Di
antara segi kemukjizatan al-Qur’an adalah adanya beberapa petunjuk yang
detail sebagai ilmu pengetahuan umum yang telah ditemukan terlebih
dahulu dalam al-Qur’an sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern.
Teori al-Qur’an itu sama sekali tidak bertentangan dengan teori-teori
ilmu pengetahuan modern.
Berdasarkan
keyakinan kita, bahwa al-Qur’an yang besar itu bukanlah kitab ilmu
alam, arsitek dan fisika, tetapi al-Qur’an adalah kitab petunjuk atau
pembimbing dan kitab undang-undang dan perbaikan. Namun demikian,
ayat-ayatnya tidak terlepas dari petunjuk-petunjuk yang detail
kebenaran-kebenaran yang samar terdapat beberapa masalah alami,
kedokteran, dan geografi, yang semuanya menunjukkan kemukjizatan
al-Qur’an serta kedudukannya sebagai wahyu dari Allah.
Ustadz Thabbarah dalam kitabnya Rohud Dinil Islam
telah membahas masalah ini dengan baik, dan ia menguraikan sebagian
kebenaran-kebenaran ilmiah, dengan terperinci. Di bawah ini kami
mengutip sebagian secara ringkas dengan perubahan-perubahan.
a. Manunggalnya Alam / Cosmos
Teori
ilmiah modern telah membuktikan dalam pernyataannya, bahwa bumi adalah
sebagian dari gas yang panas lalu memisah dan mendingin (membeku),
kemudian menjadi tempat yang patut dihuni manusia.
Tentang
kebenaran teori ini, mereka berargumentasi dengan adanya
volcano-volcano, benda-benda yang berapi yang berada di dalam perut
bumi, dan sewaktu-waktu memuntahkan lahar atau benda-benda volcano yang
berapi.
Prof.
Thabbarah menyatakan, “ini adalah mukjizat al-Qur’an yang dikuatkan
oleh ilmu pengetahuan modern bahwa alam adalah suatu kesatuan yang
berasal dari gas, kemudian memisah menjadi kabut-kabut. Dan matahari
terjadi akibat dari pecahan bagian itu. Dalam menempatkan kebenaran
ilmiah praktek kimiawi itu membutuhkan air. Air adalah unsur pokok bagi
kelestarian hidup untuk semua benda hidup dan tumbuh-tumbuhan. Air
memiliki keistimewaan-keistimewaan lain yang menunjukkan pencipta alam
telah memantapkan dengan sesuatu yang bisa membuktikan adanya zat yang
mengatur makhluknya”.
b. Asal Kejadian Cosmos
Seorang
astronomi, Jean mengatakan bahwa alam ini pada mulanya adalah gas yang
berserakan secara teratur di angkasa luas, sedangkan kabut-kabut atau
kumpulan cosmos-cosmos itu tercipta dari gas-gas tersebut yang memadat.
Doktor
Gamu menerangkan, “sesungguhnya alam pada mula kejadiannya itu penuh
dengan gas yang terbagi-bagi secara teratur, dan dari gas itulah timbul
reaksi”.
Teori
ini kita dapatkan penguatnya dalam al-Qur’an, seandainya al-Qur’an
tidak memberitahukan tentang hal tersebut, tentu kita tidak akan
menerima begitu saja teori ini, Allah berfirman :
§NèO #“uqtGó™$# ’n<Î) Ïä!$uK¡¡9$# }‘Édur ×b%s{ߊ tA$s)sù $olm; ÇÚö‘F|Ï9ur $u‹ÏKø$# %·æöqsÛ ÷rr& $\döx. !$tGs9$s% $oY÷s?r& tûüÏèͬ!$sÛ ÇÊÊÈ
“Kemudian
dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan
asap, lalu dia Berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu
keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". keduanya
menjawab: "Kami datang dengan suka hati". (QS. Fushshilat: 11)
c. Pembagian Atom
Atom
adalah bagian terkecil yang didapati dalam semua unsur. Atom tidak bisa
dibagi karena merupakan bagian yang tidak bisa dibagi-bagi lagi.
Anggapan ini terjadi pada beberapa abad yang silam dan sejak beberapa
puluh tahun yang lalu para cendekiawan mencurahkan perhatiannya terhadap
masalah atom itu dan akhirnya mereka berpendapat bahwa atom masih bisa
dibagi-bagi.
d. Berkurangnya Oksigen / Zat Asam
Sejak
ditemukannya pesawat terbang, maka timbullah gejala alamiah bagi para
cendekiawan, yaitu adanya kekurangan oksigen dalam lapisan udara
tertinggi manakala manusia terbang meninggi di angkasa. Ketika itu akan
ditemui gejala ini dan akan merasakan sempitan dada dan kesulitan
bernafas, sehingga ia merasa tercekik.
e. Perjodohan bagi Semua Benda / Makhluk
Dahulu
orang-orang menganggap bahwa perjodohan jantan dan betina itu terjadi
antara dua jenis manusia dan binatang saja. Setelah datang ilmu
pengetahuan, bahwa perjodohan terdapat pula dalam tumbuh-tumbuhan, semua
benda padat dan pada semua atom yang berada dalam cosmos in, sampai
dalam listrik ada daya positif dan ada daya negatif. Masing-masing kedua
jenis itu sama ibaratnya jantan dan betina, penemuan ini telah lebih
dulu didapati dalam beberapa ayat al-Qur’an.
`ÏBur Èe@à2 >äóÓx« $oYø)n=yz Èû÷üy`÷ry— ÷/ä3ª=yès9 tbrã©.x‹s? ÇÍÒÈ
“Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah”. (QS. Adz-Dzariyat : 49)
f. Selaput Rahim
Dalam al-Qur’an memberitahukan bahwa rahim mempunyai tiga selaput yang bernama zulumat (kegelapan-kegelapan) karena selaput ini bisa menghalangi dan menutupi sinar cahaya.
g. Penyerbukan dengan Angin
Gejala ilmiah ini telah dibicarakan al-Qur’an dalam sebuah firman-Nya :
“Dan
Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan kami
turunkan hujan dari langit, lalu kami beri minum kamu dengan air itu,
dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”. (QS. Al-Hijr: 22)
h. Sel-sel (benih hidup)
“Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan
manusia dari segumpal darah”. (QS. Al-‘Alaq: 1-2)
Ayat
ini adalah salah satu mukjizat al-Qur’an, dengan adanya alat pembesar
(mikroskop). Dan dengan ini diketahui bagaimana terjadi dengan kekuasaan
Allah.
i. Penyelidikan dengan Sidik Jari Manusia
Kulit
jari-jari manusia berlapis dengan garis-garis halus yang beraneka
macam, yaitu berbentuk busur, tali dan penggalan. Kadang-kadang semua
anggota tubuh manusia memiliki kesamaan. Tetapi jari-jari mempunyai
keistimewaan khusus, karena satu sama lainnya tidak sama. Disinilah
letak kemukjizatan Allah. Allah berfirman :
“Apakah
manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang
belulangnya? Bukan demikian, Sebenarnya kami Kuasa menyusun (kembali)
jari jemarinya dengan sempurna”. (QS. Al-Qiyamah: 3-4)
Menepati Janji
Di
antara segi kemukjizatan dalam al-Qur’an adalah menepati janji dalam
segala hal yang diberitakan dan segala hal yang dijanjikan Allah kepada
hamba-Nya. Janji itu terbagi dua :
1. Janji mutlak
2. Janji terbatas
Janji
mutlak yaitu janji Allah untuk menolong Rasul-Nya dan memberi
pertolongan kepada orang-orang mukmin untuk mengalahkan orang-orang
kafir.
Diantara janji mutlak adalah firman Allah :
šc%x.ur $ˆ)ym $oYø‹n=tã çŽóÇnS tûüÏZÏB÷sßJø9$# ÇÍÐÈ
“Dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman”. (QS. Ar-Rum : 47)
Adapun
janji yang dibatasi, yaitu janji yang bersyarat, seperti syarat taqwa,
sabar, menolong agama Allah dan sebagainya. Allah berfirman :
“Hai
orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad: 7)
“Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”. (QS. At-Talaq: 4)
Terhindar dari Kontradiksi
Yang
terakhir di antara segi kemukjizatan al-Qur’an adalah al-Qur’an selamat
dari kontradiksi atau pertentangan. Berbeda dengan semua kata-kata
manusia. Maha Benar Allah yang berfirman :
“Kalau
kiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat
pertentangan yang banyak di dalamnya” (QS. An-Nisa’: 82)
KESIMPULAN
Ini
adalah sebagian mukjizat al-Qur’an dan masih banyak lagi segi-segi lain
yang akan berkepanjangan bila kita menjadikannya lembaran-lembaran
tersendiri, dan zamanpun masih terus mencari rahasia-rahasia
kemukjizatan al-Qur’an. Namun demikian, rahasia al-Qur’an yang
disebutkan para ulama’ hanya merupakan satu tetes dari lautan
pengetahuan al-Qur’an. Maka sesungguhnya kalam Allah ini tidak bisa
dijangkau oleh siapapun, sebagaimana siapapun tidak akan bisa menjangkau
kebesaran zat-Nya dan keagungan sifat-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar