BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Ilmu dalam bahasa arab, berasal dari kata kerja ‘alima yang berarti pengetahuan. Jadi ilmu itu adalah Masdar atau kata benda abstrak yang berarti pengetahuan. Kalau dilanjutkan lagi ia menjadi ‘alim yaitu orang yang tahu atau subjek, sedang yang menjadi objek ilmu disebut ma’lum atau yang diketahui. Dalam prosese perkembangan sejarahnya, ilmu lalu dipakai dalam dua hal yaitu: sebagai Masdar atau proses pencapaian ilmu dan sebagai objek ilmu (ma’lum). Dalam tulisan ini kita gunakan ilmu dengan dua pengertian itu, yaitu ilmu sebagai proses dan ilmu sebagai objek.
Klasifikasi ilmu yang dibuat dalam konferensi Mekah meliputi kategori sebagai berikut:
a. Ilmu abadi (parennial knowladge) yang berdasarkan pada wahyu ilahi yang tertera dalam al-qur’an dan hadits dan segala diambil dri keduanya dengan menekankan bahasa arab sebagai anak suci untuk memahami keduanya.
b. Ilmu dicari (aquired knowledge), termasuk sains kealaman, dan terapan yang dapat berkembang secara kuantitatif dan pengandaannya, variasi terbatas dan pinjaman antara budaya selama tidak bertentangan deng syari’ah sebagai sumber nilai. Harus ada pengetahuan tersyang diambil dari keduanya dengan penekenan utama pada yang pertama, terutama syari’ah yang diwajibkan kepada semua orang-orang islam pada semua tingkat sistem pendidikan dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah, yang lulus sesuai dengan taraf tingkat. Ini dan kewajiban belajar bahasa arab haruslah menjadi bagian utama kurikulum teras. Hanya dua inilah yang dapat memelihara peradaban islam dan menjaga identitas kaum muslim .
Ilmu pengetahuan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik dan mempunyai metode-metode tertentu yang bersifat ilmiah. Ada lagi yang mengemukakan ilmu adalah suatu uraian yang tersusun dengan lengkap tentang salah satu dari keberadaan. Uraian tersebut adalah tentang segi-segi dari keberadaan tertentu. Segi-segi itu saling berkaitan, mempunyai hubungan sebab akibat, tersusun logis dan diperoleh melalui cara atau metode tertentu.
B. Pengertian Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “pedagogi” yang berarti pendidikan dan kata “pedagogia” yang berarti ilmu pendidikan yang berasal dari bahasa Yunani. Pedagogia terdiri dari dua kata yaitu “paedos” dan “agoge” yang berarti “saya membimbing, memimpin anak”. Dari pengertian ini pendidikan anak menuju ke pertumbuhan dan perkembangan secara optimal agar dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab.
Banyak rumusan pendidikan yang dukemukakan oleh para ahli, diantaranya:
a. John Dewey, pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kecakapan mendasar secara intelektual dan emosional sesama manusia.
b. Jj. Rouseam, pendidikan merupakan pemberian bekal kepada kita apa yang tidak kita butuhkan pada masa kanak-kanak, akan tetapi kita butuhkan pada saar dewasa.
c. Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan menuntun segala kodrat yang terdapat dalam diri anak sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Dari pemdapat diatas maka dapat disimpilkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar oleh orang dewasa/pendidik untuk membawa anak / peserta didik menuju kedewasaan melalui proses bimbingan yang dilakukan secara teratur dan sistematis.
Sebenarnya dalam perndidikan Islam Allah telah menurunkan petunjuk-petunjuk guna menjaga dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan sosial budaya tersebut, agar tidak menyimpang dari tujuan penciptaan alam dan manusia itu sendiri.
Allah menyampaikan petunjuk kepada manusia melalui rasul-rasul Allah, pada masa dan kondisi dimana manusia dan perkembangan budayanya membutuhkan.
Rasul-rasul tersebut, diutus oleh Allah bukan hanya untuk menyampaikan ajaran-ajaran agama (mengembankan al-asma al-husna) saja, tetapi untuk mengembangkan sosial budaya manusia dan sekaligus membudayakan alam. Kisah Rasul-rasul, sebagaimana yang tertulis dalam Al-qur’an, telah menunjukkan bahwa mrekalah pada hakikatnya merupakan tonggak penegak dari pertumbuhan dan perkembangan sosial budaya manusia dan pembudayaan alam.
Sebagaimana dikemukakan diatas,nyatalah kiranya bahwa pendidikan yang diberikan oleh Allah kepada umat manusia melalui rasul-rasul-Nya, terintegrasi dalam dan berproses bersama dengan pertumbuhan dan perkembangan budaya umat manusia. Mengingat bahwa Rasul-rasul tersebut fungsinya adalah menyampaikan ajaran-ajaran Islam, maka berarti rasu-rasul tersebut sebagai pelaksana pendidikan Islam secara umum. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam, tidak lain adalah proses pewarisan dan perkembangan budaya umat manusia dibawah sinar dan bimbingan ajaran Islam. Dan ciri yang membedakan anatara pendidikan islam dan yang bukan pendidikan islam, adalah pada pengguanaan ajaran islam sebagai pedoman dalam proses pewarisan dan pengembangan budaya umat islam tersebut.
Kalau demikian, kapan pendidikan islam itu mulai ada? Karena manusia pertama yang menjadi rasul Allah yang pertama adalah Adam, maka berarti bahwa pendidikan islam mulai sejak Adam (manusia manusia pertama) tersebut memberikan warisan budaya (pendidikan) kepada anak-anaknya.
Namun demikian, telah diketahui bahwa Allah menurunkan ajaran islam kepada umat manusia tersebut melalaui proses yang panjang, melalui serangkaian urutan-urutan. Seorang rasul diutus oleh Allah pada hakikatnya adalah untuk menyempurnakan dan meluruskan kemnali ajaran islam yang telah diselewengkan atau sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan perkembangan budaya manusia. Seorang rasul yang diutus kemudian, berfungsi menyempurnakan dan meluruskan ajaran islam yang dibawa oleh rasul sebelumnya. Dan rangkaian penyempurnaan ajaran islam tersebut menjadi sempurna dengan diutusnya muhammad sebagai rasul terakhir, dan ajaran islam terabadikan dalam kitab suci Al-Qur’an yang disampaikan oleh muhammad SAW. Jadi islam dalam artinya yang sudah sempurna dam lengkap, adalah identik degan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad yang terkmaktub dalam Al-qur’an dalam pelaksanaannya dicontohkan oleh Nabi Muhammad selama hidupnya. Inilah pengertian islam yang dikenal secara umum, dan dalam pengertian islam yang demikianlah pengertian pendidikan islam diberi batasan.
Jadi pendidikan islam yang dimaksudkan dalam pembahasan ini selanjutnya adalah “proses pewarisan dan pengembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedomankan ajaran islam sebagaiaman termaktub dalam Al-qur’an dan terjabar dalam Sunna rasul ”, dan bermula sejak Nabu Muhammad menyampaikan (membudayakan) ajaran tersebut kepada (ke dalam budaya) ummatnya.
C. Pengertian Islam
Dari segi kebahasaan islam berasal dari bahasa ara yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk Aslama yang berarti berserah diri masuk kedalam kedamaian.
Senada dengan pendapat diatas, sumber lain mengatakan bahwa islam berasal dari bahasa arab, terambil dari kata salima yang berarti selamat sentosa, dan berarti pula menyerahkan diri, tunduk dan taat. Kata aslama itulah yang menjadi kata islam yang mengandung arti, segala arti yang terkandung dalam arti pokoknya. Oleh sebab itu orang yang berserah diri, patuh dan taat disebut sebagai orang muslim. Orang yang demikian berarti telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri dan patuh kepada Allah. Orang terseut selanjutnya akan dijamin keselamatannya didunia dan akhirat.
Dari pengrtian kebahasaan ini, kata islam dekat dengan arti kata agama yang berarti mengusai, berpendapat bahwa sikap pasrah kepada tuhan adalah hamba-Nya, tetapi ia diajarkan oleh-Nya dengan disangkutkan kepada alam manusia itu sendiri, dengan kata lain ia diajarkan sebagai pemenuhan alam manusia, sehingga pertumbuhan oerwujudan pada manusia selalu bersifat dari dalam, tidak tumbuh, apalagi dipaksakan dari luar,karena cara yang demikian menyebabkan islam tidak otentik, karena kehilangan demensinya yang paling mendasar dan mendalam, yaitu kemurnian dan keikhlasan.
Pengertian islam demikian itu, menurut Maulana Muhammad Ali dapat dipahami dari firman Allah yang terdapat pada ayat 202 surat Al-Baqarah yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman,masuklah kamu kedalam islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syietan, sesungguhnya syeitan adalah musuh yang nyata bagimu”. Danjuga dapat dipahami dari ayat 61 surat Al-Anfal yang artinya : Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepa-Nya dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya dialah tuhan yang maha mendengar lagi maha mengetahui.
Dari uraian tersebut diatas, kita sampai pada satu kesimpulan bahwa kata islam dari segi mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup diri sendiri, bukan paksaan atau pura-pura , melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang sejak dalam kandungan sudah menyatakan patuh dan tunduk kepada tuhan.
BAB II
TUGAS DAN FUNGSI ILMU PENDIDIKAN
A. Tugas Ilmu Pendidikan Islam
Pada hakekatnya pendidikan islam merupakan suatu proses yanng berlangsung secara continue dan berkesinambungan, berdasarkan hal ini maka tugas dan fungsi yang perlu diemban oleh pendidikan islam adalah pendidikan manusia seutuhnya dan berlangsung sepanjang hayat. Konsep ini bermakna bahwa tugas dan fungsi pendidikan islam adalah pendidikan memiliki sasaran pasa peserta didik yang senantiasa tumbuh dan berkembang secara dinamis, dari kandungan sampai akhir hayat.
secara umum tugas pendidikan umum tugas pendidikan islam adalah membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dari tahap ke tahap kehidupannya smapai mencapai titik kemampuan optima. Sementara fungsinya adalah menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan berjalan dengan lancar.
telaah liter diatas dapat dipahami bahwa tugas pendidikan islam
–setidaknya- dapat dilihat dari tiga pendekatan. ketiga pendekatan tersebut adalah:
a. Pendidikan islam sebagai pengembangan potensi
b. Proses pewarisan budaya
c. Serta interaksi antara potensi dan budaya
Sebagai pengembangan potensi tugas pendidikan islam menemukan dan mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki peserta didik sehingga dapat diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara sebagai pewarisan budaya, tugas pendidikan islam adalah alat transmisi unsur-unsur pokok budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sehingga identitas umat tetap terpelihara dan terjamin dalam tantangan zaman. Adapun sebagai interaksi antar potensi dan budaya tugas pendidikan islam adalah sebagai proses transaksi (memberi dan mengadopsi) antara manusia dan lingkungannya. Dengan proses ini, peserta didik (manusia) akan dapat menciptakan dan mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengubah atau memperbaiki kondisi-kondisi kemanusiaan dan lingkungannya.
B. Fungsi Ilmu Pendidikan Islam
Bila dilihat secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat dari dua bentuk:
1. Alat untuk memlihara,memperluas dan memperhubungkan tingkat-tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial serta ide-ide masyarakat dan nasional.
2. Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan. Pada garis besarnya, upaya ini dilakukan melalui potensi ilmu pengetahuan dan skill yang dimiliki serta memilih tenaga manusia (peserta didik) yang produktif dalam menemukan pertimbangan peruabahan sosial dan ekonomi yanng demikian dinamis.
Dalam buku lain disebutkan bahwa pendidikan islam mencakup aspek-aspek :
1. Pendidikan keagamaan.
2. Pendidikan aqliyah dan ilmiyah.
3. Pendidikan jasmaniyah.
Aspek-aspek ini berperan dalam membimbing pengembangan potensi-portensi yang dimiliki manusia, yang meliputi:
a. Pengembangan kognitif, yaitu kemampuan intelektual yang terus dikembangkan melalui pendidikan islam.
b. Pengembangan aktif, adalah kekhususan mengembangkan akal melalui pengtahuan dan pemahaman terhadap kenyataan dan kebenaran, manusia harus mengalami proses pengembangan perasaan dan penghayatan agar menjadi lebih luas.
c. Pengembangan psikomotorik, ialah ilmu pengetahuan termanifestasi dalam akhlak dan amal shaleh.
Dari ketiga aspek tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan islam berfungsi untuk mengembanngkan kemampuan intelektual dan mempebaiki akhlak.
sedangkan fungsi ilmu menurut Al-Ghazali adalah sebagai berikut :
1. Mendekatkan diri kepada Allah yang wujudnya adalah kemampuan dan kesadaran diri melaksanakan ibadah.
2. Menggali dan mengembangkan potensi atas fitrah manusia.
3. Mewujudkan profesionalitas manusia untuk mengemban tugas keduniaan dengan sebaik-baiknya.
4. Membentuk manusia yang berakhlak mulia, suci jiwanya dari kerendahan budi dan sifat tercela.
5. Mengembangkan sifat-sifat menusia yang utama sehingga menjadi menusia yang manusiawi.
Ilmu pendidikan islam memiliki arti dan peranan penting dalam kehidupan. hal tersebut disebabkan ilmu islam memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Ia melakukan terhadap teori-teori kependidikan islam yang merangkum aspirasi atau cita-cita islam yang harus diikhtisarkan agar menjadi kenyataan.
2. Ia memberikan bahan-bahan informasi tentang pelaksanaan pendidikan dalam segala aspek bagi pengembangan ilmu pengetahuan pendidikan islam tersebut. Ia memberikan bahan masukan yang berharga (input) kepada ini. Mekanisme proses mekanisme yang berasal dari penerimaan input (bahan masukan), lalu diproses dalam kegiatan pendidikan dalam bentuk kelembagaan atau non-kelembagaan yang disebut triput, kemudian berakhir pada output (hasil yang diharapkan). Dari hasil yang diharapkan itu timbul umpan balik (feed back) yang mengoreksi bahan masukan. Mekanisme proses semacam ini berlangsung terus selama proses keperndidikan terjadi. Semaki banyak diperoleh bahan masukan dari pengalaman operasional itu, semakin berkembang pula ilmu pendidikan islam.
3. Disamping itu juga pengoreksi terhadap kekurangan teori yang terdapat dalam ilmu pendidikan islam itu sendiri, sehingga kemungkinan pertemuan antara teori yang terdapat dalam ilmu pendidikan islam itu sendiri, sehingga kemungkinan pertemuan antara teori dan praktek semakin dekat, dan hubungan antara keduanya semakin bersifat interaktif (saling mempengaruhi). Mamperhatikan hal tersebut diatas, maka ilmu pendidikan perlu dipelajari setiap muslim, yang berkeinginan agar pendidikan yang diselenggarakannya dapat berlangsung lancar dan mencapai sasarannya. Mengenal perlunya mempelajari ilmu pendidikan islam prof. Hm. Arifin med menyatakan sebagai berikut:
a. Pendidikan sebagai usaha membentuk pribadi manusia harus melalui proses yang penjang, dengan resultat (hasil) yang tidak dapat diketahui dengan segera, berbeda dengan membentuk benda mati yang dapat dilakukan sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Dalam proses pembentukan tersebut diperlukan suatu perhitungan yanng matang dan hati-hati berdasarkan pandangann dan pikiran-pikiran atau teori yang tepat, sehingga kegagalan atau kesalahan –kesalahan langkah pembentuknya terhadap anak didik dapat makhluk yang sedang tumbuh dan berkembangan yang megandung berbagai kemungkinan. Bila kita salah bentuk, maka kita akan sulit memperbaikinya.
b. Pendidikan islam pada khususnya yang bersumberkan nilai-nilai agama islam disamping menanamkan atau membentuk sikap hidup yang dijiwai nilai-nilai tersebut, juga mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan sejalan dengan nilai-nilai islam yang melandasinya adalah merupakan proses ikhtiarah yang secara pedagogis mampu mengenmbangkan hidup anak didik kepada arah kedewasaan /kematangan yang menguntungkan dirinya. oleh karena itu usaha ikhtiarah tersebut tidak dapat dilakukan hanya berdarkan atas trial dan error (coba-coba) atau atas dasar keinginan dan kemampuan pendidik tanpa dilandasi dengan teori-teori kependidikan yang tepat dipertanggung jawabkan secara ilmiah pedagogis.
c. Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan oleh Allah dengan tujuan untuk mensejahterakan dan membahagiakan hidup dan kehidupan umat manusia di dunia akhirat, baru dapat mempunyai arti fungsional dan aktual dalam diri manusia bilamana dikembangkan memlalui proses kependidikan yang sistematis. Oleh karena itu teori-teori pendidikan islam yang disusun secara sistematis merupakan kompas bagi proses tersebut.
d. Ruang lingkup kependidikan islam adalah mencakup segala bidang kehidupan manusia di dunia dimana manusia mampu memanfaatkan sebagai tempat menanam benih amaliah yang buahnya akan dipetik akhirat nanti, maka pembentukan sikap dan nilai-nilai amaliah dalam pribadi manusia baru dapat efektif bilamana dilakukan melalui proses kependidikan yang berjalan diantara kaidah-kaidah ilmu pengetahuan kependidikan.
Beberapa fungsi lain, ilmu pendidikan adalah:
1. Ilmu pendidikan islam dapat mengamalkan pokok-pokok ajaran islam.
2. Dengan ilmu pendidikan islam kita dapat belajar dengan cara yang baik.
3. Memiliki sikap dasar sebagai seorang muslim yang bertaqwa dan brakhlak mulia.
4. Memiliki sikap dasar sebagai warga negara yang baik.
5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama islam.
6. Memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas hidunya dalam masyarakat dan berbakti kepada tuhan yang maha esa guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhiray.
7. Memiliki ilmu pengetahuan, pengalaman, keterapilan, dan kemampuan.
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil bahwa secara umum tugas pendidikan islam adalah mengantarkan manusia pada perilaku dan perbuatan yang berpedoman pada syariat Allah.
Sedangkan fungsi ilmu pendidikan islam adalah berbagai suatu sistem yang membawa manusia kearah kebahagiaan dunia dan akhirat.
Jadi konsepsi pendidikan islam, tidak hanya melihat bahwa pendidikan itu sebagai upaya mencerdaskan mencerdaskan semata, melainkan sejalan dengan konsep islam tentang manusia dan hakikat eksistensinya.
Akhirnya inilah makalah yang telah kami susun, jika terdapat kesalahan baik kata ataupun tulisan kami mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA
Samsur Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis dan Praktis, Ciputat Pers: Jakarta 1985.
Yatimin Abdullah, Study Islam Kontemporer, Amzah, Jakarta: 2006.
Zuhraini, Dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Alhusna, Jakarta: 2000.
Darwyn Syah, Dkk, Perencanaan Sistem Pengajaran Pandidikan Agama Islam Gaung Persada, Pers, Jakarta: 2007.
Nata Abuddin, Metodologi Study Islam, PT. Raja Grafindo Persada Jakarta 1998.
Uhbiyati Nur, Ilmu Pendidikan Islam Pustaka Setia, Bandung: 2005.
Isna Mansur, Diskursus Pendidikan Islam Global Pustaka Utama, Yogyakarta 2001.
Drajatzakiyah, Ilmu Pendidikan Islam Bumi Eksara, Jakarta: 2006.
Makalah Ibu_Blogsport.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar