Filsafat Pendidikan Islam
Perbedaan filsafat pendidikan islam dengan filsafat pendidikan barat
filsafat pendidikan islam
Sifatnya theosentris(berkisar&berpusat sekitar Tuhan), artinya bahwa kita belajar atau mengajar itu harus lillahi ta’ala dengan niat yang ikhlas dengan kata lain thalabul ilmi lil’ibadah yang mana implikasinya adalah surga dan neraka.Dalam filsafat pendidikan islam ini dipercayai adanya barokah.
Berdasarkan al qur’an, hadits dan pemikiran ulama yang didasarkan pada al qur’an dan hadits
Meyakini adanya yang ghoib: bukan hanya sekedar mengajarkan yang ghoib, tetapi juga bagaimana cara meyakininya, begitu juga pengontekan materi yang tidak ghoib dengan dengan nilai-nilai ghaibiyah Nya (nilai-nilai ke Esaan Allah).
Belajar mengajar adalah sama dengan ibadah dan selalu dikaitkan dengan pengabdian kepada Allah. Belajar haruslah jisman, ruhan dan doa. Dengan kata lain dia adalah orang yang benar-benar hidmad dalam beribadah kepada Allah.
Meyakini adanya kehidupan sebelum dan sesudah mati. Belajar tidak hanya untuk kehidupan ketika hidup saja, tetapi juga untuk kehidupan sesudah mati.
Di dalam pendidikan terdapat pahala dan dosa
Akal dan ilmu manusia terbatas dan yang tidak terbatas adalah Ilmunya Allah. Akal dan ilmu manusia bisa berkembang tetapi tetap ada batasnya.
Akal dan ilmu terikat oleh norma dan nilai.
Terdapat hak-hak Tuhan dan manusia lain atas ilmu yang dimiliki seseorang. Ilmu yang berhubungan dengan hak Tuhan yaitu ilmu untuk diterangkan , sedangkan yang berhubungan dengan hak manusia yaitu untuk mendapatkan manfaat dari ilmu itu.
Tujuan pendidikan adalah terbentuknya insan Kamil. Yaitu manusia yang faham dan bisa mengaplikasikan hablum minalllah dan hablum minannas. Sehingga mendapatkan kebahagiaan di dunia dan diakhirat.
Evaluasi oleh diri sendiri dan Tuhan.
حاسبوا قبل ان تحاسبوا Sifatnya apolosentris (berkisar&berpusat kepada manusia),implementasinya adalah keduniawian.
filsafat pendidikan barat
Berdasarkan pemikiran manusia dari generasi ke generasi. Hal ini dapat dilihat dari salah satu pemikiran Belmet tentang klarifikasi pemikiran yang ada 4, yaitu:
a. Perenialisme, yaitu pemikiran pada zaman klasik.
b. Esensialisme, yaitu pendidikan lebih baik seperti pada abad pertengahan.
c. Pragmatisisme,yaitu pemikiran ya ng baik adalah pada zaman modern.
d. Rekontruksialisme, yaitu semua pemikiran terdahulu adalah salah, yang baik adalah yag terbaru.
Positivistik, yang ada dan yang benar adalah yang dapat diamati oleh panca indera.
Belajar mengajar tidak ada hubungannya dengan Tuhan dan agama, tetapi hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kewajiban sosial.
Tidak membahas kehidupan sebelum dan sesudah mati. Pendidikan hanya untuk kepentingan hidup di dunia saja.
Tidak dikaitkan dengan pahala dan dosa tetapi hanya berkisar tentang honorium.
Akal manusia tidak terbatas, bahkan manusia dapat mencapai tingkat setinggi-tingginya.
Akal dan ilmu bebas nilai.
Tidak membahas hak Tuhan, paling tinggi pendidikan didasarkan pada kemanusiaan.
Tujuan pendidikan agar manusia dapat hidup baik, sejahtera dan bahagia di dunia.
Evaluasi diakhir pendidikan saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar