Permainan merupakan bagian penting dari kegiatan yang dilakukian guru. Meskipun kegiatan permainan hanyalah merupakan kegiatan yang bersipat rekreasional yang dimaksudkan untuk memberikan hiburan, dalam pembelajaran bahasa kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan penekanan tentang apa yang telah dipelajari.
Permainan merupakan bagian penting dari kegiatan yang dilakukian guru. Meskipun kegiatan permainan hanyalah merupakan kegiatan yang bersipat rekreasional yang dimaksudkan untuk memberikan hiburan, dalam pembelajaran bahasa kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan penekanan tentang apa yang telah dipelajari.
Dalam hal “spelling” dan “grammar”, games memberikan latihan dalam beberapa area pembelajaran bahasa khususnya kosa kata. Permainan – permainan tersebut merupakan cara dalam melatih dan memberikan perbaikan dalam penguasaan kosakata dalam suasana yang menyenangkan, sehingga mata pelajaran kosa kata akan menyenangkan dan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi siswa. Beberapa permainana dimainkan oleh seluruh siswa dalam kelas, seringkali para siswa dibagi ke dalam dua tim, ada pula permainan yang dimainkan secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Sekarang mari kita lihat permainan -ekarang mari kita lihat permainan – permainan kosa kata apa saja yang dapat di berikan oleh guru:
1. Memory Game (permainan ingatan). Mulai lah dengan meminta satu siswa untuk mengatakan sebuah kalimat dan siswa berikutnya menambahkan kata atau frasa lain dalam kalimat tersebut, ulangi apa yang telah diucapkan sebelumnya dengan cara yang sama. Contohnya :
Siswa 1 : Saya telah pergi berbelanja
Siswa 2 : Saya telah pergi berbelanja dan membeli sebuah jaket
Siswa 3 : Saya telah pergi berbelanja dan membeli sebuah jaket dan
sebuah topi.
Dan begitu seterusnya. Siswa yang tidak dapat menambahkan kata atau membuat kesalahan maka harus keluar dari permainan. Pemain yang terakhir bertahan akan menjadi pemenang. Permainan ini tepat sekali untuk mempelajari kosa kata yang terkait dengan topic apa saja.
2. Pengasosian kata. Permainan ini mengharuskan siswa untuk menamai semua kata kata yang mereka ketahui dengan kategori leksikal apa saja. Seorang siswa mengatakan sebuah kata dari satu kategori, lalu siswa berikutnya harus dengan segera mengatrak kata lain yang kategorinya sama dengan kata pertama. Siswa berikutnya melanjutkan dengan kata lain dan seterusnya sampai seluruh siswa terlibat. Contohnya adalah kategori ruang kelas, permainan dapat dimulai seperti ini:
Siswa 1 : kapur
Siswa 2 : tas buku
Siswa 3 : tape recorder
Siswa 4 : penggaris
Siswa yang tidak dapat dengan segera menyebutkan kata – kata maka harus keluar dari permainan.
3. Miming (..............). Miming bisa digunakan sebagai permainan menebak (guessing game). Aktivitas tanpa suara ini akan mengarahkan siswa untuk berbicara secara alami. Seseorang melakukan gerakan pantomin dan yang lain menebak apa yang di maksud. Permainan ini akan memberikan latihan bermacam macam unit leksikal dan tata bahasa, seperti yagn terkait dengan pekerjaan.
Satu siswa memilih sebuah pekerjaan dan melakukan gerakan pantomin pekerjaan yang dimaksud. Siswa yang lain coba menebak pekerjaan tersebut dengan menanyakan aktivitas atau pekerjaan tersebut. Contohnya: apakah kamu bekerja di luar (di dalam kantor)?. Apakah kamu memakai seragam (menggunakan alat)? Siswa yang melakukan pantomin hanya memberikan non verbal
4. Tebak alat. Permainan ini memberikankesempatan yang bagus untuk siswa dalam mendefinisikan kata kata dan frase. Dalam permainan ini guru membagi siswa dalam pasangan, berhadapan satu dengan yang lain, dan memberikan kartu dengan dua tulisan pada setiap kartu tersebut pada setiap siswa dan meminta mereka untuk tidak memperlihatkan kartu mereka. Dua kartu yang bertulis nama sebuah alat yang terkait dengan suatu jenis pekerjaan tertentu seperti gergaji dan tukang kayu, kapur dan guru. Sesekali siswa dapt mendeskripsikan peralatan tersebut tanpa menyebutkan nama alat tersebut. Siswa yang lain harus menebak alat tersebut serta pekerjaan yang menggunakan alat tersebut, contohnya:
Siswa 1 : alat ini digunakanuntuk mengecat dinding dan pintu
Siswa 2 : alat tersebut adalah kuas. Seorang decorator menggunakan
kuas.
5. Suara manusia. Permainan ini dapat dimainkan setelah siswa mempelajari kosakata yang terkait dengan suara manusia seperti : gembira, batuk, menangis, menguap, berteriak, menyanyi, berbisik, bersiul, dan berbicara pelan, dan mengelompokan kata kata tersebut dalam kategori: kegembiraan, sedih, ketidaksetujuan, gangguan, takut, dan kepuasan. Guru menentukan situasi kelas, menentukan siapa yang bersuara dan meminta siswa untuk menirukan suara untuk membuat suara pada setiap situasi sejalan dengan apa yang di ucapkan, contohnya:
- Guru : kalian adalah sebuah grup paduan suara
- Siswa : menyanyi dan mengatakan saya menyanyi
- Guru : kalian tidak ingin orang lain mendengar apa yang kalian katakana pada seseorang
- Siswa : membisikan sesuatu dan mengatakan Saya sedang berbisik
- Guru : kalian sungguh merasakan sakit
- Siswa : menjerit dan mengatakan Saya sedang menjerit.
Pada akhir permainan, guru menyarankan siswa untuk membuat kalimat kalimat baru yang masih terkait dengan kata kerja dalam yang digunakan sebelumnya
6. Saran beerantai. Permainan ini mengulas kosa kata yang terkait dengan kesenangan dan cara memberikan saran. Dalam permainan ini para siswa diminta membuat daftar aktivitas yang menyenangkan secara individual. Lalu dengan daftar tersebut salah satu siswa memberikan saran untuk melakukan sesuatu di akhir pecan, misalnya: ayo pergi ke konser. Siswa yang berikutnya menyatakan ketidaksetujuan dan menggunakan menggunakan cara lain dalam memberikan saran, saran aktiivitas yang berbeda, contohnya:
● Siswa 1 : Ayo pergi ke konser
Siswa 2 : Tidak konser. Bagaimana kalau ke bioskop saja
● Siswa 3. Kita dapat pergi melihat pertandingan sepak bola
Siswa 4 : Tidak ke pertandingan sepakbola. Bagaimana kalau kita mengunjungi Alec
Siswa melanjutkan permainan sampai mereka menggunakan semua daftar aktivitas menyenangkan yang mereka punya. Cara lain untuk mengakhiri permainan ini dan meenentukan pemenangnya adalah dengan mengeliminasi siapa saja yang tidak dapat menyarankan sesuatu untuk dilakukan, mengulang saran yang telah disebutkan sebelumnya, tidak menggunakan cara lain dalam memberikan saran atau menggunakan kata kerja yang salah dalam memberikan
7. Catatan dan peringatan. Permainan ini melatih penggunaan frase dan kalimat untuk orang yang bukan berasal dari lingkungan yang berbahasa inggris. Untuk memainkan permainan ini guru perlu mempersiapkan dua set kartu. Set kartu pertama terdiri atas frasa dan kalimat informasi atau npu peringatan peringatan. Set kartu yang ke dua terdiri atas nama tempat tempat dimana orang akan melihat atau mendengar pengumunan. Guru membagi siswa kedalam dua kelompok, mendistribusikan kartu pengumuman ke salah satu tim dan kaelompok kartu yang lain pada kelompok kedua. Salah satu anggota dari kelompok yang memegang kartu pengumuman mulai membaca kartu tersebut dengan keras. Anggota kelompok lain dengan cepat menentukan pasangan dari kartu yang dibacakan tersebut dengan kartu yang mereka kelompok pegang. Contohnya:
● Siswa dari tim 1 : maaf, tiket habis terjual
Siswa dari tim 2 : di luar bioskop
● Siswa dari tim 1 : antri dalam menukarkan uang
Siswa dari tim 2 : di sebuah bank
Perintah dapat di balikan, contohnya :
● Siswa kelompok 1 : hati hati jambret
● Siswa kelompok 2 : di kermaian bus atau stasiun kereta api.
- StudeThe order can be reversed, for example:
Setelah itu guru menugaskan siswa untuk beripikir tentang beberapa kemungkinan pengumuman dan peringatan yang mungkin akan mereka temui di tempat tempat ini: rumah sakit, bandara, perpustakaan, sekolah, hotel atau pun di sebuah taman.
8. Lebih lebihkan. Permainan ini memberikanpenekanan kepada siswa untuk melatih kata sipat seperti sangat besar, lezat, mempesona, mengerikan, sangat bagus, hebat, dan menakutkan, begitu pula kata keterangan yang sejalan dengan kata sipat terebut seperti: sangat, sungguh, melainkan, benar-benar, dan tentu saja. Sebelumnya guru harus mempersiapkan kartu kartu yang didalamnya tertulis pertanyaan, dapat pula berupa pertanyaan penguat ( Dia lucu, iya kan?), negative ( tidak kah dia terkejut saat dia mendengar berita tersebut?) atau pertanyaan Ya / tidak (apakah hari mu tidak menyenangkan?).
Permainan ini dimulai dengan meletakan kartu terbalik diatas meja. Guru memanggil beberapa orang untuk mengambil kartu dan membaca pertanyaannya dengan keras. Lalu siswa tersebut memanggil siswa lain yang harus menjawab pertanyaan dengan menggunakan kata sipat yang kuat, contohnya:
● Siswa 1 : mereka menyajikan hidangan di restorant itu? Bob
● Siswa 2 (Bob) : bagus, tentu saja masakan disana lezat
Siswa kedua mengambil kartu yang berbeda, membacanya dengan keras, dan menunjuk siswa lain untuk untuk menjawabny, begitu seterusnya permainan berlanjut. Jika ada siswa yang tidak menggunakan kata sipat yang kuat atau kata keterangan yang menekankan ketika menjawab pertanyaan maka siswa tersebut akan tereliminasi. Akan sangat bagus memainkan permainan ini setelah siswa memasingkan antara kata sipat yang lemah dengan sinonimnya yang kuat.
9. Pengembangan kalimat. Permainan ini harus dimainkan setelah siswa mempelajari serangkaian kata sipat dalam bahasa Inggris karena permainan ini akan melatih menempatkan kata sipat dalam urutan yang benar. Guru memulai permainan dengan memberikan kalimat pendek. Para siswa, secara bergantian harus mengembangkan kalimat tersebut dengan menempatkannya dalam urutan yang benar dan kemudian membaca kalimat tersebut dengan nyaring. Pemain yang tidak dapat memikirkan (menempatkan) kata sipat dengan tepat harus keluar dari permainan. Contohnya:
● Guru : dia telah membeli sebuah jaket
● Siswa 1 : dia telah membeli sebuah jaket hitam
● Siswa 2 : dia telah membeli sebuah jaket hitam yang berlengan
Panjang
● Siswa 2 : dia telah membeli sebuah jaket wol hitam yang berlengan
Panjang
Permainan ini berlanjut sampai kalimat tersebut terdengar aneh dalam percakapan. Lalu guru dapat memulai kalimat baru berikutnya pada siswa yang belum mendapat giliran.
Kesimpulan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar