A. Pendahuluan
Ilmu fawatihis suwar adalah ilmu cabang ulumul qur’an yang khusus
membahas pembukaan surah-surah al-qur’an. Ilmu ini penting sekali untuk
dipelajari supaya orang akan bisa mengetahui rahasia/hikmah Allah Swt di
dalam pembukaan surah-surah kitab al-qur’an.[1]
Dalam catatan As-Suyuthi, ada kurang lebih 20 pendapat yang berkaitan
dengan persoalan ini. Dilafalkan secara terpisah sebanyak huruf yang
berdiri sendiri. Huruf Al-muqaththa‘ah (huruf yang terpotong
potong ) di sebut fawatih suwar (pembukaan surat) menurut as-suyuthi
tergolong dalam ayat mutasyabihah. Itulah sebabnya, banyak telaah tafsir
untuk mengungkapkan rahasia yang terkandung di dalamnya.[2]
Di antara ulama yang mengarang ilmu ini adalah Abdul adhim bin abdul
wahid, yang terkenal dengan sebutan ibnu ishba’. Beliau menulis kitab
Al-Khawaathirus syawabih fi Asraaril fawaatih.[3]
- Pengertian Fawatihus Suwar
Menurut bahasa fawatih adalah jamak dari kata fatihah, yang berarti pembukaan atau permulaan atau awalan. Sedangkan kata as-suwar adalah jamak dari kata as-surah yaitu sekumpulan ayat-ayat Al-qur’an yang mempunyai awalan dan akhiran.
Fawatihus Suwar adalah beberapa pembukaan dari surah-surah Al-qur’an
atau beberapa macam awalan dari surah-surah Al-qur’an. Sebab, seluruh
surah al-qur’an yang berjumlah 114 buah surah itu dibuka dengan sepuluh
macam pembukaan, tidak ada satu surahpun yang keluar dari sepuluh macam
pembukaan itu. Dan tiap-tiap macam pembukaan itu mempunyai
rahasia/hikmah sendiri-sendiri, hingga perlu sekali untuk dipelajari.
Istilah fawatihus suwar ini sering dijumbuhkan orang dengan al-huruful muqaththa’ah (huruf terputus-putus yang terdapat di permulaan surah-surah al-qur’an) seperti Dr. Shubhi Ash-Shahih dalam kitabnya Mabahits fi’Ulumil Qur’an.
Karena itu, perlu ditegaskan bahwa fawatihus suwar itu berbeda dengan
huruful muqaththa’ah yang hanya mempunyai salah satu macam dari
fawatihus suwar yang ada sepuluh macam yang hanya menjadi pembahasan
dari 29 surah dari 114 surah-surah Al-qur’an.
- C. Macam-macam fawatihus suwar dan hikmahnya
Macam-macam fawatihus suwar itu telah diinvertarisir imam Al-Qasthalani dalam kitabnya Lathaiful isyaratin menjadi 10 macam pembahasan.
Oleh Syekh Syihabun Abu Syamal Al Muqqadasi (wafat 665 H), sepuluh
macam fawatihus suwar dinadhamkan/disyairkan dalam dua bait syair
sebagai berikut:
اَثْنَى عَلَى نَفْسِهِ سُبْحَانَهُ بِثُبُوْ *
تِ المَدْحِ وَالسَلْبِ لَمَّااسْتَفْتَحَ السُّوْر
وَالأَمْرِشَرْطِ النِّدَاءِالتَّعْلِيْلِ وَالقَسَمِ *
دُعَاءِحُرُوفِ التَّهَجِّى اسْتَفْهِمِ الخَبَرَ
“Allah Swt memuji kepada Dzatnya sendiri dengan tetapnya pujian,
dan bersihnya Allah (dari sifat tercela) ketika Dia membuka surah-surah
al-Qur’an. Dan (dibuka dengan) amar, syarat, nida’, ta’lil, kosam,
do’a, dan huruf-huruf tahajji serta istifham dan jumlah khabariyah.”[4]
Jadi fawatihus suwar atau pembukaan-pembukaan dari 114 surah-surah al-Qur’an itu terdapat 10 macam, diantaranya:
- Pembukaan dengan pujian kepada Allah Swt ( al istiftaahu bits tsanaa’i ) terdapat dalam 14 surah
Pujian kepada Allah Swt itu ada 2 macam yaitu:
- Menetapkan sifat-sifat terpuji ( al itsbaatu sifaatil madhi ) yang memakai salah satu dari 2 lafadz sebagai berikut:
- a. Memakai lafal “ hamdalah “ ( bilafdzil hamdalah ) yakni dibuka dengan lafal اَلْحَمْدُلِلهِ, terdapat dalam 5 surah sebagai berikut:[5]
- Surah al-Fatihah dengan lafal ” أَلْحَمْدُلِلَهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ “
- Surah al- An’am dengan lafal ” أَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّموَاتِ وَالأَرْضَ “
- Surah al- Kahfi dengan lafal ” أَلحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتبَ “
- Surah as-Saba’ dengan lafal ” أَلْحَمْدُلِلّهِ الَّذِيْ لَهُ مَافِى السَّموَاتِ وَالأَرْضِ ”
- Surah Fathir dengan lafal ” أَلحَمْدُلَلّه الَّذِيْ فَاطِرِالسَّموَاتِ والْأَرْضَ “
b. Memakai lafal تَبَارَكَ yang terdapat dalam 2 surah yaitu:
- Surah al-Furqan dengan lafal ” تَبَارَكَ الَّذيْ نَزَّلَ الْفُرْقأنَ عَلَى عَبْدِهِ ”
- Surah al-Mulk dengan lafal” تَبَارَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُ “
- Mensucikan Allah Swt. Dari sifat-sifat yang negatif ( tanziilu an shifaatin nuqshaan ) yang memakai lafal tasbih, terdapat dalam 7 surah, diantaranya:
- Surah al-Isra’ dengan lafal
سُبْحنَ الَّذِيْ اَسْرى بِعَبْدِهِ لَيْلًا
Artinya:
“ maha suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam”.
- Surah al- A’ala dengan lafal
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلىَ
Artinya:
“ sucikanlah nama Tuhanmu yang paling tinggi”.
- Surah al-Hadid dengan lafal
سَبَّحَ لِلهِ مَافِى السَّموَاتِ وَالأَرْضِ
Artinya:
“ semua yang ada dilangit dan yang ada dibumi bertasbih pada Allah ( menyatakan kebesaran Allah”.
- Surah al-Hasyr dengan lafal
سَبَّحَ لِلهِ مافِى السَّموَاتِ وَمَا فِى الأَرْضِ
Artinya:
“ telah bertasbih kepada Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi”.
- Surah ash-Shaaffu dengan lafal[6]
سَبَّحَ لِلهِ مَا فِى السَّموَاتِ وَمَا فِى اًلأَرْضِ
Artinya:
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada dibumi”.
- Surah al-Jumu’ah dengan lafal
يُسَبِّحُ لِلهِ ما فِى السَّموَاتِ وَمَا فِى الأَرْضِ
Artinya:
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada dibumi”.
- Surah at-Taghabuun dengan lafal
يُسَبِّحُ لِلهِ ما فِى السَّمواتِ وَما فِى الأَرْضِ
Artinya:
“ telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada dilangit dan apa saja yang ada dibumi”.
- Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus-putus ( istiftaahu bil huruufi al muqaththa’ati )
Pembukaan dengan huruf-huruf ini terdapat dalam 29 surah dengan
memakai 14 huruf dengan tanpa diulang yang terkumpul dalam kalimat نَصِّ
حَكِيْمٌ قَاطِعٌ لَهُ سِرِّ , yang terdiri dari huruf-huruf أ, ح, ر, س,
ص, ط, ع, ق, ك, ل, م, ن, ه, ي. Jika dihitung dengan memasukkan
huruf-huruf yang berulang-ulang, maka akan berjumlah 78 huruf.
Penggunaan huruf-huruf tersebut dalam pembukaan surah-surah al-Qur’an
disusun dalam 14 rangkaian dan terdiri dari 5 kelompok sebagai berikut[7]:
- Kelompok sederhana, terdiri dari 1 huruf ( al- muwahhada ) yang ada 3 rangkaian dan terdapat dalm 3 surah sebagai berikut[8], yaitu:
- Surah shaad dengan lafal
ص. وَالقُرْانِ ذِالذِّكْرِ
Artinya:
“ shaad, demi al-Qur’an yang mempunyai keagungan”.
- Surah qaaf dengan lafal
ق. وَالقُرْانِ المَجِيدِ
Artinya:
“ qaaf, demi al-Qur’an yang sangat mulia”.
– Surah al-Qalam dalam lafal[9]
ن. وَالقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُوْنَ
Artinya:
“ nuun, demi kalam dan apa yang mereka tulis”.
- 2. Kelompok yang terdiri dari dua huruf (Al-Mutsanna) yang ada empat rangkaian dan terdapat dalam 9 surah, diantaranya[10]:
- Rangkaian huruf “Ha” dan “Mim” dalam 6 surah, sebagai berikut:
- Surah Ghafir atau al-Mu’min
- Surah As-Sajdah
- Surah Az-Zuhruf
- Surah Ad-Dukhan
- Surah Al-Jatsiyah
- Surah Al-Ahqaf
- Rangakaian huruf “Tha” dan “Ha” hanya dalam 1 surah yaitu Surah Thaha.
- Rangakaian huruf “Tha” dan “Sin” hanya dalam 1 surah yaitu Surah An-Naml.
- Rangkaian huruf “Ya” dan “Sin” hanya dalam 1 surah saja yaitu Surah yaasin.
- 3. Kelompok yang terdiri dari tiga huruf (Al-Mutsallatsatu)yang ada tiga rangkaian dan terdapat dalam 13 surah-surah, sebagai berikut:
- Rangkaian huruf “ Alif, Lam, Mim,” dalam 6 surah sebagai berikut:
- Surah al-Baqarah
- Surah Ali-Imran
- Surah Al-Ankabut
- Surah Ar-Rum
- Surah Luqman
- Surah As-Sajdah
- Rangkaian huruf “Alif, Lam, Ra” dalam 5 surah, sebagai berikut:
- Surah Yunus
- Surah Hud
- Surah Yusuf
- Surah Ibrahim
- Surah AL-hijr
- Rangkaian huruf “Tha, Sin, dan Mim” dalam 1 surah yaitu Surah Al-Qashash dan Asy-Syu’ara.
- 4. Kelompok yang terdiri dari 4 huruf (Al-Muraaba’ah) yang ada dua rangakaian dan terdapat dalam dua surah saja[11], yaitu:
- Rangkaian yang terdiri dari huruf Alif, Lam, Mim, dan Ra dalam satu surah yaitu Ar-Ra’d
- Rangkaian yang terdiri dari Alif, Lam, Mim, Shad dalam satu surah yaitu Surah Al-A’raf.
- 5. Kelompok yang terdiri dari 5 huruf ( Al-Mukhaamasatu) yang ada dua rangkaian dan terdapat dalam dua surah, yaitu:
- Rangkaian yang terdiri dari huruf Kaf, Ha, Ya, ‘Ain, dan Shad dalam satu surah yaitu Surah Maryam.
- Rangkaian yang terdiri dari huruf Ha, Mim, ‘Ain, Sin dan Qaf dalam satu surah yaitu Surah Asy-Syura.
Pada dasarnya, terdapat dua macam pendapat dari para ulama’ mengenai huruf- huruf muqatho’ah:
- Kelompok salaf yang memahaminya sebagai rahasia yang hanya diketahui Allah Swt.[12] diantaranya Abu bakar Ash-shiddiq yang berkata فِى كُلِّ كِتَابِ سِرِّ, وَسِرَّةٌفِى الْقُرْانِ أَوَائِلُ السُّوَرِ yang artinya “Dalam kitab-kitab itu ada rahasianya, dan rahasia dari kitab Al-Qur’an adalah pembukaan dari surah-surah al-Qur’an. Pendapat yang lain dikemukakan oleh Ali bin Abi thalib, imam Asy sya’bi, Umar bin Khathab, Imam Ar-Razi.[13]
- Kelompok kedua yang melihat perso’alan ini sebagai suatu rahasia dan bisa dipahami oleh manusia terutama oleh orang-orang yang mendalami pengetahuanNya. Diantara mereka yang mengikuti pendapat ini adalah:
- Ibnu Farij meeriwayatkan dari ibnu Abbas, bahwa tiap-tiap huruf dari huruful muqotho’ah itu diambil dari nama/ sifat-sifat Allah Swt, misalnya الم” ”: لَطِيْفٌ مَجِيْدٌأَللّهُ.
- Imam Zamahsyari, Imam Ar-Razi dan Imam Syibawaihi berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah merupakan nama-nama dari surah-surah yang dibuka dengan huruf-huruf tersebut. Disini kaum mutakallimin membantah pendapat tersebut dan dikatakan tidak tepat sebab banyak surah-surah yang dimulai denagn huruf-huruf yang sama sehingga susah dibedakan yang satu dari yang lain.
- Kaum Syi’ah berpendapat bahwa apabila pengulangan dalam kelompok huruf itu dibuang, akan terbentuk pernyataanعَلِيٍّ عَلَى حَقٍّ صِرَاطَ ( ali itu diatas jalan kebenaran yang harus di pegang teguh ). Artinya mereka mengartikan huruf-huruf tersebut setelah disusun dalam suatu kalimat.[14]
- Imam Baidlawi, Zamakhsyari, Ibnu Taimiyah dan Al-Mizani berpendapat bahwa huruf-huruf itu adalah untuk menantang orang-orang yang mengingkari al-Qur’an, agar membuat tandingannya dan kalau mereka menuduh Al-Qur’an itu buatan Nabi Muhammad Saw, maka mereka ditantang supaya mencoba membuat yang seperti itu. Masih banyak pendapat mengenai huruful muqotha’ah namun kami tidak membahas semuanya.
Hikmah keberadaan huruful muqotha’ah yang merupakan bagian dari ayat-ayat mutasyabihat adalah:
- Memperlihatkan kelemahan akal manusia dan merupakan sarana bagi penundukan akal terhadap Allah karena kesadarannya akan ketidak mampuan akalnya untuk mengungkap ayat-ayat mutasyabih tersebut.
- Teguran bagi orang-orang yang mengotak-atik ayat mutasyabih karena Allah Swt akan mencerca orang-orang yang mengotak-atik ayat-ayat mutasyabih dan memberikan pujian bagi orang-orang yang mendalami ilmunya.
- Pembukaan dengan Nida/panggilan (Al-istiftaahu Bin Nidaa’)[15]
Nida’ (panggilan) itu ada 3 macam, yaitu:
- Nida/ panggilan yang ditujukan kepada kepada Nabi SAW, terdapat dalam 5 surah, diantaranya Surah Al-Ahzab, Surah At-Tahrimdan Surah Ath-Thalaq dimulai dengan lafal ”ياَاَيُّهَاالنَّبِيُّ ,” Surah Al-Muzammil dimulai dengan lafal ” يَااَيُّهَاالْمُزَمِّلُ قَمِ الَّيلَ اِلاَّقَلِيْلاً “dan Surah Al-Muddatsir dimulai dengan lafal ” يَااَيُّهَاالمُدَّثِّرُ ” .
- Nida yang ditujukan kepada kaum mukminin dengan lafal ” يَااَيُّهَاالَّذِيْنَ امَنُوْا “, terdapat dalam surah, diantaranya:
- Surah Al-Maidah
- Surah Al-Hujurat
- c. Nida yang ditujukan kepada umat manusia ” يَااَيُّهَاالنَّاسُ ” , yang terdapat dalam dua surah, yaitu Surah An-Nisa dan Surah Al-Hajj.
Hikmah atau rahasia dari pembukaan surah-surah dengan memakai nida’
adalah untuk memberikan perhatian, peringatan baik kepada Nabi Saw atau
umat beliau dan untuk menjadi pedoman dan petunjuk dalam mengarungi laut
kehidupan didunia ini.
- Pembukaan dengan jumlah Khabariyah (Al-istiftaahu Bil Jumalil Khabariyyati)
Jumlah Khabariyyah diawal surah-surah Al-Qur’an ada dua macam, yaitu:
- Jumlah Ismiyah, yang menjadi pembukaan 11 surah-surah, diantaranya:
- Surah At-Taubah dengan lafal ” بَرَاءَةٌمِنَ اللّهِ وَرَسُوَلِهِ “
- Surah An-Nur dengan lafal ” سُوْرَةٌ اَنْزَلْنهَا وَفَرَضْنهَا “
- Surah Az-Zumar dengan lafal ” تَنْزِيْلُ الكِتبِ مِنَ اللّهِ العَزِيْزِالحَكيْمِ “
- Surah Muhammad dengan lafal ” الَّذِيْنَ كَفَرُوَا وَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّهِ “
- Surah Al-Fath dengan lafal ” إِنَّافَتَحْنَالَكَ فَتْحًا مُبِيْنًا “
- Surah Ar-Rahman dengan lafal ” اَلرَّحْمنُ عَلَّمَ الٌقُرْانَ “
- Surah Al-Haqqah dengan lafal ” الْحَآقَّةُ مَاالحَآقَّةُ “
- Surah Nuh dengan lafal ” إِنَّااَرْسَلْنَانُوْحًاإِلَى قَوْمِهِ “
- Surah Al-Qadr dengan lafal ” إِنَّااَنْزَلْنهُ فِى لَيْلَةِالقَدْرِ “
- Surah Al-Qaqi’ah dengan lafal ” أَالْقَارِعَةُ مَاالْقَارِعَةُ “
- Surah Al-Kautsar dengan lafal” إِنآَاَعْطَيْنَاكَ الكَوْثَرَ “
- Jumlah Fi’liyah yang menjadi pembukaan 12 surah-surah[16], diantaranya:
- Surah Al-Anfal dengan lafal ” يَسْئَلُوْنَكَ عَنِ الأَنْفالِ “
- Surah An-Nahl dengan lafal ” أَتَى أَمْرُاللّهِ فَلَاتَسْتَعجِلُوْهُ “
- Surah Al-Anbiya’ dengan lafal ” إِقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ “
- Surah Al-Mu’minun dengan lafal ” قَدْاَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ “
- Surah Al-Qamar dengan lafal ” إِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُوَانْشَقَّ القَمَرُ “
- Surah Al-Mujadilah dengan lafal ” قَدْسَمِعَ اللّهُ قَوْلَ الَّتِى تُجَادِلُكَ “
- Surah Al-Ma’arij dengan lafal ” سَأَلَ سَآئِلٌ بِعَذَابٍ وَاقِعٍ “
- Surah Al-Qiyamah dengan lafal ” لَآأُقْسِمُ بِيَوْمِ القِيَامَةِ “
- Surah Al-Balad dengan lafal ” لَآأُقْسِمُ بِهذَالْبَلَدِ “
- Surah Abas dengan lafal ” عَبَسَ وَتَوَلَّى “
- Surah Al-Bayyinah dengan lafal ” لَمْ يَكُنِ الَّذِيْنَ
كَفَرُوْامِنْ أَهْلِ الكِتبِ وَالْمُشْرِكِيْنَ مُنْفَكِّيْنَ “
- Surah At-Takatsur dengan lafal ” اَلْهكُمُ الـتَّكَاثُرُ ”
Hikmah dari pembukaan surah dengan jumlah ini ialah memperingatkan
Nabi Saw. dan umat islam agar memperhatikan firman-firman Allah serta
mengamalkan dan menjadikannya sebagai pedoman.
- Pembukaan dengan sumpah/ qosam (Al-Istiftaahu Bil-Qasami)
Sumpah Allah yang dipakai dalam pembukaan surah al-Qur’an itu ada 3 macam, dan terdapat dalam 15 surah[17], diantaranya:
- Sumpah dengan benda-benda angkasa (Al-Istiftaahu ‘Uluwiyyati)
Terdapat dalam 8 surah, yaitu:
- Surah Ash-Shaaffat dengan lafal ” وَالصَّفّتِ صَفَّا “
- Surah An-Najm dengan lafal ” وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى “
- Surah Al-Mursalaat dengan lafal ” وَالْمُرْسَلتِ عُرْقًا “
- Surah An-Nazi’at dengan lafal “وَالنَّزِعتِ غَرْقًا “
- Surah Al-Buruj dengan lafal ” وَالسَّمَاءِذَاتِ البُرُوْجِ “
- Surah Ath-Thariq dengan lafal ” وَالسَّمَاءِوَالطَّارِقِ “
- Surah Al-Fajr dengan lafal ” وَالَفَجْرِوَلَيَالٍ عَشْرٍ “
- Surah Asy-Syams dengan lafal ” وَالشَّمْسِ وَضُحهَا “
- Sumpah dengan benda-benda bawah (Al-Qasamu Bis-Sufliyaati) terdapat dalam 4 surah, yaitu:
- Surah Adz-Dzariyat dengan lafal ” وَالذَّارِيتِ ذَرْوًا “
- Surah Ath-Thur dengan lafal ” وَالطُّوْرِوَكِتبٍ مَسْطُزْرٍ “
- Surah At-Tin dengan lafal ” وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِ “
- Surah Al-‘Adiyat dengan lafal ” وَالْعدِيتِ ضَبْحًا “
- Sumpah dengan waktu (Al-Qasamu Bil-Waqti), terdapat dalam 3 surah, diantaranya:
- Surah Al-Lail dengan lafal ” وَالَّيْلِ أِذَايَغْشَى “
- Surah Adh-Dhuha dengan lafal ” وَالضُّحَى “
- Surah Al-‘Ashr dengan lafal ” وَالْعَصْرِ “
Hikmah atau rahasia Allah Swt membuka beberapa surah dalam kitab-Nya dengan memakai sumpah-sumpah tersebut sebagai berikut:[18]
- Agar manusia meneladani sikap bertanggung jawab, jujur dan bila perlu berani angkat sumpah untuk memperkuat ucapannya.
- Agar dalam bersumpah bagi manusia harus nemakai nama Allah Swt.
- Digunakannya beberapa benda/ makhluk sebagai sumpah Allah Swt itu agar benda-benda/ makhluk Allah Swt itu selalu diperhatikan oleh umat manusia.
- Pembukaan dengan syarat (Al-Istiftaahu Bis-Sarthi)
Syarat-syarat yang dipakai Allah sebagai pembukaan surah-surah
Al-Qur’an ada 2 macam dan digunakan dalam 7 surah, sebagai berikut:
- Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, dipakai diawal 3 surah diantaranya:
- Surah At-Takwir dengan lafal ” إِذَالشَّمْسُ كُوِّرَتْ “
- Surah Al-Infithar dengan lafal ” إِذَالشّمآءٌفَطَرَتْ “
- Surah Al-Insyiqaq dengan lafal ” إْذَالسَّمآءٌانْشَقَّتْ “
- Syarat yang masuk pada jumlah fi’liyah, dipakai diawal 4 surah, diantaranya:
- Surah Al-Waqi’ah dengan lafal ” إِذَا وَقَعَتِ الوَاقِعَةِ “
- Surah Al-Munafiqun dengan lafal ” إِذَا جَاءَكَالمُنفِقُرْنَ “
- Surah Az-Zalzalah dengan lafal ” إِذَازُلْزِلَتِ الأَرْضُ زُلْزَالَهَا “
- Surah An-Nashr dengan lafal ” إِذَاجَاءَنَصْرُاللّهِ وَالْفَتْحِ “
- Pembukaan dengan fi’il amar (Al-Istiftaahu bil Amri)
Ada 6 fi’il amar yang dipakai untuk membuka surah-surah al-Qur’an,
yang terdiri dari 2 lafal dan digunakan untuk membuka 6 surah-surah
sebagai berikut[19]:
- Dengan fi’il Amar إِقْرَأْ yang hanya untuk membuka satu surah yaitu Surah Al-‘Alaq.
- Dengan fi’il amar قُلْ, yang digunakan dalam 5 surah sebagai berikut:
- Surah Al-Jinn dengan lafal ” قُلْ أُوْحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌمِنَ الجِنِّ “
- Surah Al-Kafirun dengan lafal”قُلْ يآأَيُّهَاالكفِرُوْنَ “
- Surah Al-Ikhlash dengan lafal ” قُلْ هُوَاللّهُ أَحَدٌ “
- Surah Al-Falaq dengan lafal ” قُلْ أَعُوْذُبِرَبِّ الفَلَقِ “
- Surah An-Nas dengan lafal ” قُلْأَعُوْذُبِرَبِّ النَّاسِ “
Hikmah dari pembukaan surah-surah dengan memakai amar/perintah
adalah untuk memberikan perhatian, peringatan, dan petunjuk serta
pedoman dalam berbagai pranata kehidupan dan peribadatan, agar manusia
dapat selamat dan berbahagia didunia dan di akhirat kelak.
- Pembukaan dengan pertanyaan (Al-Istiftaahu bil Istifhaami)
Bentuk pertanyaan/ istifham yang dipakai sebagai pembukaan dari 6 surah-surah al-Qur’an itu ada 2 macam sebagai berikut:
- Pertanyaan positif (Al-Istifhaamu Al-Muhiibiyyu), yaitu bentuk pertanyaan yang dengan kalimat positif yang tidak ada alat negatifnya. Terdapat dalam 4 surah yaitu:
- Surah Ad-Dahru, dengan lafal:
” هَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ حِيْنٌ مِنَ الدَّهْرِ “
Artinya:
“ bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa”.
- Surah An-Naba’, dengan lafal:
” عَمَّ يَتَسآءَلُوْنَ. عَنِالنَّبَإِالعَظِيْمِ “
Artinya:
“ tentang apakah mereka saling bertanya-tanya. Tentang berita yang besar”.
- Surah Al-Ghasyiyyah, dengan lafal:
” هَلْ أَتكَ حَدَيْثُ مُوْسَى “
Artinya:
“ sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan”.
- Surah Al-Ma’un, dengan lafal:
” أَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ “
Artinya:
“ tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama”.
- Pertanyaan negatif, yaitu pertanyaan yang dalam kalimat negatif. Diantaranya[20]:
- Surah al-Insyirah dengan lafal ” أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرْكَ “
- Surah Al-Fiil dengan lafal ” أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحبِ الفِيْلِ “
Hikmah pembukaan surah-surah al-Qur’an dengan pertanyaan- pertanyaan
ini untuk memberikan peringatan, perhatian dan petunjuk-petunjuk kepada
umat manusia ke arah kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat.
- Pembukaan dengan do’a
Do’a atau harapan yang digunakan sebagai pembukaan dari 3 surah ada 2 macam sebagai berikut[21]:
- Do’a atau harapan yang berbentuk kata benda (Ad-Du’aaul Ismiyyu)ada di 2 surat yaitu:
- Surah Al-Muthaffifin, dengan lafal:
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِّيْنَ “
Artinya:
“ kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang”.
- Surah Al-Humazah, dengan lafal:
” وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَ ةٌ “
Artinya:
“ kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela
- Do’a atau harapan yang berbentuk kata kerja (Ad-Du’aaul Fi’liyu) membuka satu surah saja yaitu surah Al-Lahab ” تَبَّــتْ يَدَاأَبِى لَهَبٍ وَتَبَّ “
Hikmah pembukaan dengan do’a/harapan yaitu untuk memberi perhatian, peringatan dan petunjuk kepada semua umat manusia.
- Pembukaan dengan alasan ( Al-Istiftaahu bit-Ta’lili)
Seperti yang digunakan untuk membuka surah Al-Quraisy[22], dengan lafal:
” لإِيْلفِ قُرَيْشٍ “
Artinya:
“karena kebiasaan orang-orang Quraisy”
Hikmah dari pembukaan ini seperti tiga hikmah sebelumnya yaitu untuk
memberi perhatian, peringatan dan petunjuk kepada umat manusia.
[1]Abdul Djalal, Ulumul Qur’an,(dunia ilmu: Surabaya, 2009),167.
[2]Rosihan Anwar, Ulum Al-Qur’an, (Pustaka Setia: Bandung, 2008), 129.
[3]Ibid.,
[4]Abdul Djalal, Ululul Qur’an, ( Dunia Ilmu: Surabaya, 2009), 169.
[5]Ibid., 169-170.
[6]Ibid., 171-172.
[7]Abdul Djalal, Ulumul Qur’an,( Dunia Ilmu: Surabaya, 2009), 173.
[8]Rosihan Anwar, Ulum Al-Qur’an, ( Pustaka Setia: Bandung, 2008), 129.
[9]Ibid., 174.
[10]Ibid., 175-177.
[11]Ibid., 180.
[12]Rosihan Anwar,Ulum Al-Qur’an, ( Pustaka Setia: Bandung, 2008), 130.
[13]Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Dunia Ilmu: Surabaya, 2009), 200.
[14]Ibid., 204.
[15]Ibid., 181-183.
[16]Ibid., 185-188.
[17]Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, ( Dunia Ilmu: Surabaya, 2009), 188-190.
[18]Ibid., 191-193.
[19]Ibid., 194-195.
[20]Ibid., 196-197.
[21]Abdul Djalal, Ulumul Qur’an, (Dunia Ilmu: Surabaya, 2009), 197.
[22]Ibid., 198.
numpang lewatt... butuh pendapatan tambahan klik http://www.tekanini.com/AHM976&id=1
BalasHapus