Doktrin;ajaran
tentang asas – asas suatu aliran politik, kepercayaan, keagamaan dsb.
sedangkan yang di maksud doktrin disini adalah doktrin sentral dalam
agama islam, yang meliputi ketuhanan (Allah), Nubuwahatau rosul, wahyu,
manusia, alam semesta, dan eskatologi.
2.2. Doktrin-Doktrin Sentral Dalam Islam
Tidak mungkin kita bisa menghitung seluruh
doktrin yang ada dalam islam dan memang tidak ada tuntutan untuk
mengetahui semua dokttrin dalam islam,tapi ada beberaap doktrin sentral
yang seharusnya diketahui oleh seorang mislim, doktrinsentral tersebut
meliputi;Allah,Wahyu ,Rosul, Manusia, Alam Semesta, serta Eskatologi
(hari kiamat).
2.3. Penjelasan Doktrin-Doktrin Sentral Dalam Islam
a). Allah
Doktrin
sentral agama islam berkitan dengan konsep tentang tuhan yang ditinjau
dari Diri-Nya sendiri,juga nama nama dan Sifat sifat-Nya.Doktrin yang
integral tentang sifat ketuhanan, sekaligus yang
absolut,yang azali, dan yang maha baik yang berada pada jantung ajaran
islam. Realitas tertinggi, atau Allah (demikianlah, dia sudah sepatutnya
di panggil, adalah kata dari bahasa Arab untuk menunjukkan Tuhan yang
di pakai oleh penganut Arab Kristen, penganut Yahudi yang terarabkan,
juga kaum muslim), yang sekaligus sebagai Tuhan, realitas supra personal
atau Tuhan tertinggi. Allah bukanlah wujud yang murni melainkan bukan
hanya sekedar wujud, sehingga tidak ada deskripsi yang dapat
menyifati-Nya, yang justru tidak dapat mengelakkan pereduksian sifat-nya
yang azali dan Esensi-Nya yang absolute, karena Dia mengatasi segala
pembatasan dan definisi. Itulah alasan yang menjadikan syahadat,la ilaha illa’Llah(“tidak
ada tuhan selain allah”),yang memuat dokrtin islam yang sempurna
tentang sifat tuhan, bermula denga awalan la, untuk menegaskan segala
sesuatu berupa esensi ketuhanan atau tuhan, pada-nya diri dan
realitas-nya yang maha tinggi. Adalah denga hanya membatasi itu malalui
penegasan yang pasti. Sebagaimana dalam salah satu ayat al-Qur’an “tidak
ada satupun , yang dapat mnyerupai-Nya.”(Q.s.42:2).Allah adalah yang
absolut, yang maha, Esa yang sepenuhnya transenden dan mengatasi semua
batas – batas dan pembatasan, dari setiap konsep dan ide.
Di
sisi lain , Dia juga yang imanen, karena, menurut al-Qur’an “dia adalah
yang pertama dan yang terahir , juga yang lahir dan yang batin , dia
juga maha mengatahui segala sesuatu”(Q.s57:3).Tuhan adalah yang pertama
(al-awwal) karena Dia adalah asal-usul, aifa dari segala sesuatu. Dia
adalah yang terahir (al-akhir), kerenakepda-nya segala sesuatu, bukan
hanya jiwa manusia, melainkan seluruh kosmos akan kembali. Dia adalah
yang lahir (azh-zhahir). Karena manifestasi yang tampak dasarnya adalah
tidak lebih tiofani dari nama dan sifat-Nya dalam substansi
“ketiadaan”, dan seluruh yang ada hakikatnya adalah bias dari wujud-Nya
.bahkan , pada sisi lain, Dia juga yang bathin (al-bathin), karena Dia
adalah imanen dalam segala sesuatu, hanya ahli hikmah yang mampu
memahami dan mengatahui dengan pengertian sepenuhnya
bahwa Allah adalah Imanen. Sebagaimana Allah transenden brsifat Imanen
dan memahami sepenuhnya ayat “ kemana saja kalian berpaling , disanalah
wajah allah.”(Q.s.2:115). Lebih jauh lagi, ahli hikmah dapat mencapai
pada pemahaman seperti ini hanya dengan hikmah, oleh baik seorang laki
laki maupun perempuan, dengan menyadari dan menerima penerangan
sepenuhnya akan transendasi Ilahi (ta’la), karena kekuatan yang
adikodrati akan menampakkan diri-nya sendirinya dalam wujud imanen haya
melalui penapaian diketahui dan dialami untuk pertama kali yang
transenden.
Allah
memiliki Esansi (Dzat) yang mengatasi dan melampaui seluruh kata gori
dan definisi, seperti warna gelap yang pekad karena intensitas sinarnya
sehingg tidak diketahui, Berupa radiasi sinar gelombang sinar
ultraviolet sebaimana pernah di ungkapkan oleh sebagian sufi, meskipun
mengatasi dan melampaui penggambaran tentang semua duolitas dan gender,
Esensi Tuhan terkadang digambarkan melalui format gender fiminin.dari
sisi sifat keazalian-nya , dalam konteks pembahasan tentang metafisika,
terkadang prinsip -prinsip sifat feminitas yang ultima, melekat dan
menembus pada aspek ketuhanan sebagai pencipta sedangkan dari aspek keobselutan-nya mengandung prinsip-prinsip sifa maskulinitas diri-nya sendiri.
Sebagian
ulama’ mengklasifikasi dengan sifat- sifatnya.dikatakan bahwa allah
mempunyai beberapa sifat yang wajib bagi Allah, dan beberapa sifat muhal
baginy, yang keteranganya banyak dijelaskan dalam kitab- kitab tauhid.
b). Rosul Dan Wahyu
Islam
menegaskan bahwa setelah doktrin berkaitan dengan sifat tuhan
(at-Tauhaid), doktrin yang menempati urutan paling penting yang
menyusulnya adalah doktrin yang kenanabian (an-nubuwwah), menerut
pemahaman Islam, tuhan telah menjadikan nubuwah sebagaio realitassetral
dalam perjalanan sejarah umat manusia ;lingkaran kenabian dimulai sejak
nabi adam a.s.dan ditutup dewngan turunnya wahwun al-quran. Disebutkan
terdapat kurang lebih 124.000 nabi yang diutus kepada setiap bangsa dan
kelompok maysarakat, dan tuhan tidak akan meninggalkan sesuatu kelompok
umat manusia tanpa kehadiran wahyu , seperti yang secara tegas
dijelaskan dalam al-quran tentu saja ,kepada seyiap suku bangsa terdapat
utusan .(q.s.10:48).
Seorang
utusan tuhan telah dipilih oleh allah dan hanya oleh diri –nYa sediri
.klasifikaSI utusan-utusan tuhan (al-Anbiya’ )terdiri dari mereka yang
membawa kabar tertentu dari tuhan, disebut dengan nabi, dan mereka yang
menjadi utusan disebut dengan rosul pembawa misi ajaran yang besar dan
kelompok lain , mereka yang memiliki sikap tegu, didalam bahasa arab
disebut ulu,l-‘azhmi , yakni nabi –nabi :musa ,isa al-masih ,dan nabi
pembawa ajaran islam , yang mengakkan agama yang baru. Pada setiap kasus
, nabvi menerima ajarannya dari tuhan ;sabda-sabda dan perbuatannya
buka dari sifatnya yang genius atau sumber –sumber yang didapat dari
latar belakang historis . nabi tidak berhutang budi dan mendaptkanya
semua dari siapapun kecuali allah dia membawa suatu ajaran yang
mempunyai kesegaran dan semerbak keharunan yang benar-benar asli karena
ajarannya berasal dari asal yang satu, suatu misi,yang dalam kasus ini
ia menjadi penerima pasif
c). Manusia
Islam
memandang manusia baik laki-laki maupun perempuan,dari segi dirinya
sendiri sebagai makhluk yang berdiri dihadapan tuhaNya,baik sebagai
hambanya maupun sebagai khalifah di muka bumi ini.allah menciptakan
manusia pertama kali dari tanah liat(nabi adam)dan menghembuskan ruh
kepadanya setelah itu allah mengajarkan semua nama-nama benda padanya
dan memerintahkan kepada seluruh makhluk allah agar bersujud padanya,
merekan bersujud kecuali iblis yang tidak mau bersujud pada adam, yang
akhirnya iblis dilaknat oleh allah dan menjadi musuh para hamba allah
hingga hari kiamat nanti.
Islam
juga memandang hakikat manusia dalam realitasnya yang permanin,manusia
juga sebagai makhluk seperti yang kita ketahui sampai pada saat
ini,tidak berasal dari proses evolusi dari makhluk yang lebih rendah.
Manusia juga diciptakan dengan dua jenis,yaitu laki-laki dan
perempuan,masing –masing telah diberi aturan oleh islam dan akan diberi
putusan sesuai dengan amalnya di akhirat nanti.
d). Alam Semesta
Alam
semesta yang juga dikatakan alam kosmos,jagat raya,alam universal,
adalah ciptaan allah yang diciptakan sebagai tempat para mahluk allah
yang lain. Tanah,air hewan,pepohonan merupakan pemberian allah yang
harus kita jaga.
Semua
ciptaan allah pasti memiliki manfaat tersendiri, entah manfaat yang
sudah diketahui maupu manfaat yang belum diketahui, waktu – waktu shalat
wajib yang dilakukan lima kali sehari ditentukan sesuai gerakan
spesifik matahari, sebagaimana pula menunjukkan waktu permulaan dan berakhirnya puasa.
e). Eskatologi
Banyak
dari ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Hadiht Nabi membahas subyek yang
berkaitan dengan persoalan-persoalan eskatologis, atau hari akhir, dari
seluruh realitas , baik makrokosmik maupun mikrokosmik .Islam menyakini
bahwa pada saat kematian, indifidu-indifidu memasuki suatu keadaan yang
nantinya menjadi pembuktian kebenaran dari pokok – pokok keimanan
mereka, dari hasil perbuatan meraka dalam kehidupan, meskipun
keyataannya akan selalu bergantung pada dimensi kasih Ilahi yang tidak
terhingga.Al-Qur’an dan Hadits memberikan deskripsi dengan jelas tentang
surga dan neraka.
Isalm juga memiliki ajaran yang detail tentang peristiwa – peristiwa eskatologis
pada dunia makrokosmik. Menurut Islam sejarah umat manusia dan kosmik
mempunyai akhir, sebagai mana juga mereka memiliki awal. Akhir dari
sejarah manusia akan ditandai dengan saat kedatangan figure yang diberi
gelar al-Mahdi yang akan menghapus penindasan,mengalahkan para musuh
agama,dan mengembalikan rasa kedamaian dan keadilan di bumi.
Setelaah periode yang hanya Tuhan sendiri dengan pasti mengetahunya,bersamaan dengan kedatangan kedua Isa
Almasih ke Jerusalem, yang akan membawa sejarah umat manusia untuk
menjelang dan menghadapi kedatangan hari pengadilan. Isa Almasih
mempunyai peran sentral dalam eskatologi ajaran islam, namundia bukanlah
krestus dalam pengertian ajaran kristiani yang menjadi bagian dari
trinitas, melainkan sebagai figure agung dan mata rantai genealogi nabi-nabi yang menganut ajaran Ibbrahimiah a.s. yang menegaskan keesaan Allah.
DAFTAR PUSTAKA
Y. Al-barry, M. Dahlan.2003.Kamus Induk Istilah Ilmiah Seri Intelektual. surabaya: Arkola.
Nasr, Sayyed Hosen.2003.Islam, Agama,Sejarah dan Peradaban. surabaya: Risalah Gusti.
An-Nadwi, Fadlil Sa’id.1998. Ilmu Tauhid (Benteng Iman). Surabaya:Al- Hidayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar