Pengertian berpikir
Berpikir merupakan aktivitas psikis yang intensional, dan terjadi apabila seseorang menjumpai problema yang harus dipecahkan. Dengan demikian bahwa dalam berpikir itu seseorang menghubungkan pengertian satu dengan lainnya dalam rangak mendapatkan pemecahan persoalan yang dihadapi. Dengan mana pengertian pengertian itu merupakan bahan atau materi yang digunakan dalam proses berpikir.dalam pemecahan persoalan individu, mempersatukan dan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan: mengapa, untuk apa, bagaimana, dimana dan lain sebagainya.
Fungsi berpikir
Para ahli logika mengemukakan adanya tiga fungsi dari berpikir, yakni membentuk pengertian, pendapat/opini dan membentuk kesimpulan.
1. Pengertian
Pengertian adalah jumlah ciri-ciri yang khas (pokok) dari sekumpulan objek-objek yang sejenis.misalnya ciri khas dari kursi adalah ada tempat duduknya dan ada sandarannya.sedangkan bentuknya bulat, dibuat dari kayu dan lain sebagainya adalah merupakan ciri-ciri yang tidak khas dari pengertian itu.
2. Pendapat
Pendapat adalah hasil perbuatan akal untuk meletakkan hubungan arti antara dua buah pemikiran atau lebih. Jadi untuk membentuk sebuah pendapat sedikitnya kita harus pempunyai dua pemikira.
3. Kesimpulan
Kesimpulan adalah hasil perbuatan akal untuk mengambil pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada.
Bentuk-bentuk berpikir
1. Berpikir dengan pengalaman
Dalam bentuk berpikir ini kita banyak menghimpun berbagai pengalaman dari berbagai pengalaman pemecahan masalah yang kita hadapi. Kadang-kadang satu pengalaman dilengkapi dengan pengalaman yang lain.
2. Berpikir representatif
Dengan berpikir representatif, kita sangat bergantung pada ingatan-ingatan dan tanggapan saja. Tanggapan dan ingatan tersebut kita gunakan untuk memecahkan masalah yang kita hadapi.
3. Berpikir kreatif
Dengan berpikir kreatif kita dapat menghasilkan sesuatu yang baru. Tapi kalau kegiatan berpikir kita untuk menghasilkan sesuatu dengan menggunakan metode yang telah ada maka dikatakan berpikir produktif.
4. Berpikir reproduktif
Dengan berpikir ini kita tidak menghasilkan sesuatu yang baru tapi hanya sekedar memikirkan kembali dan mencocokkan dengan sesuatu yang telah dipikirkan sebelumnya.
5. Berpikir rasional
untuk berpikir rasional ini tidak hanya sekedar mengumpulkan pengalaman dan membandingkan hasil berpikir yang telah ada melainkan dengan keaktifan akal kita memecahkan masalah.
Tingkatan berpikir
Aktivitas berpikir sendiri adalah abstrak namun demikian dalam praktek sering kita jumpai bahwa tidak semua masalah dapat dipecahkan dengan secara abstrak. Dalam menghadapi masalah yang sangat pelit kadang-kadang kita membutuhkan supaya persoalan yang kita hadapi menjadi konkrit. Sehubungan dengan ini memang ada beberapa tingkat berpikir :
6. Berpikir konkrit
Dalam tingkatan ini kegiatan berpikir masih memerlukan situasi-situasi yang nyata. Tingkat berpikir ini umumnya dimiliki oleh anak-anak kecil. Konsekuensi didaktif pelajaran hendaknya disajikan dengan peragaan langsung.
7. Berpikir skematis
Dalam tingkatan ini dalam mecahkan masalah dibantu dengan skema-skema, diagram, simbol dan sebagainya. Walaupun pada tingkat ini yang dihadapi bukan situasi konkrit tetapi dengan adanya pertolongan bahan-bahan tersebut situasi yang dihadapi tidak benar-benar konkrit dan tidak benar-benar abstrak.
8. Berpikir abstrak
Kita berhadapan dengan situasi yang tidak berwujud akan pikiran kita bergerak bebas dalam alam abstrak. Namun demikian tidak berarti bahwa gejala pikiran berdiri-sendiri, malainkan tanggapan dan ingatan yang membantunya. Di samping itu kecerdasan pikir sendirilah yang berperanan memecahkan masalah.
Referensi :
Ahmadi Abu, M. Umar, Psikologi Umum, PT. Bintan Ilmu, Semarang, 1992
Ahmadi Abu, Psikologi Umum, PT. Asdi Mahasatya, Jakarta, cetakan III, 2003
Fauzi Ahmad, Psikologi Umum, CV. Pustaka Setia, Bandung, 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar