BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Mulanya sebagai mana yang telah disebutkan ketika
tiga kerajaan besar islam mengalami kemundurn di abad 18, eropa barat
mengalami kemajuan dengan pesat. Kekuatan islam terakhir yang masih
disegani pleh lawan(eropa) tinggal kerajaan turki usmani.Tapi sejak
kekalahan dalam pertempuran di wina itu kerajaann usmani juga
menyadari atas kemundurannya dan kemajuan barat. Usaha-usaha
pembaharuan mulai dilaksanakan dengan mengirim duta-duta kenegara
–negara eropa terutama prancis untuk mempelajari suasana kemajuan
lebih dekat tapi rupanya tantangan dari pihak ulama dan golongan
tentara yang sudah ada sebelumnya yaitu pasukan yenissari terlalu
kuat sehinggga usaha pembaharuan teersebut tidak dapat berkembang.
- Rumusan Masalah
- Kapan pendidikan islam itu di perbaharui ?
- Pola yang seperti apa untuk membaharui pendidikan islam?
- Batasan Pembahasan
- Membahas tentang pembaharuan pendidikan islam.
- Pola yang digunakan untuk membaharui pendidikan islam.
BAB II
PEMBAHASAN
MASA PEMBAHARUAN PENDIDIKAN
ISLAM
- Pengertian Pembaharuan Pendidikan Islam.
Lahirnya modernisasi atau
pembaharuan di sebuah tempat akan selalu beriringan dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat itu. Modernisasi
atau pembaharuan bisa diartikan apa saja yang belum di pahami, di
terima, atau dilaksanakan oleh penerima pembaharuan sesungguhnya
lebih merupakan upaya atau usaha perbaikan keadaan baik dari segi
cara, konsep, dan serangkaian metode yang bias diterapkan dalam
rangka menghantarkan keadaan yang lebih baik.
Dengan demikian, kalau kita
kaitkan dengan pembaharuan pendidikan Islam akan memberi pengertian
bagi kita, sebagai suatu upaya melakukan proses perunahan kurikulum,
cara, metodologi, situasi dan pendidikan Islam dari yang tradisional
(ortodox) kearah yang lebih rasional, dan professional sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat itu.
- Hal–hal Yang Melatar Belakangi Pembaharuan Pendidikan Islam.
Terpuruknya nilai–nilai
pendidikan dilatar belakangi oleh kondisi internal Islam yang tidak
lagi menganggap ilmu pengetahuan umum sebagai satu kesatuan ilmu yang
hareus diperhatikan. Selanjutnya, ilmu pengetahuan lebih banyak
diadopsi bahkan dimanfaatkan secara komprehensif oleh barat yang pada
waktu itu tidak pernah mengenal ilmu pengetahuan.
Secara garis besar ada beberapa
faktor yang mendorong terjadinya proses pembaharuan pendidikan Islam.
- Pertama faktor internal yaitu, faktor kebutuhan pragmatis umat Islam yang sangat memerlukan satu system pendidikan Islam yang betul – betul bisa dijadikan rujukan dalam rangka mencetak manusia – manusia muslim yang berkualitas, bertaqwa, dan beriman kepada Allah.
- Kedua faktor eksternal adanya kontak Islam dengan barat juga merupakan faktor terpenting yang bisa kita lihat. Adanya kontak ini paling tidak telah menggugah dan membawa perubahan phragmatik umat islam untuk belajar secara terus menerus kepada barat, sehingga ketertinggalan yang selama ini dirasakan akan bisa terminimalisir.
- Masa Pembaharuan Pendidikan Islam.
Setelah warisan filsafat dan
ilmu pengetahuaan islamsiterima oleh bangsa Eropa dan umat Islam
sudah tidak memperhatikannya lagi maka secara berangsur-angsur telah
membangkitkan kekuatan di Eropa dan menimbulakn kelemahan dikalangan
umat Islam. Secara berangsur tetapi pasti. Kekuasan umat Islam
ditunjukan oleh kekuasan bangsa Eropa, dan terjadilah penjajahan di
mana-mana di seluruh wilayah yang pernah di kuasai oleh kekuasan
Islam. Eksploitasi kekayaan dunia Islam oleh bangsa Eropa semakin
memperlemah kedudukan kaum muslimin dalam segala segi kehidupannya.
Sebenarnya kesadaran akan kelemahan dan ketertringgalan kaum muslimin
dari bengsa Eropa dalam berbagai bidang kehidupan, telah timbul mulai
abad ke 11 H/ 17 M dengan kekalahan yang diderita oleh kerajaan Turki
Usmani dalam peperangan dengan Negara eropa. Mereka mulai
memperhatikan kemajuan yang dicapai oleh Eropa, pertama Prancis yang
merupakan pusat kemajuan Eropa pada masa itu.dan di kirim duta-duta
untuk mempelajari kemajuan Eropa, terutama dibidang militer dan
kemajuaan ilmu pengetahuan.
Dalam bidang pengembengan ilmu
pengetahuaan ilmu modern dari barat, untuk pertama kali dalam dumia
islam di buka suatu percetakan di istambul pada tahun 1727 M. dan
juga di adakan percetakan Al-Qur’an, dan ilmu pengetahuan agama
yang lainnya juga.
Penduduk Mesir oleh Napoleon
Bonaparte tahun 1798 M, adalah merupakan tonggak sejarah bagi umat
Islam untuk mendapatkan kembali kesadaran akan kelamahan mereka.
Ekspedisi Napoleon tersebut bukan hanya menunjukan akan kelamahan
umat Islam. Tetapi juga sekaligus menunjukan kebodohan mereka. Dalam
ekspedisi itu Napoleon membawa sepasukan tentara dan para ilmuan
dengan seperangkat peralatan ilmiah. Untuk mengadakan penelitian di
Mesir.
Eksploitasi dan intervensi barat
lama kalamaan menyadarkan akan keterbelakangan umat Islam. Mereka
sadar kuatnya control barat terhadap mereka terhadap kemajan modern
yang di miliki oleh barat. Inilah yang menyadarkan mereka dari
keterbelakangan mereka dan kelemahannya. Sehingga timbul usaha
pembaharuan dalam segala aspek kehidupan yang di pelopori oleh
penguasa, kaum bangsawan, elit, dan intelegensia.
- Pola–pola Pembaharuan Pendidikan Islam
- Golongan yang berorientasi pada pola pendidikan modern dibarat pada dasarnya mereka berpandangan bahwa sumber kekuatan dan kesejahteraan hidup yang dialami oleh barat adalah sebagai hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang mereka capai. Perkembangan dari ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang pernah berkembang didunia Islam. Atas dasar demikian, maka untuk mengembalikan kekuatan dan kejayaan umat Islam, sumber kekuatan dan kesejahteraan tersebut harus dikuasai kembali. Dalam hal ini, usaha pembaharuan pendidikan Islam adalah dengan jalan mendirikan sekolah – sekolah dengan pola sekolah barat, baik system maupun isi pendidikannya. Di samping itu pengiriman pelajar –pelajar kedunia barat terutama Prancis untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembaharuan pendidikan dengan pola barat ini mulanya timbuldi Turki Usmani pada akhir abad ke 11 H/17 M setelah mengalami kalah perang dengan berbagai Negara Eropa timur pada masa itu. Sultan Mahmud II ( yang memerintah di Turki Usmani 1807-1839 M), adalah pelopor pembaharuan pendidikan di Turki. Usaha pembaharuan yang dilakukan oleh Sultan Mahmud II tersebut diuraikan oleh Harun sebagai berikut: ialah perubahan dalam bidang pendidikan. Madrasah adalah merupakan satu-satunya lembaga yang ada di kerajaan Usman.
- Gerakan Pembaharuan Pendidikan Islam Yang Berorientasi. Pada sumber Islam yang murni, pola ini berpandangan bahwa sesungguhnya Islam itu sendiri merupakan sumber bagi kemajuan dan perkembangan peradaban dan ilmu pengaetahuan modern. Menurut analisa mereka,diantara sebab-sebab kelemahan umat Islam adalah karena mereka tidak menjalankan perintah agama Islam secara semestinya. Pola pembaharuan ini telah dirintis oleh Mahmud Bin Andul Al Wahab, kemudian dicanangkan kembali oleh Jalalludin Al Afgani dan Muhamad Abduh (akhir abad 19 M). untuk interprestasi diperlukan ijtihad dan kerenanya pintu ijtihad harus dibuka. Harun Nasution dalam menjelaskan pemikiran Muhammad Abduh dalam pembaharuan pendidikan di Mesir menyatakan sebagai berikut.: ia juga memikirkan sekolah – sekolah pemerintah yang telah didirikan untuk mendidik tenaga – tenaga yang perlu bagi mesir dalam lapangan administrasi militer, kesehatan, perindustrian, pendidikan dan sebagainya. Selain itu jumlah sekolah – sekolah pemerintah yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pendidikan oleh sebab itu, golongan pembaharu memerlukan bergerak dibidang pendidikan . Demi memperbaiki mutu pendidikan Abdulah Ahmad memasukan empat orang guru berbangsa belanda disamping dua orang Indonesia yang memiliki ijazah His pertama yang di dirikan oleh organisasi Islam. Setahun berikutnya mendapat subsidi penuh dari Gubernur. Selain itu Sultan Mahmud II juga mengirim siswa-siswa ke Eropa untuk memper dalam ilmu pengetahuan dan teknologi langsung dari sumber pengembangannya.
Muhammad Ali Pasya dalam rangka
memperkuat kedudukannya dan sekaligus melaksanakan pembaharuan
pendidikan di Mesir mengadakan pembaharuan dengan jalan mendirikan
sekolah yang meniru system pendidikan dan pengajaran barat dengan
memasukkan ilmu pengetahuan modern ke dalam Al-Azhar dan dengan
memperkuat didikan agama di sekolah-sekolah pemerintah, jarang yang
memisah golongan ulama dari golongan ahli ilmu modern akan dapat
diperkecil.
- Usaha Pembaharuan Pendidikan Yang Berorientasi Pada Nasionalisme. Rasa nasionalisme timbul bersamaan dengan perkembangannya pada kehidupan modern dan dimulai dari barat. Islam menghadapi kenyataan bahwa mereka terdiri dari berbagai bangsa yang berbeda latar belakang dan sejarah perkembangan kebudayaannya. Disamping itu, adanya keyakinan dikalangan pemikir pembaharuan dikalangan umat Islam, bahwa pada hakekatnya ajaran Islam bisa diterapkan dan sesuai dengan segala zaman dan tempat.
- Tokoh dan Sasaran Pembaharuan Pendidikan Islam.
Tokoh pembaharuan pendidikan
Islam bercorak modernis. Sejalan dengan pembahruan pendidikan Islam
penuh dilakukan pada 3 wilayah kerajaan besar yaitu kerajaan Usmani,
Mesir, India.
- Wilayah Turki
Pembaharuan pendidikan didunia
Islam dimulai dikerajaan Turki Usmani. Faktor yang melatar belakangi
gerakan pembaharuan bermula dari kekalahan-kekalahan kerajaan Usmani
dalam peperangan dengan Eropa.
Adapun tokoh yang mencoba
melakukan upaya tersebut ialah :
- Sultan Ahmad III. Adanya kekalahan yang dialami kerajaan Turki Usmani menyebabkan Sultan Ahmad III prihatin dan melakukan intropeksi, dengan melakukan pengiriman duta ke Eropa untuk mengamati perkembangan barat. Dengan mendirikan sekolah teknik militer, mendirikan percetakan untuk mempermudah Access buku pengetahuan. Upaya ini dilakukan sampai beliau wafat dan kemudian digantikan oleh Sultan Mahmud II.
- Sultan Mahmud II. Sultan Mahmud II merupakan kelanjutan dari Sultan Ahmad III. Pembaharuan yang dilakukan dengan memperbaiki system pendidikan madrasah dengan memasukkan ilmu pengetahuan umum. Kemudian mendirikan model disekolah barat.
- Wilayah Mesir
Tokoh yang melakukan upaya
pembaharuan khususnya pendidikan adalah Muhammad Ali Pasya dan
Muhammad Abduh
- M. Ali Pasya. Ia mendirikan kementrian pendidikan dan lembaga pendidikan, membuka sekolah teknik , kedokteran, pertambangan, mengirin siswa untuk belajar kenegri barat. Gerakan pembaharuan memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi barat kepada umat Islam.
- M. Abduh. Melakukan pembaharuan pendidikan di Al-Azhar dengan memasukkan ilmu modern. Mendirikan komite perbaikan administrasi Al-Azhar tahun 1895, melaksanakan pembaharuan administratif yang bermanfaat.
- Wilayah India.
Pembaharuan pendidikan Islam di
India bertujuan menghilangkan diskriminasi pendidikan Islam
tradisionalis dengan pendidikan sekuler.
Adapun yang menjadi tokoh
pembaharuan di India
- Sayyid Akhmad Khan (1817 – 1898 M). Ia berpendapat bahwa peninggkatan kedudukan umat Islam di India dapat diwujudkan dengan bekerjasama dengan Inggris. Kemudian mendirikan lembaga pendidikan, sekolah Inggris mudarabbah 1864. kemudian mendirkan pula Scientific Society, mendirikan lembaga pendidikan yang didalamnya ilmu pengetahuan umum. Itulah beberapa orang tokoh pembaharuan yang banyak mengadopsi tata cara dan pengetahuan yang datang dari barat.
- Dualisme Sistem Pendidikan Islam
Sebagai akibat dari usaha
pembaharuan pendidikan Islam dalam rangaka untuk mengjar kekurangan
dan ketinggalan dari dunia barat dalam segala aspek kehidupan, maka
terdapat kecendruangan adanya dualisme dalam sisten pendidikan Islam.
Usaha pendidikan modern yang berorientasi pada tiga pola pemikiraan
(Islam murni, barat, dan nasionalisme) yang mengambil pola system
pendidikan barat dengan menyesuaikan Islam dan kepentingan nasional.
Sistem pendidikan modern,
dilaksnakan pemerintah untuk memenuhi tenaga ahli untuk kepentingan
pemerintah dengan menggunakan kurikulum dan mengembangkan ilmu
pengetahuan modern. Sedangkan sisten pendidikan tradisional, tetep
mempertahankan kurikulum tradisional yang hanya memberikan pemdidikan
dan pengarahan keagamaan pada madrasah dan pondok pesantren. Dualisme
dan pola pendidikan ini yang mewarnai pendidikan Islam di Negara
Islam di zaman modern.
Usaha pendidikan untuk memadukan
antara kedua sistem itu telah diadakan dengan jalan memasukkan
kurikulum ilmu pengetahuan modern kedalam system pendidikan
tradisonal yang berangsur-angsur mengarah kesistem pendidikan modern.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Usaha
pembaharuan turki usmani baru mengalami kemajuan setelah tentara
yenissari dibubarkan oleh Sultan mahmud II (1807-1899M) pada tahun
1839 M. Pendidikan diperbaharui oleh beliau dengan mendirikan
sekolah-sekolah model barat seperti sekolah satra, militer, teknik
kedokteran dan sebagainya.Sehingga terbentuk turki modern, akan
tetapi meski mendatangkan kemajuan hasil gerakan pembaharuan tidak
dapat menghentikan barat kedunia islam diabad ke-19.
Pada paruh abad kedua yaitu abad ke-19, lima orang
modernis muslim terkemuka muncul yaitu
sayid ahmad khan di India(1817-1898M), Jamaluddin
Al-Afgani (1838-1897M),
dan sayid
Amir Ali dari India, Nanik Kemal dan syeh Muhammad Abduh dari Turki.
Namun ketika terjadi Perang Dunia I
tahu 1915M turki usmani berada
dipihak yang kalah dan kekhaliahan dihapuskan. Sejak itu seakan-akan
tidak ada lagi kerajaan islam yang betul- betul merdeka.
DAFTAR PUSTAKA
Http:// fauzanma-fitku in Jakarta. Blogspot. Com/2009/04/Pembaharuan Pendidikan Islam.html
Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: logos,1999
Harun nasution, Pembaharuan Dalam Islam, bulan bintang Jakarta. 1982.
Asraha Hanun, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: logos Cet. 1. 1999.
Azra Azyumardi.”Surau Ditengah Krisis, Pesantren Dalam Perspektif Masyarakat” Jakarata: P3m.1985.
Thanks before...
BalasHapuspendidikan islam