Semesta. Teori-teori tersebut ialah sebagai berikut:
1.
Teori
Keadaan Tetap ( Steady –state Theory )
Teori ini
dikemukakan oleh Fred Hoyle, herman bondi, thomas Gold ( 1948 ). Teori ini
berdasarkan prinsip osmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta,
dimana pun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebutlah alam
semesta terjadi pada suatu saat tertentu dimasa yang telah lalu sampai
sekarang. Segala sesuatu di alam semesta ini selalu tetap sama walaupun
galaksi-galaksi saling bergerak menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang
oleh kenyataan, bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan
galaksi lama.Dengan kata
lain bahwa tiap-tiap galaksi yang terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya
mati, jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besarnya
dan tak terhingga tuanya ( Tanpa awal dan tanpa akhir ).
2.
Teori
Ledakan Besar (Big Bang Theory)
Teori
ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu massa yang sangat besar dan
mempunyai berat jenis yang juga sangat besar. Kemudian massa tersebut meledak
dengan hebat karena adanya reaksi inti (George Lemaitre, 1930). Massa itu
kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun, massa yang berserak itu membentuk kelompok-kelompok
galaksi yang ada sekarang. Mereka harus bergerak menjauhi titik pusatnya. Teori
ini didukung oleh kenyataan dari pengamatan bahwa galaksi-galaksi itu memang
bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Selain itu, teori ini didukung oleh
pakar astronomi Arno Penzias dan Robert Wilson yang menemukan radiasi gelombang
mikro.
B. TEORI TERBENTUKNYA GALAKSI DAN
TATA SURYA
1.
Galaksi
Ada
satu Hipotesis (dugaan sementara yang harus teruji kebenarannya sehingga ia
menjadi teori), yaitu hipotesis Fowler (1957), menurutnya 12 ribu tahun yang
lalu, galaksi kita tidak seperti keadaan seperti sekarang ini, ia masih berupa
kabut gas hidrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasayang bergerak
perlahan melakukan rotasi sehingga keseluruhannya berbentuk bulat, karena gaya
beratnya maka ia mengadakan kontraksi dan kondensasi sambil terus berputar pada
sumbunya. Saat kontraksi massa bagian luar banyak yang tertinggal. Bagian yang
berkisar (berputar) lambat dan mempunyai berat jenis yang besar akan membentuk
bintang-bintang. Dengan cara yang sama bagian luar yang tertinggal juga
mengadakan kondensasi sehingga terbentuklah planet. Demikian juga planet
membentuk satelit bulan. Galaksi, tempat matahari kita berinduk diberi nama
MILKY WAY atau BIMA SAKTI.
Macam-macam Galaksi
Dari hasil pengamatan
selanjutnya, ternyata di alam semesta terdapat
beribu-ribu galaksi dengan berbagai bentuk dan ukuran yakni :
Ø Galaksi
elips
Ø Galaksi
Spiral
Ø Galaksi
tidak beraturan
Ø Galaksi
Elips merupakan galaksi yang sudah tua, terbentuk dari bintang-bintang yang
sudah tua, lebih redup dibandingkan tipe spiral dengan banyak bintang merah
besar, pambentukan bintang baru sudah berhenti.
Ø Galaksi
Spiral berbentuk spiral amat besar dengan inti di tengah (nukleus)dan lengan
spiral dan cakram (disk). Pada lengan ini terkonsentrasi debu dan gas (nebulae)
dimana terdapat pembentukan bintang aktif, bila dilihat dari samping, galaksi
ini tampak seperti elips berlengan dan dikelilingi atmosfer bercahaya, serta
terdapat lingkaran-lingkaran kumpulan beribu-ribu bintang yang disebut Globular
Cluster. Jumlah galaksi ini kurang lebih 80% dari galaksi yang ada. Salah satu
contoh galaksi spiral adalah galaksi Canes Venatici.
Ø Galaksi
Tak Beraturan terdiri dari bermiliar-miliar bintang muda berwarna putih
kebiruan dan bintang raksasa biru yang sangat panas. Diantara bintang-bintang
tersebut bertebaran gas dan debu luar angkasa. Banyaknya galaksi berbentuk tak
beraturan ialah 3%.
2.
Bima
Sakti
Induk dari
matahari kita ialah galaksi Bima Sakti atau Milky Way, karena berdasarkan
pengamatan, Galaksi Bima Sakti bila dilihat dari atas berwujud seperti spiral
raksasa yang berputar. Dari samping terlihat seperti elips yang sangat besar.
Bintang-bintang bertebaran dalam lengan spiral, diantaranya matahari kita.
Jaraknya 30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi atau 20.000 tahun cahaya dari
ujung atau pinggir galaksi. Galaksi Bima Sakti bergaris tengah 100.000 tahun
cahaya. Makin ke tengah, tebaran bintang makin merapat dan diperkirakan pusat
galaksi merupakan bola bintang raksasa sehingga galaksi ini berbentuk bulat
pipih seperti kue cucur.
3. Tata
Surya
Terdiri dari benda-benda seperti meteor-meteor,
planet, satelit, komet-komet, debu dan gas antar planet yang beredar
mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Banyak teori yang dikemukakan tentang terbentuknya tata surya namun dari beberapa
teori tersebut belum ada satu pun yang diterima oleh semua pihak, teori-teori
tersebut diantaranya :
Hipotesis
Nebular
Dikemukakan oleh Kant dan Laplace (1796) yang meyakini
terbentuknya tata surya merupakan kondensasi awan panas atau kabut gas yang
sangat panas, yang sebagian terpisah dan merupakan cicin yang mengelilingi pusat. Pusatnya itu menjadi
sebuah bintang atau matahari. Bagian yang mengelilingi pusat tersebut berkondensasi
membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari tadi, setelah
mendingin, benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan
benda-benda yang mengelilinginya.
Hipotesis
planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis
ini bertitik tolak dari pemikiran yang sama dengan teori Nebular yang
menyatakan bahwa system tata surya terbentuk dari kabut gas yang sangat besar,
berkondensasi, perbedaannya ialah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya
planet-planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan adanya
bintang besar lain yang kebetulan sedang lewat di dekat bintang yang merupakan
bagian dari tata surya kita. Kabut gas dari bintang lain itu sebagian
terpengaruh oleh daya tarik matahari kita dan setelah mendingin terbentuklah
benda-benda yang disebut Planettesemal. Planettesemal merupakan benda-benda
kecil yang padat. Teori ini merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa ada
satelit-satelit pada Jupiter maupun saturnus yang orbitnya berlawanan rotasi planet
itu.
Teori Tidal atau teori pasang surut
Dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys (1919).
Menurutnya planet merupakan pecikan dari matahari yang disebut Tidal. Tidal
yang besar akan menjadi planet baru disebabkan karena bergerak mendekatnya dua
matahari, hal ini jarang sekali terjadi. Seperti dalam teori diatas bahwa dua
bintang yang saling mendekat akan membentuk planet yang baru.
Teori Bintang Kembar
Berpendapat bahwa dulu matahari adalah sepasang
bintang kembar. Oleh suatu sebab salah satu bintang meledak akibat gaya tarik
gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi matahari, pecahannya tetap
beredar mengelilinginya.
Teori Creatio Continua
Dikemukakan Fred Hoyle, Bondi dan Gold. Berpendapat
bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada, alam semesta ada dan
selamanya tetap ada setelah diciptakan. Setiap saat ada partikel yang
dilahirkan dan ada yang lenyap, yang kemudian mengembun menjadi kabut, bintang
dan jasad alam semesta, karena partikel yang lebih besar daripada partikel yang
lenyap, maka jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan pemuaian alam
semesta. Penegmbangan tersebut mencapai titik batas 10 milyar tahun, dalam
kurun waktu tersebut akan menghasilkan kabut-kabut baru. Teori ini berpendapat
bahwa 90 % materi alam semesta ialah hedrogen yang akhirnya membentuk helium
dan zat-zat lainnya.
Teori G.P. Kuiper (1950)
Teori ini didasari keadaan yang ditemui di luar tata
surya yang mengandaikan matahari serta semua planet berasal dari gas purba di
ruang angkasa, proses terlahirnya bintang dikarenakan banyaknya kabut gas, yang
lambat laun memampatkan diri menjadi massa yang semakin lama semakin padat
dikarenakan gaya gravitasi molekul tersebut. Satu atau dua materi memadat di
tengah dan gumpalan kecil melesat di sekeitarnya. Gumpalan tengah menjadi
matahari dan gumpalan kecil menjadi bakal planet. Matahari yang sudah menjadi
padat menyala dengan adanya api nuklir dan kemudian mendorong gas yang masih
membungkus planet menjadi sirna sehingga tampak telanjang.
BAB II
SUSUNAN
TATA SURYA
A. SUSUNAN TATA SURYA
Tata Surya berarti adanya
suatu organisasi yang teratur dengan matahari sebagai induk. Pada zaman yunani
kuno, orang-orang yunani mengenal lima planet yang dilakukan dengan pengamatan
secara kasar, planet tersebut ialah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan
Saturnus dengan bumi sebagai pusatnya, namun pada abad ke-16 Nicolas Copernicus
( ilmuwan Polandia ) berhasil mengubah pandangan salah yang dianut selama
berabad-abd tersebut, menurutnya bumi ialah planet sama halnya seperti planet
lain, bumi beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya ( heliosentris ),
pandangan tersebut didasari perhitungan yang sistematis yakni berkat bantuan
teropong sebagai alat pengamat dan dengan berkembangnya matematika dan fisika
sebagai sarana penunjang sehingga dapat mengamati planet-planet lainnya
termasuk planet Pluto sebagai planet terjauh.
Planet-planet dapat
dikelompokan menjadi dua, yakni planet dalam dan planet luar. Planet dalam
yakni planet yang dekat dengan matahari, yakni : merkurius, venus, bumi dan
mars. Planet Luar yakni terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, neptunus dan
Pluto. Planet dalam umumnya lebih kecil dari [lanet luar, namun mempunyai massa
jenis yang lebih besar.
Peredaran planet
mengelilingi matahri disebut gerak revolusi. Disamping itu planet-planet
beredar mengelilingi sumbunya disebut gerak rotasi yang menyebabkan timbulnya
peredaran siang dan malam. Gerak revolusi dan gerak rotasi searah jarum jam
yakni dari timur ke barat. Waktu untuk satu putaran revolusi disebut kala
revolusi yakni 365 ¼ hari dan waktu satu putaran rotasi disebut kala rotasi
yakni 24 jam.
B.
BAGIAN-BAGIAN TATA SURYA
Tata surya terdiri dari matahari
sebagai pusat dan benda-benda lain seperti planet , satelit, meteor, komet,
debu dan gas antarplanet beredar mengelilinginya. Keseluruhan sistem ini
bergerak mengelilingi pusat galaksi. Planet merupakan suatu benda yang dingin,
sinarnya yang tampak kemilau dari bumi itu, tidak lain ialah cahaya matahari
yang dipantulkan. Jadi, tidak ubahnya seperti bulan purnama. Sebelum kita mengenal masing-maisng
planet tersebut secara lebih mendalam, sebaiknya kita bicarakan lebih dahulu
tentang matahari sebagai pusat tata surya.
1.
Matahari
Matahari
ialah suatu bola gas pijar yang terdiri dari 49% atom hidrogen (H) dan 5,6%
atom helium (He), serta sisanya campuran unsur-unsur karbon (C ) dan atom
lainnya. Bentuk matahari ternyata tidak bulat benar. Ia mempunyai semacam
ekuatoe dan kutub, karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000
mil, sedangkan garis tengah antarkutubnya 43 mil lebih pendek.
Matahari
juga merupakan tata surya yang paling besar karena 98% massa tata surya
terkumpul pada matahari. Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga
merupakan sumber-sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari
inti dan tiga lapisan kulit, masing-maisng fotosfer,
kromosfer dan korona.
Menurut
perhitungan para pakar, temperatur di permukaan matahari sekitar 6.0000
C. jenis batuan atau logam apa pun yang kita kenal di bumi akan lebur pada
tempera tur setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya,
yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta 0C.
Lapisan
bola matahari bagian dalam disebut fotosfer
(bahasa Yunani, photos: cahaya, sphera:
bola), yang artinya bola bercahaya memancar, radiasi
fotosfer sangat kuat pad agelombang tampak mata. Sedangkan atmosfer bumi dapat
meloloskan panjang gelombang tampak mata. Mata manusia sangat sensitif terhadap
panjang gelombang tampak mata ini. Fotosfer tebalnya kira-kira 220 mil.
Kromosfer (bahasa Yunani, chromos; warna, sphera: bola). merupakan
lapisan luar dari fotosfer. Warnanya kemerahan berasal dari hidrogen yang
berpijar. Lapisan ini mempunyai lidah-lidah api yang menjilat ke laur. Tebal
kromosger kira-kira 9.000 mil. Lapisan lebih luar dari kromosfer ialah korona.
Korona berupa sinar kemilauan yang tebalnya kadang-kadang meleihi garis tengah
matahari itu sendiri. Korona tampak jelas (berwarna putih perak) mengelilingi
matahari pada waktu terjadi gerhana matahari, karena fotosfer dan kromosfer
terhalang oleh bulan.
Matahari
sangat penting bagi kehidupan di muka bumi karena :
1)
Merupakan sumber energi (sinar panas).
Energi yang terkandung dalam batbara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal
dati matahari;
2)
Mengontrol stabilitas peredaran bumi
yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, bulan, tahun serta
mengontrol peredarana planet lainnya.
2.
Planet
Merkurius
Planet
merkurius merupakan planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius
tidak mempunyai satelit atau bulan dan juga hawa atau udara. Planet ini
mengandung albedo, yaitu perbandingan
antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima dari matahari sebesar 0,07.
Ini berarti 0,93 atau 93% cahaya yang berasal dari matahari diserapknya.
Garis
tengahnya 4.500 km lebih besar daripada garis tengah bulan yang hanya 3.160 km.
karena letaknya yang begitu dekat dengan matahari maka bagian yang menghadap matahari
sangat panas, sebaliknya yang tidak menghadap matahari dingin sekali. Hal ini
disebabkan karena Merkurius tidak memiliki atmosfer dan bulan (satelit).
Diperkirakan tidak ada kehidupan sama sekali di Merkurius.
Merkurius
mengadakan rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya
lebih dari 28 hari, demikian juga pada malam harinya. Merkurius mengelilingi
matahari dalam waktu 88 hari.
3.
Planet
Venus
Planet
ini dinamakan Venus karena bila dilihat dari bumi merupakan planet yang paling banyak memantulkan cahaya matahari akibat
sifat dari permukaanya. Orang Yunani menganggap keadaan planet itu sangat
cantik seperti dewi kecantikan mereka (Venus).
Planet
ini lebih kecil dari bumi, mempunyai albedo 0,8 atau 20% cahaya matahari yang
datang akan diserapnya. Planet ini diliputi awan tebal (atmosfer) yang mungkin
terjadi dari karbon dioksida, tetapi tidak mengandung uap air dan oksigen.
Planet ini juga tidak mempunyai satelit.
Venus
menempati urutan kedua terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal sebagai
bintang kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pagi hari. Besarnya
hampir sama dengan bumi, bergaris tengah 12.320 km, sedangkan bumi bergaris
tengah 12.640 km. rorasi Venus kurang lebih 247 hari dan berevolusi
(mengelilingi matahari) selama 225 hari, artinya 1 tahun venus adalah 225 hari.
Dengan
analisis spektrum
atas cahaya yang datang dari Venus, dapat diketahui bahwa di sana terdapat
oksigen. Atas dasar analogi bahwa keberadaan gas oksigen yang tetap jumlahnya di udara disebabkan
oleh tumbuhan yang mengadakan fotosintesis maka dapat diperkirakan bahwa di
Venus pun ada kehidupan. Rotasi Venus berlawanan dengan rotasi bumi, bumi
berotasi dengan arah barat-timur, sedangkan venus rotasinya timur-barat.
4. Planet Bumi dan Bulannya
Bumi
menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Besarnya hampir sama dengan
venus dan bergaris tengah 7.900 mil atau 12.646 km.jarak antara bumi dengan
matahari ialah 149 juta km. jarak ini dijadikan satuan jarak astronomical Unit (AU). Jadi, 1 AU = 149
juta km.
Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti satu hari
bumi lamanya ialah 24 jam, sedangkan satu hari venus ialah 247 kali dari bumi,
yakni 247 x 24 jam. Bumi mengadakan
revolusi selama 365 ¼ hari. Satu kali putaran mengelilingi matahari
disebut juga satu tahun . sekarang mari kita bandingkan dengan 1 tahun
merkurius = 88 hari bumi, sedangkan 1 tahun mars = 1,9 tahun bumi. Berat jenis
rata-rata bumi ialah 5,52.
5. Bulan
Bulan
merupakan satu-satuan satelit bumi dan tidak memiliki atmosfer. Jarak bulan
dengan bumi adalah 240 ribu mil= 384 ribu km dan bargaris tengah 2.160 mil atau
3,456 km. jarak terjauh bulan dari pusat bumi 406.700 km dan jarak terdekatnya
356.400 km.
Pada
permukaan bulan, terdapat gunung-gunung dan dataran rendah seperti bumi. Namun
lubang-lubang kepundannya tampak besar-besar sampai ada yang bergaris tengah 8
km.
Oleh
karena bulan tidak beratmosfer maka raut permukaan bulan tetap abadi sebab
tidak ada erosi. Tidak adanya atmosfer dapat dibuktikan dengan tidak
dibiaskannya sama sekali sinar bintang yang datangnya dari belakang bulan ke
bumi. Sinarnya merupakan pantulan sinar matahari sehinga dengan pantulan itu permukaan bulan dapat
berubah-ubah. Perubahan penampakan bulan disebut fase. Fase bulan terjadi
karena bulan mengitari bumi (revolusi).
Ada
delapan fase bulan, yakni :
a.
Fase bulan baru, terjadi pada kedudukan
dengan urutan matahari bulan-bumi (konjungsi)
b.
Fase
bulan sabit, terjadi pada kedudukan setelah
konjungsi dan akan memasuki kedudukan kuartir
c.
Fase
bulan setengah penuh, terjadi pada kedudukan bulan-bumi
tegak lurus pada matahari –bumi (kuartir)
d.
Fase
bulan bungkuk, terjadi pada kedudukan setelah kuartir
dan akan memasuki kedudukan oposisi
e.
Fase
bulan purnama, terjadi pada kedudukan dengan urutan
matahari bumi-bulan (oposisi)
f.
Fase
bulan bungkuk, terjadi pada kedudukan oposisi dan
akan memasuki kedudukan kuartir
g.
Fase
bulan setengah penuh, terjadi pada kedudukan bulan bumi
tegak lurus pada matahari-bumi
h.
Fase
bulan sabit, terjadi pada keadaan setelah kuartir
dan akan memasuki kedudukan konjungsi.
Dalam
kalender yang mendasarkan pada peredaran bulan sebagai acuannya, tanggal
diambil pada saat bulan baru atau disebut bulan mati. Pada saat tersebut bulan berada diantara bumi
dan matahari sehingga tidak ada cahaya matahari yang bisa dipantulkan bulan ke
bumi. Kemudian, karena bulan bergerak mengelilingi bumi, makin lama semakin
banyak permukaan bulan yang tampak
disinari matahari., bulan mulai kelihatan sebagai bulan sabit. Dan ini langsung
sampai sekitar tanggal 7, yakni saat bulan dalam keadaan setengah penuh. Antara
tanggal 7 dan tanggal 15, permukaan bulan yang disinari matahari semakin
banyak. Keadaan ini disebut bulan
bungkuk. Saat bulan purnama, yaitu sekitar tanggal 14, bumi berada diantara
bulan dan matahari. Pada kedudukan ini bulan bersinar penuh, karena bulan
berada persis di belakang bumi, apabila dilihat dari matahari. Setelah bulan
purnama berlangsung, bulan memasuki fase bungkuk lagi, kemudian menjadi
setengah penuh pad atangga 21, dan menjadi bulan sabit lagi sampai bulan baru
berikutnya. Perhitungan tahun menurut bulan mengelilingi bumi disebut
perhitungan qamariah (bahasa Arab, qamar = bulan). Penanggalan Hijriah dasarnya
adalah peredaran bulan mengelilingi bumi. Perhitungan kapan mulai bulan baru
dan kapan pula akhirnya bulan ramadhan bagi umat islam menjadi sangat penting.
Meningat pada bulan ramadhan umat Islam berpuasa, kemudian setelah bulan
Ramadhan berakhir, umat islam dilarang berpuasa. Oleh sebab itu, pemeluk agama
Islam
harus mengetahui secara tepat kapan mulai dan kapan berakhirnya bulan Ramadhan
tersebut. Perhitungan tahun menurut
peredaran bumi mengitari matahari disebut perhitungan Syamsiah (bahan arab,
Syam = matahari). Contohnya penanggalan Masehi.
a.
Gerhana
bulan
Apabila
permukana bulan terkena oleh bayang-bayang bumi maka akan terjadi gerhana bulan dan bila bumi yang terkena bayangan
bulan maka terjadilah gerhana matahari.
Para ilmuwan
telah dapat memperhitungkan dengan akurat, kapan akan terjadi gerhana bulan,
tidak saja pada tahun berapa, tapi hari, tanggal, jam bahkan perhitungan
detiknya.
6. Planet Mars
Planet
ini diberi nama sesuai dengan nama Dewa Pernah orang Yunani, karena planet ini
berwarna kemerah-merahan seperti darah yang diduga tanahnya mengandung banyak
besi oksigen. Pada permukana planet ini didapatkan warna-warna hijau, biru dan
sawo matang yang selalu berubah sepanjang tahun.
Dugaan
ini bertolak pada kenyataan-kenyataan berikut ini : Berdasarkan pengamatan melalui
teropong dan foto, pada permukana Mars terdapat semacam kanal (saluran atau dam
air) yang sangat panjang dan lurus sekali. Kanal ini menghubungkan bagian Mars
yang tertutup salju dengan bagian yang panas. Bila kanal ini buatan alam,
apakah mungkin selurus itu? Mars tampaknya diselubungi oleh atmosfer. Dugaan
ini bertolak dari kenyataan bahwa permukaan Mars dari waktu ke waktu selalu
tampak berbah, baik berubah dalam bentuk atau gambar maupun wa rnanya. Fenomena
ini mengarah kepada adanya tumbuhan pada permukaanya dan adanya awan yang
menyelubungi seperti layaknya di bumi.
Penelitian
terakhir menunjukkan bahwa pada planet Mars terdapat uap air meskipun dalam
jumlah yang sangat kecil, tetapi para pakar lebih cenderung mengatakan bahwa
perubahan warna permukana planet disebabkan oleh angin pasir, bukan oleh
organisme.
Hal
lain yang menarik di planet ini adalah adanya dua buah bulan dan biasa disebut
dengan nama satelit.
Satelit
yang kecil diberi nama phobos. Satelit ini dekat dengan planet Mars dan hanya berjarak 3.700 mil
(dibandingkan dengan jarak bumi-bulan,
240 ribu mil). Garis tengah 10 mil (16 km). ia mengadakan revolusi mengelilingi
Mars dalam waktu 7 jam 39 menit, dan anehnya ia terbit dari barat, terbenam di
Timur. Phobos dalam satu hari Mars, terbit dan terbenam sebanyak 3 kali.
Satelit
yang besar dinamakan deimos. Satelit ini terbit ari timur dan terbenam di
sebelah barat setelah beberapa hari. Hal ini disebabkan karena revolusi satelit
Deimos hanya berbeda sedikit lebih cepat daripada
rotasi Mars.
Fakta
lain yang perlu dicatat tentang mars adalah :
a. Jarak mars ke matahari adalah 1,52 AU;
b. Bergaris
tengah 3.920 mil (setengah dari bumi);
c. Bere
volusi 1,9 tahun;
d. Berotasi
24 hari 37 menit;
e. Perlu
pula diketahui, bahwa menurut data yang dikirim oleh Mariner-4, di Mars tak ada
oksigen, hampir tak ada air sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung
banyak air, ternyata tak lebih dari lapisan salju yang sangat tipis. Ini pula
kiranya yang menjadi sebab, mengapa pada waktu tertentu kutub yang berwarna
putih itu lenyap dari pandangan mata.
7. Planet Jupiter
Jupiter
merupakan planet terbesar dalam tata surya kita. Ia bergaris tengah 86.600 mil
atau 138.560 km, mengadakan rotasi dengan cepat yaitu 10 jam (bandingkan 24 jam
untuk Bumi dan 247 hari untuk Venus). Jupiter tampak sebagai bintang yang terang yang muncul di tengah malam.
Akibat berotasi dengan cepat, bagian ekuator lainnya menjadi sedikit mengembang
dan mebentuk sabuk yang jelas.
Berdasarkan
analisis spektroskopis, planet ini mengandung gas metana dan amo niak dalam jmlah
banyak, begitu juga gas hidrogen. Albedonnya 0,44 Bercak kemerahan bergaris
tengah 30.000 mil di bagian Selatan (telah diketahui dari tahun 1831)
diperkirakan adalah suatu kawah yang masih hidup (karena warnanya
berubah-ubah). Planet ini mempunyai 14 satelit atau bulan.
Massa
planet ini sangat besar, hampir 300 kali massa bumi dan gravitasinya, yaitu 2,6
kali gravitasi bumi. Artinya, bila suatu benda di bumi beratnya 100 kg maka
berat benda tersebut di JUPiter menjadi 260 kg. akibat selanjutnya, ia memiliki
daya tarik yang sangat kuat sehingga mampu menarik 12 satelit atau bulan yang
berukuran sangat besar. Dua diantaranya lebih besar daripada planet Merkurius.
Tiga darinya beredar berlawanan arah dengan sembilan lainnya. Bulan-bulan
tersebut memiliki lapisan atmosfer yang cukup tebal.
8. Planet Saturnus
Planet
terbesar kedua setelah Jupiter ialah Saturnus, karena planet ini bergaris
tengah 74.000 mil atau 118. 400 km dengan kecepatan rotasi yang sama dengan
Jupiter. Planet ini juga memiliki lapisan atmosfer yang terdiri dari gas etan, amoniak dan hidrogen
yang bersuhu rata-rata 1030 C, tetapi suhu pada permukaanya
sangat rendah, yakni 2430 F. walaupun demikian, massa jenisnya
sangat kecil bila dibandingkan dengan air yakni 0,75 g/cm3.
Yang
paling menarik dari planet ini ialah ditemukannya sabuk putih yang melilit
ekuatornya dengan jarak dari permukaan sejauh 7.000 mil sampai kurang lebih
37.000 mil. Sabuk ini berbentuk pipih setebal 10 mil, dan berupa debu. Sabuk
ini ternyata berputar mengelilingi planet dengan kecepatan yang berbeda, sabuk
bagian dalam jauh lebih cepat daripada bagian luarnya. Sabuk atau cincin in I
diduga berasal dari satelit yang tidak pernah terbentuk, karena gaya ganggu
Saturnus yang besar, akibat letaknya yang terlalu dekat dengan Saturnus
sehingga calon satelit itu menjadi tidak stabil.
Saturnus
mempunyai 10 satelit dan yang terbesar ialah titan (besarnya 2 kali
bulan-bumi). Phoebe yang
bergerak berlawanan arah dengan sembilan satelit lainnya, menunjukkan bahwa
phoebe bukan anak kandung saturnus. Keanehan phoebe dan sabuk raksasa itu memperkuat Teori Tidal.
Keanehan lainnya ialah sabuk Saturnus itu itu mengembang dan merapat pada
permukaan planet 15 tahun sekali.
9.
Planet
Uranus
Planet
ini ditemukan secara tak sengaja oleh Herschel
dan keluarga pada tahun 1781, ketika
mereka sedang mengamati Saturnus. Besarnya Uranus kurang dari setengah saturnus
dengan garis tengah 50. 560 km atau 4 kali bumi. Oleh karenanya, planet ini
merupakan planet pertama yang dapat ditangkap oleh teleskop, karena letaknya
yang cukup jauh dari matahari.
Uranus
memiliki lima satelit. Berbeda dengan planet lain, rotasi Uranus bergerak dari
Timur ke Barat. Jarak ke matahari adalah 2.860 juta km atau 19,2 AU, dan
mengelilinginya dalam waktu 84 tahun. Kecepatan rotasi 10 jam 47 menit.
Berdasarkan pengamatan pesawat Voyager pada bulan Januari 1986, Uranus memiliki 14
satelit. Sama seperti Venus, rotasinya berlawanan arah dengan rotasi bumi.
10. Planet Neptunus
Neptunus
ditemukan pada saat para astronom mengamati planet baru Uranus yang orbitannya
agak menyimpang dari perhitungan. Berdasarkan Hukum Newton (gaya tarik menarik
antara dua benda) diperkirakan ada benda langit besar lain yang mempengaruhi
orbit Uranus. Ternyata pengaruh tersebut disebabkan adanya Neptunus yang
merupakan planet terbesar ketiga pad atahun 1846. Planet ini, jika dilihat
dengan teleskop dari bumi berwarna kebiru-biruan. Dari spektrum cahayanya,
planet ini diketahui mempunyai atmosfer yang sebagian besar terdiri dari gas
metana.
Neptunus
mempunyai dua satelit, satu diantaranya disebut Triton.satelit Triton
beredar berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus. Jarak ke matahari adalah
30,1 AU atau 4,470 juta km, bergaris tengah 28.000 mil dan mengelilingi
matahari dalam waktu 165 tahun sekali putar.
11.
Planet
Pluto
Pluto merupakan
planet terluar dari tata surya kita. Mulanya ornag tidak menyangka bahwa ia
adalah planet, karena sinarnya yang berkedip-kedip seperti bintang . namun dengan pengamatan yang penuh kesabaran
akhirnya berkesimpulan bahwa ia adalah planet. Pluto ialah nama dewa kegelapan
ornag Yunani, karena warnanya yang tak terang akibat jauh dari matahari.
Pemberian nama itu berdasarkan kenyataan bahwa planet itu mendapat sedikit
sinar matahari, karena jaraknya dengan matahari 39,5 AU atau ± 5.811 juta km. suhu rata-rata pada
planet ini ialah 2200 C. Pluto tidak bersatelit.
Pluto disebut
juga sebagai transneptunus, ada dugaan planet ini merupakan bagian dari
satelit Neptunus yang terlepas. Hal itu disebabkan karena garis edarnya agak
berbeda dengan planet lain. Pada suatu saat, jaraknya sangat dekat dengan
matahari dibandingkan dengan Neptunus, pada saat lain lebih jauh; namun
rata-rata Plutolah yang terjauh.
C. BENDA-BENDA LANGIT LAIN DAN TATA
SURYA
1.
Asteroida atau Planetoida
Pada
tahun 1801, piazzi seorang astronom Italia melalui pengamatan teleskopnya,
menemukan benda langit yang berdiameter 500 mil atau ± 900 km (bulan berdiameter 2.160 mil
atau 3.000 km) beredar mengelilingi matahari.
Pada
masa ini, benda semacam itu telah diketahui sebanyak ±
2.000 buah, berbentuk bulat-bulat kecil, yang terbesar disebut ceres dengan diameter 750 km. benda-benda langit
yang terkecil yang bisa diamati adalah yang berdiamter 1 mil. Kelompok benda
langit ini disebut planetoida atau bkan planet untuk membedakannya dengan
sembilan planet utama yang telah dijelaskan tadi. Bila seluruh massa planetoida
ini dikumpulkan, jumlahnya tidak lebih dari 2% dari massa bulan.
2.
Komet atau Bintang Berekor
Meskipun
komet disebut sebagai bintang berekor, komet bukan tergolong bintang alam dalam
arti yang sebenarnya. Komet merupakan anggota tata surya yang beredar
mengelilingi matahari dan menerima energinya dari matahari.
Komet
sebenarnya merupakan kumpulan bungkahan batu yang diselubungi oleh kabut gas.
Diameter komet termasuk selubung gasnya ±
100.000 km, sedangkan diameter inti yang berupa bungkah-bungkah batu sebagian
dipantulkan, sedang lainnya berupa sinar ultra violet akan bereksitasi pad agas
yang menyelubungi komet. Akibat eksitasi ini akan terjadi resonansi atau fluoresce nsi, dan gas akan berpendar memancarkan cahaya.
Akibat tekanan cahaya matahari, gas pendar ini akan terdorong menjauhi matahari
maka terbentuklah ekor komet. Karena komet selalu menjauhi matahari maka jika
komet mendekati matahari, ekornya dibelakang dan di depan sewaktu menjauhinya.
3. Meteor
Meteor adalah benda angkasa yang
tidak mengeluarkan cahayanya sendiri, tetapi dia bukan binatang. Jadi, semacam
benda-benda planetoida yang mungkin saja datang dari luar tata surya kita.
Meteor berupa batu-batu kecil yang
bergaris tengah antara 0,2-05 mm dan massanya tidak lebih dari 1 gram. Meteor
ini semacam debu angkasa yang bergerak dengan kecepatan rata-rata 60 km/detik
atau 60 x 60 x 60 km per jam.
4.
Satelit
Satelit merupakan pengiring planet.
Satelit beredar mengelilingi planet dan bersama-sama beredar mengelilingi
matahari. Peredaran satelit mengelilingi planet disebut gerak revolusi satelit.
Disamping itu, satelit juga melakukan gerak rotasi, yaiotu beredar mengelilingi
sumbunya sendiri.
Pada umumnya, arah rotasi revolusi
satelit sama dengan arah rotasi dan revolusi planetnya, yaitu dari Barat ke
Timur kecuali satelit dari planet
Neptunus. Planet yang telah diketahui tidak mempunyai satelit adalah Merkurius,
Venus, maupun pluto.
Pluto merupakan satu satunya satelit dari planet
bumi. Kala rotasi bulan adalah satu hari, sedang kala revolusinya satu bulan. Karena kala rotasi
bulan sama dengan kala rotasi bumi, mengakibatkan permukana bulan yang menghadap
ke bumi selalu tetap.
Jarak
antara bumi dengan bulan, kurang lebih
384.403 km dan merupakan benda langit yang paling dekat terhadap bumi jika
dibandingkan bumi, bulan mempunyai ukuran :
a. Massa bulan : 1/10 massa bumi
b. Garis
tengah bulan : ¼ diameter bumi-3000 km
c. Gravitasi
bulan : 1/6 gravitasi bumi.
BAB
III
BUMI
Bumi merupakan
salah satu planet dari tata surya kita, dan tak ada satu pun diantara
planet-planet tata surya itu yang mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya
kehidupan seperti di bumi. Dibawah ini merupakan penjelasan tentang Bumi.
A.
Bumi Sebagai Planet
Dahulu, manusia menganggap bahwa bumi memiliki
kedudukan yang sangat istimewa, karena menganggap bahwa matahari yang mengitari
bumi. Pandangan tersebut berubah saat Copernicus mengemukakan teori heliosentris. Meskipun sejak abad ke-18
manusia sudah menyadari bahwa bumi ialah sebuah planet yang bergerak mengitari
matahari, tetapi baru pada pertengahan abad ke-20 kesadaran itu muncul dengan
kuat, karena pada masa ini, penerbangan pesawat ke ruang angkasa makin maju.
B.
Terbentuknya Bumi
Sejak 500 tahun yang manusia sudah mengetahui bahwa
bumi itu bulat, apalagi di zaman
sekarang, mudah saja untuk mengetahui bahwa bumi itu bulat karena adanya
penerbangan pesawat ke ruang angkasa, dengan begitu dapat dibuat foto bahwa
memang bumi itu bulat, namun dengan pengamatan yang lebih teliti diketahui
bahwa bumi agak sedikit pipih pada kutubnya. Garis tengah antar kutub 7.900
mil, secara ekuatorial 7.923 mil (1 mil=1,6 km) dengan berat jenis 5,5 dan
beratnya 6,6 x 1021 ton.
Kelahiran bumi
Asal-usul bumi sama halnya dengan planet lain,
mengenai perhitungan penentuan umur lapisan bumi terdapat beberapa teori,
antara lain :
Teori
Sedimen
Pengukuran
usia bumi didasarkan atas perhitungan tebalnya lapisan sedimen yang membentuk
batuan. Dengan mengetahui ketebalan lapisan sedimen rata-rata yang terbentuk
tiap tahunnya dan membandingkannya dengan tebal batuan sedimen yang terdapat di
bumi sekarang ini maka dapat dihitung umur lapisan tertua kerak bumi,
berdasarkan perhitungan semacam ini diperkirakan bumi terbentuk 500 juta tahun
yang lalu.
Teori Kadar Garam
Pengukuran berdasarkan perhitungan kadar garam di
laut. Dengan mengetahui kadar garam tiap tahun, dan jika dibandingkan dengan
dengan kadar garam saat ini, bumi telah terbentuk 1.000 juta tahun yang lalu.
Teori Termal
Mengukur usia bumi berdasarkan perhitungan suhu bumi,
dengan mengetahui suhu bumi saat ini maka ahli fisika bangsa Inggris ( Elfin )
memperkirakan perubahan bumi dari batuan yang sangat panas menjadi batuan yang
dingin seperti ini memerlukan waktu 20.000 juta tahun.
Teori Radioaktivitas
Pengukuran usia bumi yang dianggap paling akurat ialah
perhitungan berdasarkan waktu peluruhan unsur-unsur radioaktif. Dalam perhitungan ini
diprlukan pengetahuan tentang waktu paruh unsur-unsur radioaktif.
Waktu
paruh adalah waktu yang dibutuhkan elemen radioaktif untuk meluruh atau
mengurai sehingga massanya tinggal separuh. Elemen radio aktif yang digunakan
ialah elemen yang memancarkan cahaya (invisible
light) yakni alpha, beta, dan gamma. Elemen ini berangsur-angsur meluruh
sehingga sifat radioaktifnya menjadi elemen radioaktif yang massanya menjadi
separuh (Drost, 1922).
Harry
Hess, memberikan dasar-dasar baru tentang kondisi benua yang bergerak-gerak.
Benua bukan hanyut ke sana ke mari seperti es terapung, tetapi tertanam kuat
pada basalt dasar samudra. Dasar samudera yang baru didesak terus-menerus ke
atas dari astenosfer yang panas pada
pematang samudera. Pematang samudera merupakan bibir yang terbentuk pada dua
sisi celah dalam bumi yakni tempat bahan panas selubung bumi yang tertekan ke
atas.
Walaupun
batuan beku bagi manusia dirasakan sangat keras dan seakan bumi merupakan satu
kesatuan, namun sebenarnya terdiri dari lempengan tipis dan kaku seperti
cangkang telur yang retak.
Di
bumi ada enam lempengan utama sebagai berikut.
1.
Lempengan Amerika, terdiri dari Amerika Utara dan Selatan serta ½ dasar bagian
barat Samudra Atlantik.
2.
Lempengan Afrika, yang terdiri da Afrika dan sebagian samudera sekitarnya.
3.
Lempengan Eurasia, terdiri dari Asia, Eropa, dan dasar laut sekitarnya.
4.
Lempengan India, yang meliputi anak benua dan dasar samudera sekitarnya.
5.
Lempengan Australia, terdiri dari Australia dan samudera sekitarnya.
6.
Lempengan Pasifik, yang mendasari samudera Pasifik.
Lempengan-lempengan
tersebut setiap saat mengalami gerakan horisontal yang menimbulkan antara lain,
pemisahan benua seperti yang dikemukakan oleh Wegener. Sebagian akibatnya,
benua Amerika makin jauh dari benua Afrika, sedangkan benua Australia, karena
desakan oleh pematang tengah samudera sebelah selatannya
mengakibatkan benua itu makin mendekan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Darmodjo, Hendro dan Yeni. 2006. Materi Pokok Ilmu Alamiah Dasar.
Jakarta; Universitas Terbuka
http/www.gambar-gambar tata surya/bumi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar