A. Pendahuluan
Hampir semua penelitian memerlukan studi pustaka. Walaupun orang sering membedakan antara riset kepustakaan dan riset lapangan, keduanya tetap memerlukan penelusuran pustaka. Perbedaan utamanya hanyalah terletak pada fungsi, tujuan atau kedudukan studi pustaka dalam masing-masing riset tersebut.,
Dalam riset pustaka, penelusuran pustaka lebih dari pada sekedar melayani fungsi-fungsi persiapan kerangka penelitian, mempertajam metodologi atau memperdalam teoritis. Riset pustaka dapat sekaligus memanfaatkan sumberr perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya tanpa melakukan riset lapangan.
Dalam melakukan riset kepustakaan ada empat langka yang biasa dilakukan. Petama menyiapkan alat perlengkapan berupa pensil, ballpen, dan kertas catatan. Kedua, menyusun bibliogarafi kerja. Ketiga, mengatur waktu penelitian. Keempat, membaca dan membuat catatan penelitian.
B. Pengertian Kepustakaan
Dari sekian referensi yang ada memang tidak dijelaskan secara definitive apa pengertian dari studi kepustakaan. Akan tetapi secara garis besar studi pustaka dapat diartikan sebagai kajian teoritis yang bertujuan untuk menelusuri dan mencari dasar-dasar yang berkaitan erat dengan penelitian secara teori yang mencakup masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional. Lebih dari itu studi kepustakaan merupakan survey data yang telah tersedia. Hal ini dapat dilakukan setelah masalah penelitian dipilih atau sebelum masalah dipilih. Jika studi kepustakaan dilakukan sebelum pemilihan masalah, penelaahan kepustakaan termasuk memperoleh ide tentang masalah apa yang paling up to date untuk dirumuskan dalam penellitian.
C. Pentingnya Studi Kepustakaan
Mengadakan survey terhadap data menelusuri literature yang ada serta menelaahnya secara tekun merupakan kerja kepustakaan yang sangat diperlukan dalam penelitian. Studi kepustakaan merupakan kegiatan yang wajib dilakukan dalam penelitian, khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah mengembangkan aspek teoritis maupun aspek manfaat praktis. Selain itu, studi kepustakaan dilakukan dengan tujuan utama untuk mencari dasar pijakan atau pondasi untuk memperoleh dan mengembangkan landasan teori, kerangka berfikir dan penentuan dugaan sementara sehingga para peneliti dapat mengerti, melokasikan, mengorganisasikan dan kemudian menggunakan variasi pustaka dalam tiap bidangnya.
Walaupun ada perbedaan antara riset pustaka dan riset lapangan, namun keduanya tetap memerlukan penelusuran pustaka. Perbedaan utamanya hanya terletak pada fungsi, tujuan dan kedudukan studi pustaka dalam masing-masing riset tersebut. Dalam riset pustaka, penelusuran pustaka lebih dari pada sekedar melayani fungsi-fungsi persiapan kerangka penelitian, mempertajam metodologi atau memperdalam teoritis. Riset pustaka dapat sekaligus memanfaatkan sumberr perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya tanpa melakukan riset lapangan.
Studi kepustakaan dirasa semakin urgent karena studi kepustakaan mempunyai beberapa peranan, antara lain :
1) Mengetahui batas-batas cakupan dari permasalahan.
2) Dengan mengetahui teori tentang permasalahan penelitian, maka kita dapat menempatkan pertanyaan secara perspektif.
3) Menentukan konsep studi yang berkaitan erat dengan permasalahan.
4) Mengetahui dan menilai hasil penelitian yang sejenis yang mungkin kontradiktif.
5) Untuk menentukan pilihan metode penelitian yang tepat untuk memecahkan permasalahan.
6) Mencegah atau megurangi replikasi yang kurang bermanfaat dengan penelitian yang sudah dilakukan dengan penelitian yang lainnya.
7) Supaya peneliti lebih yakin dalam menginterprestasikan hasil penelitiannya yang hendak dilakukan.
D. Ciri-ciri Studi Kepustakaan
Tentunya ada perbedaan yang mendasar antara studi kepustakaan dengan penelitian lansung lapangan. Untuk melakukan penelitian yang lebih professional hendaknya penelitian lapangan dikombinasikan dengan riset pustaka supaya ada perbedaan antara teoritis dengan realita yang terjadi. Akan tetapi adakalanya penelitian membatasi hanya pada penelitian pustaka saja. Alasannya, Pertama, persoalan yang hanya bisa dijawab dengan studi pustaka saja dan tidak bisa mengharapakan dari riset lapangan; kedua, studi pustaka diperlukan sebagai satu tahap tersendiri yaitu pendahuluan untuk memahami gejala baru dalam masyarakat; ketiga, data pustaka tetap ada dalam menjawab persoalan penelitian.
Adapun ciri-ciri yang terdapat dalam studi pustaka adalah :
1. Penelitian berhadapan langsung dengan teks dan data, angka dan angka dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata berupa kejadian atau benda-benda lain.
2. Data pustaka bersifat siap pakai .
3. Data pustaka umumnya data skunder yang bukan orisinil dari tangan pertama dilapangan.
4. Kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu
E. Isi Studi Kepustakaan
Isi kajian pustaka dapat berbentuk kajian teoritis yang pembahasannya difokuskan pada informasi sekitar permasalahan penelitian yang hendak dipecahkan. Maka seorang peneliti harus tahu persis permasalahan apa yang dia teliti dan memehami segala permasalahan yang berkaitan dengan hal tersebut. Misalnya, apa latar belakangnya, bagaimana rumusan masalahnya, apa tujuan peneliti dalam hal itu?
Dalam contoh misalnya, jika peneliti hendak mengungkapkan pengaruh prestasi belajar dilihat dari factor-factor : hubungan anak dengan orang tua, pekerajaan orang tua dan status orang tua, maka peneliti dapat melakukan studi yang berhubungan dengan teori sosiologi dan psikologi pendidikan anak serta hubungan social serta kegiatan anak dalam keluarga, peranan orang tua dan jenis pekerjaan
F. Mengenal Perpustakaan
Perpustakaan merupakan tempat utama untuk menyimpan literature-literatur yang kita butuhkan dalam studi pustaka. maka dalam rangka menelusuri dan menelaah literature studi yang ada pada perpustakaan, maka kia harus mengenal perpustakaan secara maksimal mulai dari system pelayanan, system penyusun literature dan klasifikasi buku yang dianut oleh perpustakaan tersebut.
1. System Pelayanan. Secara umum system pelayanan dalam perpustakaan terbagi atas dua jenis, yaitu: system tertutup, yaitu pembaca tidak bisa ke rak buku secara langsung untuk memilih buku atau bacaan lainnya, tetapi pembaca hanya dapat mengetahui koleksi buku diperpustakaan tersebut melalui catalog. dari catalog tersebut pembaca hanya dapat mengambil nomor buku dan meminta petugas untuk mengambilnya.
2. System Klasifikasi. Dalam mengenal perpustakaan, si peneliti juga harus tahu system klasifikasi buku yang dianut perpustakaan tersebut dalam mengatur buku-bukunya. System klasifikasi diatur menurut jumlah yang ada, mulai dari yang sulit, sedang sampai yang sederhana.
Dalam klasifikasi sederhana ada dua system umum yang dianut, yaitu :
system library of congress, yaitu klasifikasi besar dinyatakan dengan huruf, sedangkan klasifikasi dibawahnya dinyatakan dengan angka.
System deweg decimal, yaitu klasifikasi yang menggunakan kode hanya dengan angka. System ini cukup baik untuk perpustakaan yang koleksi bacaannya tidak terlalu banyak.
3. Mengenal Pengaturan Ruangan. Dalam pengenalan ruangan ini, termasuk juga mengenal petugas perpustakaan, karena petugas ini cukup berpengetahuan dalam klasifikasi dan system cataloging perpustakaan. Ruang perpustakaan biasanya terdiri atas ruang untuk meletakkan buku teks, ruang untuk jurnal, ruang untuk majalah-majalah ilmiah dan ruang untuk buku referensi, tesis-tesis dan lain-lain.
G. Macam-macam Sumber Informasi
Ada beberapa sumber informasi yang dapat digunakan oleh peneliti sebagai bahan studi kepustakaan. Mulai dari jurnal penelitian, laporan hasil penelitian, abstrak, narasumber, buku, surat kabar, majalah, dan internet.
a. Jurnal Penelitian
Jurnal penelitian merupakan sumber utama dan sangat penting sebagai sumber informasi. Banyak ragamnya tentang jurnal penelitian sebanyak bidang pengetahuan yang ada dan digeluti oleh peneliti.
b. Laporan hasil penelitian
Hasil penelitian mempunyai bobot yang hampir sama dengan yang ada dalam jurnal. Hasil penelitian yang ada dan subtansi lainnya dalam hasil penelitian dapat diambil sebagai acuan kepustakaan.
c. Nara sumber
Nara sumber merupakan sumber informasi yang hidup, karena mereka umumnaya mempunyai pengaruh positif dalam bidang ilmu tertentu.
d. Buku
Buku adalah sumber pustaka ilmiah yang secara resmi telah dipublikasikan atau telah menjadi peganggan dalam mempelajari suatu bidang ilmu.
e. Surat kabar dan Majalah
Media cetak yang satu ini merupakan sumber pustaka yang cukup baik dan mudah diperoleh dimasyarakat, mengingat informasi dari surat kabar dan majalah merupakan informasi yang sifatnya popular tapi para peneliti dianjurkan untuk lebih dahulu mengevaluasi isi yang hendak diambil.
f. Internet
Kemajuan tekhnologi telah membawa dampak yang sangat signifikan dibidang informasi, dunia seolah semakin kecil, batas antara Negara dapat dilampaui dengan tidak melakukan intervensi.
H. Mengorganisasi Subtansi Kajian Pustaka
Setelah informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian diperoleh secara konprehensif dan lengkap, langkah berikutnya adalah mengorganisasi materi yang diperoleh secara sistematis sebagai bahan acuan selama melakukan kegiatan penelitian.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mengorganisasi kajian pustaka sebagai berikut:
1. Mulai dari materi hasil penelitian harus diperhatikan dari yang paling relevan, relevan dan cukup relevan.
2. Membaca abstrak lebih dahulu dari setiap penelitian untuk memberikan penelitian apakah permasalahan yang dibahas itu sesuai dengan yang akan dipecahkan dalam penelitian.
3. Mencatat bagian-bagian penting dan relevan dengan permasalahan penelitian. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjebak dalam unsur plagiat, para peneliti hendaknya juga mencatat sumber-sumber informasi dan mencantumkannya dalam daftar pustaka, jika memang informasi banyak dari ide atau hasil penelitian orang lain.
4. Buatlah catatan, salinan atau kutipan informasi dan susun secara rapi dan mudah didapatkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
I. SIMPULAN
Dari uraian diatas akhirnya dapat diambil simpulan bahwa :
a) Salah satu kegiatan yang paling banyak memakan waktu, tenaga dan biaya dalam proses penelitian adalah kajian pustaka.
b) Ada banyak sumber informasi yang dapat digunakan oleh peneliti sebagai bahan studi kepustakaan. Mulai dari jurnal penelitian, laporan hasil penelitian, abstrak, narasumber, buku, surat kabar, majalah, dan internet.
c) Dalam melakukan riset kepustakaan ada empat langkah yang biasa dilakukan. Petama menyiapkan alat perlengkapan berupa pensil, ballpen, dan kertas catatan. Kedua, menyusun bibliogarafi kerja. Ketiga, mengatur waktu penelitian. Keempat, membaca dan membuat catatan penelitian.
Hampir semua penelitian memerlukan studi pustaka. Walaupun orang sering membedakan antara riset kepustakaan dan riset lapangan, keduanya tetap memerlukan penelusuran pustaka. Perbedaan utamanya hanyalah terletak pada fungsi, tujuan atau kedudukan studi pustaka dalam masing-masing riset tersebut.,
Dalam riset pustaka, penelusuran pustaka lebih dari pada sekedar melayani fungsi-fungsi persiapan kerangka penelitian, mempertajam metodologi atau memperdalam teoritis. Riset pustaka dapat sekaligus memanfaatkan sumberr perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya tanpa melakukan riset lapangan.
Dalam melakukan riset kepustakaan ada empat langka yang biasa dilakukan. Petama menyiapkan alat perlengkapan berupa pensil, ballpen, dan kertas catatan. Kedua, menyusun bibliogarafi kerja. Ketiga, mengatur waktu penelitian. Keempat, membaca dan membuat catatan penelitian.
B. Pengertian Kepustakaan
Dari sekian referensi yang ada memang tidak dijelaskan secara definitive apa pengertian dari studi kepustakaan. Akan tetapi secara garis besar studi pustaka dapat diartikan sebagai kajian teoritis yang bertujuan untuk menelusuri dan mencari dasar-dasar yang berkaitan erat dengan penelitian secara teori yang mencakup masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional. Lebih dari itu studi kepustakaan merupakan survey data yang telah tersedia. Hal ini dapat dilakukan setelah masalah penelitian dipilih atau sebelum masalah dipilih. Jika studi kepustakaan dilakukan sebelum pemilihan masalah, penelaahan kepustakaan termasuk memperoleh ide tentang masalah apa yang paling up to date untuk dirumuskan dalam penellitian.
C. Pentingnya Studi Kepustakaan
Mengadakan survey terhadap data menelusuri literature yang ada serta menelaahnya secara tekun merupakan kerja kepustakaan yang sangat diperlukan dalam penelitian. Studi kepustakaan merupakan kegiatan yang wajib dilakukan dalam penelitian, khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah mengembangkan aspek teoritis maupun aspek manfaat praktis. Selain itu, studi kepustakaan dilakukan dengan tujuan utama untuk mencari dasar pijakan atau pondasi untuk memperoleh dan mengembangkan landasan teori, kerangka berfikir dan penentuan dugaan sementara sehingga para peneliti dapat mengerti, melokasikan, mengorganisasikan dan kemudian menggunakan variasi pustaka dalam tiap bidangnya.
Walaupun ada perbedaan antara riset pustaka dan riset lapangan, namun keduanya tetap memerlukan penelusuran pustaka. Perbedaan utamanya hanya terletak pada fungsi, tujuan dan kedudukan studi pustaka dalam masing-masing riset tersebut. Dalam riset pustaka, penelusuran pustaka lebih dari pada sekedar melayani fungsi-fungsi persiapan kerangka penelitian, mempertajam metodologi atau memperdalam teoritis. Riset pustaka dapat sekaligus memanfaatkan sumberr perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya tanpa melakukan riset lapangan.
Studi kepustakaan dirasa semakin urgent karena studi kepustakaan mempunyai beberapa peranan, antara lain :
1) Mengetahui batas-batas cakupan dari permasalahan.
2) Dengan mengetahui teori tentang permasalahan penelitian, maka kita dapat menempatkan pertanyaan secara perspektif.
3) Menentukan konsep studi yang berkaitan erat dengan permasalahan.
4) Mengetahui dan menilai hasil penelitian yang sejenis yang mungkin kontradiktif.
5) Untuk menentukan pilihan metode penelitian yang tepat untuk memecahkan permasalahan.
6) Mencegah atau megurangi replikasi yang kurang bermanfaat dengan penelitian yang sudah dilakukan dengan penelitian yang lainnya.
7) Supaya peneliti lebih yakin dalam menginterprestasikan hasil penelitiannya yang hendak dilakukan.
D. Ciri-ciri Studi Kepustakaan
Tentunya ada perbedaan yang mendasar antara studi kepustakaan dengan penelitian lansung lapangan. Untuk melakukan penelitian yang lebih professional hendaknya penelitian lapangan dikombinasikan dengan riset pustaka supaya ada perbedaan antara teoritis dengan realita yang terjadi. Akan tetapi adakalanya penelitian membatasi hanya pada penelitian pustaka saja. Alasannya, Pertama, persoalan yang hanya bisa dijawab dengan studi pustaka saja dan tidak bisa mengharapakan dari riset lapangan; kedua, studi pustaka diperlukan sebagai satu tahap tersendiri yaitu pendahuluan untuk memahami gejala baru dalam masyarakat; ketiga, data pustaka tetap ada dalam menjawab persoalan penelitian.
Adapun ciri-ciri yang terdapat dalam studi pustaka adalah :
1. Penelitian berhadapan langsung dengan teks dan data, angka dan angka dengan pengetahuan langsung dari lapangan atau saksi mata berupa kejadian atau benda-benda lain.
2. Data pustaka bersifat siap pakai .
3. Data pustaka umumnya data skunder yang bukan orisinil dari tangan pertama dilapangan.
4. Kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu
E. Isi Studi Kepustakaan
Isi kajian pustaka dapat berbentuk kajian teoritis yang pembahasannya difokuskan pada informasi sekitar permasalahan penelitian yang hendak dipecahkan. Maka seorang peneliti harus tahu persis permasalahan apa yang dia teliti dan memehami segala permasalahan yang berkaitan dengan hal tersebut. Misalnya, apa latar belakangnya, bagaimana rumusan masalahnya, apa tujuan peneliti dalam hal itu?
Dalam contoh misalnya, jika peneliti hendak mengungkapkan pengaruh prestasi belajar dilihat dari factor-factor : hubungan anak dengan orang tua, pekerajaan orang tua dan status orang tua, maka peneliti dapat melakukan studi yang berhubungan dengan teori sosiologi dan psikologi pendidikan anak serta hubungan social serta kegiatan anak dalam keluarga, peranan orang tua dan jenis pekerjaan
F. Mengenal Perpustakaan
Perpustakaan merupakan tempat utama untuk menyimpan literature-literatur yang kita butuhkan dalam studi pustaka. maka dalam rangka menelusuri dan menelaah literature studi yang ada pada perpustakaan, maka kia harus mengenal perpustakaan secara maksimal mulai dari system pelayanan, system penyusun literature dan klasifikasi buku yang dianut oleh perpustakaan tersebut.
1. System Pelayanan. Secara umum system pelayanan dalam perpustakaan terbagi atas dua jenis, yaitu: system tertutup, yaitu pembaca tidak bisa ke rak buku secara langsung untuk memilih buku atau bacaan lainnya, tetapi pembaca hanya dapat mengetahui koleksi buku diperpustakaan tersebut melalui catalog. dari catalog tersebut pembaca hanya dapat mengambil nomor buku dan meminta petugas untuk mengambilnya.
2. System Klasifikasi. Dalam mengenal perpustakaan, si peneliti juga harus tahu system klasifikasi buku yang dianut perpustakaan tersebut dalam mengatur buku-bukunya. System klasifikasi diatur menurut jumlah yang ada, mulai dari yang sulit, sedang sampai yang sederhana.
Dalam klasifikasi sederhana ada dua system umum yang dianut, yaitu :
system library of congress, yaitu klasifikasi besar dinyatakan dengan huruf, sedangkan klasifikasi dibawahnya dinyatakan dengan angka.
System deweg decimal, yaitu klasifikasi yang menggunakan kode hanya dengan angka. System ini cukup baik untuk perpustakaan yang koleksi bacaannya tidak terlalu banyak.
3. Mengenal Pengaturan Ruangan. Dalam pengenalan ruangan ini, termasuk juga mengenal petugas perpustakaan, karena petugas ini cukup berpengetahuan dalam klasifikasi dan system cataloging perpustakaan. Ruang perpustakaan biasanya terdiri atas ruang untuk meletakkan buku teks, ruang untuk jurnal, ruang untuk majalah-majalah ilmiah dan ruang untuk buku referensi, tesis-tesis dan lain-lain.
G. Macam-macam Sumber Informasi
Ada beberapa sumber informasi yang dapat digunakan oleh peneliti sebagai bahan studi kepustakaan. Mulai dari jurnal penelitian, laporan hasil penelitian, abstrak, narasumber, buku, surat kabar, majalah, dan internet.
a. Jurnal Penelitian
Jurnal penelitian merupakan sumber utama dan sangat penting sebagai sumber informasi. Banyak ragamnya tentang jurnal penelitian sebanyak bidang pengetahuan yang ada dan digeluti oleh peneliti.
b. Laporan hasil penelitian
Hasil penelitian mempunyai bobot yang hampir sama dengan yang ada dalam jurnal. Hasil penelitian yang ada dan subtansi lainnya dalam hasil penelitian dapat diambil sebagai acuan kepustakaan.
c. Nara sumber
Nara sumber merupakan sumber informasi yang hidup, karena mereka umumnaya mempunyai pengaruh positif dalam bidang ilmu tertentu.
d. Buku
Buku adalah sumber pustaka ilmiah yang secara resmi telah dipublikasikan atau telah menjadi peganggan dalam mempelajari suatu bidang ilmu.
e. Surat kabar dan Majalah
Media cetak yang satu ini merupakan sumber pustaka yang cukup baik dan mudah diperoleh dimasyarakat, mengingat informasi dari surat kabar dan majalah merupakan informasi yang sifatnya popular tapi para peneliti dianjurkan untuk lebih dahulu mengevaluasi isi yang hendak diambil.
f. Internet
Kemajuan tekhnologi telah membawa dampak yang sangat signifikan dibidang informasi, dunia seolah semakin kecil, batas antara Negara dapat dilampaui dengan tidak melakukan intervensi.
H. Mengorganisasi Subtansi Kajian Pustaka
Setelah informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian diperoleh secara konprehensif dan lengkap, langkah berikutnya adalah mengorganisasi materi yang diperoleh secara sistematis sebagai bahan acuan selama melakukan kegiatan penelitian.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam mengorganisasi kajian pustaka sebagai berikut:
1. Mulai dari materi hasil penelitian harus diperhatikan dari yang paling relevan, relevan dan cukup relevan.
2. Membaca abstrak lebih dahulu dari setiap penelitian untuk memberikan penelitian apakah permasalahan yang dibahas itu sesuai dengan yang akan dipecahkan dalam penelitian.
3. Mencatat bagian-bagian penting dan relevan dengan permasalahan penelitian. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjebak dalam unsur plagiat, para peneliti hendaknya juga mencatat sumber-sumber informasi dan mencantumkannya dalam daftar pustaka, jika memang informasi banyak dari ide atau hasil penelitian orang lain.
4. Buatlah catatan, salinan atau kutipan informasi dan susun secara rapi dan mudah didapatkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
I. SIMPULAN
Dari uraian diatas akhirnya dapat diambil simpulan bahwa :
a) Salah satu kegiatan yang paling banyak memakan waktu, tenaga dan biaya dalam proses penelitian adalah kajian pustaka.
b) Ada banyak sumber informasi yang dapat digunakan oleh peneliti sebagai bahan studi kepustakaan. Mulai dari jurnal penelitian, laporan hasil penelitian, abstrak, narasumber, buku, surat kabar, majalah, dan internet.
c) Dalam melakukan riset kepustakaan ada empat langkah yang biasa dilakukan. Petama menyiapkan alat perlengkapan berupa pensil, ballpen, dan kertas catatan. Kedua, menyusun bibliogarafi kerja. Ketiga, mengatur waktu penelitian. Keempat, membaca dan membuat catatan penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar