2. MATERI
A.
Aqidah Kelas VII, Semester I
Standar Kompetensi
Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui
pemahaman sifat-sifat-Nya.
Kompetensi Dasar
1.
Mengidentifikasi sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, ma’ani, dan
ma’nawiyah.
2.
Menunjukkan bukti / dalil naqli dan aqli dari sifat-sifat wajib bagi
Allah yang nafsiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah
SIFAT-SIFAT
ALLAH
a. Sifat-Sifat Wajib Bagi
Allah
1. Pengertian Sifat Wajib
Bagi Allah
Sifat
wajib bagi Allah adalah sifat yang harus ada pada Zat Allah sebagai kesempurnaan
bagi-Nya.
Sifat-sifat
wajib bagi Allah itu diyakini melalui akal (wajib aqli) dan berdasarkan dalil
naqli (Al-Qur’an dan Hadits).
2. Pembagian Sifat-Sifat
Wajib Bagi Allah
Menurut para ulama ilmu
kalam sifat-sifat wajib bagi Allah terdiri atas 20 sifat. Dari 20 sifat itu
dikelompokkan menjadi 4 kelompok sebagai berikut :
v Sifat Nafsiyah, yaitu
sifat yang berhubungan dengan Zat Allah. Sifat Nafsiyah ini ada satu, yaitu
Wujud
v Sifat Salbiyah, yaitu
sifat yang meniadakan adanya sifat sebaliknya, yakni sifat-sifat yang tidak
sesuai, tidak layak dengan kesempurnaan Zat-Nya. Sifat Salbiyah ini ada lima,
yaitu: Qidam, Baqa’, Mukhalafatuhu lil-hawaadits, Qiyamuhu bi nafsihi, dan
Wahdaniyyah.
v Sifat Ma’ani, yaitu
sifat-sifat abstrak yang wajib ada pada Allah. Yang termasuk sifat ma’ani ada
tujuh, yaitu: Qudrah, Iradat, ‘Ilmu, Hayat, Sama’, Basar, dan Kalam.
v Sifat Ma’nawiyah, adalah
kelaziman dari sifat ma’ani. Sifat ma’nawiyah tidak dapat berdiri sendiri,
sebab setiap ada sifat ma’an tentu ada sifat ma’nawiyah. Yang termasuk sifat
ma’nawiyah ada tujuh, yaitu: Qaadiran, Muridaan, ‘Aliman, Hayyan, Sami’an ,
Basiran, Mutakalliman.
b. Sifat-Sifat Mustahil
1. Pengertian Sifat Mustahil
Bagi Allah
Sifat mustahil bagi
Allah yaitu sifat yang tidak layak dan tidak mungkin ada pada Allah dan
sekranya terdapat sifat tersebut akan melemahkan derajat Allah.
2. Pembagian Sifat-sifat
Mustahil Bagi Allah
Sifat-sifat
mustahil ini merupakan kebalikan dari sifat-sifat wajib bagi Allah, karena itu
jumlanya sama, yaitu sebanyak 20 sifat. Adapun sifat-sifat mustahil tersebut
adalah sebagai berikut:
v Sifat mustahil dari sifat
nafsiyah ada satu, yaitu ‘Adam.
v Sifat mustahil dari sifat
Salbiyah ada lima, yaitu: Hudus, Fana’, Mumatsalatuhu lil-hawaadits,
Ihtiyaajuhu li gairih, Ta’addud.
v Sifat mustahil dari sifat
ma’ani ada tujuh, yaitu: ‘Ajz, Karahah, Jahl, Maut, Samam, ‘Umy, Bukm.
v Sifat mustail dari sifat
ma’nawiyah ada tujuh, yaitu: ‘Ajizan, Mukrahan, Jaahilan, Mayyitan, Asamm,
A’maa, Abkam.
c. Sifat-Sifat Jaiz
1. Pengertian Sifat Jaiz Bagi
Allah
Kata “jaiz” menurut
bahasa berarti “boleh”. Yang dimaksud dengan sifat jaiz bagi Allah ialah sifat
yang boleh ada dan boleh pula tidak ada pada Allah.
Sifat jaiz ini tidak
menuntut pasti ada atau pasti tidak ada. Allah bebas dengan kehendak-Nya
sendiri tanpa ada yang menghendaki. Allah boleh saja tidak menciptakan ala
mini, jika Dia tidak menghendaki alam ini.
2. Pembagian Sifat Jaiz Bagi
Allah
Berbeda dengn sifat
wajib dan sifat mustahil, sifat jaiz bagi Allah hanya satu, yaitu:
“Memperbuat segala sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuat-Nya.”
Yang dimaksud dengan
sesuatu yang mungkin terjadi adalah sesuatu yang boleh terjadi dan boleh tidak
terjadi. Allah bebas menciptakan dan berbut sesuatu yang Dia kehendaki.
B.
Akhlak Kelas VII, Semester II
Standar Kompetensi
Menghindari akhlak tercela kepada Allah
Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan pengertian
riya’, kufur, syirik, dan nifaq.
2. Mengidentifikasi bentuk
dan contoh-contoh perbuatan riya’, kufur, syirik, dan nifaq.
3. Menunjukkan nilai-nilai
negative akibat perbuatan riya’, kufur, syirik, dan nifaq.
4. Membiasakan diri
menghindari riya’, kufur, syirik, dan nifaq.
AKHLAK TERCELA KEPADA ALLAH
a. Riya
Riya’ adalah sifat suka menampilkan diri dalam
beramal, agar amal tersebut dilihat orang dengan maksudnya ingin mendapat simpati
atau pujian. Sum’ah adalah sifat suka menceritakan amal perbuatan agar didengar
orang dengan maksud untuk mendapat simpati atau pujian. Jadi, riya’ da nsum’ah
merupakan sifat tercela, kebalikan dari ikhlas.
Orang yang memiliki sifat riya’ kemungkinan
seorang abid (seorang yang suka ibadah), namun tujuan ibadahnya bukan untuk
mencari keridhoan Allah, tetapi untuk memperoleh pujian dari orang lain.
Riya’ dan Sum’ah adakalanya timbul karena ingin
mendapat pujian, misalnya sering mengikuti shalat berjama’ah agar dinilai
sebagai orang yang shaleh. Adakalnya pula timbul karena kekhawatiran akan
mendapat celaan dari orang lain. Misalnya membayar zakat karena takut dibilang
kikir atau pelit.
b. Kufur
Kufur adalah tidak
percaya akan adanya Allah. Ada beberapa factor yang menyebabkan orang menjadi
kufur, antara lain:
·
Kepercayaan terhadap Allah yang sudah ada, tidak dikembangkan.
·
Tidak mau mengakui kebenaran karena sesuatu hal.
·
Adanya gangguan dalam pikiran
·
Pengaruh lingkungan
Terdapat
macam-macam kufur, diantaranya: Kufur Zindik, Kufur Inadi, Kufur mu’aththil,
Kufur nikmat, dan Kufur Juhud.
c. Syirik
Syirik yaitu
kepercayaan terhadap suatu benda yang mempunyai kekuatan tertentu. Orang yang
mempercayai hal tersebut dinamakan musyrik. Orang yang syirik di samping percaya
kepada Allah, juga percaya kepada sesuatu yang mempunyai kekuatan tersendiri.
Syirik itu banyak
sekali macamnya, antara lain:
·
Menyembah selain dari Allah
·
Bertuhan lebih dari satu
·
Sihir
·
Tenung
·
Percaya kepada ramalan nasib
·
Syirik nafsu
·
Syirik kecil
d. Nifaq
Nifaq yaitu berbuat amalan kebajikan didepan
orang lain, supaya orang lain out mengira bahwa ia orang yang ikhlas beramal,
tetapi sebenarnya ia tidak ikhlas sama sekali.
Nifaq itu hampir sama dengan dusta, Karen akedua-duanya melakukan
perbuatan yang tidak sebenarnya. Pendusta selalu berbicara tidak benar, lain
dimulut lain dihati. Orang munafik, ketika berbicara dihadapan kaum muslimin ia
mengaku beriman, pdahal ia tidak beriman. Mulutnya menyatakan kekafiran.
Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah swt., yang artinya: “Mereka
mengucapkan sesuatu dengan mulutnya apa yang tidak dalam hatinya”. (Q.S.
Al-Fath:11)[1]
3. METODE PEBELAJARAN
Dalam
praktiknya, metode mengajar tidak digunakan sendiri-sendiri, tetapi merupakan
kombinasi dari beberapa metode mengajar. Untuk itu, kami merekomendasikan
metode mengajar untuk aqidah akhlak tingkat MTs, yaitu sebagai berikut:
A. Ceramah, Tanya jawab,
dan Tugas
Mengingat ceramah
banyak segi yang kurang menguntungkan, maka penggunaannya harus didukung dengan
alat dan media atau metode lain. Karena itu, setelah guru memberi ceramah, maka
dipandang perlu untuk memberikan kesempatan kepada siswanya mengadakan Tanya
jawab. Tanya jawab ini diperlukan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap apa
yang telah disampaikan guru melalui metode ceramah. Untuk lebih memantapkan
penguasaan siswa terhadap materi aqidah akhlak ini, maka tahap selanjutnya
siswa diberi tugas, misalnya: membuat kesimpulan hasil ceramah dan PR.
B. Ceramah, Sosiodrama,
dan Diskusi
Sosiodrama adalah
sandiwara tanpa naskah dan tanpa latihan terlebih dahulu, sehingga dilakukan
secara spontan. Masalah yang didramatisasikan adalah mengenai situasi social.
Sosiodrama akan menarik bila pada situasi yang sedang memuncak, kemudian
dihentikan. Selanjutnya diadakan diskusi, bagaimana jalan cerita seterusnya,
atau pemecahan masalah selanjutnya.[2]
4. ANALISIS
1. Tidak
ditemukan adanya dalil yang berkaitan tentang sifat-sifat Allah SWT. Dalam buku
paketnya, padahal dalam rumusan SK-KD Akidah kelas VII, semester I point 2.2
yang berbunyi “Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli
dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah.”
2. Rumusan SK dan KD mata pelajaran PAI aspek
Akhlak sudah sesuai dengan karakteristiknya, yaitu menekankan pada pembiasaan
untuk melaksanakan akhlak terpuji dan menjauhi atau menghindari akhlak tercela
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Dalam buku paket kelas VII, semester II BAB X ditemukan
penjelasan tentang kufur dan syirik, akan tetapi berbeda dengan rumusan SK-KD
hanya mencantumkan akhlak tercela tentang riya’ dan nifaq saja. Seharusnya
materi di buku paket harus sesuai dengan SK-KD yang telah ditetapkan, tidak
kurang maupun lebih dalam materinya.
4. Aspek materi: aqidah kelas VII, semester I
point 2, tentang pemahaman sifat-sifat Allah sangat kurang sekali penjelasannya.
Seharusnya lebih jelas dan terang penjelasan materinya, walaupun terlihat tidak
terlalu sulit, tapi materi ini bersifat abstrak. Sehingga perlu adanya
penjelasan yang bersifat kongkrit dan mudah difahami oleh peserta didik, dalam
hal ini sangat diperlukan srategi tentang, metode, dan teknik pengajaran.
Aqidah adalah masalah keyakinan. Bagaimana seorang guru mampu meyakinkan kepada
peserta didik tentang sifat-sifat Allah secara komperhensif dan tanpa keraguan.
[1] Masan, Pendidikan
Agama Islam Aqidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kurikulum 2008Kkelas VII, (Semarang:
PT Karya Toha Putra, 2009), Cet. 1, Hal. 127-137.
LAMPIRAN
1.
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR AQIDAH-AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS VII-VIII-IX.
a. Kelas VII, Semester 1
STANDAR
KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
|
Akidah
1. Memahami dasar dan
tujuan akidah Islam
|
1.1
|
Menjelaskan dasar dan tujuan akidah Islam
|
1.2
|
Menunjukkan dalil tentang dasar dan tujuan
akidah Islam
|
|
1.3
|
Menjelaskan hubungan Iman, Islam, dan Ihsan
|
|
1.4
|
Menunjukkan dalil tentang Iman, Islam, dan
Ihsan
|
|
2. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat-Nya
|
2.1
|
Mengidentifikasi sifat-sifat wajib Allah
yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani dan ma’nawiyah.
|
2.2
|
Menunjukkan bukti/dalil naqli dan aqli
dari sifat-sifat wajib Allah yang nafsiyah, salbiyah, ma’ani,
dan ma’nawiyah.
|
|
2.3
|
Menguraikan sifat-sifat mustahil dan jaiz
bagi Allah SWT.
|
|
2.4
|
Menunjukkan ciri-ciri/tanda perilaku orang
beriman kepada sifat-sifat wajib, mustahil, dan Jaiz Allah SWT dalam
kehidupan sehari-hari.
|
|
Akhlak
1. Menerapkan akhlak
terpuji kepada Allah
|
1.1
|
Menjelaskan pengertian dan pentingnya
ikhlas, taat, khauf dan taubat
|
1.2
|
Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat
|
|
1.3
|
Menunjukkan nilai-nilai positif dari
perilaku ikhlas, taat, khauf, dan taubat dalam fenomena kehidupan
|
|
1.4
|
Membiasakan perilaku ikhlas, taat, khauf,
dan taubat dalam kehidupan sehari-hari
|
b. Kelas VII, Semester 2
STANDAR
KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
|
Akidah
1. Memahami al-asma'
al-husna
|
1.1
|
Menguraikan 10 al-asma' al-husna (al-‘Aziiz,
al-Ghaffaar, al-Baasith, an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Ghaffaar,
al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum)
|
1.2
|
Menunjukkan bukti kebenaran tanda-tanda
kebesaran Allah melalui pemahaman terhadap 10 al-asma' al-husna (al-‘Aziiz,
al-Ghaffaar, al-Baasith, an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Ghaffaar,
al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum)
|
|
1.3
|
Menunjukkan perilaku orang yang mengamalkan
10 al-asma' al-husna (al-‘Aziiz, al-Ghaffaar, al-Baasith,
an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Ghaffaar, al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum)
|
|
1.4
|
Meneladani sifat-sifat Allah yang terkandung
dalam 10 al-asma' al-husna (al-‘Aziiz, al-Ghaffaar, al-Baasith,
an-Naafi’, ar-Ra’uuf, al-Barr, al-Ghaffaar, al-Fattaah, al-‘Adl, al-Qayyuum)
dalam kehidupan sehari-hari
|
|
2.2 Meningkatkan keimanan
kepada malaikat-malaikat Allah SWT dan makhluk gaib selain malaikat
|
2.1
2.2
2.3
2.4
|
Menjelaskan pengertian iman kepada malaikat
Allah SWT dan makhluk gaib lainnya seperti jin, iblis, dan setan
Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya
malaikat Allah dan makhluk gaib lainnya seperti jin, iblis, dan setan
Menjelaskan
tugas, dan sifat-sifat malaikat Allah serta makhluk gaib lainnya seperti jin,
iblis, dan setan
Menerapkan perilaku beriman kepada malaikat
Allah dan makhluk gaib lainnya seperti jin, iblis, dan setan dalam fenomena
kehidupan
|
Akhlak
3.3 Menghindari akhlak tercela kepada Allah
|
3.1
|
Menjelaskan pengertian riya' dan nifaaq
|
3.2
|
Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
perbuatan riya' dan nifaaq
|
|
3.3
|
Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat
perbuatan riya' dan nifaaq dalam fenomena kehidupan
|
|
3.4
|
Membiasakan diri untuk menghindari perbuatan
riya' dan nifaaq dalam kehidupan sehari-hari
|
c. Kelas VIII, Semester 1
STANDAR
KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
|
Akidah
1. Meningkatkan keimanan kepada
kitab-kitab Allah SWT
|
1.1
|
Menjelaskan pengertian beriman kepada
kitab-kitab Allah SWT
|
1.2
|
Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya
kitab-kitab Allah SWT
|
|
1.3
|
Menjelaskan macam-macam, fungsi, dan isi
kitab Allah SWT
|
|
1.4
|
Menampilkan perilaku yang mencerminkan
beriman kepada kitab Allah SWT
|
|
Akhlak
1. Menerapkan akhlak terpuji
kepada diri sendiri
|
1.1
1.2
1.3
1.4
|
Menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakkal,
ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah
Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
perilaku tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah
Menunjukkan nilai-nilai positif dari tawakkal,
ikhtiyaar, shabar, syukuur dan qana’ah dalam fenomena kehidupan
Menampilkan perilaku tawakkal, ikhtiyaar,
shabar, syukuur dan qana’ah
|
2. Menghindari akhlak
tercela kepada diri sendiri
|
2.1
|
Menjelaskan pengertian ananiah, putus
asa, ghadab, tamak dan takabur
|
2.2
|
Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
perbuatan ananiah, putus asa, ghadab, tamak dan takabur
|
|
2.3
|
Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat
perbuatan ananiah, putus asa, ghadab, tamak, dan
takabur
|
|
2.4
|
Membiasakan diri menghindari perilaku ananiah,
putus asa, ghadab, tamak, dan takabur
|
d. Kelas VIII, Semester 2
STANDAR
KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
|
Akidah
1.
Meningkatkan keimanan kepada Rasul Allah
|
1.1
|
Menjelaskan pengertian dan pentingnya
beriman kepada Rasul Allah SWT
|
1.2
|
Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya
Rasul Allah SWT
|
|
1.3
|
Menguraikan sifat-sifat Rasul Allah SWT
|
|
1. 4
|
Menampilkan perilaku yang mencerminkan
beriman kepada Rasul Allah dan mencintai Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan
|
|
2. Memahami mukjizat dan
kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhash)
|
2.1
|
Menjelaskan pengertian mukjizat dan kejadian
luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhash)
|
2.2
|
Menunjukkan hikmah adanya mukjizat dan
kejadian luar biasa lainnya (karamah, ma’unah, dan irhash) bagi
Rasul Allah dan orang-orang pilihan Allah
|
|
Akhlak
1. Menerapkan akhlak terpuji kepada
sesama
|
1.1
|
Menjelaskan pengertian dan pentingnya husnuzh-zhan,
tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun
|
1.2
|
Mengidentifikasi bentuk dan contoh
perilaku husnuzh-zhan, tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun
|
|
1.3
|
Menunjukkan nilai-nilai positif dari husnuzh-zhan,
tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun dalam fenomena kehidupan
|
|
1.4
|
Membiasakan perilaku husnuzh-zhan,
tawaadhu’, tasaamuh, dan ta’aawun dalam kehidupan sehari-hari
|
|
2. Menghindari akhlak
tercela kepada sesama
|
2.1
|
Menjelaskan pengertian hasad, dendam,
ghibah, fitnah, dan namiimah
|
2.2
|
Mengidentifikasi bentuk perbuatan hasad,
dendam, ghibah, fitnah dan namiimah
|
|
2.3
|
Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat
perbuatan hasad, dendam, ghibah, fitnah dan namiimah
|
|
2.4
|
Membiasakan diri menghindari perilaku hasad,
dendam, ghibah, fitnah dan namiimah dalam kehidupan sehari-hari
|
Kelas IX, Semester 1
STANDAR
KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
|
Akidah
1. Meningkatkan keimanan kepada hari akhir dan alam
gaib yang masih berhubungan dengan hari akhir
|
1.1
|
Menjelaskan pengertian beriman kepada hari
akhir
|
1.2
|
Menunjukkan bukti/dalil kebenaran akan
terjadinya hari akhir
|
|
1.3
|
Menjelaskan berbagai tanda dan peristiwa
yang berhubungan dengan hari akhir
|
|
1.4
|
Menjelaskan macam-macam alam gaib yang
berhubungan dengan hari akhir
|
|
1.5
|
Menampilkan perilaku yang mencerminkan
keimanan terhadap hari akhir
|
|
Akhlak
1. Menerapkan akhlak terpuji kepada diri sendiri
|
1.1
|
Menjelaskan pengertian dan pentingnya
berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif
|
1.2
|
Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
perilaku berilmu, kerja keras, kreatif, dan produktif
|
|
1.3
|
Menunjukkan nilai-nilai positif dari
berilmu, kerja keras, kreatif dan produktif dalam fenomena kehidupan
|
|
1.4
|
Membiasakan perilaku berilmu, kerja keras,
kreatif, dan produktif dalam kehidupan sehari-hari
|
f. Kelas IX, Semester 2
STANDAR
KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
|
Akidah
1. Meningkatkan keimanan kepada Qada dan Qadar
|
1.1
|
Menjelaskan pengertian beriman kepada Qada
dan Qadar
|
1.2
|
Menunjukkan bukti/dalil kebenaran akan
adanya Qada dan Qadar
|
|
1.3
|
Menjelaskan berbagai tanda dan peristiwa
yang berhubungan adanya Qada dan Qadar
|
|
1.4
|
Menunjukkan ciri-ciri perilaku orang yang
beriman kepada Qada dan Qadar Allah.
|
|
1.5
|
Menampilkan perilaku yang mencerminkan
keimanan kepada Qada dan Qadar Allah
|
|
Akhlak
1. Menerapkan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
|
1.1
|
Menjelaskan pengertian dan pentingnya akhlak
terpuji dalam pergaulan remaja
|
1.2
|
Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh
perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
|
|
1.3
|
Menunjukkan nilai negatif akibat perilaku
pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak Islam dalam fenomena
kehidupan
|
|
1.4
|
Menampilkan perilaku akhlak terpuji dalam
pergaulan remaja dalam kehidupan sehari-hari.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar